Share

Kekacauan

Penulis: Susi_miu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-22 12:32:33

Burak menggertakkan gigi diliputi mata menatap nyalang. Gestur yang luar biasa nyata segera memberitahu Avanthe terhadap apa yang akan Burak lakukan. Pria itu nyaris berbalik menamparnya. Dia sudah menunduk takut, tetapi tiba – tiba udara terasa begitu hening.

Avanthe terpaku. Ragu – ragu memalingkan pandangan menatap ekspresi tegang Burak dan satu tangan seseorang yang menahan di pergelangan pria itu. Dia segera menengadah. Menahan napas saat matanya bertemu iris gelap berbahaya. Kemarahan di wajah Hores jelas tidak sembunyi – sembunyi. Avanthe membeku setiap saat Hores mendelik tajam ke arahnya. Burak berbahaya, secara absolut itu benar. Tetapi di satu waktu yang sama Avanthe merasakan atmosfer yang tak jauh berbeda. Hores adalah tembok tak tertandingi. Berada di samping pria tersebut merupakan bagian paling mencekam, seperti di waktu tertentu Avanthe mendeteksi Hores tampak ingin melenyapkan nyawanya. Kemudian hal demikian akan segera berubah—ntah dengan alasan seperti apa.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
ALi Nda
semoga Hope baik2 dan selamat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Hope

    Hampir bermenit – menit runtut diliputi pemikiran tidak tenang, Avanthe terus memainkan jari – jari tangannya; berulang kali merasa ingin menerjang pergi, tetapi dia tak memiliki upaya untuk memenuhi dorongan yang mendesak deras. Masih tentang Hope ....Masih menunggu kapan dia akan mendengar kembali ocehan bayi yang menggemaskan. Masih berharap Hores menggendong tubuh padat dan berisi Hope, lalu menyerahkan gadis kecil itu untuk disusui. Avanthe yakin Hope akan sangat membutuhkan kehangatan, barangkali si bayi akan sangat lapar. Dia hanya berharap tidak ada satu pun yang akan kurang dari Hope. Ntahlah, ketakutan Avanthe seolah merembes semakin terjal memikirkan ... haruskah Hores selama ini membawa Hope pulang? Dan tentang luka pria itu, apakah pisau yang menancap dalam telah memberi Hores, setidaknya sedikit pengaruh?Avanthe memang tidak pernah menyukai Hores lagi. Namun, dia tak bisa mengabaikan pria yang telah menyelamatkannya dari seseorang yang mencoba

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-23
  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Pengakuan Hores

    Tindakan Avanthe secara kontinu hampir menghentikan rembesan darah di luka tusuk Hores. Dia sesekali akan melirik bahu lebar pria itu. Terpaku sesaat pada garis liat yang berlekuk, dan akan mengamati saat – saat wajah Hores bergerak, seperti sedang menikmati setiap sentuhan darinya, sekaligus sedang menahan diri. Mungkin amarah, atau emosi negatif lainnya. Ntahlah, Avanthe tidak tahu. Hanya merasakan sesuatu sedikit bergemuruh di benaknya. Dia mencoba mempertimbangkan beberapa hal. Masih dengan desakan ingin tahu yang sama. Masih diliputi pertanyaan – pertanyaan deras di puncak kepalanya. Avanthe berjuang keras mengeluarkan kalimat yang seolah menggantung di ujung tenggorokan.“Apa aku boleh bertanya sesuatu padamu?”Dia bicara sangat lambat. Menunggu tanggapan Hores, tetapi pria itu hanya sekelebat memalingkan wajah, dan diam tak acuh seakan – akan keberadaan Avanthe tidak pernah ada.“Seorang manusia melukaimu. Kau terluka. Bukankah seharusnya kau kebal terhadap benda

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Penyiksaan

    Kepekatan di satu ruang temaram terasa sangat nyata. Siraman lampu kuning bahkan tak berdaya untuk secara konsisten memperlihatkan wajah – wajah penuh luka lebam—berdarah – darah hingga sobekan di sudut bibir yang begitu menyedihkan.Hores menunggu penyiksaan terus berlangsung dan raungan kesakitan melengkapi kengerian di sana. Ada bara yang menyala – nyala mewakili sisa sekumpulan kegelapan; untuk menunjukkan betapa kesakitan dua orang pria itu—nyaris hanya bisa meringkuk, tetapi bawahan Hores akan segera menyerahkan terjangan hebat—memaksa mereka untuk tetap bersujud-bungkuk di atas lantai—lalu sekali lagi menerima cambukan besi tanpa sedikitpun pengampunan. Hukuman memang diberikan secara bergilir. Paling pertama dimulai dari pria yang ditugaskan menyambut Hope, dan membawa bayi kecil itu ke perbatasan pulau. Hores tidak suka sikap pecundang, yang bergerak secara sembunyi – sembunyi, seolah bisa meninggalkan sejengkal jarak menghirup udara segar. Beruntunglah mereka tak melakukan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Kebenaran

    Avanthe mengerjap beberapa kali merasakan gerakan tangan Hope samar – samar menyentuh di wajahnya. Dia bergerak sebentar diliputi sisa rasa ngantuk dan segera bangun saat mendapati mata Hope terbuka lebar. Sebentar – sebentar gadis kecil itu akan mengoceh, meskipun tiba – tiba Hope mengguling untuk menelungkup—mengangkat turunkan wajah kemudian tersenyum khas wajah bayi dengan gusi yang tampak cermelang.“Kau akan mengajak Mommy bergadang malam ini?”Avanthe mengambil tempat untuk menyesuaikan diri; persis duduk bersandar di kepala ranjang sambil mengawasi Hope yang sering kali pula menggerakkan kaki dan tangan. Antusiasme dalam diri Hope ketikq menggenggam ujung bantal tanpa sadar membuat Avanthe tertawa, lalu dia secepatnya bergerak saat Hope akan memasukkan benda empuk itu ke dalam mulut.“Apa kau lapar, Hope – Hope?”Suara Avanthe lembut memenuhi seisi kamar. Situasi hening rasanya membuat bunyi apa pun terdengar lebih besar. Avanthe tertawa pelan saat Hope menarik kerah pakaian t

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Mimpi Buruk

    Ini bukan kali pertama. Dia dibenci hanya karena sayap-nya terlalu indah. Dibenci atas kelahiran dari benih yang berbeda. Tak pernah sedikitpun, sikap istimewa ditunjukkan. Bahkan guci yang telah menjadi keping – keping tidak secara utuh menjadi salahnya. Sebuah permainan diperankan bersama. Berdua terlibat atas tanggung jawab yang harus dialami sendiri. Namun, anak laki – laki yang lain hanya bisa menyaksikan setiap detil tubuh saudara lelakinya sedang menghadapi masa sulit.Tak seorang anak pun meminta untuk dilahirkan. Akan tetapi, jika suatu kepuasan segera didapatkan dari cara keji seperti ini. Tidak apa – apa merasakan betapa sakitnya menghadapi tingkat kasih sayang yang dibeda – bedakan.Hanya ada satu kasih sayang yang terasa cukup. Pemimpin kerajaan bawah tanah, Raja Vanderox, menarik tubuh anak lelaki dalam setiap hukuman untuk diberi perlindungan. Geraman tertahan dari sang wanita tampaknya habis tak tersisa oleh sisi muak yang akhirnya berujung.“Kau terus sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Pagi

    Sesuatu yang terasa bergerak sangat lambat di wajah Avanthe meningalkan sepucuk perasaan bingung ketika dia mencoba memikirkan hal apa saja yang terjadi dalam semalam sehingga ranjang yang seharusnya terasa empuk menjadi samar – samar keras dan liat. Avanthe masih berusaha mengumpulkan seluruh informasi di benaknya. Bahkan semerbak wangi menenangkan seolah begitu ingin melarutkan sisa – sisa dari kelopak mata yang sedikit lagi akan kembali memejam. Aroma maskulin ....Suara – suara berbisik di kepala Avanthe. Dalam bayangan kewarasannya, tiba – tiba desakan serius membuat wajah Avanthe menjauh. Dia sudah benar dengan mengangkat separuh tubuhnya diliputi kedua telapak tangan menekan di dada Hores.Apa yang terjadi?Avanthe bertanya – tanya dalam hati. Mengapa dia bisa tidur sambil mendekap tubuh, bahkan menindih Hores sebegitu lekat. Apakah semalam pria itu menyelinap ke kamar secara diam – diam, lalu mengambil kesempatan untuk menikmati kehangatan tubuhnya?Isi kepala Avanthe mendada

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-25
  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Foto

    Avanthe mengerjakan sisa kebutuhannya secepat yang bisa dia lakukan. Sesuatu di benaknya selalu merambah secara serius saat membiarkan Hope bersama Hores. Avanthe seharusnya tidak setuju, tetapi saat dia sudah mendandani Hope dengan harum mewangi khas seorang bayi, Hores tiba – tiba muncul ke kamar dan menculik gadis kecilnya tanpa izin, atau paling tidak mengatakan sesuatu. Yang paling Avanthe tidak suka adalah Hores yang pergi sesuka hati tanpa pernah mau berdiskusi. Dia tidak tahu ke mana pria itu membawa Hope sehingga merasa perlu mencari putri kecilnya. Ketakutan Avanthe semakin menjadi saat dia tidak mendengar suara Hope di sekitar kamar.Setelah mengikat rambutnya menjadi kuncir satu ke belakang. Avanthe sudah bersiap pergi melangkahkan kaki. Hanya saja, keinginannya mendadak urung ketika suara getar dan layar ponsel menyala segera memberi tahu siapa yang menghubunginya.Kai ....Sudut bibir Avanthe tanpa sadar melekuk tipis. Kai mengirimkan pesan. Kata – kata manis yang terung

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-25
  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Foto Bersama

    Sudah ditemukan satu, tetapi saat Avanthe akan menekan tombol kirim, tiba – tiba sebentuk tubuh jangkung muncul di sekitarnya. Perubahan udara secara signifikan membuat Avanthe gusar. Dia bingung bagaimana Hores bisa beranjak masuk tanpa memberi peringatan, dan bahkan sekarang dengan tamaknya pria itu merenggut ponsel yang dia genggaman.Bibir Avanthe setengah terbuka ingin melayangkan protes. Dia hanya tak tahu bahwa tiba – tiba pula pria itu akan merangkul bahunya, mengajukan kamera depan persis menangkap tubuh mereka—bertiga—bersama Hope yang begitu polos menatap ke arah layar, sementara Avanthe ... masih butuh waktu lebih banyak untuk memahami kalau – kalau Hores sengaja melakukan hal tersebut. Pria itu terang – terangan mengirim foto dengan wajah mereka di sana kepada Kai. Avanthe nyaris tak percaya mengamati setiap kegiatan Hores, yang semakin menjadi dengan tujuan tertentu memperbesar wajah Avanthe yang linglung, dan sungguh dia tampak terlalu menyedihkan dibandingkan Hop

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-25

Bab terbaru

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Ekstra Part

    “Kau benar – benar akan pergi meninggalkan istana, Hores?” Mata gelap Hores menatap setengah kosong ke depan. Dia telah mengambil keputusan dan menyiapkan segala sesuatu untuk berkelena. Mungkin butuh beberapa waktu sampai benar – benar bisa melupakan kematian Avanthe. Sudah tepat seminggu ... tidak ada petunjuk. Hores tidak sanggup bertahan di sini lebih lama. Dia tak bisa terus dibayangi keberadaan Avanthe di wajah anak – anak. Aceli dan Hope merefleksikan sebuah senyum yang pernah begitu indah. Itu sangat menyakitkan. Hores tidak tahu bagaimana cara melupakan. Berharap dengan berpegian akan menyeretnya keluar dari jurang terjal. Dia ingin menjadi musafir yang lupa arah jalan pulang. Ingin meninggalkan pelbagai macam ingatan di masa lalu, seperti permintaan Avanthe; saat di mana wanita itu pernah begitu ingin agar dia melupakan masa kelam yang menyatukan mereka. Andai saja. Hores menarik napas panjang setelah mengemasi seluruh kebutuhan untuk memulai. Dia menatap Raja V

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Ending

    “Sudah tiga hari, Hores. Kau menghabiskan darahmu di sini. Jika kau memang mencintai Ava. Biarkan dia bereinkarnasi, dia akan hidup kembali. Berharaplah akan menjadi manusia. Tapi, dengan menyimpan jasadnya kau tidak akan mendapat apa pun. Selain itu, apa yang kau lakukan bisa membuatmu terbunuh. Kau satu – satunya yang kumiliki. Aku tidak ingin kehilangan dirimu.” Raja Vanderox menjulang tinggi di belakang, menatap sebentuk bahu Hores yang lunglai ketika pria itu bersimpuh di depan peti tembus pandang, sambil meletakkan tangan ke dalam. Darah terus dibiarkan menetes supaya mengisi penuh dan merendam tubuh kaku Avanthe sebagai proses pengawetan. Tidak ada yang tahu kapan semua berakhir seperti semestinya. Sebagian dari mereka menyimpan pengetahuan berani bahwa Avanthe jelas – jelas tidak akan kembali. Tidak termasuk ke dalam pengecualian. Bagaimanapun, Raja Vanderox tak sanggup melihat putranya menderita. Hores seperti hilang arah; tersesat; melupakan bahwa pria

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Dan Paling Akhir

    Avanthe menjulang dengan pandangan lurus ke bawah. Ujung pedang ... menancap di telapak tangan Margarheta Bell kembali ditarik. Wanita itu lagi – lagi mendesis, tetapi dia tak peduli. Tujuannya pasti. Margarheta Bell harus membayar setiap penderitaan Hores, yang menjadi rasa takut terdalam di pikiran pria tersebut. Untuk memusnahkannya; mereka perlu melenyapkan sumber utama. Telah begitu dekat. Hampir. Avanthe menyeringai tipis. “Aku akan membunuhmu,” ucapnya diliputi serangan konkrit dan menghujam perut Margarheta Bell. Dia tak ingin wanita itu terburu mengembuskan napas terakhir. Harus ada penderitaan lain, yang belum terbayarkan. Ingin mendengar teriakan lebih keras ketika Margarheta Bell mengerang kesakitan. Ada kepuasann di mana Avanthe menekan ujung pedang dan membuat wanita itu terlihat diliputi kecenderungan untuk menahan diri, atau memang Margarheta Bell berusaha mengatakan sesuatu. Wanita itu memegangi luka lubang menganga di perutnya sambil mendedika

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Perang Akhir

    Kai .... Pria itu ada di sana, berdiri nyaris tanpa diberi jarak dari Margarheta Bell. Sebuah pemandangan yang membuat perasaan Avanthe seperti ditikam. Dia dirampas, kemudian dilempar ke tepian untuk menyadari bahwa Kai tidak sebaik dari yang pernah dibayangkan. Mengapa seperti ini? Benak Avanthe bertanya – tanya kapan? Apakah ini bagian rencana awal yang tidak sama sekali dia ketahui, bahwa Kai bukan benar – benar seorang teman. Pria itu sama sekali tidak memberi petunjuk. Tak ada yang sanggup menyadarinya atau malah Hores .... Wajah Avanthe berpaling ke arah pria, persis menjulang tinggi di sampingnya. Hores tidak diliputi ekspresi terkejut, atau sebenarnya .... “Kau tahu ini dari awal?” tanya Avanthe nyaris tak percaya. Hores melirik singkat, tetapi anggukan luar biasa samar seperti menamparnya dengan keras. “Mengapa kau tidak sedikitpun bicarakan ini kepadaku?” “Berharap kau akan pe

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Mendekati Akhir

    “Aku tidak menginzinkanmu pergi, Ava. Kau tidak boleh ikut berperang. Ada risiko yang kau tahu kita tak bisa menghindarinya. Aku tak ingin sesuatu terjadi kepadamu. Kau adikku.”Avanthe tersenyum tipis menanggapi pernyataan Kingston. Dia akan baik – baik saja, meski merasa getir mengenai apa yang menjadi keputusan; menitipkan anak – anak, lalu berniat kembali ke dunia mereka sesungguhnya. Ini sudah termasuk sebagai keputusan yang bulat. Avanthe tahu betapa mereka akan menghadapi risiko riskan, tetapi terus menyaksikan Hores terluka adalah rasa sakit tak terungkap. Makin mencekik jika dia berusaha bersikap tak peduli. Malah, benaknya terus menaruh desakan khawatir mengenai pria itu. Hores sudah menghadapi masa – masa sulit. Dia tidak ingin berakhir terlalu jauh. “Aku akan baik – baik saja. Tidak usah takut. Kau tahu aku tidak lemah, bisa menjaga diriku dengan baik. Hores dan ayahnya mungkin akan kalah pasukan. Kita tidak tahu seberapa jauh Margarheta Bell menyiapkan perang i

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Taktik

    “Hores ...,” panggil Avanthe lirih. Dia dengan gemetar mengusap rahang kasar pria itu. Berharap akan ada prospek bagus, tetapi tidak. Hening terasa penuh gemuruh. Rasanya benar – benar menyakitkan. “Aku bicara denganmu, Hores ....” “Hores tidak akan mendengarmu. Dia sedang masa pemulihan saat ikut berperang. Aku mengingatkannya supaya tidak ikut. Putra-ku sangat keras kepala. Dia tetap melibatkan diri, sampai mereka menemukan kelemahannya dan menghajarnya tanpa ampun.” Kelemahan? Di mana sebenarnya Hores juga sedang terluka? Dan mereka, siapa pun mereka, memanfaatkan situasi ini untuk menikung di belakang? Avanthe mengetatkan pelukan secara naluriah. Dia hanya ingin melarikan diri dari cengkeraman Hores, bukan dengan sengaja membuat pria itu terluka parah. Hores menghadapi risiko besar, karena berusaha memulangkannya ke neraka berbentuk mewah, berusaha mengembalikannya ke Meksiko dan anak – anak akan itu serta. Namun, semua berubah

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Kenyataan yang Tak Terduga

    “Hores?” Seperti ada gemuruh besar dengan segala bentuk sambaran mengerikan. Avanthe menatap wajah Ellordi penuh tanda tanya. Dia tak ingin percaya terhadap apa pun itu. Tidak ada penjelasan gamblang mengenai keadaan Hores saat ini, tetapi mengapa rasanya seperti telah membawa dia menghadapi pendekatan yang jelas, di mana kekhawatiran berakhir sebagai rayuan tidak masuk akal. Hores baik – baik saja ... akan selalu begitu. Pria itu harus kembali untuk anak – anaknya. Bukankah Aceli sudah menunggu? Meminta supaya Avanthe membangunkan ketika Hores datang? Sekarang apa yang bisa dilakukan setelah semua terasa mengejutkan? Avanthe menatap ayahnya sambil menggeleng samar. Bagian paling penting adalah menyingkirkan tumpukan air yang membentuk percikan kaca. Dia melihat semua dengan buram, sama seperti berjuang keras meyakinkan perasaannya, meski tidak ada harapan tersisa. “Jangan katakan itu, Papa,“ ucap Avanthe mendeteksi akan ada suatu informasi u

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Ketakutan

    Pernyataan Hores mengenai perang di wilayah pria itu menjadi suatu bagian paling nyata, bahwa mereka ... meski tidak terlibat; juga mengalami dampak serius. Suara – suara ledakan hingga guncangan yang sesekali terasa begitu keras merupakan prospek terburuk. Avanthe bertanya – tanya pertempuran seperti apa, atau barangkali perebutan hak dari mana sehingga nyaris tidak ada damai di Kerajaan Bawah Tanah. Dia khawatir mengenai Hores, takut jika akan terjadi suatu hal tak diinginkan dan berakibat fatal. Rasanya sesuatu di dalam diri Avanthe seakan ingin memberi petunjuk. Dia tak ingin terlalu memikirkan hal tersebut, hanya tidak tahu bagaimana caranya, tidak tahu apakah seharus ini mendambakan Hores baik – baik saja, maka pria itu akan kembali mendatangi anak – anak, apalagi ... jika secara ajaib mereka bisa berdamai. Membayangkan andai perasaan mereka kembali utuh. Anak – anak juga akan menyukainya; tidak ada pemisahan dan pelbagai hal lain yang menjadi masalah besar.“Mommy,

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Uraian

    Pernyataan Hores terdengar penuh pengalihan serius. Perkara pancake itu lagi dan permasalahan yang selalu sama ....Avanthe diam beberapa saat, terpaku, memikirkan kembali pengajuan Hores sebagai berikut;Apa yang dia ingin pria itu katakan?Tidak banyak, tetapi Hores telah mengatakannya. Ya, setidaknya Avanthe mengerti ... betapa dia perlu menyadari bentuk kesalahpahaman yang menyemat di sana dengan suatu pengakuan nyata. “Dan kau percaya aku akan melakukannya?” tanyanya sarat ekspresi nanar. Ini lebih buruk dari membayangkan Hores telah sadar dari setiap tindakan buruk. Avanthe ingin tahu, adakah cara ampuh untuk menarik Hores ke permukaan, memberi pria itu petunjuk, atau sejenis lainnya, tetapi bagaimana? Dia belum menemukan cara. Dengan desakan putus asa dalam dirinya, reaksi Avanthe yang paling murni adalah menunduk saat Hores seperti tidak memiliki niat menanggapi. Pria itu selalu percaya terhadap apa yang menurutnya benar, tetapi lupa bahwa logika juga h

DMCA.com Protection Status