Share

Ekstra Chapter 7 

Penulis: SILAN
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-11 23:23:00

Pagi yang cerah menyambut Eloise ketika akhirnya ia terbangun di sebuah kamar yang terasa asing namun nyaman. Matahari menyusup lembut melalui celah tirai, dan Eloise mengerjap, bingung menyadari dimana dirinya berada. Setelah menarik nafas dalam untuk mengumpulkan kesadaran, ia bangkit dan melangkah keluar.

Di dapur, aroma harum telur yang sedang digoreng menguar di udara. Sosok Dylan terlihat santai, berdiri di depan kompor dengan lengan kemejanya yang digulung rapi, sesekali membalik telur di wajan.

“Sejak kapan aku di sini?” suara Eloise terdengar serak, bercampur rasa bingung dan malu.

Dylan menoleh singkat, lalu menyajikan telur ke atas piring dengan tenang. “Tadi malam,” jawabnya sambil melirik Eloise, “Bagaimana keadaanmu? Masih pusing? Aku sudah membelikan obat pengar untuk mengurangi pusing kepalamu, kau bisa meminumnya kalau masih merasa tidak enak.”

Eloise mengerutkan kening, mencoba mengingat kejadian semalam. Gambaran samar memenuhi pikirannya, kilasan lampu-lampu kelap-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 1. Pengorbanan

    "Aku akan membiayai pengobatan adikmu sampai dia sembuh. Tapi sebagai gantinya, lahirkan anak dari benih putraku."Freya terhuyung mundur, tubuhnya gemetar dengan nafas tersengal. Tawaran Pamela Bennett, seorang wanita kaya raya dan berkuasa, bergema di telinganya seperti bisikan setan.Otaknya berputar mencari jalan keluar. Ia tidak menduga pemilik restoran tempatnya bekerja itu tiba-tiba menawarkan hal seperti itu tepat saat Freya krisis keuangan."Tapi, Nyonya. Tuan Javier sudah punya istri, bagaimana dengan perasaan Nyonya Bennett kalau aku-"Pamela memotong ucapannya, matanya dingin dan tajam seperti mata elang. "Kalau begitu relakan saja adikmu meninggal karena kau tak punya uang untuknya berobat!"Freya terdiam, tubuhnya terasa lemas. Adiknya, David, tengah terbaring sekarat di rumah sakit dan membutuhkan biaya operasi yang sangat mahal. Freya hanya seorang gadis miskin yang bekerja sebagai pelayan di restoran, tak mungkin mampu membiayai pengobatan David.Pamela Bennett menyer

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 2. Orang ketiga

    Freya melangkah ragu memasuki rumah mewah Javier Bennett, sebuah rumah yang lebih mirip istana dengan pilar-pilar menjulang dan taman yang luas.Di dalam, setiap sudut dihiasi pernak-pernik mewah, berkilauan di bawah cahaya lampu kristal. Namun, bagi Freya, rumah ini terasa seperti sangkar emas, menawan tapi menjebak.Ia akan menjadi pelayan di rumah ini, sebuah peran yang disepakati dalam perjanjian mengerikan yang telah ia buat dengan Pamela Bennett.Freya harus menyembunyikan identitasnya sebagai orang ketiga dalam kehidupan Javier, berpura-pura menjadi seorang pelayan yang setia, sementara hatinya dipenuhi rasa takut."Selamat datang, Freya," sambut seorang wanita cantik dengan ramah. "Aku Viona, istri Javier Bennett."Freya tertegun. Ia baru menyadari bahwa ia akan berhadapan langsung dengan istri Javier. Viona Bennett tampak anggun dan elegan, dari tatapannya yang lembut membuat Freya yakin bahwa Viona adalah wanita yang baik."Senang bertemu dengan Anda, Nyonya," jawab Freya de

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 3. Pasangan sexy

    Dua minggu telah berlalu sejak Freya mulai bekerja sebagai pelayan di rumah megah Javier Bennett. Setiap hari terasa seperti beban berat yang menghimpit, dengan bayang-bayang perjanjian gelap yang terus menghantuinya.Terlebih saat Pamela Bennett, ibu Javier, selalu memastikan bahwa Freya menjalankan misinya menggoda Javier dan merusak rumah tangga bahagia itu.Freya mencoba berkali-kali untuk mendekati Javier, tapi pria itu selalu menjaga jarak, mencintai istrinya dengan sepenuh hati. Viona yang selalu bersikap baik padanya membuat Freya semakin sulit untuk melaksanakan perintah Pamela.Namun, hari ini, Pamela datang dengan ancaman baru.Di ruang kecil di sudut rumah, Pamela mendatangi Freya dengan ekspresi dingin. Matanya menyala tajam saat ia berbicara."Sudah lebih dua minggu. Kau sudah membuat kemajuan?" tanya Pamela tanpa basa-basi.Freya menunduk, "Belum, Nyonya. Tuan Javier... ia selalu menjaga jarak."Pamela mendengus marah, wajahnya menunjukkan ketidaksabaran. "Kau terlalu l

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 4. Pandangan yang berbeda

    Setelah malam itu, pandangan Freya terhadap Javier menjadi berbeda. Ia terus terbayang kalau dirinya berada di posisi Viona saat menerima sentuhan hangat Javier.Seperti apa rasanya dicintai oleh pria seperti Javier?Setiap kali menyajikan makanan untuk Javier, Freya akan memanfaatkan waktu sesingkat apapun untuk menatap wajah pria itu. Sungguh pria yang menawan. Sikap dinginnya membuat Freya sangat ingin menaklukkannya."Aku harus bagaimana?" pikir Freya, bingung. "Bagaimana aku bisa membuatnya memperhatikanku?"Pagi itu, Javier pergi ke kantor dan Viona juga pergi untuk menghadiri perkumpulan para wanita sosialita, itu artinya Freya sendiri di rumah.Ia pun juga pergi untuk membeli beberapa pakaian sexy, sungguh ia telah menjatuhkan harga dirinya hingga ke dasar tanah.Freya memilih pakaian-pakaian yang tak pernah terbesit di pikirannya akan ia kenakan. Pakaian tidur yang transparan, gaun malam yang menonjolkan lekuk tubuhnya, dan lingerie yang hanya akan menambah daya tariknya di m

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 5. Menjalankan rencana

    Keesokan paginya, Javier mengantarkan Viona sampai depan pintu saat wanita itu dijemput oleh Pamela untuk liburan bersama.Bahkan sampai saat ini pun Freya masih takut ketika Pamela menatapnya tajam memberikan peringatan kalau selama satu minggu ke depan, Freya harus berhasil menjalankan rencananya.Tapi bagaimana? Mendekati pria sedingin Javier tidaklah mudah. Pria itu hanya bersikap hangat dengan istrinya, dan menjadi orang ketiga dalam hubungan harmonis mereka tidaklah mudah.Namun, jika Freya tidak melakukan tugas pemberian Pamela, wanita itu pasti akan menghentikan pengobatan David yang saat ini masih di rumah sakit.Javier masih seperti biasanya, hanya menunjukkan kelembutan kepada istrinya."Jaga Viona baik-baik," katanya, suaranya tegas dan penuh perhatian. "Aku tidak akan memaafkan siapapun jika sesuatu terjadi padanya."Pamela hanya mengibaskan tangan dengan sikap angkuh. "Aku membawanya liburan, Javier, bukan ke medan perang."Viona tertawa kecil, menghampiri suaminya dan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 6. Terlalu berbahaya

    Dua hari berlalu dengan ketegangan yang kian memuncak di benak Freya. Meskipun mengenakan pakaian yang lebih berani, ia masih belum melakukan apapun untuk mendekati Javier. Namun, pesan-pesan dari Pamela tak henti-hentinya mengusiknya, membuat pikirannya gelisah dan hatinya terombang-ambing di antara ketakutan dan tuntutan.Pagi itu ketika Freya sedang menyiapkan sarapan, suara Javier yang tiba-tiba terdengar membuatnya terlonjak. "Kenapa kau mengenakan pakaian seperti itu?" Nada suaranya dingin, nyaris menusuk. Freya berbalik, menatapnya dengan mata melebar. Wajah pria itu serius, seperti mencoba membaca setiap gerak-geriknya. Sebelum Freya bisa menjawab, Javier melontarkan pertanyaan yang lebih mengagetkan, "Apa kau mencoba menggodaku?"Kata-kata itu tepat mengenai sasaran, dan jantung Freya serasa melonjak. "Ti-tidak, Tuan," ia segera menggeleng, mencoba mengelak. "Udara di luar mulai panas. Saya hanya mengenakan pakaian yang nyaman untuk musim panas."Mata Javier memicing, me

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 7. Lepas kendali

    "Ah, Tuan Javier!" Freya terengah, kebingungan antara menahan rasa takut dan dorongan yang semakin menguasainya. Obat yang ditaburkan di makanannya jelas mulai bekerja, ditambah aroma alkohol yang menyeruak dari tubuh Javier, membuat tindakannya semakin liar.Tanpa ragu, Javier membalik tubuh Freya dan mencium bibirnya dengan penuh hasrat, mendominasi setiap inci dari dirinya. Freya yang awalnya terkejut, akhirnya menyerah, mengalungkan tangannya di leher Javier, membiarkan pria itu memegang kendali.Namun, ada yang menusuk hati Freya ketika Javier berbisik, "Viona…" Nama istrinya yang terucap dalam keadaan penuh gairah membuat Freya sadar bahwa meski tubuh Javier bersamanya, pikirannya tetap pada wanita yang dicintainya.Meskipun hatinya terluka, Freya tahu ia tak punya pilihan. Dengan rasa ragu, ia membiarkan Javier mengangkatnya dengan mudah, membawanya ke tempat tidur. Setiap sentuhan Javier semakin liar, penuh gairah yang tak bisa dikendalikan. Freya mati-matian menahan rasa t

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 8. Hancurnya harga diri

    Beberapa hari berlalu dalam ketegangan yang tak terucapkan antara Javier dan Freya. Viona akhirnya pulang dari liburannya. Dan seperti biasa, senyum manisnya menyambut Javier, saat pria itu segera mendekat memeluk istrinya dengan penuh kasih sayang. Sementara itu, Pamela menyudutkan Freya dengan tatapan tajam, dan rasa mencekam menggantung di udara.“Apa sudah ada kemajuan?” suara dingin Pamela memecah keheningan.Freya mengikutinya dengan cemas. "Maaf, Nyonya... Kami baru melakukannya sekali. Saya belum bisa memastikan apakah saya hamil," jawabnya gugup.Pamela berbalik dengan tajam, wajahnya kaku. "Kau pikir aku melakukan ini untuk kebaikanmu? Aku sudah mengeluarkan banyak uang untuk pengobatan adikmu. Jika kau gagal, kau akan mengembalikan semuanya, dan bunganya juga!" ancamnya tanpa ampun.Seketika Freya menatap Pamela, namun wajah wanita itu tidak bercanda sama sekali. Freya hanya bisa menelan ludahnya, meratapi nasibnya demi kesembuhan David. Setelah Pamela mendesak Freya unt

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25

Bab terbaru

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 7 

    Pagi yang cerah menyambut Eloise ketika akhirnya ia terbangun di sebuah kamar yang terasa asing namun nyaman. Matahari menyusup lembut melalui celah tirai, dan Eloise mengerjap, bingung menyadari dimana dirinya berada. Setelah menarik nafas dalam untuk mengumpulkan kesadaran, ia bangkit dan melangkah keluar.Di dapur, aroma harum telur yang sedang digoreng menguar di udara. Sosok Dylan terlihat santai, berdiri di depan kompor dengan lengan kemejanya yang digulung rapi, sesekali membalik telur di wajan.“Sejak kapan aku di sini?” suara Eloise terdengar serak, bercampur rasa bingung dan malu.Dylan menoleh singkat, lalu menyajikan telur ke atas piring dengan tenang. “Tadi malam,” jawabnya sambil melirik Eloise, “Bagaimana keadaanmu? Masih pusing? Aku sudah membelikan obat pengar untuk mengurangi pusing kepalamu, kau bisa meminumnya kalau masih merasa tidak enak.”Eloise mengerutkan kening, mencoba mengingat kejadian semalam. Gambaran samar memenuhi pikirannya, kilasan lampu-lampu kelap-

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 6

    Felix membawa Eloise yang setengah tak sadarkan diri ke apartemennya, membaringkan perempuan itu dengan hati-hati di atas tempat tidur. Ia menghela nafas, mengusap wajahnya yang sedikit berkeringat. Malam itu tak berjalan sesuai rencana, siapa sangka ia akan berurusan dengan seorang perempuan asing yang mabuk berat? Saat Felix hendak meninggalkan kamar, tangan Eloise tiba-tiba mencengkram pergelangan tangannya.“Aku sangat menyukaimu… kenapa kau malah meninggalkanku?” Eloise menangis tersedu-sedu, suaranya penuh luka yang dihasilkan dari mabuk berat dan patah hati.Felix menoleh dengan ekspresi bingung. “Kita bahkan tidak saling mengenal,” katanya dengan nada datar. “Aku tidak tahu siapa kau, dan kau hanya perempuan asing yang entah kenapa harus kubawa ke sini supaya aman.”Namun, Eloise justru bangkit dari tempat tidur. Berdiri di atas kasur, tubuhnya kini lebih tinggi dari Felix. Mata yang berkaca-kaca menatapnya dengan intens. Sebelum Felix sempat bereaksi, Eloise mendekat, memeluk

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 5

    Eloise menghilang begitu saja, meninggalkan Dylan yang kini panik dan tak tahu harus berbuat apa. Pikirannya dipenuhi kecemasan, terutama karena Eloise tidak mengenal New York dengan baik. Hanya bayangan terakhirnya, Eloise berjalan menjauh dengan ekspresi terluka yang terus menghantui benaknya.Sudah dua jam berlalu. Dylan menyusuri setiap sudut jalan, lorong gelap, dan taman kota dengan harapan menemukan jejak Eloise. Tapi semua usahanya sia-sia. Kegelisahan semakin mencekam ketika malam mulai merayap dan dingin menusuk tulang. Dengan tangan gemetar, ia akhirnya memutuskan untuk menghubungi Felix.Butuh beberapa detik sebelum Felix menjawab telepon, dan begitu mendengar suaranya, Dylan langsung berbicara tanpa henti. "Felix, aku butuh bantuan. Eloise menghilang! Dia salah paham mengira aku berselingkuh. Aku sudah mencarinya ke mana-mana, tapi aku tidak bisa menemukannya," ucap Dylan dengan suara penuh panik.Alih-alih serius, Felix justru tertawa kecil di ujung sana. "Tunggu, tunggu

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 4 

    Sebulan telah berlalu, dan akhirnya Dylan memutuskan untuk membawa kekasihnya, Eloise, bertemu dengan keluarganya untuk pertama kali. Hari itu, mereka tiba di Brooklyn, di apartemen yang Dylan sewa khusus untuk kunjungan singkat selama lima hari sebelum perjalanan mereka ke New York.Dylan sedang berdiri di depan cermin, memastikan kemeja birunya rapi dan dasinya terpasang dengan sempurna. Rambut hitamnya tersisir rapi, mencerminkan sikapnya yang selalu perfeksionis. Sementara itu, Eloise duduk di sofa, memperhatikannya tanpa banyak bicara.“Sementara aku sibuk nanti, kau bebas bepergian ke mana saja selama kita di Brooklyn,” ucap Dylan, memecah kesunyian sambil membenahi kerah kemejanya.Eloise tersenyum kecil, pandangannya tetap tertuju pada Dylan. “Apa kau punya waktu luang malam ini?” tanyanya lembut, meski penuh harap.Dylan menoleh, sejenak melirik arlojinya sebelum kembali menatap Eloise. “Aku akan usahakan pulang lebih awal. Malam ini kita bisa jalan-jalan bersama,” katanya sam

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 3

    Di usia dewasa, Dylan dan Felix menyadari bahwa hidup mereka tidak lagi bisa bergantung pada kenyamanan rumah Javier. Pada usia sembilan belas, keduanya meninggalkan rumah keluarga untuk membangun kehidupan mereka sendiri, menantang dunia kerja yang lebih luas di luar sana.Sejak kecil Dylan selalu tertarik pada teknologi. Hasratnya itu membawanya ke dunia pengembangan aplikasi, hingga ia menciptakan sebuah perangkat lunak canggih yang dipercaya oleh perusahaan-perusahaan besar untuk menjaga keamanan data mereka. Di balik itu semua, ada sisi lain dari dirinya yang jarang diketahui, dia adalah seorang hacker berbakat, yang bergerak diam-diam untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tak bisa diselesaikan dengan cara konvensional.Malam ini, Dylan terlihat sibuk di depan dua layar komputer yang memancarkan cahaya kebiruan, tangannya dengan lincah menari di atas keyboard. Pintu ruang kerja terbuka perlahan, menampilkan sosok Eloise, kekasihnya. Ia berdiri di ambang pintu dengan kimono sutr

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 2

    Avery membuka pintu apartemen Felix dengan dorongan ringan, dan langkahnya segera memenuhi ruang tamu."Sejak kapan kau pulang?" tanyanya tanpa basa-basi, matanya menyapu apartemen minimalis yang terasa sangat modern, rapi, tapi terasa dingin.Felix yang tengah berdiri di dekat jendela besar dengan pemandangan kota menoleh. Pria itu sudah genap 25 tahun, dan kesibukannya selama beberapa tahun terakhir menjadikannya jarang pulang ke rumah bertemu keluarga. Sama seperti Dylan, saudara kembarnya. Felix terserap oleh pekerjaan, meninggalkan sedikit ruang untuk hal lain."Aku baru sampai pagi tadi," jawabnya, melangkah mendekat sambil tersenyum tipis. Ia mengacak rambut Avery dengan penuh rasa sayang, membuat gadis itu mendengus sebal. "Aku ada urusan dengan perusahaan ayah. Tapi yang lebih mengejutkan adalah saat perjalanan pulang tadi, aku melihatmu diganggu dua preman di jalan. Apa kau baik-baik saja?"Avery menghela nafas panjang, mencoba mengusir rasa trauma yang masih membekas. "Aku

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 1

    Langit terlihat mendung, hujan pun juga sudah mengguyur tanah dan pohon sekitarnya. Suasana dingin dan lembab terasa menyejukkan, Avery mengulurkan tangan, membiarkan air membasahi tangannya.Senyum cantik menghiasi bibir gadis tujuh belas tahun itu, matanya memandang jauh saat ia mendengar suara mobil. Buru-buru Avery menuju pintu utama, berharap itu adalah saudaranya yang sudah lama tidak ia temui."Dylan, Felix, kalian akhirnya pulang!" serunya penuh semangat, tapi saat ia membuka pintu, orang yang terlihat di depan sana bukanlah kedua saudaranya, melainkan David bersama putrinya yang berusia lima belas tahun."Hai, Ave!" David melambaikan tangannya singkat menyapa sosok Avery.Tatapan Avery terlihat kecewa, sudah dua tahun lamanya ia tidak bertemu dengan Dylan dan Felix, mereka begitu sibuk dengan dunia pekerjaan sampai tidak pernah sekalipun pulang di kediaman pribadi kedua orang tuanya."Aku pikir paman adalah saudaraku." ucapnya.David menghampiri, "Sayang sekali, kau terlihat

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 201 END

    Perjalanan panjang ditempuh oleh Javier sambil membawa serta keluarganya, suasana perjalanan terasa sangat ramai karena tiga anak-anak yang duduk di belakang tidak ada hentinya berbicara. Mereka berhenti ketika tidur, dan setelah beberapa jam berkendara, akhirnya mereka pun tiba di sebuah perumahan di mana sekitar mereka adalah ladang jagung yang sangat luas."Anak-anak, kita sudah sampai." ucap Freya membangun Dylan, Felix dan Avery.Ketiga anak itu membuka mata, menoleh keluar jendela dan detik itu juga mata mereka terbuka lebar penuh semangat. "Wow! Kita menemui kakek?" seru Dylan.Mereka segera turun dari mobil, sementara seorang pria yang tidak lagi muda terlihat berlari menghampiri dari belakang rumahnya. Senyum cerah terlihat di wajah Morgan menyadari cucu-cucunya datang, mereka segera berhambur ke pelukan Morgan sebelum pria tua itu mengajak anak-anak ke halaman belakang rumah."Tuan Davidson terlihat lebih sehat setelah memutuskan untuk menjadi seorang petani." ucap Freya yang

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 200. Beberapa tahun kemudian

    Beberapa tahun kemudian.Seorang remaja berusia tiga belas tahun terlihat sibuk memacu kendaraan bermotornya, di halaman belakang rumah, menerjang tiap rintangan dan membuat kendaraan bermotor itu melayang di udara selama beberapa saat.Teriakan dari sisi jalan terdengar menyemangati, tak lama kemudian kendaraan bermotor yang lain menyusul di belakang, melakukan atraksi serupa seperti motor sebelumnya. Dua kendaraan bermotor menghilang dari pandangan, hanya suara mesin yang terdengar dari kejauhan. Tidak berselang lama, suara mesin kendaraan terdengar mendekat dengan kecepatan tinggi. Secara bersamaan, dua kendaraan itu berhenti di depan seorang gadis kecil berusia enam tahun. "Wow! Kalian luar biasa!" seru Avery sembari mengacungkan kedua jempolnya pada saudara kembarnya.Dylan dan Felix melepaskan helm, rambut mereka berantakan. Setelah memarkirkan motor dan meletakkan helm begitu saja ke tanah, Dylan langsung meraih adiknya ke pelukannya, sementara Felix hanya mengacak-acak rambut

DMCA.com Protection Status