Share

Bab 3. Pasangan sexy

Penulis: SILAN
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-18 11:01:02

Dua minggu telah berlalu sejak Freya mulai bekerja sebagai pelayan di rumah megah Javier Bennett. Setiap hari terasa seperti beban berat yang menghimpit, dengan bayang-bayang perjanjian gelap yang terus menghantuinya.

Terlebih saat Pamela Bennett, ibu Javier, selalu memastikan bahwa Freya menjalankan misinya menggoda Javier dan merusak rumah tangga bahagia itu.

Freya mencoba berkali-kali untuk mendekati Javier, tapi pria itu selalu menjaga jarak, mencintai istrinya dengan sepenuh hati. Viona yang selalu bersikap baik padanya membuat Freya semakin sulit untuk melaksanakan perintah Pamela.

Namun, hari ini, Pamela datang dengan ancaman baru.

Di ruang kecil di sudut rumah, Pamela mendatangi Freya dengan ekspresi dingin. Matanya menyala tajam saat ia berbicara.

"Sudah lebih dua minggu. Kau sudah membuat kemajuan?" tanya Pamela tanpa basa-basi.

Freya menunduk, "Belum, Nyonya. Tuan Javier... ia selalu menjaga jarak."

Pamela mendengus marah, wajahnya menunjukkan ketidaksabaran. "Kau terlalu lambat! Mau sampai kapan kau mengulur waktu sampai Javier mau menghabiskan malam denganmu? Kalau kau terus menunda, aku akan menghentikan pengobatan adikmu saat ini juga!"

Kata-kata Pamela mengguncang Freya. Tubuhnya gemetar. Pamela tidak main-main. Freya tahu bahwa ia telah menukar kebebasan dan harga dirinya demi menyelamatkan nyawa David dari ancaman yang lebih mengerikan.

Tapi apa yang diminta Pamela terasa semakin mustahil dan menyakitkan bagi Freya karena kehidupan Javier dan istrinya sangat romantis.

“A-aku akan berusaha lagi,” ucap Freya dengan suara bergetar.

"Secepatnya!" sahut Pamela tegas. "Kau harus memastikan dirimu hamil secepat mungkin. Itu alasan mengapa aku menempatkanmu di sini. Viona tidak bisa memberinya anak, dan aku butuh pewaris untuk keluarga ini. Kau akan memberinya anak, dan itu akan menjadi tiketmu keluar dari mimpi buruk ini!"

Freya merasa dunia berputar. Jadi, ini alasan sebenarnya? Pamela ingin seorang pewaris untuk keluarga Bennett karena Viona tidak bisa hamil. Dan Pamela mencari cara lain, cara yang lebih licik dan kejam.

"Tapi bagaimana aku bisa melakukannya, Nyonya? Tuan Javier tidak pernah menunjukkan minat padaku," kata Freya, suaranya penuh kebingungan dan ketakutan.

Pamela menatapnya tajam. "Pria tidak akan menolak godaan tubuh wanita! Beberapa hari lagi aku akan mengajak Viona pergi, manfaatkan waktu tersebut untuk menggoda Javier!"

Freya tak bisa lagi berargumen. Pamela sudah memutuskan, dan Freya tak punya pilihan lain.

Ia harus menghadapi sesuatu yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya, menjadi pengganggu di kehidupan bahagia Javier dan istrinya.

*

Malam itu Freya tidak bisa tidur, ia memilih berjalan pelan menuju dapur untuk mengambil air minum. Setiap langkahnya mengingatkannya pada perintah Pamela, jantungnya berdegup kencang, keringat dingin membasahi telapak tangannya.

Pamela telah memberitahunya apa yang harus dilakukan, dan sekarang Freya harus memaksa dirinya untuk menjalani tugas yang penuh kehinaan ini.

Namun, ketika Freya melewati kamar Javier, ia mendengar suara dari dalam. Suara yang membuatnya berhenti di tengah langkahnya.

Pintu kamar sedikit terbuka, apa pemilik kamar sengaja tidak menutup pintu dengan rapat agar Freya bisa melihat dengan jelas pemandangan yang ada di dalam?

Javier dan Viona sedang berbaring di tempat tidur, terlibat dalam keintiman yang membuat Freya menahan napas. Mereka bercumbu dengan penuh gairah, saling menyentuh dan berbisik mesra satu sama lain. Tatapan Javier penuh cinta dan hasrat, sementara Viona memeluknya dengan kelembutan menikmati setiap sentuhan yang Javier berikan.

"Mereka sangat liar," batin Freya sambil menutup bibirnya dengan telapak tangan rapat-rapat.

Freya merasakan tubuhnya menggigil. Ia tak pernah menyangka akan melihat hal ini.

Javier dan Viona pasangan yang luar biasa, erangan mereka yang terdengar sampai telinga Freya membuat sekujur tubuhnya ikut meremang. Ia lantas mundur perlahan dari pintu, perasaan panas dingin menjalari tubuhnya.

Pamela memaksanya untuk menjalani tugas kotor ini, tetapi melihat keintiman Javier dan Viona membuatnya semakin sulit.

Mereka berdua saling mencintai, sementara Freya hanya instrumen dalam rencana kejam seorang ibu mertua yang tak tahu batas.

Freya akhirnya kembali ke kamarnya, dengan pikiran yang terus terbayang erangan sexy Javier dan tubuh kekar pria itu yang tak berbusana saat mencumbu istrinya.

Malam itu, Freya tak bisa tidur. Tatapan mesra Javier pada Viona terus terngiang di kepalanya.

Bagaimana rasanya jika suatu hari nanti Javier menatapnya seperti itu?

"Argh, apa yang aku pikirkan!” Freya menggerutu frustrasi. Ia menghela napas panjang, lalu memejamkan matanya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?" lirihnya.

Tekanan dari Pamela semakin kuat, tetapi hatinya tak sanggup menghancurkan kebahagiaan orang lain.

Namun, setelah melihat keintiman Javier dan Viona yang begitu liar …

“Astaga!”

Dengan gusar Freya mengusap wajahnya. Ia mengumpat lirih saat bagian intimnya ikut basah karena pemandangan yang ia lihat beberapa saat lalu membangunkan naluri liar dalam tubuhnya ….

Bab terkait

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 4. Pandangan yang berbeda

    Setelah malam itu, pandangan Freya terhadap Javier menjadi berbeda. Ia terus terbayang kalau dirinya berada di posisi Viona saat menerima sentuhan hangat Javier.Seperti apa rasanya dicintai oleh pria seperti Javier?Setiap kali menyajikan makanan untuk Javier, Freya akan memanfaatkan waktu sesingkat apapun untuk menatap wajah pria itu. Sungguh pria yang menawan. Sikap dinginnya membuat Freya sangat ingin menaklukkannya."Aku harus bagaimana?" pikir Freya, bingung. "Bagaimana aku bisa membuatnya memperhatikanku?"Pagi itu, Javier pergi ke kantor dan Viona juga pergi untuk menghadiri perkumpulan para wanita sosialita, itu artinya Freya sendiri di rumah.Ia pun juga pergi untuk membeli beberapa pakaian sexy, sungguh ia telah menjatuhkan harga dirinya hingga ke dasar tanah.Freya memilih pakaian-pakaian yang tak pernah terbesit di pikirannya akan ia kenakan. Pakaian tidur yang transparan, gaun malam yang menonjolkan lekuk tubuhnya, dan lingerie yang hanya akan menambah daya tariknya di m

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 5. Menjalankan rencana

    Keesokan paginya, Javier mengantarkan Viona sampai depan pintu saat wanita itu dijemput oleh Pamela untuk liburan bersama.Bahkan sampai saat ini pun Freya masih takut ketika Pamela menatapnya tajam memberikan peringatan kalau selama satu minggu ke depan, Freya harus berhasil menjalankan rencananya.Tapi bagaimana? Mendekati pria sedingin Javier tidaklah mudah. Pria itu hanya bersikap hangat dengan istrinya, dan menjadi orang ketiga dalam hubungan harmonis mereka tidaklah mudah.Namun, jika Freya tidak melakukan tugas pemberian Pamela, wanita itu pasti akan menghentikan pengobatan David yang saat ini masih di rumah sakit.Javier masih seperti biasanya, hanya menunjukkan kelembutan kepada istrinya."Jaga Viona baik-baik," katanya, suaranya tegas dan penuh perhatian. "Aku tidak akan memaafkan siapapun jika sesuatu terjadi padanya."Pamela hanya mengibaskan tangan dengan sikap angkuh. "Aku membawanya liburan, Javier, bukan ke medan perang."Viona tertawa kecil, menghampiri suaminya dan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 6. Terlalu berbahaya

    Dua hari berlalu dengan ketegangan yang kian memuncak di benak Freya. Meskipun mengenakan pakaian yang lebih berani, ia masih belum melakukan apapun untuk mendekati Javier. Namun, pesan-pesan dari Pamela tak henti-hentinya mengusiknya, membuat pikirannya gelisah dan hatinya terombang-ambing di antara ketakutan dan tuntutan.Pagi itu ketika Freya sedang menyiapkan sarapan, suara Javier yang tiba-tiba terdengar membuatnya terlonjak. "Kenapa kau mengenakan pakaian seperti itu?" Nada suaranya dingin, nyaris menusuk. Freya berbalik, menatapnya dengan mata melebar. Wajah pria itu serius, seperti mencoba membaca setiap gerak-geriknya. Sebelum Freya bisa menjawab, Javier melontarkan pertanyaan yang lebih mengagetkan, "Apa kau mencoba menggodaku?"Kata-kata itu tepat mengenai sasaran, dan jantung Freya serasa melonjak. "Ti-tidak, Tuan," ia segera menggeleng, mencoba mengelak. "Udara di luar mulai panas. Saya hanya mengenakan pakaian yang nyaman untuk musim panas."Mata Javier memicing, me

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 7. Lepas kendali

    "Ah, Tuan Javier!" Freya terengah, kebingungan antara menahan rasa takut dan dorongan yang semakin menguasainya. Obat yang ditaburkan di makanannya jelas mulai bekerja, ditambah aroma alkohol yang menyeruak dari tubuh Javier, membuat tindakannya semakin liar.Tanpa ragu, Javier membalik tubuh Freya dan mencium bibirnya dengan penuh hasrat, mendominasi setiap inci dari dirinya. Freya yang awalnya terkejut, akhirnya menyerah, mengalungkan tangannya di leher Javier, membiarkan pria itu memegang kendali.Namun, ada yang menusuk hati Freya ketika Javier berbisik, "Viona…" Nama istrinya yang terucap dalam keadaan penuh gairah membuat Freya sadar bahwa meski tubuh Javier bersamanya, pikirannya tetap pada wanita yang dicintainya.Meskipun hatinya terluka, Freya tahu ia tak punya pilihan. Dengan rasa ragu, ia membiarkan Javier mengangkatnya dengan mudah, membawanya ke tempat tidur. Setiap sentuhan Javier semakin liar, penuh gairah yang tak bisa dikendalikan. Freya mati-matian menahan rasa t

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 8. Hancurnya harga diri

    Beberapa hari berlalu dalam ketegangan yang tak terucapkan antara Javier dan Freya. Viona akhirnya pulang dari liburannya. Dan seperti biasa, senyum manisnya menyambut Javier, saat pria itu segera mendekat memeluk istrinya dengan penuh kasih sayang. Sementara itu, Pamela menyudutkan Freya dengan tatapan tajam, dan rasa mencekam menggantung di udara.“Apa sudah ada kemajuan?” suara dingin Pamela memecah keheningan.Freya mengikutinya dengan cemas. "Maaf, Nyonya... Kami baru melakukannya sekali. Saya belum bisa memastikan apakah saya hamil," jawabnya gugup.Pamela berbalik dengan tajam, wajahnya kaku. "Kau pikir aku melakukan ini untuk kebaikanmu? Aku sudah mengeluarkan banyak uang untuk pengobatan adikmu. Jika kau gagal, kau akan mengembalikan semuanya, dan bunganya juga!" ancamnya tanpa ampun.Seketika Freya menatap Pamela, namun wajah wanita itu tidak bercanda sama sekali. Freya hanya bisa menelan ludahnya, meratapi nasibnya demi kesembuhan David. Setelah Pamela mendesak Freya unt

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 9. Tergoda rayuan

    "Kau sadar apa yang kau ucapkan itu?" Javier bertanya dengan nada dingin yang menusuk, membuat jantung Freya berdegup kencang. Wajahnya berubah drastis, dan dengan gugup Freya menelan ludah sambil melangkah mundur.Namun, bahkan jarak satu langkah tak cukup untuk menghindari tatapan tajam Javier yang menembus. "Ma-maaf, saya lancang. Seharusnya saya sadar diri, di rumah ini saya hanya pelayan," gumam Freya.Javier memperhatikan Freya menunduk sebagai permintaan maafnya. Bohong kalau Javier tidak tertarik dengan Freya, ia hanya mencoba membatasi diri agar tidak mengkhianati Viona.Terlebih Freya memiliki wajah yang cantik, tubuhnya yang terbungkus baju tidur itu juga tampak menarik. Javier adalah pria normal, bukan hanya satu wanita saja yang bisa membuatnya bereaksi. Pikirannya berkecamuk, dan dia menggeleng pelan, menahan diri sebelum godaan menguasainya.Dengan langkah berat, Javier melewati Freya, mencoba melawan hasrat yang hampir saja membakar akal sehatnya. Namun, rasa cemas m

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 10. Cemburu

    Pagi harinya, Viona menghampiri Freya yang sedang sibuk menyiapkan sarapan. Senyum lembutnya menyapa, membuat suasana hangat terasa di dapur. "Sejak kamu tinggal di sini, aku jadi sering makan enak," ucap Viona, suaranya penuh pujian.Freya menoleh sejenak, tersenyum tipis. "Apa sebelumnya Nyonya tidak cukup makan makanan enak?" tanyanya.Viona tertawa kecil sambil mengambil gelas di meja. "Sebenarnya tidak semua masakan cocok di lidahku, tapi aku suka masakanmu," jawabnya, suaranya terdengar tulus. Freya memperhatikan cara berjalan Viona yang tampak sedikit berbeda dari biasanya."Anda sakit?" tanya Freya dengan nada khawatir.Viona mengangkat alisnya, sedikit terkejut. "Tidak, kenapa kamu berpikir begitu?" tanyanya balik, nadanya ringan namun penuh rasa ingin tahu.Freya menatapnya lebih lama sebelum menjawab, "Cara berjalan Anda tidak seperti biasanya. Mungkin Anda perlu berobat."Viona tertawa ringan sambil menggelengkan kepala. "Tidak perlu, ini biasa saja. Hal seperti ini seri

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 11. Tekanan batin

    Meskipun sudah satu bulan berlalu sejak operasi David dilakukan, remaja itu juga masih belum menunjukkan tanda bahwa kesehatannya akan membaik. Ketika Freya masuk ke ruangan, David terlihat duduk dan menyapanya sambil tersenyum."Senang bisa melihatmu, Frey." sapa David.Freya menghampiri dengan cepat, meletakkan tasnya dan menghembuskan napas berat. "Kau membuatku khawatir, David," ujarnya lembut sebelum memeluk David erat, merasakan tubuh kurus adiknya yang terasa semakin rapuh di balik pelukannya."Dari mana kamu punya uang sebanyak ini untuk biaya pengobatanku? Jumlahnya pasti tidak sedikit, jangan paksa dirimu terus bekerja untuk merawat orang penyakitan sepertiku. Setelah aku mati, kau pasti akan bebas.""Tutup mulutmu!" bentak Freya, ia mendadak menjadi marah karena David membahas sesuatu yang ia takutkan. "Aku ingin kau sehat, David. Kalau dirimu tidak ada, aku tidak punya keluarga lagi. Setelah apa yang aku lakukan untukmu, apa kau akan menyerah begitu saja?"David menunduk

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26

Bab terbaru

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 24

    Dua hari sebelumnya...Setelah mereka tiba di tempat liburan, Felix memilih lebih banyak diam untuk berperang dengan pikirannya sendiri. Ia adalah orang yang cukup keras pada pilihannya, tapi untuk keinginan yang selalu mengganggu pikirannya terhadap mendekati Eloise, itu selalu ia tahan.Terkadang, sisi egoisnya menyuruh Felix untuk melakukan tindakan yang jahat. Tapi tidak, sekali lagi tidak. Dylan tumbuh dan besar bersamanya, seorang wanita tak boleh merusak hubungan yang sudah mereka jalin sejak kecil. Kesalahan sepele saja bisa membuat benteng yang besar bisa rusak, dan Felix tak mau melakukan kesalahan itu. Sekitar pukul tiga sore, Felix mengirim pesan pada Dylan untuk menemuinya.“Hai, Dude. Ada apa?” Dylan bertanya santai, meski nada suaranya mengandung sedikit kekhawatiran.Felix menoleh perlahan, menatap saudara kembarnya dengan ekspresi serius. “Ada hal yang harus aku katakan padamu,” katanya, suaranya terdengar lebih berat dari biasanya.Dylan mengerutkan kening, tapi men

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 23

    Tatapan dingin Felix berubah menjadi sesuatu yang lebih mengancam, seolah dia tahu bagaimana caranya membuat Eloise merasa terkunci di tempat itu. Eloise merasa tubuhnya menegang, udara di sekitarnya terasa berat. Setiap langkah mundur yang ia ambil, Felix maju setengah langkah lebih dekat, membuatnya semakin sulit menjaga jarak.“Aku ingin memberitahumu sesuatu,” suara Felix rendah, namun ada nada licik di dalamnya. “Sejak malam itu, kau sudah mengubah caraku melihat dirimu.”Eloise menggeleng pelan, hatinya penuh penyesalan atas kesalahan fatal yang terjadi malam itu. Sebuah malam yang terjadi di bawah pengaruh alkohol, ketika pikirannya kabur dan ia keliru mengira Felix adalah Dylan, kekasihnya. Itu adalah malam yang tak ingin ia kenang, apalagi dibahas oleh pria yang berdiri di depannya sekarang.“Kau tahu aku kekasih Dylan. Mengapa kau terus bersikeras melakukan ini?” tanyanya dengan nada bergetar, sebuah perpaduan antara takut dan marah.Felix menyeringai lebar, tatapan matanya

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 22

    Freya menunggu di depan penginapan dengan raut wajah setengah cemas. Begitu melihat Avery muncul di kejauhan, Freya segera melangkah mendekat."Kau dari mana?" tanyanya, nadanya terdengar tajam namun penuh perhatian.Avery hanya melirik sekilas, menghela nafas panjang seperti menahan beban yang tak ingin ia ceritakan. "Bu, pulau ini tidak terlalu luas. Memangnya aku bisa pergi kemana?" jawabnya, nada suaranya datar dan tak bersemangat. Tanpa menunggu tanggapan, Avery melanjutkan langkahnya menuju kamarnya, meninggalkan Freya yang berdiri terpaku.Freya menggeleng pelan, rasa penasaran tergambar jelas di wajahnya. Namun, ia memilih untuk tidak memaksa putrinya bercerita. Sebaliknya, matanya beralih ke meja sarapan di luar penginapan, di mana Eloise duduk dengan tenang menikmati pagi. Eloise tampak anggun, sementara Dylan terlihat baru datang dari olahraga paginya. Melihat pemandangan itu, senyum kecil menghiasi wajah Freya. Ia memutuskan untuk mendekat."Kau menikmati liburanmu, Eloise

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 21

    Matahari mulai menyapa dengan sinar keemasannya, menembus tirai kamar yang setengah terbuka. Katie membuka matanya perlahan, tubuhnya masih terasa hangat dari malam yang penuh gairah. Namun, ketika ia melirik ke samping, yang ia temui hanyalah tempat tidur kosong dan pakaian yang berantakan di lantai.Sebuah senyum kecil terukir di wajah Katie. Ia duduk sambil menarik selimut, membayangkan kembali malam yang penuh intensitas."Pria itu semakin menarik," gumamnya pada dirinya sendiri, nada suaranya mengandung kepuasan atas ingatan menyenangkan bersama Felix tadi malam.Di sisi lain, Felix berjalan kembali ke penginapannya dengan langkah yang cepat. Udara pagi yang segar tidak mampu meredam pikirannya yang penuh dengan kejadian semalam. Namun, langkahnya terhenti ketika sebuah suara tiba-tiba menyapa dari belakang."Hei, Dude. Kau membuatku kaget. Kenapa sepagi ini kau buru-buru sekali?" tanya Dylan, muncul entah dari mana.Felix sedikit tersentak, tapi ia cepat menguasai diri. "Aku? Bu

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 20

    Perlahan Felix membuka matanya, tapi ia kaget karena ia sudah berbaring di atas kasur dengan kedua tangan teringat di setiap sisi tempat tidur, kedua kakinya pun bernasib sama sementara tubuhnya sudah tak memakai baju lagi.Tangannya mencoba melepaskan borgol yang mengikatnya, tapi Katie sangat licik, dia tidak hanya menggunakan satu borgol pada tangan Felix, melainkan menggunakan dua sekaligus pada masing-masing tangan."Sial, kau lebih liar dari dugaanku." ucap Felix, ia tak mengira kalau dirinya malah terperangkap oleh wanita yang baru ia temui beberapa kali, dan sekarang ia tengah berbaring di tempat tidur dalam kondisi tak berdaya.Katie mendekat, perempuan itu melihat jam di ponselnya. "Kau tidur lama sekali, sudah dua jam sejak kau memejamkan mata. Padahal aku sudah menunggu dirimu sadar, untuk memulai permainan.""Ternyata ini rencanamu setelah berhasil mengalahkanku, harusnya kau katakan saja kalau dirimu ingin tidur denganku. Bukan hal sulit untuk aku lakukan, aku hanya perlu

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 19

    Katie menjauh dari Felix dengan senyum kemenangan, karena ia tau kalau Felix tidak akan melarikan diri untuk menghindari hukuman karena kekalahannya. Setelah Katie pergi, Dylan mendekat."Apa yang terjadi diantara kalian? Kau kalah dari seorang perempuan?" tanya Dylan, ekspresi wajah seakan mengejek sementara Felix mengabaikan Dylan dan menjauh dari area tempat penyewaan jetski.Melihat bahu Felix yang menjauh, Dylan cuman bisa menggelengkan kepalanya. Sementara Eloise muncul di belakang Dylan sambil melepaskan baju pelampungnya. "Kelihatannya mereka sangat dekat.""Aku harap juga begitu," kekeh Dylan, "Ayo ke penginapan, kita belum melihat kamar yang akan kita gunakan nanti." katanya sambil berjalan lebih dulu.Sejenak Eloise terdiam, memandangi bahu Dylan sebelum mengikuti pria itu. Sebenarnya, Eloise sedikit cemas kalau Felix benar-benar menunggunya pukul sembilan malam nanti. Apa yang harus ia lakukan agar Dylan tidak mencurigainya bertemu Felix diam-diam?Saat ini, ia hanya berha

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 18

    Setelah hampir satu jam berlayar di atas yacht, akhirnya mereka tiba di pulau tujuan. Angin pantai menyapa mereka dengan aroma laut yang segar, sementara ombak kecil menjilati pasir putih yang tampak memanggil untuk dijejaki. Felix turun lebih dulu, wajahnya dingin seperti biasa, meninggalkan jejak kakinya di atas pasir. Katie menyusul di belakangnya, langkahnya ringan tapi dipenuhi rasa penasaran yang mengintip di matanya.“Sejak awal kita bertemu, kau belum juga bisa menikmati liburan ini, ya?” ujar Katie dengan nada santai, namun matanya menelisik tajam.“Kenapa kau peduli soal itu?” balas Felix, nadanya ketus, seperti biasa.Katie mempercepat langkahnya, menyamai Felix yang tampak tak ingin berbicara lebih banyak. “Aku tahu kenapa kau tidak menikmatinya. Apa kau cemburu karena saudara kembarmu membawa kekasihnya?”Langkah Felix terhenti seketika, seperti dihentak oleh sesuatu yang tak terlihat. Katie yang mengikuti terlalu dekat tak sempat menghindar. Tubuh kecilnya menabrak bahu

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 17

    Rumah kecil itu tampak sunyi dan gelap saat Avery tiba, terpisah jauh dari hiruk-pikuk penginapan lainnya. Daniel dengan sigap membuka pintu dan menyalakan lampu, mempersilakan gadis itu masuk.Interiornya sederhana, hampir minimalis. Dapur kecil menyatu dengan ruang utama, hanya ada satu tempat tidur di sudut ruangan. Meski minim perabotan, dindingnya dihiasi berbagai jenis kerang yang tertata rapi, menciptakan suasana hangat nan unik.“Kau bisa duduk dulu,” ujar Daniel sambil melangkah menuju dapur. “Aku akan menyiapkan makanan sebelum mengantarmu kembali ke penginapan.”Avery menatap sekeliling dengan rasa ingin tahu, kemudian pandangannya beralih ke punggung Daniel yang sibuk mengeluarkan bahan masakan. Entah kenapa, keramahan pria itu membuatnya sedikit penasaran.“Apa kau selalu seperti ini pada setiap pengunjung pulau?” tanyanya, mencondongkan tubuh ke depan.Daniel menoleh sekilas, senyum tipis tersungging di bibirnya. “Tentu saja. Tamu-tamu yang datang ke sini harus merasa pu

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 16

    Di seberang pulau, sebuah yacht baru saja menepi. Javier turun lebih dulu sebelum ia membantu Freya turun dan juga Avery. Namun wajah Avery terlihat tidak senang saat ia menginjakkan kaki di dermaga tersebut, liburan kali ini ia merasa di kekang erat oleh Javier, tak boleh ini, tak boleh itu.Sementara Avery ingin mencoba banyak hal, ia sudah remaja dan sebentar lagi akan berusia delapan belas tahun. Tapi Javier memperlakukannya seolah anak kecil yang baru tumbuh gigi, itu menyebalkan."Ave, jangan terlalu pergi jauh, dan tetap pastikan ponselnya tidak kehabisan daya." pesan Javier.Avery memutar bola matanya jengah, liburan macam apa ini, ia terus diawasi. Namun setelahnya, Javier pergi bersama Freya ke tempat penginapan yang akan mereka tempati selama dua malam di pulau tersebut."Kapan Dylan dengan Felix ke pulau ini juga?" tanya Avery sebelum kedua orang tuanya benar-benar menghilang dari pandangannya.Javier menoleh, "Besok pagi yacht yang sama akan menjemput mereka, kita akan ti

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status