Share

Bab 3. Pasangan sexy

Dua minggu telah berlalu sejak Freya mulai bekerja sebagai pelayan di rumah megah Javier Bennett. Setiap hari terasa seperti beban berat yang menghimpit, dengan bayang-bayang perjanjian gelap yang terus menghantuinya.

Terlebih saat Pamela Bennett, ibu Javier, selalu memastikan bahwa Freya menjalankan misinya menggoda Javier dan merusak rumah tangga bahagia itu.

Freya mencoba berkali-kali untuk mendekati Javier, tapi pria itu selalu menjaga jarak, mencintai istrinya dengan sepenuh hati. Viona yang selalu bersikap baik padanya membuat Freya semakin sulit untuk melaksanakan perintah Pamela.

Namun, hari ini, Pamela datang dengan ancaman baru.

Di ruang kecil di sudut rumah, Pamela mendatangi Freya dengan ekspresi dingin. Matanya menyala tajam saat ia berbicara.

"Sudah lebih dua minggu. Kau sudah membuat kemajuan?" tanya Pamela tanpa basa-basi.

Freya menunduk, "Belum, Nyonya. Tuan Javier... ia selalu menjaga jarak."

Pamela mendengus marah, wajahnya menunjukkan ketidaksabaran. "Kau terlalu lambat! Mau sampai kapan kau mengulur waktu sampai Javier mau menghabiskan malam denganmu? Kalau kau terus menunda, aku akan menghentikan pengobatan adikmu saat ini juga!"

Kata-kata Pamela mengguncang Freya. Tubuhnya gemetar. Pamela tidak main-main. Freya tahu bahwa ia telah menukar kebebasan dan harga dirinya demi menyelamatkan nyawa David dari ancaman yang lebih mengerikan.

Tapi apa yang diminta Pamela terasa semakin mustahil dan menyakitkan bagi Freya karena kehidupan Javier dan istrinya sangat romantis.

“A-aku akan berusaha lagi,” ucap Freya dengan suara bergetar.

"Secepatnya!" sahut Pamela tegas. "Kau harus memastikan dirimu hamil secepat mungkin. Itu alasan mengapa aku menempatkanmu di sini. Viona tidak bisa memberinya anak, dan aku butuh pewaris untuk keluarga ini. Kau akan memberinya anak, dan itu akan menjadi tiketmu keluar dari mimpi buruk ini!"

Freya merasa dunia berputar. Jadi, ini alasan sebenarnya? Pamela ingin seorang pewaris untuk keluarga Bennett karena Viona tidak bisa hamil. Dan Pamela mencari cara lain, cara yang lebih licik dan kejam.

"Tapi bagaimana aku bisa melakukannya, Nyonya? Tuan Javier tidak pernah menunjukkan minat padaku," kata Freya, suaranya penuh kebingungan dan ketakutan.

Pamela menatapnya tajam. "Pria tidak akan menolak godaan tubuh wanita! Beberapa hari lagi aku akan mengajak Viona pergi, manfaatkan waktu tersebut untuk menggoda Javier!"

Freya tak bisa lagi berargumen. Pamela sudah memutuskan, dan Freya tak punya pilihan lain.

Ia harus menghadapi sesuatu yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya, menjadi pengganggu di kehidupan bahagia Javier dan istrinya.

*

Malam itu Freya tidak bisa tidur, ia memilih berjalan pelan menuju dapur untuk mengambil air minum. Setiap langkahnya mengingatkannya pada perintah Pamela, jantungnya berdegup kencang, keringat dingin membasahi telapak tangannya.

Pamela telah memberitahunya apa yang harus dilakukan, dan sekarang Freya harus memaksa dirinya untuk menjalani tugas yang penuh kehinaan ini.

Namun, ketika Freya melewati kamar Javier, ia mendengar suara dari dalam. Suara yang membuatnya berhenti di tengah langkahnya.

Pintu kamar sedikit terbuka, apa pemilik kamar sengaja tidak menutup pintu dengan rapat agar Freya bisa melihat dengan jelas pemandangan yang ada di dalam?

Javier dan Viona sedang berbaring di tempat tidur, terlibat dalam keintiman yang membuat Freya menahan napas. Mereka bercumbu dengan penuh gairah, saling menyentuh dan berbisik mesra satu sama lain. Tatapan Javier penuh cinta dan hasrat, sementara Viona memeluknya dengan kelembutan menikmati setiap sentuhan yang Javier berikan.

"Mereka sangat liar," batin Freya sambil menutup bibirnya dengan telapak tangan rapat-rapat.

Freya merasakan tubuhnya menggigil. Ia tak pernah menyangka akan melihat hal ini.

Javier dan Viona pasangan yang luar biasa, erangan mereka yang terdengar sampai telinga Freya membuat sekujur tubuhnya ikut meremang. Ia lantas mundur perlahan dari pintu, perasaan panas dingin menjalari tubuhnya.

Pamela memaksanya untuk menjalani tugas kotor ini, tetapi melihat keintiman Javier dan Viona membuatnya semakin sulit.

Mereka berdua saling mencintai, sementara Freya hanya instrumen dalam rencana kejam seorang ibu mertua yang tak tahu batas.

Freya akhirnya kembali ke kamarnya, dengan pikiran yang terus terbayang erangan sexy Javier dan tubuh kekar pria itu yang tak berbusana saat mencumbu istrinya.

Malam itu, Freya tak bisa tidur. Tatapan mesra Javier pada Viona terus terngiang di kepalanya.

Bagaimana rasanya jika suatu hari nanti Javier menatapnya seperti itu?

"Argh, apa yang aku pikirkan!” Freya menggerutu frustrasi. Ia menghela napas panjang, lalu memejamkan matanya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?" lirihnya.

Tekanan dari Pamela semakin kuat, tetapi hatinya tak sanggup menghancurkan kebahagiaan orang lain.

Namun, setelah melihat keintiman Javier dan Viona yang begitu liar …

“Astaga!”

Dengan gusar Freya mengusap wajahnya. Ia mengumpat lirih saat bagian intimnya ikut basah karena pemandangan yang ia lihat beberapa saat lalu membangunkan naluri liar dalam tubuhnya ….

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status