Saksi-saksinya pasti ke enam orang temannya Gerrard itu, kan, pak?" tanya Daniel."Ya. Dan juga satpam di hotel itu saat peristiwa itu terjadi. Mereka yang mengangkat Gerrard yang babak belur itu dan membawanya ke mobil," jawab Hasan."Coba tanya pada para satpam itu, apa mereka melihat ada dua puluhan orang yang berada di tangga itu dan memukuli Gerrard, atau tidak?""Nanti aku perjelas lagi dengan para satpam itu. Yang jelas, kamu berada dalam masalah karena penganiayaan berat dan--""Pengacaranya sudah datang, pak," potong seorang anggota polisi lainnya kepada Hasan sambil menunjuk Vino.Daniel bersyukur karena sekarang ini, di belakangnya, sudah ada dua orang pria berumur lima puluh tahunan yang datang bersama Juno.Juno segera mendekati Daniel, sementara Hasan langsung berdiri untuk bicara dengan dua orang pria berumur lima puluh tahunan itu."Mereka adalah dua pengacara terbaik di negri ini, yang sengaja aku datangkan untuk menangani kasusmu, jenderal," bisik Juno kepada Daniel.
Daniel pikir, dia akan bertemu dengan Wilona di dalam ruangan tetapi yang dia lihat di dalam ruangan ini bukanlah wajah cantik Wilona tetapi wajah cantik Lauren."Lauren?" kata Daniel kaget."Iya, putri kepala kepolisian sendiri yang menjamin kamu dan dia bilang pada saat itu dia sedang bersama kamu ketika dipukul oleh Gerrard dan anak buahnya. Katanya, waktu itu kamu hanya membela diri dan bahkan tidak pernah balik memukul Gerrard. Dan ini berarti Gerrard adalah pihak yang salah apalagi CCTV untuk kejadian itu sudah berhasil didapatkan oleh Nona Lauren dengan demikian Gerrard dan para pengawalnya akan bisa menghadapi proses hukum, asalkan kamu mau melaporkannya balik," tegas si perwira tadi.Daniel menatap Lauren dan seolah tahu apa yang ingin dikatakan oleh Daniel, kemudian Lauren berkata, "sekarang terserah kamu, kamu ingin balik menuntut Gerrard dan para pengawalnya itu atau tidak. Itu semua terserah kamu."Mendengar itu, Daniel langsung mengangguk dengan tegas. "Pasti dong. Aku i
Saat Daniel membopong tubuh Lauren untuk diangkat menuju ke sebuah rumah penjaga pantai dengan posisi wajah yang sangat dekat, tiba-tiba saja Lauren sudah menempelkan bibirnya ke bibir Daniel.Saat ini, rasanya Lauren akan rela kalau Daniel ingin lebih dan lebih lagi. Lauren berjanji dalam hatinya kalau dia tidak akan menolak kalau Daniel berusaha membuka bajunya, membuka jaketnya dan menyusupkan wajah ke bukit kembar milik Lauren.Lauren tidak akan menolak semua itu, bahkan Lauren menunggu saat-saat itu terjadi tetapi sayangnya sampai saat ini hal itu tidak Daniel lakukan.Daniel sempat terdiam dan berhenti melangkah saat tiba-tiba Lauren telah menempelkan bibir merah merekah tipis mempesona itu dan di saat lidah Lauren menyusup semakin dalam ke dalam bibir Daniel, barulah Daniel kembali melangkah dengan tujuan tetap yaitu menuju ke rumah penjaga pantai yang saat ini nampaknya dalam keadaan kosong tidak ada orang di sana itu.Bibir mereka berdua sempat terlepas saat Daniel bergegas m
Wilona memang agak rapuh saat dia menghadapi masalah. Dia selalu gampang untuk menangis, gampang untuk menangisi masalah dan gampang untuk larut dalam masalah yang dialaminya.Daniel sudah tahu sejak dulu sifat Wilona ini, karena itulah, saat Daniel harus terpisah dari Wilona, Daniel selalu memikirkan itu, Daniel selalu mengkhawatirkan sifat rapuh Wilona yang gampang larut dalam masalah itu.Selama sekitar 3 tahun ini, Daniel berjuang untuk latihan militer dan juga menbuat perusahaan besar yang diwariskan seseorang kepadanya menjadi semakin besar. Untuk nantinya dia kembali melindungi Wilona dan memberi kehidupan yang baik bagi Wilona.Karena itulah, walaupun Daniel selalu memikirkan Wilona, Daniel terpaksa harus fokus dulu pada pekerjaannya.Saat ini, setelah Daniel berhasil meraih semuanya, inilah momen bagi Daniel untuk terus berada di samping Wilona, selalu melindungi Wilona dan selalu memberikan yang terbaik bagi Wilona.Beberapa saat kemudian, saat Wilona masih bersedih, tiba-ti
"Tenang, sayang, sudahlah, tidak usah menangis. Aku akan mencarikan jalan keluar bagi ayahmu supaya ayahmu tidak perlu masuk penjara," kata Daniel sambil membelai rambut Wilona."Tapi bagaimana caranya? Huhuhu ... bagaimana, Daniel?" tanya Wilona sambil menangis di bahu Daniel.Daniel masih memikirkan semuanya sejenak, akhirnya dia berkata, "tunggu sebentar,aku akan menelpon seseorang."Setelah itu, Daniel meninggalkan Wilona dan setelah berada agak jauh, Daniel mengambil handphonenya dan mulai menelpon Thomas."Iya, jenderal," tanya Thomas di ujung telepon."Sekarang juga, kamu carikan pengacara terbaik di negeri ini. Sewa dia untuk membela Ayahnya Wilona yang saat ini sedang menghadapi masalah dengan Keluarganya Richard, mantannya Wilona. Bilang pada pengacara itu untuk langsung mendatangi Frans, Ayahnya Wilona dan tawarkan bantuan hukum secara gratis kepada Frans karena semua biaya hukumnya kita yang akan tanggung. Bilang itu kepada pengacaranya. Segera lakukan!""Iya, jenderal. Se
"Aku setuju banget dengan rencana ini, karena dengan kecelakaan kerja itu, Wilona akan terpisah dari Daniel dan aku memiliki kesempatan untuk bersama Wilona," kata Gerrard antusias."Aku juga setuju, karena kalau terjadi kecelakaan, akan terjadi segala macam penyelidikan. Wilona yang rapuh itu pasti akan melepaskan proyek ini dan aku akan membujuk Frans supaya proyek renovasi dan proyek pembangunan gedung kementerian milik Wilona itu, akan bisa jatuh ke tanganku," kata Norma sambil tersenyum puas."Dan aku bisa melenyapkan adik tiriku yang menyebalkan itu dari kehidupanku dan menjebloskan dia di dalam penjara," kata Pedro sambil tersenyum licik."Hahaha .. berarti kita semua akan berhasil mendapatkan keuntungan. Kalau begitu, segera laksanakan siasat itu, Pedro," kata Magda kepada Pedro.Pedro mengangguk-angguk dan berkata, "aku akan segera melakukannya."**Di proyek pembangunan, persiapan sudah mulai dilakukan. Ada beberapa gedung yang sedianya akan segera dihancurkan.Wilona memint
Tiga mandor itu terus menunjuk-nunjuk ke arah Daniel untuk menarik perhatian para petugas instansi namun sikap mereka itu yang menuduh Daniel dengan over acting itu membuat Daniel malah mulai mencurigai ketiga mandor itu.Melihat keadaan tadi, di puing-puing reruntuhan bangunan tadi, Daniel memang sudah mencurigai ada yang tidak beres.Sebagai seorang jenius, Daniel mulai mencurigai sesuatu tapi sebelumnya Daniel belum tahu harus memulainya darimana saat berada di dalam runtuhan tadi.Tapi saat ini, saat melihat sikap over acting 3 mandor ini yang terus menuduhnya ini, Daniel segera tahu darimana dia harus memulai penyelidikannya.Karena itu, Daniel mengeluarkan handphone dari sakunya dan dia mulai memotret ketiga mandor itu.Bahkan Daniel melakukan zoom dengan kamera makronya ke arah wajah ketiga mandor ini, setelah itu, dengan tenang dia mengirimkan foto ketiga orang ini kepada tim IT perusahaannya.Saat ini, saat ketiga mandor ini terus menunjuk-nunjuk ke arah Daniel dan mengatakan
Keadaan semakin kacau karena para pekerja terlalu marah setelah mendengar rekaman suara yang sempat diperdengarkan oleh Daniel tadi.Daniel dan para petugas bandara lainnya tidak mampu untuk menertibkan para pekerja yang marah ini, sehingga saat Daniel masuk ke dalam kerumunan untuk berusaha menolong 3 mandor yang sudah babak belur itu Daniel juga kena pukul.Tapi walaupun Daniel terkena pukulan nyasar, Daniel tidak marah, dia cuma mengangkat tangannya dan berkata, "please jangan pukul aku."Kata-kata Daniel ini membuat para pekerja sadar kalau mereka telah salah memukul orang. Mereka sempat terdiam dan menatap Daniel.Daniel juga tidak marah, walaupun dia sudah kena pukul, karena selain dia tidak apa-apa, juga karena dia maklum kenapa mereka bersikap seperti ini, karena mereka juga merasakan penderitaan teman-teman mereka yang dikorbankan cuma untuk mengkambinghitamkan orang lain itu."Please, saudara-saudara sekalian. Biarkan mereka ini ditahan polisi, supaya mereka bisa menjadi sak