Share

88 Perkembangan Baru

Gigante rubuh seperti pohon yang rubuh ditebang oleh gergaji mesin. Gigante benar-benar merasakan pukulan terdashyat yang pernah dia alami dalam hidupnya.

Untuk beberapa saat, Gigante nampak menghela nafas di atas lantai. Dia tidak langsung bangun.

Dalam hatinya sebenarnya ada perasaan gentar dalam diri Gigante saat dia merasakan kehebatan pukulan dari Daniel ini yang sebelumnya juga melibas anak buahnya satu persatu hingga habis.

Tetapi Gigante memilih untuk berdiri dan tetap bersikap Congkak. "Aku terpeleset tadi. Oke. Kita bertarung lagi. Ingat, jangan lagi lari-lari seperti tadi."

Daniel tersenyum. "Percayalah, aku tidak akan lari lagi. Sebelumnya aku harus lari-lari karena kamu berlindung di antara teman-temanmu tapi sekarang ini, aku tidak akan lari lagi."

Gigante tersenyum. Kemudian di mengambil sebuah golok dari dalam tas backpack miliknya. Setelah dua kali dipukul oleh Daniel, Gigante tidak malu-malu lagi untuk memakai senjata tajam saat kembali berhadapan dengan Daniel.

Meli
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status