Hari ini, Wilona mengajak Daniel untuk mengikuti reuni."Sebenarnya sih, aku tidak mau mengikuti reuni ini, tapi, nampaknya aku harus pergi," tandas Wilona sambil manyun."Memang kenapa? Kenapa tidak mau?" tanya Daniel penasaran."Karena waktu SMA itu kan, ada teman sekelas aku yang suka mem-bully-ku. Namanya Stefani. Stefani selalu membully aku di sekolah, dia dengan genk-nya selalu suka cari perkara denganku cuma karena ada cowok yang dia sukai, tapi malah ngejar-ngejarku. Padahal sebelumnya aku dekat dengannya.""Jadi, sebelumnya kalian berteman baik?""Ya. Padahal kami dulunya berteman dekat, tetapi belakangan dia berubah karena cowok yang dia suka ituitu menyukai aku. Nah, setelah itu, Stefani suka provokasi teman-temannya untuk memusuhi aku.""Hmmm. Kasihan sekali kamu.""Kami tinggal satu komplek tapi Stefani tidak pernah mau menegur aku.""Maafkan aku.""Itu bukan salahmu. Aku cuma ingin curhat. Maksudku gini, karena Stefani dan genk-nya itu, sebenarnya aku enggan untuk mengik
Saat ini, walaupun Daniel tahu kalau dia mungkin akan membuat Wilona malu, tetapi, Daniel tidak bisa mengakui jati dirinya yang sebenarnya.Dia belum siap untuk mengakui dirinya sebagai pewaris Golden Horse Group, karena dia masih harus menyembunyikan dirinya sebagai Jenderal Besar Raven.Setelah teringat kalau masih banyak tugas yang harus dia lakukan, Daniel putuskan untuk belum akan mengumumkan jati dirinya yang sebenarnya.Daniel masih belum ingin menyebutkan identitas aslinya. Daniel masih belum bisa mengakui siapa dirinya kepada dunia, walaupun untuk itu dia harus mempermalukan gadis yang sangat dicintainya ini.Di dalam lubuk hatinya yang terdalam, Daniel yakin kalau sekalipun Daniel mengaku kalau dirinya hanya seorang buruh atau ojek online, tapi, rasa cinta Wilona pada Daniel, tidak akan berubah. Daniel yakin akan hal itu.Sementara itu, Stefani dan kawan-kawannya nampak tertawa terkikik-kikik di sayap kanan depan ballroom, mereka pikir mereka tahu apa yang membuat Daniel nam
Saat ini Victor menatap Daniel kemudian dia tersenyum dan berkata kepada Rilya, kekasihnya, "aku merasa seperti mengenalnya karena wajahnya mirip dengan seseorang.""Mirip siapa?" tanya Rilya penasaran."Seorang bos besarku di perusahaan. Tapi, setelah aku pikir-pikir lagi, mungkin cuma faktor kemiripan aja. Itu saja," jawab Victor sambil tersenyum penuh arti ke arah Daniel.Mendengar jawaban Victor itu, Daniel masih gugup karena walaupun Victor bilang cuma mirip tapi senyuman Victor kepadanya itu, seperti menyiratkan sesuatu yang mencurigakan."Sudahlah. Kalau begitu, ayo kita duduk dulu," kata Rilya. Sementara itu, Lady yang sempat merasa tidak enak kepada Wilona, kini dengan ramah memperkenalkan pacarnya kepada Wilona dan juga Daniel dan juga Rilya.Sesudah itu, 3 pasangan itu duduk di meja yang sama. Para wanita mulai bercerita tentang cerita-cerita berkesan mereka semasa SMA sementara para pria kadang-kadang bertanya lebih spesifik tentang cerita yang sedang para wanita ceritakan
Daniel langsung menelan salivanya dan terdiam serta menatap kaget ke arah Tom.Daniel tahu kalau Tom mengenalnya karena dia pernah sekali bertemu dengan Tom. Walaupun Tom tidak bisa dikatakan sebagai temannya tetapi dalam satu pertemuan itu, percakapan mereka termasuk cukup akrab dan Daniel sempat membuka topi perangnya.Karena itu, Daniel yakin kalau Tom tidak melupakan wajahnya.Setelah menatap Daniel, Tom kembali menatap ke tengah, di depan panggung, menatap ke arah orang-orang, kemudian dia menatap Dyah Pratiwi. Setelah itu, Tom berkata, "hanya itu yang ingin kukatakan, terima kasih atas waktu yang telah diberikan."Gerrard kembali ke tengah panggung dan sambil bertepuk tangan, dia meminta para hadirin lain untuk bertepuk tangan. Setelah itu, acara diteruskan dengan memperkenalkan beberapa orang teman Gerrard yang meraih kesuksesan. Nampaknya ajang reuni ini menjadi ajang unjuk gigi atau pamer kekayaan atau keberhasilan dari beberapa alumni SMA.Daniel sangat lega karena Tom tidak
Wilona memang tidak tahu soal Golden Horse Group. Wilona tidak mengetaui tentang orang-orang atau perusahaan-perusahaan terkaya di dunia karena yang Wilona tahu hanya perusahaan atau orang-orang terkaya di kota Auburn saja.Melihat Wilona yang sempat dilihat Tom saat dipermalukan panitia reuni karena membawa pacar seorang ojek online yaitu Daniel, membuat Tom merasa miris, karena Tom menyayangkan Wilona yang berpacaran dengan salah sat pria paling kaya di dunia tapi tidak menyadarinya.“Tentu saja. Golden Horse Group, induk dari Remington Internasional, perusahaannya Daniel, eh, maksudku, perusahaan bapak ini … siapa namanya?” tanya Thomas kepada Victor dengan gaya gelagapan karena hampir keceplosan.“Victor, pak. Bukan Daniel. Daniel yang itu. Hahaha,” kata Rilya mentertawakan Tom.Hanya Daniel yang tahu, kalau Tom sebenarnya tidak keseleo lidah. Tom memang ingin menyebut nama “Vino” apalagi setelah Daniel melihat kerlingan Tom ke arahnya. “Awas kamu, berani mempermainkan aku,” bati
Saat ini, Daniel sudah berada di tangga turun untuk menuju ke arah bawah.Pada awalnya Daniel sendirian menuju ke arah bawah, Tiba-tiba dia mendengar suara orang-orang yang begitu ribut turun dari atas tangga.Awalnya, Daniel pikir, mereka hanya sekumpulan teman yang sedang bercanda saat sama-sama menuruni tangga, tapi, saat seorang di antara mereka sudah sangat dekat dari Daniel, tiba-tiba, Daniel merasakan ada angin pukulan yang tertuju ke arahnya.Sejak di militer, Daniel sudah dilatih untuk siaga menghadapi pukulan yang tidak terduga sehingga walaupun kejadian pemukulan ini sangatlah cepat, tapi, masih bisa dihindari Daniel dengan cepat.Setelah itu, Daniel merasakan ada orang lain lagi yang menendangnya dari atas dengan kecepatan penuh.Daniel tidak mau tubuhnya menjadi sasaran pukulan lawan karena itu, Daniel menghindar dengan cara naik dengan cepat ke arah dinding, hal ini membuat orang yang menendangnya dari atas itu, terlempar ke bawah tangga karena saat ini posisi Daniel den
Wilona membiarkan saat tangan Daniel mulai menyentuh tubuhnya menjalari tubuh Wilona dengan sentuhan yang terasa menghanyutkan bagi Wilona dan juga bagi Daniel, hingga…TOK TOK TOKTerdengar suara ketukan di jendela mobil yang membuat Daniel dan Wilona tersentak kaget.Ternyata di luar mobil, baik di jendela di samping Wilona maupun jendela di samping Daniel, sudah ada orang-orang yang mengetuk-ngetuk jendela dengan tampang menyeramkan. Bahkan, mereka mulai berteriak-teriak agar suara mereka bisa didengar oleh Daniel dan Wilona yang ada di dalam mobil.Sejak beberapa saat yang lalu, Daniel memang sudah menghentikan mobil di pinggir jalan yang agak sepi. Jarang sekali mobil lain yang berlalu-lalang di jalan ini.“Apa mau mereka?” tanya Wilona mulai ketakutan.Sekali lihat ke luar, Daniel sudah bisa mengerti apa maksud orang-orang yang berada di luar yang jumlahnya sekitar 6 orang dan umurnya bervariasi itu, ada yang masih belasan tahun dan ada juga yang sudah 30 tahunan yang mungkin ad
“Kalau itu rencana kalian, aku akan memukuli kalian sekarang dan aku tidak akan membayar uang penggantian sepersenpun, serta aku akan membawa mimpi buruk ke hidup kalian!” bisik Daniel kepada pemuda yang berada di depannya ini.Setelah itu, sebuah pukulan dari Daniel, langsung menghantam wajah pemuda di depannya ini, hingga gigi depan pemuda itu langsung tanggal semua dan dia merasakan pusing di kepalanya.Daniel langsung mengejar pemuda yang sudah berada di motor yang tadi mengancam akan mencegat mobilnya Wilona. Kebetulan pemuda itu berada di motornya sendirian, sementara dua temannya sedang memuat dua teman mereka yang terkena gir berantai tadi.Melihat kedatangan Daniel, pemuda itu langsung turun dari motornya dan mengambil sebuah senjata tajam berukuran pendek dari balik bajunya kemudian, dia bersiap menunggu kedatangan Daniel. Dia pikir, senjata itu bisa membuat Daniel ketakutan, tapi dia salah, karena tanpa takut Daniel terus mengejarnya.Sebuah sabetan dengan menggunakan senja