Daniel langsung menelan salivanya dan terdiam serta menatap kaget ke arah Tom.Daniel tahu kalau Tom mengenalnya karena dia pernah sekali bertemu dengan Tom. Walaupun Tom tidak bisa dikatakan sebagai temannya tetapi dalam satu pertemuan itu, percakapan mereka termasuk cukup akrab dan Daniel sempat membuka topi perangnya.Karena itu, Daniel yakin kalau Tom tidak melupakan wajahnya.Setelah menatap Daniel, Tom kembali menatap ke tengah, di depan panggung, menatap ke arah orang-orang, kemudian dia menatap Dyah Pratiwi. Setelah itu, Tom berkata, "hanya itu yang ingin kukatakan, terima kasih atas waktu yang telah diberikan."Gerrard kembali ke tengah panggung dan sambil bertepuk tangan, dia meminta para hadirin lain untuk bertepuk tangan. Setelah itu, acara diteruskan dengan memperkenalkan beberapa orang teman Gerrard yang meraih kesuksesan. Nampaknya ajang reuni ini menjadi ajang unjuk gigi atau pamer kekayaan atau keberhasilan dari beberapa alumni SMA.Daniel sangat lega karena Tom tidak
Wilona memang tidak tahu soal Golden Horse Group. Wilona tidak mengetaui tentang orang-orang atau perusahaan-perusahaan terkaya di dunia karena yang Wilona tahu hanya perusahaan atau orang-orang terkaya di kota Auburn saja.Melihat Wilona yang sempat dilihat Tom saat dipermalukan panitia reuni karena membawa pacar seorang ojek online yaitu Daniel, membuat Tom merasa miris, karena Tom menyayangkan Wilona yang berpacaran dengan salah sat pria paling kaya di dunia tapi tidak menyadarinya.“Tentu saja. Golden Horse Group, induk dari Remington Internasional, perusahaannya Daniel, eh, maksudku, perusahaan bapak ini … siapa namanya?” tanya Thomas kepada Victor dengan gaya gelagapan karena hampir keceplosan.“Victor, pak. Bukan Daniel. Daniel yang itu. Hahaha,” kata Rilya mentertawakan Tom.Hanya Daniel yang tahu, kalau Tom sebenarnya tidak keseleo lidah. Tom memang ingin menyebut nama “Vino” apalagi setelah Daniel melihat kerlingan Tom ke arahnya. “Awas kamu, berani mempermainkan aku,” bati
Saat ini, Daniel sudah berada di tangga turun untuk menuju ke arah bawah.Pada awalnya Daniel sendirian menuju ke arah bawah, Tiba-tiba dia mendengar suara orang-orang yang begitu ribut turun dari atas tangga.Awalnya, Daniel pikir, mereka hanya sekumpulan teman yang sedang bercanda saat sama-sama menuruni tangga, tapi, saat seorang di antara mereka sudah sangat dekat dari Daniel, tiba-tiba, Daniel merasakan ada angin pukulan yang tertuju ke arahnya.Sejak di militer, Daniel sudah dilatih untuk siaga menghadapi pukulan yang tidak terduga sehingga walaupun kejadian pemukulan ini sangatlah cepat, tapi, masih bisa dihindari Daniel dengan cepat.Setelah itu, Daniel merasakan ada orang lain lagi yang menendangnya dari atas dengan kecepatan penuh.Daniel tidak mau tubuhnya menjadi sasaran pukulan lawan karena itu, Daniel menghindar dengan cara naik dengan cepat ke arah dinding, hal ini membuat orang yang menendangnya dari atas itu, terlempar ke bawah tangga karena saat ini posisi Daniel den
Wilona membiarkan saat tangan Daniel mulai menyentuh tubuhnya menjalari tubuh Wilona dengan sentuhan yang terasa menghanyutkan bagi Wilona dan juga bagi Daniel, hingga…TOK TOK TOKTerdengar suara ketukan di jendela mobil yang membuat Daniel dan Wilona tersentak kaget.Ternyata di luar mobil, baik di jendela di samping Wilona maupun jendela di samping Daniel, sudah ada orang-orang yang mengetuk-ngetuk jendela dengan tampang menyeramkan. Bahkan, mereka mulai berteriak-teriak agar suara mereka bisa didengar oleh Daniel dan Wilona yang ada di dalam mobil.Sejak beberapa saat yang lalu, Daniel memang sudah menghentikan mobil di pinggir jalan yang agak sepi. Jarang sekali mobil lain yang berlalu-lalang di jalan ini.“Apa mau mereka?” tanya Wilona mulai ketakutan.Sekali lihat ke luar, Daniel sudah bisa mengerti apa maksud orang-orang yang berada di luar yang jumlahnya sekitar 6 orang dan umurnya bervariasi itu, ada yang masih belasan tahun dan ada juga yang sudah 30 tahunan yang mungkin ad
“Kalau itu rencana kalian, aku akan memukuli kalian sekarang dan aku tidak akan membayar uang penggantian sepersenpun, serta aku akan membawa mimpi buruk ke hidup kalian!” bisik Daniel kepada pemuda yang berada di depannya ini.Setelah itu, sebuah pukulan dari Daniel, langsung menghantam wajah pemuda di depannya ini, hingga gigi depan pemuda itu langsung tanggal semua dan dia merasakan pusing di kepalanya.Daniel langsung mengejar pemuda yang sudah berada di motor yang tadi mengancam akan mencegat mobilnya Wilona. Kebetulan pemuda itu berada di motornya sendirian, sementara dua temannya sedang memuat dua teman mereka yang terkena gir berantai tadi.Melihat kedatangan Daniel, pemuda itu langsung turun dari motornya dan mengambil sebuah senjata tajam berukuran pendek dari balik bajunya kemudian, dia bersiap menunggu kedatangan Daniel. Dia pikir, senjata itu bisa membuat Daniel ketakutan, tapi dia salah, karena tanpa takut Daniel terus mengejarnya.Sebuah sabetan dengan menggunakan senja
Saksi-saksinya pasti ke enam orang temannya Gerrard itu, kan, pak?" tanya Daniel."Ya. Dan juga satpam di hotel itu saat peristiwa itu terjadi. Mereka yang mengangkat Gerrard yang babak belur itu dan membawanya ke mobil," jawab Hasan."Coba tanya pada para satpam itu, apa mereka melihat ada dua puluhan orang yang berada di tangga itu dan memukuli Gerrard, atau tidak?""Nanti aku perjelas lagi dengan para satpam itu. Yang jelas, kamu berada dalam masalah karena penganiayaan berat dan--""Pengacaranya sudah datang, pak," potong seorang anggota polisi lainnya kepada Hasan sambil menunjuk Vino.Daniel bersyukur karena sekarang ini, di belakangnya, sudah ada dua orang pria berumur lima puluh tahunan yang datang bersama Juno.Juno segera mendekati Daniel, sementara Hasan langsung berdiri untuk bicara dengan dua orang pria berumur lima puluh tahunan itu."Mereka adalah dua pengacara terbaik di negri ini, yang sengaja aku datangkan untuk menangani kasusmu, jenderal," bisik Juno kepada Daniel.
Daniel pikir, dia akan bertemu dengan Wilona di dalam ruangan tetapi yang dia lihat di dalam ruangan ini bukanlah wajah cantik Wilona tetapi wajah cantik Lauren."Lauren?" kata Daniel kaget."Iya, putri kepala kepolisian sendiri yang menjamin kamu dan dia bilang pada saat itu dia sedang bersama kamu ketika dipukul oleh Gerrard dan anak buahnya. Katanya, waktu itu kamu hanya membela diri dan bahkan tidak pernah balik memukul Gerrard. Dan ini berarti Gerrard adalah pihak yang salah apalagi CCTV untuk kejadian itu sudah berhasil didapatkan oleh Nona Lauren dengan demikian Gerrard dan para pengawalnya akan bisa menghadapi proses hukum, asalkan kamu mau melaporkannya balik," tegas si perwira tadi.Daniel menatap Lauren dan seolah tahu apa yang ingin dikatakan oleh Daniel, kemudian Lauren berkata, "sekarang terserah kamu, kamu ingin balik menuntut Gerrard dan para pengawalnya itu atau tidak. Itu semua terserah kamu."Mendengar itu, Daniel langsung mengangguk dengan tegas. "Pasti dong. Aku i
Saat Daniel membopong tubuh Lauren untuk diangkat menuju ke sebuah rumah penjaga pantai dengan posisi wajah yang sangat dekat, tiba-tiba saja Lauren sudah menempelkan bibirnya ke bibir Daniel.Saat ini, rasanya Lauren akan rela kalau Daniel ingin lebih dan lebih lagi. Lauren berjanji dalam hatinya kalau dia tidak akan menolak kalau Daniel berusaha membuka bajunya, membuka jaketnya dan menyusupkan wajah ke bukit kembar milik Lauren.Lauren tidak akan menolak semua itu, bahkan Lauren menunggu saat-saat itu terjadi tetapi sayangnya sampai saat ini hal itu tidak Daniel lakukan.Daniel sempat terdiam dan berhenti melangkah saat tiba-tiba Lauren telah menempelkan bibir merah merekah tipis mempesona itu dan di saat lidah Lauren menyusup semakin dalam ke dalam bibir Daniel, barulah Daniel kembali melangkah dengan tujuan tetap yaitu menuju ke rumah penjaga pantai yang saat ini nampaknya dalam keadaan kosong tidak ada orang di sana itu.Bibir mereka berdua sempat terlepas saat Daniel bergegas m
Posisi Lidya masih sangat jauh dari Ken tapi Ken sudah melihatnya.Lidya sudah mendatangi Ken didampingi oleh Romel yang berjalan dengan bantuan tongkatnya.Tidak ada cadar yang menutupi bagian wajah Lidya, cadar sudah diangkat ke atas sehingga wajah cantiknya terlihat dengan sangat jelas. Ken bisa melihat wajah Lidya dari jauh.Ken tersenyum. Ada rasa syukur di dalam dadanya karena sebentar lagi dia akan memiliki pujaan hatinya yang sebentar lagi akan secara resmi jadi istri, pendamping hidupnya yang nantinya akan melahirkan anak-anak untuk Ken.Ada rasa bahagia yang tidak bisa Ken ungkapkan saking besarnya dan saking dalamnya rasa yang Ken rasa dengan kenyataan kalau dia akan segera menikah dengan Lidya.Selangkah demi selangkah, dengan diiringi lagu 'Beautiful in White' Lidya berjalan melewati banyak tamu di lorong yang tadi sempat dilewati juga oleh Ken.Wajah Lidya merona dalam kebahagiaan karena sebentar lagi dia akan dipersunting oleh lelaki yang menjadi pujaan hatinya itu.Berb
Ken tahu kalau dia tidak bisa membiarkan senjata ditangan Lenny ini menyentuh tubuhnya, karena pisau itu adalah senjata terkuat bagi seorang yang yang ahli tenaga dalam seperti Ken.Karena itu, begitu melihat pergerakan Lenny yang sebelumnya menyasar anak kecil itu kini beralih kepadanya maka Ken langsung mengerahkan tenaga dalamnya untuk memukul ke arah lantaiIni adalah salah satu jurus miliknya yang jarang sekali dia pakai yaitu jurus Memukul Bumi Menembus Awan.Prinsip dari jurus ini adalah memukulkan tenaga dalam ke arah bawah untuk membuat Ken bisa mencelat naik tinggi ke atas untuk membuat tubuhnya terbang untuk beberapa saat dengan gerakan sangat cepat.Hal ini berguna untuk menghindari serangan ke arahnya yang dilakukan Lenny.Karena walaupun Lenny hanya gadis biasa yang tidak mengerti tenaga dalam, tapi, saat Lenny membeli pisau itu pada pemilik pisau itu sebelumnya, si pemilik sebelumnya itu, telah mengajari cara menyatu dengan pisau ini.Dengan menyatukan diri dengan Pisau
Saat ini, orang yang memegang Pisau Pemutus Langit sudah menunggu dengan kebencian yang meluap-luap di dalam dadanya.Dia menunggu sambil berdiri bersama orang-orang yang membentuk pagar hidup bersama para undangan di acara pernikahan Ken dan Lidya ini.Saat ini, dia langsung menundukkan kepalanya karena dia melihat Victor dan Meggie sedang berjalan dan semakin mendekati posisinya. Dia tahu kalau sampai dia mengangkat kepalanya dan saling tatap dengan Victor atau Meggie, maka mereka berdua akan mengenalinya.Orang ini menundukkan kepalanya dalam-dalam hingga akhirnya dia hanya bisa melihat kedua kaki Victor yang di depannya yang melewatinya bersama Meggie.Setelah Victor dan Meggie lewat, dia tahu kalau sedikit lagi Ken akan lewat di depannya dan saat itulah dia akan beraksi.Dia tahu kalau untuk bisa menikam Ken, maka mungkin dia hanya bisa memiliki satu kesempatan. Mungkin tidak akan ada kesempatan kedua karena begitu dia menikam Ken di kesempatan pertama, maka akan ada banyak orang
Seseorang tiba-tiba datang merangkul Ken dari belakang dan masuk di antara Ken dan orang yang mengincar Ken.“Ed Van Horn. Ternyata kamu datang juga?” sapa Ken kepada orang yang merangkulnya dari belakang ini.“Tentu saja, Ken. Kita sudah berteman baik sejak lama, tentu saja aku tidak akan mungkin melewatkan pernikahanmu ini. Aku sampai cancel perjalananku ke Amerika Selatan untuk acaramu ini. Hahaha.” Ed Van Horn berjalan cepat sehingga Ken ikut-ikutan berjalan cepat masuk ke dalam hotel.Orang yang ingin membunuh Ken, terpaksa melepaskan tangannya dari pisaunya. Dia kemudian mengikuti dari belakang. Saat di pintu masuk hotel, ada banyak orang yang kini menghalangi langkah pembunuh itu karena semuanya ingin masuk ke dalam setelah melihat Ken sudah masuk menyusul Victor dan Maggie yang sudah masuk duluan.Kini, langkah orang ini benar-benar terhenti. Dia hanya bisa memaki-maki dalam hatinya kepada orang-orang yang menghalangi langkahnya. Dia semaki marah saat dia melihat Ken dan Ed Va
Sesampainya di hotel, Ken beserta Victor dan Maggie sudah disambut oleh banyak orang di depan pintu masuk hotel. Ada dewan direksi dan dewan manager Diamond Group, ada para CEO anak perusahaan Diamond Group, juga ada para relasi dan pejabat di Hongkong dan bahkan beberapa duta besar dan partner bisnis dari berbagai negara yang khusus datang untuk mengikuti acara ini.Sebagian direksi bahkan baru kembali menjabat setelah sempat dinonaktifkan oleh Ricky di masa pemerintahan Ricky sebelumnya. Demikian juga sebagian CEO yang sempat dipecat Ricky dan bahkan anak perusahaan yang mereka pinpin itu, sempat pindah tangan setelah dijual Ricky.Tapi setelah Ken naik tahta menjadi Presiden direktur Diamond Group ditambah dengan sokongan pengaruh yang kuat dari Lidya sebagai pemegang saham terbanyak, maka, dalam waktu singkat, Ken kembali berhasil membuat Diamond Group yang sempat oleng di tangan Ricky, membaik kembali.Karena itu, hampir semua karyawan Diamond Group yang hadir di tempat ini, seng
Lidya berhasil mendapatkan puncaknya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya. Ketegangan selama beberapa hari ini dari mulai memutuskan untuk berpisah dengan Ken dan berlanjut dengan penculikan yang dilakukan Jack serta percobaan perkosaan yang dua kali terjadi padanya membuat dia sangat lelah.Sebelumnya Lidya tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Ken yang mengadakan pertemuan berbahaya dengan pimpinan dari 3 kelompok mafia besar dan bahkan Ken sempat terlihat khawatir sesaat sebelum pergi ke pertemuan itu.Akhirnya sekarang ini, setelah Lidya bertemu Ken dan sempat melewati rapat Diamond Group dan diteruskan dengan berhubungan dengan Ken dan mencapai satu kali puncak, kini, rasa kantuk yang amat hebat menyerang Lidya sehingga dia langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken.Lidya lupa kalau Ken sempat ditusuk di dada sehingga beberapa saat kemudian, Ken langsung mengeluh sakit.Lidya terbangun dan melihat Ken memegang dadanya ya
Ken menghela nafas berat dan berkata, "bakal susah, sih. Tapi, aku suka banget." Ken menatap Lidya penuh arti."Apa bisa nunggu sampai kamu sembuh dulu?" tanya Lidya sambil menatap Ken penuh selidik.Ken kembali menghela nafas berat. "Saat dalam pertempuran, bercumbu denganmu adalah semangatku untuk menang dan lolos dari sana."Kali ini Lidya yang menghela nafas. "Baiklah tunggu disini, ya?"Setelah itu, Lidya berjalan ke arah pintu kamar tempat Ken dirawat yang sehari-hari yang memang adalah kamarnya Ken itu.Lidya menutup dan langsung mengunci pintu. Setelah itu, dia kembali mendekati Ken dan kembali menghela nafas."Kamu kenapa?" tanya Ken sambil menatap penuh selidik ke arah Lidya."Aku maunya kan kita melakukan ini kalau kita sudah resmi menikah.""Kan kamu yang duluan meminta ini. Iya kan?""Iya, sih. Tapi waktu itu, karena aku ingin kita akan segera terpisah untuk selamanya. Makanya aku ingin kenangan terakhir yang indah denganmu.""Sekarang aku sudah terlanjur ketagihan, Lidya
Saat Ricky berusaha mengarahkan senjatanya ke arah Ken, Ken sudah mengetahuinya, pendengaran tajamnya berhasil mencium pergerakan tidak wajar Ricky tanpa Ken perlu untuk melihatnya.Ditambah dengan teriakan beberapa CEO yang melihat Ricky menarik senjata sehingga Ken segera mengibaskan tangannya ke arah belakang tanpa perlu melihat ke belakang atau membalikkan tubuhnya.Hasilnya, senjata api di tangan Ricky itu terlempar ke udara dan jatuh ke atas meja. Senjata api itu langsung diamankan seorang satpam.Ken sebenarnya bisa melakukan sesuatu yang lebih pada Ricky, tapi, dia tidak melakukannya. Dia cuma meminta anak buahnya Lee Lien Chieh untuk menjaga Ricky.Lee Lien Chieh sendiri sejak tadi sudah ditangani oleh dua dokter yang sejak tadi mengikuti Alvin dan sekarang ini, Lee Lien Chieh yang sudah mendapatkan pertolongan pertama, langsung dibawa oleh beberapa satpam untuk dibawa ke rumah sakit.Acara penggantian pemimpin Diamond Group, kini kembali diteruskan. Alvin meresmikan Ken seba
Melihat Ricky mengeluarkan senjata api, Alvin langsung membentak Ricky, “mau apa kamu, hah?!”Ricky mendelik dan mengarahkan senjata apinya ke arah Alvin. Lee Lien Chieh berusaha merampas senjata api di tangan Ricky tapi tidak berhasil. Kemudian suara tembakan terdengar.Banyak orang yang berteriak saat Ricky menembak. Sebelumnya ada yang mengira Ricky hanya akan menggertak dan tidak akan berani menembak dengan senjata apinya tapi setelah Ricky benar-benar menembak, keadaan betul-betul berubah.Hampir semua orang langsung tiarap ke lantai, ada yang merangkak dan membuka pintu untuk keluar secara diam-diam dari ruang rapat ini. Yang masih duduk hanya beberapa direksi senior. Beberapa CEO yang masih berusia muda, memutuskan untuk berdiri dan melindungi Alvin, tapi, ada beberapa di antaranya yang langsung didorong oleh anak buahnya Ricky.Lee Lien Chieh tersungkur di lantai sambil memegang perutnya yang terkena timah panas hasil tembakan Ricky tadi. Lee Lien Chieh berhasil melindungi Alv