Romel yang sempat melihat bagaimana Jack berusaha mencium Lidya tadi, menjadi marah. Dia berkata, "woy! Kamu tidak boleh lagi mencium Lidya! Yang tadi itu cuma sandiwara, sekarang sandiwara sudah selesai dengan keberhasilan. Kami akan membayarmu sesuai kesepakatan untuk melakukan drama tadi, tapi, kamu tidak boleh lagi mencium anakku, tahu!"Jack tersenyum licik dan berkata, "sorry. Tapi, setelah mengenal anakmu, aku tidak bisa membiarkan dia pergi. Dia akan menjadi tambang emasku sudah ada orang yang akan membayarnya mahal. Mereka akan membayarku 9 juta dolar untuk anakmu ini dan sebelum aku membawa anakmu ini kepada orang yang membelinya, maka aku akan memakainya saat di mobil. Huahaha.""Kamu gila!" Romel berusaha memukul Jack tapi Jack langsung melakukan tendangan yang membuat Romel jatuh ke belakang membentur dinding.Jack langsung menarik tangan Lidya dengan dibantu oleh salah seorang dari anak buahnya dari tim penculik yang baru saja datang.Lidya berusaha melawan, tapi ada dua
Saat Jack berusaha menyentuh tubuh Lidya, dia menyimpan pisaunya dulu di pintu mobil.Karena melihat hal itu, Lidya mulai berani untuk melawan Jack.Lydia yang sejak tadi sudah mulai meraba-raba di sekitar tempat dia duduk ini, menemukan handphone yang tergeletak begitu saja di jok mobil belakang ini.Karena itu, waktu Jack berusaha mendekati Lidya, berusaha menyentuh tubuh Lidya, dengan sekuat tenaga, Lidya langsung menghantamkan handphone di tangannya ke arah kepala Jack.Tapi sayangnya, Jack adalah seseorang yang terbiasa berkelahi. Dia memiliki gerak refleks yang cukup bagus sehingga dia berhasil menangkis tangan Lidya yang hendak menyerangnya sehingga handphone itu tidak berhasil memukul kepalanya. Handphone itu bahkan jatuh dari tangan Lidya."Kamu tidak berhasil, sayangku. Hehehe. Tapi aku akan berhasil menyentuh tubuhmu dan membawamu ke surga. Kamu pasti akan ketagihan pada senjataku. Hahaha." Jack menyeringai sambil tertawa-tawa.Lidya kembali mencari benda lain tapi dia tida
Dengan ancaman senjata api dari dua orang anak buahnya Johnny, Lydia terpaksa keluar dari mobil tanpa bisa berteriak.Lidya terus berjalan mengikuti salah seorang anak buahnya Johnny dan Jack yang berjalan di depan sementara dari belakang, anak buahnya Johnny yang lain menodongnya dan terus menyuruh dia untuk berjalan dengan lebih cepat.Hanya ada sedikit orang yang berada di dermaga ini. Lidya berusaha memberikan isyarat kalau dirinya sedang diculik kepada beberapa orang yang dia lewati tapi tidak ada yang menanggapi isyarat Lidya ini.Apalagi kedatangan beberapa orang memakai jaket yang langsung berkerumun di dekat Lidya dari arah kiri, arah kanan dan belakang membuat Lidya tidak bisa lagi memberikan isyaratnya.Hal ini membuat Lidya semakin merasa hilang harapan untuk mendapatkan pertolongan, karena orang-orang berjaket yang baru datang ini ternyata juga adalah anak buahnya Johnny.**Sementara itu, di jarak sekitar 300 meter dari Lidya berada, Gerry baru saja tiba dengan membonceng
Esy terus memohon pada Kurt. Dia terus menangis di telpon. “Please … bilang pada sang kaisar kalau dia boleh memisahkan lagi Ken dan Lidya setelah Ken menolong Lidya. Hihihi. Itu saja permintaanku.”“Aku tidak bisa begitu saja menghubungi Tuan Muda Ken karena aku harus melewati persetujuan sang kaisar dulu,” kata Kurt yang saat ini berada di rumah kekaisaran.“Please … bilang sama kaisar. Please … aku mohon. Huhuhu.” Esy terus menangis di ujung telpon.Kata-kata Esy itu semakin memelas sehingga membuat Kurt mulai iba. “Baiklah. Aku akan coba bicara pada sang kaisar. Nanti aku telpon lagi.” Setelah berkata seperti itu, Kurt memutuskan hubungan telpon.Kemudian Kurt menelpon sang kaisar. Karena di jam seperti ini, dia tidak diperbolehkan untuk mengetuk pintu kamar Alvin.**Sementara itu, di bagian dalam dari rumah kekaisaran ini, tepatnya di sebuah kamar yang disebut kamar peraduan kaisar. Sang kaisar sedang bersama Joune ketika telpon berdering.Joune yang berada di dekat sang kaisar
“Membunuh opa?” tanya Ricky di ujung telpon.“Ya. Kalau opamu sudah tidak ada lagi dan dengan kamu yang sedang menjabat sebagai presiden direktur Diamond Grup, maka kamu yang akan otomatis menjadi Presiden komisaris sekaligus menjadi pemegang saham mayoritas, iya kan?” tanya balik Joune.“Iya sih, menurut peraturan seperti itu. Kalau seorang presiden komisaris meninggal, maka, selama dia tidak menulis surat wasiat untuk mengatur saham-sahamnya, maka, saham miliknya akan jatuh pada Presiden Direktur yang sekarang dijabat olehku.”“Nah. Sampai sekarang dia baru membuat surat wasiat untuk mengatur aset dia di uar Diamond Group. Yaitu aset-asetnya di Beijing dan San Fransisco senilai 238 juta dolar yang dia peruntukkan untukku. Sementara harta utamanya yaitu saham Diamond Group dan aset di Hongkong, masih belum dia atur akan jatuh pada siapa. Ini berarti …”“Jatuh ke tanganku? Iya kan?”“Iya, Ricky. Kalau dia meninggal sekarang, semua hartanya akan jatuh ke tanganmu.”“Baiklah. Kalau begi
“ADA APA?” teriak Andreas.Felix tidak menjawab dengan teriakan. Karena posisinya cukup jauh, Felix langsung menepon Andreas. “Nyonya Besar Maggie dan para pengawalnya baru saja datang. Dia meminta posisinya tuan muda. Dia meminta disediakan speedboat,”“Bilang nyonya Maggie, kalau speedboat sudah tersedia. Tapi, kami akan segera pergi.”“Nyonya besar Maggie ingin ikut kalian. Pengawal yang lain yang akan naik speedboat yang lain.”Mendengar kata-kata Felix itu, Andreas terpaksa pasrah menunggu kedatangan Maggie.Beberapa saat kemudian, Maggie datang sambi berlari keci menuju ke arah speedboat dimana Andreas berada. Tapi, Maggie tidak sendiri, tapi dia datang bersama Yoona dan kepala pengawalnya.Begitu mereka bertiga naik ke atas speedboat, Maggie langsung bertanya pada Andreas, “sebenarnya apa yang terjadi? Aku dengar Lidya selingkuh. Benarkah itu?”“Iya, nyonya.”“Kok bisa? Lidya kan terlihat sangat mencintai Ken?”“Aku juga tidak tahu, nyonya. Karena aku tidak melihat secara langs
“Kamu benar, Jack. Dia betul-betul bidadari.” pria itu terus mengagumi Lidya. Dia mendekati Lidya dan terus melotot menyusuri setiap lekuk liku di tubuh Lidya.Pria ini adalah Johnny. berumur di awal 50 tahunan, bertubuh agak tambun dan berkepala agak botak. Matanya yang mesum itu, terus menatap wajah dan tubuh Lidya.“JANGAN BERANI MENYENTUH TUBUH KAKAKKU,” teriak Gerry.Tapi, Gerry langsung dipukul oleh salah seorang anak buahnya Johnny sehingga Gerry harus meringis kesakitan.“JANGAN LAGI PUKUL ADIKKU!” teriak Claudia.Mendengar teriakan Claudia ini, Johnny langsung melotot kepada anak buahnya yang tadi memuku Gerry. “Jangan pukul dia! Kalian telah mengikat dia, buat apa lagi memukulnya, hah! Dia adalah adik dari istriku.” Johnny menunjuk ke arah Lidya. “jadi, tidak ada yang boleh menyakitinya.”“Baik, bos,” kata anak buahnya Johnny itu.Johnny melirik ke arah Gerry dan dia berkata kepada anak buahnya, “bawa dan obati dia. Aku tidak mau dia kenapa-kenapa. Dia adalah adikku.”“Janga
Melihat Silvia jatuh ke dalam air, Ken yang sebenarnya hendak kabur dari kejaran Silvia terpaksa memutar balik speedboat-nya untuk kembali ke posisi di mana Silvia terjatuh.Dari kejauhan, Ken masih bisa melihat tangan Silvia yang menyembul ke atas dengan posisi Sylvia yang hampir-hampir tMelihat Silvia jatuh ke dalam air, Ken yang sebenarnya hendak kabur dari kejaran Silvia terpaksa memutar balik speedboat-nya untuk kembali ke posisi di mana Silvia terjatuh.Dari kejauhan, Ken masih bisa melihat tangan Silvia yangenggelam.Setelah berada di jarak yang cukup dekat dengan posisinya Silvia, dengan cepatnya Ken langsung mematikan mesin speedboat-nya dan segera melompat sejauh-jauhnya untuk melompat sedekat mungkin dari posisinya Silvia.Setelah itu, Ken langsung berenang secepat mungkin menuju ke posisinya Silvia tapi sayangnya Silvia tidak lagi terlihat. Tangannya tidak lagi terlihat di permukaan air, karena itu, dengan cepatnya Ken langsung menyelam ke arah bawah.Dengan kemampuan yang
Posisi Lidya masih sangat jauh dari Ken tapi Ken sudah melihatnya.Lidya sudah mendatangi Ken didampingi oleh Romel yang berjalan dengan bantuan tongkatnya.Tidak ada cadar yang menutupi bagian wajah Lidya, cadar sudah diangkat ke atas sehingga wajah cantiknya terlihat dengan sangat jelas. Ken bisa melihat wajah Lidya dari jauh.Ken tersenyum. Ada rasa syukur di dalam dadanya karena sebentar lagi dia akan memiliki pujaan hatinya yang sebentar lagi akan secara resmi jadi istri, pendamping hidupnya yang nantinya akan melahirkan anak-anak untuk Ken.Ada rasa bahagia yang tidak bisa Ken ungkapkan saking besarnya dan saking dalamnya rasa yang Ken rasa dengan kenyataan kalau dia akan segera menikah dengan Lidya.Selangkah demi selangkah, dengan diiringi lagu 'Beautiful in White' Lidya berjalan melewati banyak tamu di lorong yang tadi sempat dilewati juga oleh Ken.Wajah Lidya merona dalam kebahagiaan karena sebentar lagi dia akan dipersunting oleh lelaki yang menjadi pujaan hatinya itu.Berb
Ken tahu kalau dia tidak bisa membiarkan senjata ditangan Lenny ini menyentuh tubuhnya, karena pisau itu adalah senjata terkuat bagi seorang yang yang ahli tenaga dalam seperti Ken.Karena itu, begitu melihat pergerakan Lenny yang sebelumnya menyasar anak kecil itu kini beralih kepadanya maka Ken langsung mengerahkan tenaga dalamnya untuk memukul ke arah lantaiIni adalah salah satu jurus miliknya yang jarang sekali dia pakai yaitu jurus Memukul Bumi Menembus Awan.Prinsip dari jurus ini adalah memukulkan tenaga dalam ke arah bawah untuk membuat Ken bisa mencelat naik tinggi ke atas untuk membuat tubuhnya terbang untuk beberapa saat dengan gerakan sangat cepat.Hal ini berguna untuk menghindari serangan ke arahnya yang dilakukan Lenny.Karena walaupun Lenny hanya gadis biasa yang tidak mengerti tenaga dalam, tapi, saat Lenny membeli pisau itu pada pemilik pisau itu sebelumnya, si pemilik sebelumnya itu, telah mengajari cara menyatu dengan pisau ini.Dengan menyatukan diri dengan Pisau
Saat ini, orang yang memegang Pisau Pemutus Langit sudah menunggu dengan kebencian yang meluap-luap di dalam dadanya.Dia menunggu sambil berdiri bersama orang-orang yang membentuk pagar hidup bersama para undangan di acara pernikahan Ken dan Lidya ini.Saat ini, dia langsung menundukkan kepalanya karena dia melihat Victor dan Meggie sedang berjalan dan semakin mendekati posisinya. Dia tahu kalau sampai dia mengangkat kepalanya dan saling tatap dengan Victor atau Meggie, maka mereka berdua akan mengenalinya.Orang ini menundukkan kepalanya dalam-dalam hingga akhirnya dia hanya bisa melihat kedua kaki Victor yang di depannya yang melewatinya bersama Meggie.Setelah Victor dan Meggie lewat, dia tahu kalau sedikit lagi Ken akan lewat di depannya dan saat itulah dia akan beraksi.Dia tahu kalau untuk bisa menikam Ken, maka mungkin dia hanya bisa memiliki satu kesempatan. Mungkin tidak akan ada kesempatan kedua karena begitu dia menikam Ken di kesempatan pertama, maka akan ada banyak orang
Seseorang tiba-tiba datang merangkul Ken dari belakang dan masuk di antara Ken dan orang yang mengincar Ken.“Ed Van Horn. Ternyata kamu datang juga?” sapa Ken kepada orang yang merangkulnya dari belakang ini.“Tentu saja, Ken. Kita sudah berteman baik sejak lama, tentu saja aku tidak akan mungkin melewatkan pernikahanmu ini. Aku sampai cancel perjalananku ke Amerika Selatan untuk acaramu ini. Hahaha.” Ed Van Horn berjalan cepat sehingga Ken ikut-ikutan berjalan cepat masuk ke dalam hotel.Orang yang ingin membunuh Ken, terpaksa melepaskan tangannya dari pisaunya. Dia kemudian mengikuti dari belakang. Saat di pintu masuk hotel, ada banyak orang yang kini menghalangi langkah pembunuh itu karena semuanya ingin masuk ke dalam setelah melihat Ken sudah masuk menyusul Victor dan Maggie yang sudah masuk duluan.Kini, langkah orang ini benar-benar terhenti. Dia hanya bisa memaki-maki dalam hatinya kepada orang-orang yang menghalangi langkahnya. Dia semaki marah saat dia melihat Ken dan Ed Va
Sesampainya di hotel, Ken beserta Victor dan Maggie sudah disambut oleh banyak orang di depan pintu masuk hotel. Ada dewan direksi dan dewan manager Diamond Group, ada para CEO anak perusahaan Diamond Group, juga ada para relasi dan pejabat di Hongkong dan bahkan beberapa duta besar dan partner bisnis dari berbagai negara yang khusus datang untuk mengikuti acara ini.Sebagian direksi bahkan baru kembali menjabat setelah sempat dinonaktifkan oleh Ricky di masa pemerintahan Ricky sebelumnya. Demikian juga sebagian CEO yang sempat dipecat Ricky dan bahkan anak perusahaan yang mereka pinpin itu, sempat pindah tangan setelah dijual Ricky.Tapi setelah Ken naik tahta menjadi Presiden direktur Diamond Group ditambah dengan sokongan pengaruh yang kuat dari Lidya sebagai pemegang saham terbanyak, maka, dalam waktu singkat, Ken kembali berhasil membuat Diamond Group yang sempat oleng di tangan Ricky, membaik kembali.Karena itu, hampir semua karyawan Diamond Group yang hadir di tempat ini, seng
Lidya berhasil mendapatkan puncaknya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya. Ketegangan selama beberapa hari ini dari mulai memutuskan untuk berpisah dengan Ken dan berlanjut dengan penculikan yang dilakukan Jack serta percobaan perkosaan yang dua kali terjadi padanya membuat dia sangat lelah.Sebelumnya Lidya tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Ken yang mengadakan pertemuan berbahaya dengan pimpinan dari 3 kelompok mafia besar dan bahkan Ken sempat terlihat khawatir sesaat sebelum pergi ke pertemuan itu.Akhirnya sekarang ini, setelah Lidya bertemu Ken dan sempat melewati rapat Diamond Group dan diteruskan dengan berhubungan dengan Ken dan mencapai satu kali puncak, kini, rasa kantuk yang amat hebat menyerang Lidya sehingga dia langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken.Lidya lupa kalau Ken sempat ditusuk di dada sehingga beberapa saat kemudian, Ken langsung mengeluh sakit.Lidya terbangun dan melihat Ken memegang dadanya ya
Ken menghela nafas berat dan berkata, "bakal susah, sih. Tapi, aku suka banget." Ken menatap Lidya penuh arti."Apa bisa nunggu sampai kamu sembuh dulu?" tanya Lidya sambil menatap Ken penuh selidik.Ken kembali menghela nafas berat. "Saat dalam pertempuran, bercumbu denganmu adalah semangatku untuk menang dan lolos dari sana."Kali ini Lidya yang menghela nafas. "Baiklah tunggu disini, ya?"Setelah itu, Lidya berjalan ke arah pintu kamar tempat Ken dirawat yang sehari-hari yang memang adalah kamarnya Ken itu.Lidya menutup dan langsung mengunci pintu. Setelah itu, dia kembali mendekati Ken dan kembali menghela nafas."Kamu kenapa?" tanya Ken sambil menatap penuh selidik ke arah Lidya."Aku maunya kan kita melakukan ini kalau kita sudah resmi menikah.""Kan kamu yang duluan meminta ini. Iya kan?""Iya, sih. Tapi waktu itu, karena aku ingin kita akan segera terpisah untuk selamanya. Makanya aku ingin kenangan terakhir yang indah denganmu.""Sekarang aku sudah terlanjur ketagihan, Lidya
Saat Ricky berusaha mengarahkan senjatanya ke arah Ken, Ken sudah mengetahuinya, pendengaran tajamnya berhasil mencium pergerakan tidak wajar Ricky tanpa Ken perlu untuk melihatnya.Ditambah dengan teriakan beberapa CEO yang melihat Ricky menarik senjata sehingga Ken segera mengibaskan tangannya ke arah belakang tanpa perlu melihat ke belakang atau membalikkan tubuhnya.Hasilnya, senjata api di tangan Ricky itu terlempar ke udara dan jatuh ke atas meja. Senjata api itu langsung diamankan seorang satpam.Ken sebenarnya bisa melakukan sesuatu yang lebih pada Ricky, tapi, dia tidak melakukannya. Dia cuma meminta anak buahnya Lee Lien Chieh untuk menjaga Ricky.Lee Lien Chieh sendiri sejak tadi sudah ditangani oleh dua dokter yang sejak tadi mengikuti Alvin dan sekarang ini, Lee Lien Chieh yang sudah mendapatkan pertolongan pertama, langsung dibawa oleh beberapa satpam untuk dibawa ke rumah sakit.Acara penggantian pemimpin Diamond Group, kini kembali diteruskan. Alvin meresmikan Ken seba
Melihat Ricky mengeluarkan senjata api, Alvin langsung membentak Ricky, “mau apa kamu, hah?!”Ricky mendelik dan mengarahkan senjata apinya ke arah Alvin. Lee Lien Chieh berusaha merampas senjata api di tangan Ricky tapi tidak berhasil. Kemudian suara tembakan terdengar.Banyak orang yang berteriak saat Ricky menembak. Sebelumnya ada yang mengira Ricky hanya akan menggertak dan tidak akan berani menembak dengan senjata apinya tapi setelah Ricky benar-benar menembak, keadaan betul-betul berubah.Hampir semua orang langsung tiarap ke lantai, ada yang merangkak dan membuka pintu untuk keluar secara diam-diam dari ruang rapat ini. Yang masih duduk hanya beberapa direksi senior. Beberapa CEO yang masih berusia muda, memutuskan untuk berdiri dan melindungi Alvin, tapi, ada beberapa di antaranya yang langsung didorong oleh anak buahnya Ricky.Lee Lien Chieh tersungkur di lantai sambil memegang perutnya yang terkena timah panas hasil tembakan Ricky tadi. Lee Lien Chieh berhasil melindungi Alv