Besok paginya, setelah mandi, Daniel bergegas untuk menuju ke tempat akan diadakannya eksekusi kepada jenderal musuh tapi baru saja dia hendak keluar dari pintu rumah, tiba-tiba handphone berdering.Ternyata ada telpon dari Juno. Daniel segera menaruh earphone di telinganya dan tetap keluar dari pintu apartemennya untuk menuju ke pintu lift. "Ada apa, Juno?""Wilona keluar rumah dengan diantar ibu tirinya, jenderal.""Ikuti dia. Ingat, dengan kekuatan penuh. Jangan biarkan sehelai rambutnya jatuh.""Baik, jenderal. Jangan khawatir, jenderal. Kami akan menjaganya, jenderal.""Bagus." Sebenarnya Daniel sangat khawatir akan Wilona, tapi, mengingat apa yang akan dikerjakannya sangatlah penting, maka, Daniel mempercayakan keselamatan Wilona pada Thomas, Juno dan yang lainnya.Saat Daniel sedang menunggu lift terbuka bersama satu keluarga yang terdiri dari seorang bapak, seorang istri dan dua anak yang berusia remaja, tiba-tiba sang bapak jatuh ke lantai depan lift dengan tubuh kelojotan.I
Saat ini yang ada di pikiran Daniel hanyalah menyelamatkan Wilona, dia tidak lagi memperhitungkan kesempatan bagi negaranya untuk bisa menghabisi Jenderal Lenderman karena nyatanya ada Wilona yang berada ditempat kejadian yang bisa menjadi korban dari aksi Vigo, orang kepercayaan terhebat yang pernah dilatih Daniel.Sebelumnya, Daniel memang agak tidak terlalu konsern dengan keselamatan warga yang bersama dengan Jenderal Lenderman itu, karena dia pikir, warga yang bersama Jenderal Lenderman itu, pastilah adalah warga yang mungkin saja menjadi sekutunya negara Falcon.Tapi setelah tahu kalau wanita yang menjadi rekan bisnis Jenderal Lenderman adalah Wilona, Daniel menjadi panik dan segera berlari untuk menuju ke tempat Vigo beraksi.Daniel tahu betul siapa itu Vigo. Vigo adalah seorang prajurit terbaik yang naik jenjang dari jenjang terendah hingga menjadi perwira muda dengan cepat. Saat melamar menjadi prajurit, Vigo memilih untuk tidak masuk jalur penerimaan perwira, tapi dia sengaja
"Aku tidak tahu soal ini," jawab Daniel.Kemudian, Daniel teringat kalau saat dia masih tinggal di rumahnya Frans, Frans memang memang memiliki hubungan baik dengan banyak anggota militer dari Negara Falcon yang dulunya menjajah negara Hawking."Ternyata dia masih berhubungan dengan mereka dan menjadi mata-mata untuk Falcon saat aku mulai berperang untuk membebaskan Negara Hawking dari Negara Falcon," batin Daniel."Lalu bagaimana sekarang, jenderal setelah jenderal tahu kalau teman spesial jenderal itu ternyata adalah anak dari orang yang sangat kita curigai terlibat dalam peristiwa pembokongan yang dilakukan para prajurit Negara Falcon kepada orang kita yang menyebabkan banyak korban?" tanya Vigo sambil menatap tajam kearah Daniel.Daniel berpikir sebentar kemudian dia berkata, "bagaimanapun, dia tidak terlibat dalam hal ini, dia hanya anak, dia tidak terlibat dalam peristiwa yang lalu, lagipula. Soal ayahnya, masih harus kita buktikan lebih jauh, Iya kan? Kita cuma punya kecurigaan
"Kita mau kemana nih?" tanya Wilona kepada Daniel. Saat ini, keduanya masih berada di atas motor, membelah jalanan Kota Auburn."Bagaimana kalau ke Tugu Tua," jawab Daniel."Oke," jawab Wilona."Bagaimana keadaan ayah?""Masih seperti sebelumnya.""Kamu jangan khawatir, Wilona. Ayah pasti akan sembuh seperti sedia kala.""Aku berharap begitu."Sebenarnya, Daniel bisa membawa Wilona untuk kencan ke tempat yang mewah, bahkan, Daniel saat ini juga, bisa membawa Wilona naik ke pesawat jet pribadinya yang masih standby di bandara Kota Auburn ini, karena diinstruksikan Daniel, untuk menunggu Daniel, kapanpun Daniel ingin pergi ke ibukota atau ke luar negeri.Dengan jet pribadinya itu, Daniel bisa membawa Wilona ke tempat eksotis atau tempat paling mewah atau kemana saja yang Daniel mau.Tapi, Daniel tidak melakukan semua hal mewah itu. Daniel memilih untuk kencan seperti orang kebanyakan, Daniel memilih untuk membawa Wilona kencan di tempat yang harga tiketnya terjangkau bagi orang kebanyak
"Aku bahkan menyimpan lukisan-lukisan ku di studio kecilku di rumah ku," lanjut Wilona lagi."Aku ingin melihatnya, suatu hari nanti," kata Daniel antusias."Oke. tapi jangan sekarang, ya. Sekarang ini, papa masih sakit dan Mama Norma belum menerimamu. Berikan dia waktu. Oke?""Oke."Sesudah itu, mereka berdua menghabiskan waktu untuk melihat lukisan-lukisan yang ada di sana, tak lupa juga, Wilona menjelaskan lukisan-lukisan yang ada disana kepada Daniel.Daniel dan Wilona terus berada di kompleks Tugu Tua itu hingga menjelang malam. Setelah itu, Wilona mengajak Daniel pergi dari kompleks Tugu Tua itu."Aku ingin mengajakmu makan malam dulu sebelum mengantarmu pulang. Oke?" tanya Daniel saat Wilona baru saja duduk di boncengan motornya."No. Aku ingin traktir kamu, kak. Kita ke restoran favoritku. Oke?" pinta Wilona."Oke."Wilona mengajak Daniel untuk makan di sebuah restoran mewah. Tapi, ternyata restoran ini memiliki antrian sehingga Daniel dan Wilona harus duduk dulu menunggu di t
Sekarang ini, seorang pria agak gemuk berumur 50 tahunan dan memiliki tinggi sekitar 160 dengan wajah tersenyum mendekati Rudi dan John. Setelah itu, dia bertanya, "ada apa ribut-ribut disini? Kata para pelayan, ada orang yang memanggil-manggil aku. Benarkah?"John tersenyum sinis, menunjuk ke arah Wilona dan berkata, "ini adalah Wilona, anak dari Tante Norma yang merasa aku tidak memiliki hak untuk melarang dia masuk ke dalam restoran milikku sendiri ini."Mendengar itu, Ginanjar menatap Wilona , dia tersenyum sinis dan berkata, "Pak John ini adalah pemilik hampir 30 persen saham di restoranku ini jadi dia memiliki hak untuk melarang kamu masuk ke restoran ini."Sebelum ini, Wilona pikir, Ginanjar yang terlihat baik itu, bisa berpikiran lebih logis tapi ternyata Ginanjar juga lebih membela John yang terang-terangan berbuat salah karena melarang Wilona untuk masuk ke dalam restoran cuma karena Wilona tidak mau berkencan dengan John.Tepat pada saat inilah, Daniel mendapatkan kabar dar
"Sudah. Kalian berdua tidak perlu lagi bermohon-mohon kepadaku. Aku sudah tahu watak kalian berdua, aku sudah tahu sifat kalian berdua. Untuk John, aku sudah putuskan kalau tidak akan ada dana untuk startup miliknya. Sementara untuk kamu, Ginanjar. Sebentar lagi, orangku yang bernama Thomas, akan segera datang ke situ untuk mengambil-alih restoran itu. Kalau kamu masih melawan, kamu tahu apa yang bisa aku lakukan. Kalau kamu ingin meneruskan ke jalur hukum, kamu tentu tahu pengacara yang akan aku kerahkan. Karena itu, lebih baik kamu segera angkat kaki dari restoranku ini, mengerti?" tandas Kim.Saat itulah Thomas datang mendekati Ginanjar dan berkata, "kami berasal dari Golden Horse Grup. Kami disuruh oleh Tuan Besar Kim untuk datang ke sini."Melihat kedatangan Thomas ini, Ginanjar langsung tahu kalau waktunya sudah habis di restoran ini. Tapi, dia begitu marah kepada Thomas karena dia menganggap Thomas lah yang melapor kepada Paman Kim sehingga Paman Kim mendepak dirinya dari resto
"Cobalah kamu ungkapkan apa yang ingin kamu minta. Siapa tahu akan bisa terwujud. Asalkan yang kamu minta itu berada di restoran ini," kata Daniel sambil memegang tangan Wilona."Yang aku mau itu kan, memang berada di restoran ini tetapi aku sendiri belum pernah ke situ sebelumnya. Hanya sepupuku, Stefani dan pacarnya yang diijinkan untuk ke situ untuk menikmati tempat itu. Sekarang ini, aku ingin menikmati itu bersama kamu," jawab Wilona."Kamu bikin aku penasaran, Wilona. Sebenarnya, apa sih yang kamu maksud itu? Apa yang ingin kamu nikmati bersama aku itu?""Begini. Di rooftop restoran ini, ada sebuah tempat bagus tapi tempat itu tidak dibuka untuk umum. Pengunjung restoran ini, tidak bisa ke sana dengan bebas karena tempat itu hanya dibuka untuk tamu yang sangat terkenal. Seperti artis terkenal di negeri ini atau tokoh penting negeri ini. Tempat itu, juga sering menjadi tempat syuting film karena memang eye catching dan instagrammable. Sepupuku sempat foto disana walaupun tidak te
Posisi Lidya masih sangat jauh dari Ken tapi Ken sudah melihatnya.Lidya sudah mendatangi Ken didampingi oleh Romel yang berjalan dengan bantuan tongkatnya.Tidak ada cadar yang menutupi bagian wajah Lidya, cadar sudah diangkat ke atas sehingga wajah cantiknya terlihat dengan sangat jelas. Ken bisa melihat wajah Lidya dari jauh.Ken tersenyum. Ada rasa syukur di dalam dadanya karena sebentar lagi dia akan memiliki pujaan hatinya yang sebentar lagi akan secara resmi jadi istri, pendamping hidupnya yang nantinya akan melahirkan anak-anak untuk Ken.Ada rasa bahagia yang tidak bisa Ken ungkapkan saking besarnya dan saking dalamnya rasa yang Ken rasa dengan kenyataan kalau dia akan segera menikah dengan Lidya.Selangkah demi selangkah, dengan diiringi lagu 'Beautiful in White' Lidya berjalan melewati banyak tamu di lorong yang tadi sempat dilewati juga oleh Ken.Wajah Lidya merona dalam kebahagiaan karena sebentar lagi dia akan dipersunting oleh lelaki yang menjadi pujaan hatinya itu.Berb
Ken tahu kalau dia tidak bisa membiarkan senjata ditangan Lenny ini menyentuh tubuhnya, karena pisau itu adalah senjata terkuat bagi seorang yang yang ahli tenaga dalam seperti Ken.Karena itu, begitu melihat pergerakan Lenny yang sebelumnya menyasar anak kecil itu kini beralih kepadanya maka Ken langsung mengerahkan tenaga dalamnya untuk memukul ke arah lantaiIni adalah salah satu jurus miliknya yang jarang sekali dia pakai yaitu jurus Memukul Bumi Menembus Awan.Prinsip dari jurus ini adalah memukulkan tenaga dalam ke arah bawah untuk membuat Ken bisa mencelat naik tinggi ke atas untuk membuat tubuhnya terbang untuk beberapa saat dengan gerakan sangat cepat.Hal ini berguna untuk menghindari serangan ke arahnya yang dilakukan Lenny.Karena walaupun Lenny hanya gadis biasa yang tidak mengerti tenaga dalam, tapi, saat Lenny membeli pisau itu pada pemilik pisau itu sebelumnya, si pemilik sebelumnya itu, telah mengajari cara menyatu dengan pisau ini.Dengan menyatukan diri dengan Pisau
Saat ini, orang yang memegang Pisau Pemutus Langit sudah menunggu dengan kebencian yang meluap-luap di dalam dadanya.Dia menunggu sambil berdiri bersama orang-orang yang membentuk pagar hidup bersama para undangan di acara pernikahan Ken dan Lidya ini.Saat ini, dia langsung menundukkan kepalanya karena dia melihat Victor dan Meggie sedang berjalan dan semakin mendekati posisinya. Dia tahu kalau sampai dia mengangkat kepalanya dan saling tatap dengan Victor atau Meggie, maka mereka berdua akan mengenalinya.Orang ini menundukkan kepalanya dalam-dalam hingga akhirnya dia hanya bisa melihat kedua kaki Victor yang di depannya yang melewatinya bersama Meggie.Setelah Victor dan Meggie lewat, dia tahu kalau sedikit lagi Ken akan lewat di depannya dan saat itulah dia akan beraksi.Dia tahu kalau untuk bisa menikam Ken, maka mungkin dia hanya bisa memiliki satu kesempatan. Mungkin tidak akan ada kesempatan kedua karena begitu dia menikam Ken di kesempatan pertama, maka akan ada banyak orang
Seseorang tiba-tiba datang merangkul Ken dari belakang dan masuk di antara Ken dan orang yang mengincar Ken.“Ed Van Horn. Ternyata kamu datang juga?” sapa Ken kepada orang yang merangkulnya dari belakang ini.“Tentu saja, Ken. Kita sudah berteman baik sejak lama, tentu saja aku tidak akan mungkin melewatkan pernikahanmu ini. Aku sampai cancel perjalananku ke Amerika Selatan untuk acaramu ini. Hahaha.” Ed Van Horn berjalan cepat sehingga Ken ikut-ikutan berjalan cepat masuk ke dalam hotel.Orang yang ingin membunuh Ken, terpaksa melepaskan tangannya dari pisaunya. Dia kemudian mengikuti dari belakang. Saat di pintu masuk hotel, ada banyak orang yang kini menghalangi langkah pembunuh itu karena semuanya ingin masuk ke dalam setelah melihat Ken sudah masuk menyusul Victor dan Maggie yang sudah masuk duluan.Kini, langkah orang ini benar-benar terhenti. Dia hanya bisa memaki-maki dalam hatinya kepada orang-orang yang menghalangi langkahnya. Dia semaki marah saat dia melihat Ken dan Ed Va
Sesampainya di hotel, Ken beserta Victor dan Maggie sudah disambut oleh banyak orang di depan pintu masuk hotel. Ada dewan direksi dan dewan manager Diamond Group, ada para CEO anak perusahaan Diamond Group, juga ada para relasi dan pejabat di Hongkong dan bahkan beberapa duta besar dan partner bisnis dari berbagai negara yang khusus datang untuk mengikuti acara ini.Sebagian direksi bahkan baru kembali menjabat setelah sempat dinonaktifkan oleh Ricky di masa pemerintahan Ricky sebelumnya. Demikian juga sebagian CEO yang sempat dipecat Ricky dan bahkan anak perusahaan yang mereka pinpin itu, sempat pindah tangan setelah dijual Ricky.Tapi setelah Ken naik tahta menjadi Presiden direktur Diamond Group ditambah dengan sokongan pengaruh yang kuat dari Lidya sebagai pemegang saham terbanyak, maka, dalam waktu singkat, Ken kembali berhasil membuat Diamond Group yang sempat oleng di tangan Ricky, membaik kembali.Karena itu, hampir semua karyawan Diamond Group yang hadir di tempat ini, seng
Lidya berhasil mendapatkan puncaknya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya. Ketegangan selama beberapa hari ini dari mulai memutuskan untuk berpisah dengan Ken dan berlanjut dengan penculikan yang dilakukan Jack serta percobaan perkosaan yang dua kali terjadi padanya membuat dia sangat lelah.Sebelumnya Lidya tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Ken yang mengadakan pertemuan berbahaya dengan pimpinan dari 3 kelompok mafia besar dan bahkan Ken sempat terlihat khawatir sesaat sebelum pergi ke pertemuan itu.Akhirnya sekarang ini, setelah Lidya bertemu Ken dan sempat melewati rapat Diamond Group dan diteruskan dengan berhubungan dengan Ken dan mencapai satu kali puncak, kini, rasa kantuk yang amat hebat menyerang Lidya sehingga dia langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken.Lidya lupa kalau Ken sempat ditusuk di dada sehingga beberapa saat kemudian, Ken langsung mengeluh sakit.Lidya terbangun dan melihat Ken memegang dadanya ya
Ken menghela nafas berat dan berkata, "bakal susah, sih. Tapi, aku suka banget." Ken menatap Lidya penuh arti."Apa bisa nunggu sampai kamu sembuh dulu?" tanya Lidya sambil menatap Ken penuh selidik.Ken kembali menghela nafas berat. "Saat dalam pertempuran, bercumbu denganmu adalah semangatku untuk menang dan lolos dari sana."Kali ini Lidya yang menghela nafas. "Baiklah tunggu disini, ya?"Setelah itu, Lidya berjalan ke arah pintu kamar tempat Ken dirawat yang sehari-hari yang memang adalah kamarnya Ken itu.Lidya menutup dan langsung mengunci pintu. Setelah itu, dia kembali mendekati Ken dan kembali menghela nafas."Kamu kenapa?" tanya Ken sambil menatap penuh selidik ke arah Lidya."Aku maunya kan kita melakukan ini kalau kita sudah resmi menikah.""Kan kamu yang duluan meminta ini. Iya kan?""Iya, sih. Tapi waktu itu, karena aku ingin kita akan segera terpisah untuk selamanya. Makanya aku ingin kenangan terakhir yang indah denganmu.""Sekarang aku sudah terlanjur ketagihan, Lidya
Saat Ricky berusaha mengarahkan senjatanya ke arah Ken, Ken sudah mengetahuinya, pendengaran tajamnya berhasil mencium pergerakan tidak wajar Ricky tanpa Ken perlu untuk melihatnya.Ditambah dengan teriakan beberapa CEO yang melihat Ricky menarik senjata sehingga Ken segera mengibaskan tangannya ke arah belakang tanpa perlu melihat ke belakang atau membalikkan tubuhnya.Hasilnya, senjata api di tangan Ricky itu terlempar ke udara dan jatuh ke atas meja. Senjata api itu langsung diamankan seorang satpam.Ken sebenarnya bisa melakukan sesuatu yang lebih pada Ricky, tapi, dia tidak melakukannya. Dia cuma meminta anak buahnya Lee Lien Chieh untuk menjaga Ricky.Lee Lien Chieh sendiri sejak tadi sudah ditangani oleh dua dokter yang sejak tadi mengikuti Alvin dan sekarang ini, Lee Lien Chieh yang sudah mendapatkan pertolongan pertama, langsung dibawa oleh beberapa satpam untuk dibawa ke rumah sakit.Acara penggantian pemimpin Diamond Group, kini kembali diteruskan. Alvin meresmikan Ken seba
Melihat Ricky mengeluarkan senjata api, Alvin langsung membentak Ricky, “mau apa kamu, hah?!”Ricky mendelik dan mengarahkan senjata apinya ke arah Alvin. Lee Lien Chieh berusaha merampas senjata api di tangan Ricky tapi tidak berhasil. Kemudian suara tembakan terdengar.Banyak orang yang berteriak saat Ricky menembak. Sebelumnya ada yang mengira Ricky hanya akan menggertak dan tidak akan berani menembak dengan senjata apinya tapi setelah Ricky benar-benar menembak, keadaan betul-betul berubah.Hampir semua orang langsung tiarap ke lantai, ada yang merangkak dan membuka pintu untuk keluar secara diam-diam dari ruang rapat ini. Yang masih duduk hanya beberapa direksi senior. Beberapa CEO yang masih berusia muda, memutuskan untuk berdiri dan melindungi Alvin, tapi, ada beberapa di antaranya yang langsung didorong oleh anak buahnya Ricky.Lee Lien Chieh tersungkur di lantai sambil memegang perutnya yang terkena timah panas hasil tembakan Ricky tadi. Lee Lien Chieh berhasil melindungi Alv