Saat ini, Daniel berada di dalam sebuah ruangan yang sepertinya adalah ruangan arsip.Ada banyak lemari untuk menyimpan berkas yang berjejer di belakang Daniel.Membentuk lorong-lorong seperti di dalam sebuah perpustakaan.Nampaknya, karena kejadian ini sudah malam, tidak ada orang yang berada di dalam kantor tempat Daniel tidak berdaya ini.Saat punggung Daniel menembus beberapa tembok, Daniel tidak melihat satu orang pun di gedung ini.Saat ini, di kejauhan sana, Daniel masih mendengar suara beberapa orang yang berteriak memperkenalkan diri mereka sebagai polisi. Mereka membentak Wang Chia Tak dan berusaha menembak Wang Chia Tak, tapi kemudian yang terdengar selanjutnya adalah suara-suara teriakan kesakitan dan jerit kematian saat Wang Chia Tak menggerakkan tangannya.Itu berarti, Wang Chia Tak sudah berhasil membunuh para polisi yang berusaha mengejar Wang Chia Tak atau si Katak Dewa itu.Sekarang ini, dengan pastinya, si Katak Dewa mulai mendekati posisinya Daniel. Senyumnya meng
"Apa kamu sudah sembuh?" tanya Wilona sambil mengikuti langkah Daniel."Ya. Aku sudah mulai sembuh." Daniel terus berjalan dan saat dia melihat Fulham, Tenggo dan Volga, dia langsung bertegur sapa dengan ketiganya.Setelah basa-basi sejenak, Daniel meneruskan langkahnya untuk menuju ke arah tangga.Wilona yang masih penasaran terus mengikuti langkah Daniel. "Kamu bilang kamu langsung pingsan setelah ditolong oleh kakek nenek itu, jadi bagaimana caranya kamu menemukan nenek itu? Kenapa tidak minta bantuan Felix dulu untuk mencarinya?"Daniel menoleh ke arah Wilona dan berkata, "karena aku sudah tahu di mana aku harus menemukan nenek itu. Kamu tunggulah di sini, aku tidak akan lama.""Aku masih mengkhawatirkanmu, sayang.Saat ini, Daniel dan Wilona sudah berada di dekat tangga menuju ke arah atas. Daniel langsung memeluk Wilona dan berbisik, "aku tidak apa-apa dan aku sudah mulai sehat ada sesuatu yang harus aku lakukan."Setelah ditenangkan seperti ini, Wilona menjadi lebih tenang, tid
Daniel menghentikan pukulannya pada tembok saat dia merasakan dinding ini bergetar.Daniel baru teringat kalau dia sedang berada di ruang bawah tanah dan akan sangat riskan kalau menghancurkan dinding di tempat ini, karena akibatnya bisa saja ruang bawah tanah ini runtuh dan berakibat buruk baginya dan yang lainnya di dalam sini.Karena itu, Daniel cuma bisa berteriak untuk meluapkan emosinya. Dia sudah berada di tahap yang frustasi karena dia mengalami kesukaran dalam mempelajari ilmu Tapak Dewa ini.Sekarang ini, Daniel baru mengerti mengapa selama ratusan tahun tidak ada seorangpun yang sanggup mempelajari ilmu Tapak Dewa ini, ternyata itu karena ilmu ini benar-benar sukar untuk dipelajari.Wilona membuka pintu kamar karena dia mendengar suara teriakannya Daniel. "Ada apa?""Aku tidak berhasil lagi, sayang. Aku tidak berhasil mempelajari ilmu itu. Ugh."Wilona mendekati Daniel, memeluk Daniel dan berbisik. "Kamu jangan memaksakan diri. Ingat kesehatanmu. Kamu tidak pernah tidur sel
Karena Daniel menekan loudspeaker di handphonenya, maka pembicaraan dia dengan Felix telah didengar oleh Tenggo dan kawan-kawannya.Tenggo langsung berkata, "jangan khawatir, tuan muda. Aku dan anak buahku akan segera mengaktifkan drone-droneku untuk berusaha menyerang musuh tuan muda itu.""Percuma. Drone-mu itu cuma akan menjadi seperti nyamuk di hadapan musuhku itu, jadi lebih baik drone-drone itu untuk menghadapi anak buah Eldridge yang lain jangan untuk menghadapi orang tua itu, orang tua itu harus dihadapi oleh orang-orang seperti aku," tandas DanielSetelah itu, Daniel memanggil Andreas dan berkata kepada Andreas, "kamu cepat koordinasi dengan Felix, cari jalan keluar dari sini di saat aku dan dua orang tua jagoan, di toko binatu di atas, menghadapi musuh kami, si Katak Dewa itu.""Baik, tuan muda." Andreas langsung menelpon Felix.Sesudah itu Daniel menatap Tenggo dan berkata, "tolong lindungi istriku dalam pelarian untuk menuju ke Brooklyn. Biar aku yang menghadapi musuh pali
Daniel, Suma Han dan Lulu betul-betul dalam keadaan tidak berdaya di tempat mereka masing-masing. Mata mereka hanya bisa menatap marah sekaligus tidak berdaya ke arah si Katak Dewa yang saat ini sedang tertawa terbahak-bahak dengan sikap yang sangat jumawa.Sebelumnya, si Katak Dewa melakukan dua pukulan dahsyatnya dengan dua tangannya.Tangan si Katak Dewa yang kanan memukul Suma Han dan Daniel yang memang posisinya berdekatan di ruang pertama, sementara tangannya yang kiri melakukan pukulan jarak jauh dari posisinya di ruang pertama, ke arah Lulu yang berada di ruang kedua.Hasil dari 2 pukulan si Katak Dewa itu di dua tempat berbeda, membuat 3 orang jago tenaga dalam masing-masing bisa mengalahkan ratusan orang dengan ilmu mereka itu, kini keok sekaligus ketiga-tiganya oleh si Katak Dewa.Daniel betul-betul tidak menyangka kalau si Katak Dewa yang dulunya sempat dikalahkan oleh gurunya itu, kini telah mencapai tingkatan yang jauh melampaui gurunya, setelah si Katak Dewa berhasil m
Lulu buru-buru mendekati Daniel, dia pikir Daniel sudah mati dengan pukulan terakhir yang dilakukan oleh si Katak Dewa itu.Air mata bahkan sudah jatuh di pipi Lulu. Walaupun dia belum terlalu lama mengenal Daniel, tapi dia sangat terkesan akan Daniel dan dia tahu kalau Daniel adalah seorang muda yang berhati baik, karena itu dia menyayangkan karena dia dan suaminya tidak sanggup menolong Daniel.Tapi saat Lulu tiba di dekat Daniel, dia melihat wajah Daniel tidak kurang suatu apapun, tidak hancur seperti yang dia perkirakan sebelumnya, karena dia sempat melihat tadi kalau pukulan tangan si Katak Dewa itu, tertuju ke arah kepalanya Daniel.Bahkan saat ini, Lulu tidak melihat wajah Daniel yang terlihat pucat seperti sebelumnya, karena sebelumnya, walaupun dari belakang agak ke kanan dan hanya melihat bagian pipi kanan Daniel, tapi, Lulu bisa melihat wajah Daniel yang pucat pasti seperti kertas, setelah terkena pukulan yang sebelumnya dilancarkan oleh si Katak Dewa.Dengan heran, kini Lu
Selama beberapa menit Andreas dan kawan-kawan walaupun sudah berada di mobil jemputan yang dikirimkan oleh Felix, tetapi mereka tidak bisa kemana-mana karena ada banyak peluru yang terarah ke arah mereka lagi pula jalanan betul-betul sudah diblokade oleh banyak sekali mobil musuh.Serangan dari kelompok-kelompok yang mengikuti sayembara untuk menculik Wilona itu bahkan hampir saja berhasil menyerbu ke arah mobil-mobil tempat Andreas, Matias, Xiang Mei bertahan melindungi Wilona.Untung saja ada drone-drone milik Tenggo yang dia kontrol bersama berapa anak buahnya yang tinggal di hotel-hotel di dekat tempat ini yang datang membantu, sehingga membuat gerakan penculikan kepada Wilona masih belum bisa terjadi.Hanya saja keadaan semakin terdesak karena drone-drone milik tango mulai berjatuhan satu-persatu karena serangan-serangan dari lawan-lawannya.Tenggo sempat mengaktifkan beberapa drone-nya untuk menghancurkan dua buah mobil supaya dengan hancurnya dua mobil itu, maka mobilnya Andrea
Beberapa saat sebelumnya, dua orang sniper profesional dengan seorang teman mereka, sudah bersiap-siap di atas sebuah gedung di Pulau Manhattan.Sebelumnya, mereka sudah mendapatkan informasi kalau posisinya Wilona sudah diketahui sehingga mereka segera merapat ke posisi yang dimaksud dan ikut menyaksikan saat ada banyak tembakan yang tertuju ke arah para pengawalnya Wilona untuk menghabisi para pengawalnya Wilona, supaya kelompok yang mengikuti sayembara untuk menculik Wilona itu, bisa menculik Wilona dengan mudah.Tapi kelompok yang berada di bawah sana, mengepung Andreas dan kawan-kawannya dalam usaha mereka untuk menculik Wilona, sehingga setiap tembakan mereka tidak tertuju ke arah Wilona.Dan ini berbeda dengan para sniper yang berada di atas gedung ini.Mereka datang bukan untuk menculik Wilona tapi untuk membunuh Wilona.Para sniper ini menyimpan dendam sedalam lautan kepada Wilona karena sebelumnya, teman-teman mereka yang termasuk dalam geng motor yang berusaha menculik Wilo