Saat Darius sedang lengah, dia tidak sadar Daniel sedang mengayunkan tangannya yang sedang memegang tangan Wilona ke arah tembok, setelah itu dengan sekuat tenaganya, tenaga yang sudah di himpun Daniel sejak tadi dan yang sudah Daniel simpan sejak tadi, ditambah dengan semangat untuk bisa menyelamatkan satu-satunya gadis yang sangat dia cintai, karena itu tenaganya menjadi super kuat untuk melemparkan Wilona ke atas kepalanya, sesuatu yang tidak bisa dilakukan manusia lain.Daniel melakukan suatu lemparan atau lontaran luar biasa, lemparan yang tidak akan bisa dilakukan manusia normal pada umumnya tapi itulah yang terwujud sekarang ini, kekuatan tenaganya ditambah kekuatan cinta dari hatinya yang tidak ingin Wilona celaka membuat dia mampu melakukan sesuatu yang tidak mungkin, membuat dia mampu melakukan sesuatu yang mustahil, membuat dia mampu melakukan lemparan yang luar biasa.Darius dan juga Wilona berteriak keras karena mereka tidak menyangka tubuh mereka akan terbang ke atas sep
Saat ini, dengan bersemangat, Jenderal Besar Raven menyusuri lorong-lorong untuk menghabisi pasukan berani mati, pasukan kepercayaan Raja Xerxes, orang-orang yang bisa membuat Wilona terancam bahaya di kemudian hari.Jenderal Besar Raven ingin melenyapkan bibit bahaya bagi Wilona, karena itu, Jenderal Besar Raven terus menyusuri lorong-lorong gelap di istana utama Falcon ini.Selain memakai kacamata infrared untuk melihat di dalam kegelapan, sebenarnya kekuatan utama bagi Jenderal Besar Raven dalam menyusuri lorong-lorong gelap ini adalah telinganya. Dengan telinganya, dia bisa mendengar sampai hembusan angin yang paling halus sekalipun sehingga dia bisa tahu akan kemana walaupun dia tidak tahu jalan.Dengan telinganya, dia bisa tahu jalan gelap ini akan menuju ke mana dan di mana ada ada saluran udara bahkan Jenderal Besar Raven bisa tahu di mana ada suara nafas di depan sana karena itulah beberapa kali dia menembak duluan ke arah pasukan musuh bahkan sebelum anggota pasukan berani m
Setelah Vigo berkata seperti itu, nampaknya orang yang bersembunyi di belakang Bennet itu menjadi ketakutan kalau-kalau dia akan menjadi sasaran para prajurit Evernia, karena itu, dia langsung melakukan tembakan-tembakan ke arah Vigo dari balik tubuh Bennet.Ini membuat Vigo harus meloncat ke belakang mobil, Vigo tidak terlalu khawatir akan mobil ini karena mobil ini adalah mobil anti peluru yang hanya bisa dihancurkan oleh senjata berjenis RPG sementara lawannya hanya memakai senjata api otomatis.Tetapi yang terjadi kemudian di luar dugaan Vigo, karena lawannya terus mendorong Bennet, tubuhnya terus menuju ke arah mobil sementara prajurit lainnya tidak berani untuk menembak karena mereka takut akan terkena tubuh Bennet saat mereka menembak.Saat ini, orang itu bahkan sudah berada di samping mobil nampaknya dia akan membuka pintu mobil untuk menembak Wilona yang berada di dalam mobil itu.Karena itu, Vigo yang mengkhawatirkan keselamatan Wilona, harus melakukan sesuatu, sesuatu hal y
"Aku dan 100 ribu prajurit lainnya akan pulang ke ibukota Hawking, kami akan membantu Jenderal Hernandez, Ayahnya Lauren untuk memperjuangkan haknya yang sudah mengalahkan perdana menteri Gerga dan partainnya dalam pemilihan Parlemen yang bersih," jawab Jenderal Besar Raven."Baik, jenderal. Pasukan kita bisa masuk ke ibukota dan menyerang serta menangkap sisa-sisa kroni-kroninya Perdana Menteri. Tapi, kenapa hanya 100 ribu prajurit, jenderal? Kenapa yang banyak ditinggalkan di sini?" tanya Bryan heran."Karena, mungkin Letjen lebih memerlukan pasukan yang lebih banyak disini. Karena rakyat Krimea penduduknya padat, harus diawasi dengan banyak prajurit, lagipula, ada banyak rakyat dan prajurit militer serta kepolisian yang mendukungku dan Jenderal Hernandez, jadi aku optimistis, Letjen.""Siap, jenderal. Aku mengerti, jenderal."**Sesudah itu, dengan menggunakan mobil lapis baja, Daniel dan Lauren dan pasukannya yang berjumlah 100 ribu orang, menuju ke Ibukota Hawking untuk membantu
Wilona menatap wajah Daniel dan berkata, "tapi aku tidak rela berpisah denganmu. Aku takut terjadi apa-apa denganmu. Aku mungkin akan menangis kalau sesuatu terjadi pada ayahku tapi aku juga takut kalau kamu menambah rasa sedihku. Bagaimana kalau aku kehilangan kalian semua?" tanya Wilona sendu."Itu tidak akan terjadi, sayang. Aku berjanji. Aku akan berusaha kembali kepadamu. Aku tidak akan bisa melupakan wajah cantikmu, bibir tipismu, suara merdumu dan semua yang ada di dalam kamu. Aku tidak akan mampu meninggalkan semua itu, karena itu, aku berjanji, tidak akan ada lagi peluru yang akan masuk ke dalam tubuhku. Aku berjanji kepadamu." Dengan tangannya, Daniel menghapus air mata yang terus mengalir di pipi Wilona."Aku tidak mampu mengijinkan kamu pergi, huhuhu." Setelah berkata seperti itu, Wilona kembali menubruk Daniel. Wajahnya kembali mendekati wajah Daniel sehingga bibir mereka kembali bertemu, lidah mereka kembali saling taut, saling hisap. Saat ini, mereka berusaha melupakan
Tepat di waktu yang ditentukan, Jenderal Besar Raven segera menyuruh pasukannya untuk bergerak di posisi masing-masing yang sudah ditentukannya.Setelah itu, Jenderal Besar Raven mulai bergerak menuju ke arah depan dengan satu peleton yang mengikutinya dari belakang.Saat ini, Jenderal Besar Raven dan pasukannya sama sekali tidak memperlihatkan senjata mereka, mereka mendekati pasukan pengawal perdana menteri dengan kewaspadaan tinggi.**Pasukan pengawal perdana menteri ini, ingin menebus dosa karena sebelumnya mereka tidak berhasil tiba tepat waktu di gedung parlemen untuk menolong perdana menteri Gerga yang tewas diamuk massa.Saat itu, pasukan pengawal perdana menteri ini, tidak bisa keluar dari istana perdana menteri karena ditahan oleh pasukan militer yang posisinya memang bersebelahan dengan markas militer Negara Hawking.Militer Hawking sengaja menahan mereka dan baru melepas mereka setelah Gerga tewas. Di bawah perintah dari Wakil Perdana menteri, pasukan pengawal perdana men
"Bantuan dari Istana perdana menteri, jenderal. Sebelumnya dari 35 persen personil pengawal perdana menteri, ternyata hanya sebagian yang berada di depan markas bekas kepolisian, sebagian lainnya yang justru memiliki persenjataan lebih canggih, berada di sekitar rumah wakil Perdana menteri untuk melindungi wakil Perdana menteri dan kroni-kroninya dari para demonstran yang mengepung istana sejak beberapa hari yang lalu," jawab Mathias."Jadi, sekarang ini, militer yang melindungi presiden tidak lagi melindungi presiden, begitu? Apa itu maksudmu?" tanya Jenderal Besar Raven lagi."Info yang kudapat dari Mathias, Presiden Alfonso sendiri yang ngotot dikawal keluar dari istana presiden untuk menuju ke arah markas kepolisian sini, dia dengan seluruh kekuatan militer pro dirinya, kini sedang menuju ke arah markas utama kepolisian sini, mereka bahkan datang dengan tank-tank, mereka sedang bergerak ke arah kita, jenderal.""Oke oke." Jenderal Besar Raven segera memutuskan hubungan telepon kar
Setelah itu, Jenderal Besar Raven kembali menunduk dan pindah posisi dan setelah mendengar peluru-peluru yang diluar tidak tertuju lagi ke arah posisinya berada, dia segera melompat tinggi melompati pagar tembok dan berlari secepat mungkin ke arah para prajurit musuh.Jenderal Besar Raven ingin melakukan rencananya sebelumnya yaitu masuk ke dalam barisan musuh dan menembak sebanyak-banyaknya ke arah pasukan musuh sambil berharap pasukan musuh saling menembak untuk menembaknya saat dia berada di tengah-tengah mereka.Tentu saja Jenderal Besar Raven tidak cuma bermodalkan nekad dalam melakukan rencananya ini, tetapi, dia tentu saja punya kemampuan untuk itu. Dengan lompatan cepat dan pendengaran tajam darinya, Jenderal Besar Raven berusaha untuk tidak terkena peluru musuh dan berharap peluru itu mengenai sesama prajurit musuh.Jenderal Besar Raven sengaja tidak mengganti seragamnya dengan seragam prajurit Pengawal perdana menteri karena kalau dia akan memakai seragam prajurit pengawal p