"Aku tahu kalau kalian ingin sekali mengikuti aku ke medan perang. Aku tahu kalau kalian ingin sekali menghadapi musuh kita bersama-sama. Aku tahu kalau kalian ingin berada di bawah pimpinanku untuk terakhir kalinya tetapi aku bukan pergi ke medan perang di mana ada kesempatan untuk menang tapi aku pergi ke medan perang di mana kesempatan untuk menang sama sekali tidak ada."Setelah itu, Jenderal Besar Raven terdiam sambil menatap satu-satu ke arah sekitar 300 orang anggota pasukan Klan Naga Api yang memiliki keluarga.Jenderal Besar Raven juga meminta 3000 prajurit dan perwira yang mengikutinya untuk mengaku.Kalau di antara mereka ada yang sudah berkeluarga, maka mereka harus bergabung dengan anggota klan Naga Api yang sudah berkeluarga.Setelah menghela nafas, Jenderal Besar Raven kembali melanjutkan kata-katanya, "Karena kalian memiliki keluarga, aku tidak akan ijinkan kalian untuk mengikutiku. Tapi, masih ada harapan bagi kalian untuk nanti membantu kami.""Bagaimana caranya, je
"Mereka adalah pasukan khusus negara Krimea. Jumlah mereka 8000 orang, kita tidak boleh memandang remeh mereka," kata Jenderal Besar Raven sambil menatap ke arah depan.Dia menatap ke arah pasukan Krimea yang menunggu mereka di perbatasan ibukota Krimea ."Siap, jenderal. Kami menunggu petunjukmu, jenderal." Vigo sangat tenang karena Vigo tahu, dimana ada Jenderal Besar Raven, maka kemenangan akan bisa diraih. Apalagi lawan yang mereka hadapi di depan nanti sana itu, tidaklah terlalu banyak.Sejenak Jenderal Besar Raven mengedarkan pandangannya ke samping kiri dan dia melihat di samping kiri, di sana ada sebuah bukit kecil dan pepohonan dan di atas bukit kecil itu ada tertancap dua buah bendera yaitu bendera Krimea dan juga bendera Kerajaan Krimea."Bilang kepada mobil-mobil yang lain untuk jalan berjejer sambil bersiaga hingga menuju ke arah perbatasan ibukota. Aku akan segera berlari di belakang mobil-mobil yang berjajar untuk naik ke bukit itu, setelah turun dari bukit itu, aku aka
"Jebakan? Jebakan bagaimana maksudmu?" tanya Jenderal Besar Raven."Aku melihat lewat drone-ku kalau mereka menggali parit dengan cepat. Parit untuk mereka bersembunyi. Parit-parit itu berada di sisi kiri dan sisi kanan sementara teman mereka yang lain nampaknya akan berjaga di tengah, menunggu di satu lokasi sebagai pemancing bagi kalian saat berhadapan dengan mereka sementara orang-orang di parit itu yang kemungkinan akan menghabisi kalian dari sayap kanan dan kiri," jawab Mathias."Jadi berapa jumlah mereka yang berada di parit-parit?""Orang-orang yang sedang bersembunyi di parit-parit itu kemungkinan ada sekitar 2500 orang sementara 7 ribuan orang lainnya yang menunggu kalian di mobil-mobil untuk berhadapan face-to-face dengan kalian.""Oke, tunjukkan padaku lokasinya. Lokasi parit-parit itu.""Oke, bro."Setelah menunggu beberapa saat, Jenderal Besar Raven berhasil mendapatkan lokasi tepatnya di mana parit-parit itu berada. Setelah mempelajari lokasinya, Jenderal Besar Raven mul
Baru saja Vigo berhasil menembak sekitar 7 musuh, tiba-tiba Vigo mulai menjadi sasaran tembakan dari hampir semua pasukan musuh yang berada di belakang Jenderal Besar Raven itu sehingga Vigo harus jumpalitan beberapa kali dan masuk ke semak belukar agar supaya terhindar dari tembakan-tembakan musuh.Untunglah, di saat yang berbahaya bagi Jenderal Besar Raven itu, anak buahnya yang sudah datang dengan mobil-mobil mereka, langsung menembak dengan gencar ke arah belakang Jenderal Besar Raven untuk melindungi Jenderal Besar Raven dari serangan-serangan sehingga Jenderal Besar Raven bisa tetap fokus menembak ke arah sasaran yang sejak tadi dia tembak.Karena lawannya terbagi fokusnya, Vigo kembali bangkit berdiri dari balik semak belukar dan menembak ke arah pasukan musuh sehingga saat ini pasukan musuh yang berada di belakang Jenderal Besar Raven ini ditembak dari dua arah, dari depan dan dari arah belakang.Bahkan belakangan teman-teman Jenderal Besar Raven sudah masuk ke dalam parit sup
"Dengar, Fallon, yang kamu lakukan ini akan menjadi sia-sia, Gerga itu sejak dulu sangat licik. Sampai kapanpun dia tidak akan membantu kita. Dia cuma akan memanfaatkanmu. Apapun yang kamu berikan kepadanya, tidak akan merubah apapun. Percaya padaku!" kata Jenderal Besar Raven."Tapi, dia berjanji padaku untuk membantu kalian," tukas Fallon."Itu hanya janji di mulut, dia cuma akan memanfaatkanmu, dia cuma akan menggagahimu dan setelah itu dia akan mengingkari janjinya kepadamu dan kamu tidak bisa untuk menuntutnya, karena kamu pasti akan malu kalau mengungkit kesepakatan kalian di depan orang lain. iya kan?""I ... iya sih.""Makanya dan dia tahu itu. Dia tahu kalaupun dia mengingkari perjanjian verbal denganmu, kamu tidak akan bisa menuntutnya karena kamu pasti akan malu kepada orang-orang kalau mengungkap hal itu. Karena itu, percayalah kepadaku, dia tidak akan membantu kamu, kamu cuma akan mendapatkan malu seumur hidupmu, percaya padaku."Fallon terdiam sejenak mendengar kata-kata
Sementara itu, di gedung parlemen yang pagi ini sedang melakukan rapat untuk kepentingan mereka, mulai terlihat suasana tegang saat mereka baru saja akan melakukan rapat.Mereka dikejutkan oleh berita yang disiarkan langsung dari markas militer yang menayangkan tentang pengunduran diri Letjen Kalashnikov yang diikuti oleh ratusan perwira serta belakangan diikuti oleh puluhan ribu prajurit."Bagaimana menurutmu, ketua partai?" tanya anggota Kongres Mochtar kepada Perdana Menteri Gerga sambil menunjuk ke arah layar TV yang menayangkan tentang pengunduran diri Letjen Kalashnikov itu."Biarkan mereka mundur. Mereka itu adalah orang-orang kepercayaan Jenderal Besar Raven, jadi biarkan mereka mundur. Tanpa mereka di Militer Hawking, maka itu akan lebih baik jadi biarkan mereka mundur," jawab Gerga santai.Selain menjabat perdana menteri, Gerga memang adalah ketua partai yang sedang mengendalikan pemerintahan eksekutif di Negara Hawking ini."Lalu, bagaimana dengan keadaan di luar, ketua?" t
Saat ini, di dalam gedung senat keadaan semakin ricuh. Para anggota kongres kaki tangan Gerga berusaha menyerang Senator Rizky yang sampai saat ini cuma memiliki 5 pendukung dibelakangnya.Kaki tangan Gerga itu berusaha menyerang Rizky tetapi dihalangi oleh para wartawan bahkan ada wartawan yang turun dari lantai balkon menggunakan tali, mereka turun dari tempat mereka meliput acara rapat parleman. Kemudian mereka mulai membuat benteng untuk melindungi Rizky dan 5 temannya."Tunggu, terjadi sesuatu yang baru diluar," kata anggota kongres Allina sambil menunjuk kearah kericuhan di luar, di mana pagar gedung parlemen atau gedung kongres ini mulai dirubuhkan oleh sebagian pendemo. Para polisi masih berusaha bertahan sementara pagar hampir rata dengan tanah."Itu yang jadi masalahnya, sehingga massa jadi lebih mengerikan," kata anggota kongres Mochtar sambil menunjuk ke arah sebuah berita yang menayangkan tentang video persengkongkolan antara Gerga, Bekas Presiden Alfonso dari Negara Fa
Saat ini, Jenderal Besar Raven berusaha untuk melarikan mobilnya, menghindar dari tembakan meriam dari tank yang tertuju ke arah mobilnya.Jenderal Besar Raven tahu kalau dia sedang berada di dalam mobil berlapis baja tetapi dia tahu juga kalau peluru dari meriam tank bisa menghancurkan mobil berlapis baja, karena itu, dia berusaha untuk menjauh dari bidikan tank yang sejak tadi sudah membidiknya itu.Peluru meriam dari tank itu meluncur deras ke arah mobilnya Jenderal Besar Raven sementara di depan mobilnya Jenderal Besar Raven, sebuah mobil berlapis baja yang lainnya sengaja berhenti di depan mobilnya supaya mobilnya Jenderal Besar Raven ini terkena peluru dari meriam tank.Ternyata sopir yang berada di mobil sebelah sudah keluar dari mobil dan sengaja menjadikan mobilnya Jenderal Besar Raven sebagai sasaran dari meriam tank.Jenderal Besar Raven tahu kalau dia tidak sempat untuk mundur, karena itu dia berusaha untuk keluar, tapi terjadi ledakan sangat keras di samping mobil yang di