Baru saja Vigo berhasil menembak sekitar 7 musuh, tiba-tiba Vigo mulai menjadi sasaran tembakan dari hampir semua pasukan musuh yang berada di belakang Jenderal Besar Raven itu sehingga Vigo harus jumpalitan beberapa kali dan masuk ke semak belukar agar supaya terhindar dari tembakan-tembakan musuh.Untunglah, di saat yang berbahaya bagi Jenderal Besar Raven itu, anak buahnya yang sudah datang dengan mobil-mobil mereka, langsung menembak dengan gencar ke arah belakang Jenderal Besar Raven untuk melindungi Jenderal Besar Raven dari serangan-serangan sehingga Jenderal Besar Raven bisa tetap fokus menembak ke arah sasaran yang sejak tadi dia tembak.Karena lawannya terbagi fokusnya, Vigo kembali bangkit berdiri dari balik semak belukar dan menembak ke arah pasukan musuh sehingga saat ini pasukan musuh yang berada di belakang Jenderal Besar Raven ini ditembak dari dua arah, dari depan dan dari arah belakang.Bahkan belakangan teman-teman Jenderal Besar Raven sudah masuk ke dalam parit sup
"Dengar, Fallon, yang kamu lakukan ini akan menjadi sia-sia, Gerga itu sejak dulu sangat licik. Sampai kapanpun dia tidak akan membantu kita. Dia cuma akan memanfaatkanmu. Apapun yang kamu berikan kepadanya, tidak akan merubah apapun. Percaya padaku!" kata Jenderal Besar Raven."Tapi, dia berjanji padaku untuk membantu kalian," tukas Fallon."Itu hanya janji di mulut, dia cuma akan memanfaatkanmu, dia cuma akan menggagahimu dan setelah itu dia akan mengingkari janjinya kepadamu dan kamu tidak bisa untuk menuntutnya, karena kamu pasti akan malu kalau mengungkit kesepakatan kalian di depan orang lain. iya kan?""I ... iya sih.""Makanya dan dia tahu itu. Dia tahu kalaupun dia mengingkari perjanjian verbal denganmu, kamu tidak akan bisa menuntutnya karena kamu pasti akan malu kepada orang-orang kalau mengungkap hal itu. Karena itu, percayalah kepadaku, dia tidak akan membantu kamu, kamu cuma akan mendapatkan malu seumur hidupmu, percaya padaku."Fallon terdiam sejenak mendengar kata-kata
Sementara itu, di gedung parlemen yang pagi ini sedang melakukan rapat untuk kepentingan mereka, mulai terlihat suasana tegang saat mereka baru saja akan melakukan rapat.Mereka dikejutkan oleh berita yang disiarkan langsung dari markas militer yang menayangkan tentang pengunduran diri Letjen Kalashnikov yang diikuti oleh ratusan perwira serta belakangan diikuti oleh puluhan ribu prajurit."Bagaimana menurutmu, ketua partai?" tanya anggota Kongres Mochtar kepada Perdana Menteri Gerga sambil menunjuk ke arah layar TV yang menayangkan tentang pengunduran diri Letjen Kalashnikov itu."Biarkan mereka mundur. Mereka itu adalah orang-orang kepercayaan Jenderal Besar Raven, jadi biarkan mereka mundur. Tanpa mereka di Militer Hawking, maka itu akan lebih baik jadi biarkan mereka mundur," jawab Gerga santai.Selain menjabat perdana menteri, Gerga memang adalah ketua partai yang sedang mengendalikan pemerintahan eksekutif di Negara Hawking ini."Lalu, bagaimana dengan keadaan di luar, ketua?" t
Saat ini, di dalam gedung senat keadaan semakin ricuh. Para anggota kongres kaki tangan Gerga berusaha menyerang Senator Rizky yang sampai saat ini cuma memiliki 5 pendukung dibelakangnya.Kaki tangan Gerga itu berusaha menyerang Rizky tetapi dihalangi oleh para wartawan bahkan ada wartawan yang turun dari lantai balkon menggunakan tali, mereka turun dari tempat mereka meliput acara rapat parleman. Kemudian mereka mulai membuat benteng untuk melindungi Rizky dan 5 temannya."Tunggu, terjadi sesuatu yang baru diluar," kata anggota kongres Allina sambil menunjuk kearah kericuhan di luar, di mana pagar gedung parlemen atau gedung kongres ini mulai dirubuhkan oleh sebagian pendemo. Para polisi masih berusaha bertahan sementara pagar hampir rata dengan tanah."Itu yang jadi masalahnya, sehingga massa jadi lebih mengerikan," kata anggota kongres Mochtar sambil menunjuk ke arah sebuah berita yang menayangkan tentang video persengkongkolan antara Gerga, Bekas Presiden Alfonso dari Negara Fa
Saat ini, Jenderal Besar Raven berusaha untuk melarikan mobilnya, menghindar dari tembakan meriam dari tank yang tertuju ke arah mobilnya.Jenderal Besar Raven tahu kalau dia sedang berada di dalam mobil berlapis baja tetapi dia tahu juga kalau peluru dari meriam tank bisa menghancurkan mobil berlapis baja, karena itu, dia berusaha untuk menjauh dari bidikan tank yang sejak tadi sudah membidiknya itu.Peluru meriam dari tank itu meluncur deras ke arah mobilnya Jenderal Besar Raven sementara di depan mobilnya Jenderal Besar Raven, sebuah mobil berlapis baja yang lainnya sengaja berhenti di depan mobilnya supaya mobilnya Jenderal Besar Raven ini terkena peluru dari meriam tank.Ternyata sopir yang berada di mobil sebelah sudah keluar dari mobil dan sengaja menjadikan mobilnya Jenderal Besar Raven sebagai sasaran dari meriam tank.Jenderal Besar Raven tahu kalau dia tidak sempat untuk mundur, karena itu dia berusaha untuk keluar, tapi terjadi ledakan sangat keras di samping mobil yang di
Suara gemuruh terdengar semakin keras. Jenderal Besar Raven, Jenderal Hernandez dan semua yang ada disini mengarahkan pandangannya ke belakang.Ternyata dari arah Hawking, terlihat kepulan debu yang sangat pekat hingga membumbung ke atas, ada suara-suara orang berteriak-teriak yang terdengar dari kejauhan, suara-suara itu terdengar seperti gemuruh tapi ternyata itu adalah suara teriakan banyak manusia.Semakin lama suara teriakan itu semakin kencang sementara debu-debu yang berterbangan mulai tersibak sehingga tampaklah wujud dari orang-orang yang berteriak-teriak itu ternyata mereka adalah pasukan Angkatan Darat Hawking, mereka datang dengan mobil-mobil Jeep, truk yang dipenuhi para prajurit dan tank-tank yang dinaikkan ke truk-truk. Banyak sekali prajurit sehingga tak terhitung jumlahnya.Di atas sana, ada 30 pesawat tempur Angkatan Udara Hawking yang bermanuver dan seakan ingin mengatakan kepada pesawat tempur Negara Krimea untuk jangan coba-coba mengganggu prajurit Angkatan Daratn
Sementara itu, di dalam istana Negara Krimea, di sebuah kamar yang sangat mewah dengan perabotan yang sangat mewah tetapi di luarnya ada pasukan bersenjata yang terus-menerus berjaga di sekeliling kamar itu bahkan sampai di atap kamar untuk memastikan penghuni kamar mewah ini tidak bisa keluar dari kamar ini, seorang gadis tampak melamun.Di dalam kamar yang sangat mewah ini, Wilona sedang melamun. Wajahnya tampak sedih, dia memikirkan Daniel yang datang untuk menolongnya."Daniel tidak akan mampu menolongku. Darius bilang, istananya ini memiliki ribuan pengawal. Daniel cuma akan membunuh dirinya. Ugh ... Kak Daniel, sudahlah. Lebih baik relakan aku. Huhuhu."Sesaat kemudian, Wilona teringat akan cerita yang dia dengar dari DariusDarius tentang Jenderal Besar Raven yang dalam kabar terakhir yang dia dengar langsung dari Darius, bahwa Jenderal Besar Raven nekad maju ke medan perang dengan hanya bermodalkan 800 orang dan itu membuat Wilona sangat sedih."Kenapa dia melakukan itu? Aku ka
Darius mulai mendekati Wilona sementara Wilona masih terus mundur. Selama berada di kamar ini, Lauren memang tidak pernah menemukan senjata atau apapun yang bisa dia gunakan.Kamar ini juga tidak ada botol, vas bunga atau apapun yang bisa dia gunakan sebagai senjata di saat-saat seperti ini sehingga Wilona bingung, bagaimana caranya untuk melawan Darius.Hingga Darius sudah menubruk Wilona dan memeluk Wilona sambil berusaha menempelkan bibirnya di bibir Wilona.Wilona mati-matian memberontak, Wilona tidak sudi diperlakukan seperti ini. Wilona mencakar wajah Darius sehingga Darius menampar Wilona dan Wilona jatuh di pembaringan.Wilona meringis kesakitan karena kerasnya tamparan itu. Darius yang memang sangat memuja Wilona itu, tersentak kaget dengan apa yang sudah dia lakukan."Maafkan aku, Wilona. Aku tidak sengaja. Seharusnya tidak perlu seperti ini, aku sangat mencintaimu. Aku ingin memperlakukanmu sebagai permaisuriku. Oh..." Darius berusaha menyentuh tangan Wilona.Wilona mundur-