Suara gemuruh terdengar semakin keras. Jenderal Besar Raven, Jenderal Hernandez dan semua yang ada disini mengarahkan pandangannya ke belakang.Ternyata dari arah Hawking, terlihat kepulan debu yang sangat pekat hingga membumbung ke atas, ada suara-suara orang berteriak-teriak yang terdengar dari kejauhan, suara-suara itu terdengar seperti gemuruh tapi ternyata itu adalah suara teriakan banyak manusia.Semakin lama suara teriakan itu semakin kencang sementara debu-debu yang berterbangan mulai tersibak sehingga tampaklah wujud dari orang-orang yang berteriak-teriak itu ternyata mereka adalah pasukan Angkatan Darat Hawking, mereka datang dengan mobil-mobil Jeep, truk yang dipenuhi para prajurit dan tank-tank yang dinaikkan ke truk-truk. Banyak sekali prajurit sehingga tak terhitung jumlahnya.Di atas sana, ada 30 pesawat tempur Angkatan Udara Hawking yang bermanuver dan seakan ingin mengatakan kepada pesawat tempur Negara Krimea untuk jangan coba-coba mengganggu prajurit Angkatan Daratn
Sementara itu, di dalam istana Negara Krimea, di sebuah kamar yang sangat mewah dengan perabotan yang sangat mewah tetapi di luarnya ada pasukan bersenjata yang terus-menerus berjaga di sekeliling kamar itu bahkan sampai di atap kamar untuk memastikan penghuni kamar mewah ini tidak bisa keluar dari kamar ini, seorang gadis tampak melamun.Di dalam kamar yang sangat mewah ini, Wilona sedang melamun. Wajahnya tampak sedih, dia memikirkan Daniel yang datang untuk menolongnya."Daniel tidak akan mampu menolongku. Darius bilang, istananya ini memiliki ribuan pengawal. Daniel cuma akan membunuh dirinya. Ugh ... Kak Daniel, sudahlah. Lebih baik relakan aku. Huhuhu."Sesaat kemudian, Wilona teringat akan cerita yang dia dengar dari DariusDarius tentang Jenderal Besar Raven yang dalam kabar terakhir yang dia dengar langsung dari Darius, bahwa Jenderal Besar Raven nekad maju ke medan perang dengan hanya bermodalkan 800 orang dan itu membuat Wilona sangat sedih."Kenapa dia melakukan itu? Aku ka
Darius mulai mendekati Wilona sementara Wilona masih terus mundur. Selama berada di kamar ini, Lauren memang tidak pernah menemukan senjata atau apapun yang bisa dia gunakan.Kamar ini juga tidak ada botol, vas bunga atau apapun yang bisa dia gunakan sebagai senjata di saat-saat seperti ini sehingga Wilona bingung, bagaimana caranya untuk melawan Darius.Hingga Darius sudah menubruk Wilona dan memeluk Wilona sambil berusaha menempelkan bibirnya di bibir Wilona.Wilona mati-matian memberontak, Wilona tidak sudi diperlakukan seperti ini. Wilona mencakar wajah Darius sehingga Darius menampar Wilona dan Wilona jatuh di pembaringan.Wilona meringis kesakitan karena kerasnya tamparan itu. Darius yang memang sangat memuja Wilona itu, tersentak kaget dengan apa yang sudah dia lakukan."Maafkan aku, Wilona. Aku tidak sengaja. Seharusnya tidak perlu seperti ini, aku sangat mencintaimu. Aku ingin memperlakukanmu sebagai permaisuriku. Oh..." Darius berusaha menyentuh tangan Wilona.Wilona mundur-
Ledakan-ledakan beruntun terdengar di depan sana, ini membuat banyak prajurit yang berada di dekat tempat Jenderal Besar Raven dan kawan-kawannya menunggu langsung beralih menuju ke depan sana.Jenderal Besar Raven menunggu beberapa saat hingga dia melihat 10 mata-mata yang berada di atas mulai melakukan gerakan mereka.Ada Prajurit Krimea yang dipukul di kepala belakang, ada yang ditusuk dan ada yang dijatuhkan dari atas benteng yang memiliki ketinggian 50 meter itu. Sehingga dalam waktu singkat, para prajurit Krimea yang berada di dekat para mata-mata Hawking itu berhasil dihabisi.Setelah itu, sebuah tali mulai diturunkan dari atas. Dengan cepat, Jenderal Besar Raven langsung menaiki tali itu yang diikuti oleh Vigo, Kristoff dan yang lainnya.Setelah berada di atas, barulah Jenderal Besar Raven melihat pemandangan dimana banyak prajurit yang dibunuh atau dibikin pingsan dan tergeletak begitu saja diatas dibunuh atau dibereskan oleh 10 orang itu."Senang bertemu dengan Anda, jendera
Terjadi ledakan hebat saat granat-granat itu meluncur mulus mengenai para prajurit Krimea yang berdesakan di sekitar gerbang di kiri-kanan dari istana kuning.Terjadi senjata makan tuan. Granat-granat yang dilempar oleh prajurit Krimea tadi, kini balik ke arah mereka sendiri tanpa mereka duga sehingga mereka tidak mampu menghindar dari ledakan granat.Tubuh-tubuh bergelimpangan karena ledakan keras itu bahkan ada yang terlempar ke atas sebelum kembali jatuh ke bawah. Belum habis kekagetan para prajurit itu, tiba-tiba berondongan tembakan mengenai para prajurit itu yang dilakukan oleh Jenderal Besar Raven dan Vigo.Jenderal Besar Raven dan Vigo sama-sama sudah memperhitungkan saat yang tepat untuk muncul dan dimana mereka akan muncul. Mereka muncul dari balik gerbang, itu terjadi sesaat setelah ledakan granat dan efeknya memudar karena mereka juga tidak ingin terkena efek dari ledakan granat itu.Karena itu sesudah efek dari ledakan itu tidak ada lagi, mereka muncul dari balik tiang ge
Pangeran Darius yang sudah merasa kekalahan di depan matanya memutuskan untuk melakukan sebuah tindakan yang drastis.Sebelumnya Pangeran Darius sudah mengetahui kalau pasukannya mengalami kekalahan besar dan hanya tinggal tunggu waktu saja bagi pasukan Hawking untuk menyerbu istana, karena benteng utama hampir habis dihabisi oleh pasukan Hawking, kekalahan telak Krimea sudah berada di depan mata.Menurut laporan, pasukan Krimea kalah dimana-mana, baik di udara, dimana pesawat tempur Krimea hampir habis dimangsa pesawat tempur Hawking, juga kekalahan terjadi di laut.Kapal-kapal induk milik Krimea sudah berhasil dihabisi kapal-kapal induk Hawking, yang tersisa hanya hanya kapal kecil yang melarikan diri karena tidak bisa mengatasi keperkasaan angkatan laut Hawking.Bahkan Raja Xerxes, ayahnya Darius, sudah memutuskan untuk melarikan diri dengan membawa sebagian hartanya melarikan diri dengan beberapa helikopter untuk menuju ke arah bandara untuk diteruskan dengan pesawat menuju keluar
Saat Darius sedang lengah, dia tidak sadar Daniel sedang mengayunkan tangannya yang sedang memegang tangan Wilona ke arah tembok, setelah itu dengan sekuat tenaganya, tenaga yang sudah di himpun Daniel sejak tadi dan yang sudah Daniel simpan sejak tadi, ditambah dengan semangat untuk bisa menyelamatkan satu-satunya gadis yang sangat dia cintai, karena itu tenaganya menjadi super kuat untuk melemparkan Wilona ke atas kepalanya, sesuatu yang tidak bisa dilakukan manusia lain.Daniel melakukan suatu lemparan atau lontaran luar biasa, lemparan yang tidak akan bisa dilakukan manusia normal pada umumnya tapi itulah yang terwujud sekarang ini, kekuatan tenaganya ditambah kekuatan cinta dari hatinya yang tidak ingin Wilona celaka membuat dia mampu melakukan sesuatu yang tidak mungkin, membuat dia mampu melakukan sesuatu yang mustahil, membuat dia mampu melakukan lemparan yang luar biasa.Darius dan juga Wilona berteriak keras karena mereka tidak menyangka tubuh mereka akan terbang ke atas sep
Saat ini, dengan bersemangat, Jenderal Besar Raven menyusuri lorong-lorong untuk menghabisi pasukan berani mati, pasukan kepercayaan Raja Xerxes, orang-orang yang bisa membuat Wilona terancam bahaya di kemudian hari.Jenderal Besar Raven ingin melenyapkan bibit bahaya bagi Wilona, karena itu, Jenderal Besar Raven terus menyusuri lorong-lorong gelap di istana utama Falcon ini.Selain memakai kacamata infrared untuk melihat di dalam kegelapan, sebenarnya kekuatan utama bagi Jenderal Besar Raven dalam menyusuri lorong-lorong gelap ini adalah telinganya. Dengan telinganya, dia bisa mendengar sampai hembusan angin yang paling halus sekalipun sehingga dia bisa tahu akan kemana walaupun dia tidak tahu jalan.Dengan telinganya, dia bisa tahu jalan gelap ini akan menuju ke mana dan di mana ada ada saluran udara bahkan Jenderal Besar Raven bisa tahu di mana ada suara nafas di depan sana karena itulah beberapa kali dia menembak duluan ke arah pasukan musuh bahkan sebelum anggota pasukan berani m
Posisi Lidya masih sangat jauh dari Ken tapi Ken sudah melihatnya.Lidya sudah mendatangi Ken didampingi oleh Romel yang berjalan dengan bantuan tongkatnya.Tidak ada cadar yang menutupi bagian wajah Lidya, cadar sudah diangkat ke atas sehingga wajah cantiknya terlihat dengan sangat jelas. Ken bisa melihat wajah Lidya dari jauh.Ken tersenyum. Ada rasa syukur di dalam dadanya karena sebentar lagi dia akan memiliki pujaan hatinya yang sebentar lagi akan secara resmi jadi istri, pendamping hidupnya yang nantinya akan melahirkan anak-anak untuk Ken.Ada rasa bahagia yang tidak bisa Ken ungkapkan saking besarnya dan saking dalamnya rasa yang Ken rasa dengan kenyataan kalau dia akan segera menikah dengan Lidya.Selangkah demi selangkah, dengan diiringi lagu 'Beautiful in White' Lidya berjalan melewati banyak tamu di lorong yang tadi sempat dilewati juga oleh Ken.Wajah Lidya merona dalam kebahagiaan karena sebentar lagi dia akan dipersunting oleh lelaki yang menjadi pujaan hatinya itu.Berb
Ken tahu kalau dia tidak bisa membiarkan senjata ditangan Lenny ini menyentuh tubuhnya, karena pisau itu adalah senjata terkuat bagi seorang yang yang ahli tenaga dalam seperti Ken.Karena itu, begitu melihat pergerakan Lenny yang sebelumnya menyasar anak kecil itu kini beralih kepadanya maka Ken langsung mengerahkan tenaga dalamnya untuk memukul ke arah lantaiIni adalah salah satu jurus miliknya yang jarang sekali dia pakai yaitu jurus Memukul Bumi Menembus Awan.Prinsip dari jurus ini adalah memukulkan tenaga dalam ke arah bawah untuk membuat Ken bisa mencelat naik tinggi ke atas untuk membuat tubuhnya terbang untuk beberapa saat dengan gerakan sangat cepat.Hal ini berguna untuk menghindari serangan ke arahnya yang dilakukan Lenny.Karena walaupun Lenny hanya gadis biasa yang tidak mengerti tenaga dalam, tapi, saat Lenny membeli pisau itu pada pemilik pisau itu sebelumnya, si pemilik sebelumnya itu, telah mengajari cara menyatu dengan pisau ini.Dengan menyatukan diri dengan Pisau
Saat ini, orang yang memegang Pisau Pemutus Langit sudah menunggu dengan kebencian yang meluap-luap di dalam dadanya.Dia menunggu sambil berdiri bersama orang-orang yang membentuk pagar hidup bersama para undangan di acara pernikahan Ken dan Lidya ini.Saat ini, dia langsung menundukkan kepalanya karena dia melihat Victor dan Meggie sedang berjalan dan semakin mendekati posisinya. Dia tahu kalau sampai dia mengangkat kepalanya dan saling tatap dengan Victor atau Meggie, maka mereka berdua akan mengenalinya.Orang ini menundukkan kepalanya dalam-dalam hingga akhirnya dia hanya bisa melihat kedua kaki Victor yang di depannya yang melewatinya bersama Meggie.Setelah Victor dan Meggie lewat, dia tahu kalau sedikit lagi Ken akan lewat di depannya dan saat itulah dia akan beraksi.Dia tahu kalau untuk bisa menikam Ken, maka mungkin dia hanya bisa memiliki satu kesempatan. Mungkin tidak akan ada kesempatan kedua karena begitu dia menikam Ken di kesempatan pertama, maka akan ada banyak orang
Seseorang tiba-tiba datang merangkul Ken dari belakang dan masuk di antara Ken dan orang yang mengincar Ken.“Ed Van Horn. Ternyata kamu datang juga?” sapa Ken kepada orang yang merangkulnya dari belakang ini.“Tentu saja, Ken. Kita sudah berteman baik sejak lama, tentu saja aku tidak akan mungkin melewatkan pernikahanmu ini. Aku sampai cancel perjalananku ke Amerika Selatan untuk acaramu ini. Hahaha.” Ed Van Horn berjalan cepat sehingga Ken ikut-ikutan berjalan cepat masuk ke dalam hotel.Orang yang ingin membunuh Ken, terpaksa melepaskan tangannya dari pisaunya. Dia kemudian mengikuti dari belakang. Saat di pintu masuk hotel, ada banyak orang yang kini menghalangi langkah pembunuh itu karena semuanya ingin masuk ke dalam setelah melihat Ken sudah masuk menyusul Victor dan Maggie yang sudah masuk duluan.Kini, langkah orang ini benar-benar terhenti. Dia hanya bisa memaki-maki dalam hatinya kepada orang-orang yang menghalangi langkahnya. Dia semaki marah saat dia melihat Ken dan Ed Va
Sesampainya di hotel, Ken beserta Victor dan Maggie sudah disambut oleh banyak orang di depan pintu masuk hotel. Ada dewan direksi dan dewan manager Diamond Group, ada para CEO anak perusahaan Diamond Group, juga ada para relasi dan pejabat di Hongkong dan bahkan beberapa duta besar dan partner bisnis dari berbagai negara yang khusus datang untuk mengikuti acara ini.Sebagian direksi bahkan baru kembali menjabat setelah sempat dinonaktifkan oleh Ricky di masa pemerintahan Ricky sebelumnya. Demikian juga sebagian CEO yang sempat dipecat Ricky dan bahkan anak perusahaan yang mereka pinpin itu, sempat pindah tangan setelah dijual Ricky.Tapi setelah Ken naik tahta menjadi Presiden direktur Diamond Group ditambah dengan sokongan pengaruh yang kuat dari Lidya sebagai pemegang saham terbanyak, maka, dalam waktu singkat, Ken kembali berhasil membuat Diamond Group yang sempat oleng di tangan Ricky, membaik kembali.Karena itu, hampir semua karyawan Diamond Group yang hadir di tempat ini, seng
Lidya berhasil mendapatkan puncaknya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya. Ketegangan selama beberapa hari ini dari mulai memutuskan untuk berpisah dengan Ken dan berlanjut dengan penculikan yang dilakukan Jack serta percobaan perkosaan yang dua kali terjadi padanya membuat dia sangat lelah.Sebelumnya Lidya tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Ken yang mengadakan pertemuan berbahaya dengan pimpinan dari 3 kelompok mafia besar dan bahkan Ken sempat terlihat khawatir sesaat sebelum pergi ke pertemuan itu.Akhirnya sekarang ini, setelah Lidya bertemu Ken dan sempat melewati rapat Diamond Group dan diteruskan dengan berhubungan dengan Ken dan mencapai satu kali puncak, kini, rasa kantuk yang amat hebat menyerang Lidya sehingga dia langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken.Lidya lupa kalau Ken sempat ditusuk di dada sehingga beberapa saat kemudian, Ken langsung mengeluh sakit.Lidya terbangun dan melihat Ken memegang dadanya ya
Ken menghela nafas berat dan berkata, "bakal susah, sih. Tapi, aku suka banget." Ken menatap Lidya penuh arti."Apa bisa nunggu sampai kamu sembuh dulu?" tanya Lidya sambil menatap Ken penuh selidik.Ken kembali menghela nafas berat. "Saat dalam pertempuran, bercumbu denganmu adalah semangatku untuk menang dan lolos dari sana."Kali ini Lidya yang menghela nafas. "Baiklah tunggu disini, ya?"Setelah itu, Lidya berjalan ke arah pintu kamar tempat Ken dirawat yang sehari-hari yang memang adalah kamarnya Ken itu.Lidya menutup dan langsung mengunci pintu. Setelah itu, dia kembali mendekati Ken dan kembali menghela nafas."Kamu kenapa?" tanya Ken sambil menatap penuh selidik ke arah Lidya."Aku maunya kan kita melakukan ini kalau kita sudah resmi menikah.""Kan kamu yang duluan meminta ini. Iya kan?""Iya, sih. Tapi waktu itu, karena aku ingin kita akan segera terpisah untuk selamanya. Makanya aku ingin kenangan terakhir yang indah denganmu.""Sekarang aku sudah terlanjur ketagihan, Lidya
Saat Ricky berusaha mengarahkan senjatanya ke arah Ken, Ken sudah mengetahuinya, pendengaran tajamnya berhasil mencium pergerakan tidak wajar Ricky tanpa Ken perlu untuk melihatnya.Ditambah dengan teriakan beberapa CEO yang melihat Ricky menarik senjata sehingga Ken segera mengibaskan tangannya ke arah belakang tanpa perlu melihat ke belakang atau membalikkan tubuhnya.Hasilnya, senjata api di tangan Ricky itu terlempar ke udara dan jatuh ke atas meja. Senjata api itu langsung diamankan seorang satpam.Ken sebenarnya bisa melakukan sesuatu yang lebih pada Ricky, tapi, dia tidak melakukannya. Dia cuma meminta anak buahnya Lee Lien Chieh untuk menjaga Ricky.Lee Lien Chieh sendiri sejak tadi sudah ditangani oleh dua dokter yang sejak tadi mengikuti Alvin dan sekarang ini, Lee Lien Chieh yang sudah mendapatkan pertolongan pertama, langsung dibawa oleh beberapa satpam untuk dibawa ke rumah sakit.Acara penggantian pemimpin Diamond Group, kini kembali diteruskan. Alvin meresmikan Ken seba
Melihat Ricky mengeluarkan senjata api, Alvin langsung membentak Ricky, “mau apa kamu, hah?!”Ricky mendelik dan mengarahkan senjata apinya ke arah Alvin. Lee Lien Chieh berusaha merampas senjata api di tangan Ricky tapi tidak berhasil. Kemudian suara tembakan terdengar.Banyak orang yang berteriak saat Ricky menembak. Sebelumnya ada yang mengira Ricky hanya akan menggertak dan tidak akan berani menembak dengan senjata apinya tapi setelah Ricky benar-benar menembak, keadaan betul-betul berubah.Hampir semua orang langsung tiarap ke lantai, ada yang merangkak dan membuka pintu untuk keluar secara diam-diam dari ruang rapat ini. Yang masih duduk hanya beberapa direksi senior. Beberapa CEO yang masih berusia muda, memutuskan untuk berdiri dan melindungi Alvin, tapi, ada beberapa di antaranya yang langsung didorong oleh anak buahnya Ricky.Lee Lien Chieh tersungkur di lantai sambil memegang perutnya yang terkena timah panas hasil tembakan Ricky tadi. Lee Lien Chieh berhasil melindungi Alv