Ada tahun dimana perusahaan Om Irfan sedang mengalami krisis ekonomi, dan Ayahnya lah yang selalu mencoba memberikan yang terbaik untuk membantunya, selain itu, Ayahnya juga telah membuat kontrak pernikahan dengan Om Irfan, dan berarti saat ini Om Irfan adalah calon mertuanya.
Dan secara kebetulan di waktu yang sama, dia dan putri bungsu Om Irfan Celine juga telah menjalin suatu hubungan asmara, Adrian percaya dengan hubungan antara keluarganya dan keluarga Om Irfan tersebut ia pasti akan membantu masalahnya ini.
Namun sebelum ia pergi kerumah Om Irfan, ia menelponnya dulu untuk memastikan keberadaanya ada di rumah atau tidak? dan setelah selesai menelpon akhirnya Adrian mengetahui bahwa Om Irfan sedang tidak ada dirmuah, ia sedang menjalankan suatu bisnis, tapi Om Irfan juga memberitahu kepadanya untuk pergi kerumahnya, dan menemui Celine.
Ketika ia datang kerumah Om Irfan, ternyata Celine sedang mengadakan pesta dirumahnya. Musik metal terdengar di setiap penjuru rumahnya, dan juga ada rombongan orang kaya yang mengenakan baju renang sedang berjoget ria di sekitar kolam.
Ada beberapa dari mereka yang Adrian sendiri juga mengenalnya, mereka juga termasuk kedalam keluarga kaya raya yang terkenal di kota. Adrian ingin langsung bergegas mencari keberadaan Celine, namun pada saat ini beberapa orang kaya yang memiliki badan kekar dan tinggi layaknya seorang bodyguard, langsung menahannya dengan tangan mereka.
Dan di belakang orang-orang itu ada seorang pria muda dengan pakaian paling mencolok diantara yang lainnya. Orang itu menyipitkan matanya untuk melihat siapa yang sedang di pegangi oleh beberapa lelaki berbada kekar tersebut.
Ketika ia melihat ternyata orang itu adalah Adrian, ia langsung melotot dengan jijik sembari mengangkat sedikit sudut bibir atasnya "Kakak, kenapa kamu bisa ada disini?" Ternyata orang itu adalah saudara Adrian, atau anak dari pamannya, Joni.
Joni sebenarnya sudah menyukai Celine sejak ia masih kecil, walaupun ia juga tahu jika Celine sudah menjalin hubungan dengan Adrian, namun Joni juga tetap tidak mau menyerah untuk merebutnya.
Karna itulah mengapa hubungan antara Adrian dengannya sangat tidak baik, dan sering terjadi pertengkaran kecil antara mereka berdua dari saat mereka kecil, bahkan di beberapa pertemuan keluarga, mereka sering menyindir atau menjelek-jelekan satu sama lain.
Di sisi lain ternyata Celine sedang duduk di tepi kolam renang, dia mengenakan baju renang berwarna biru cerah, memperlihatkan sosok badannya yang bagus kepada semua orang.
Leher yang putih, perut yang langsing, dan kaki ramping yang menjulur ke dalam air, di lihat dari kejauhan layaknya seorang tuan putri dari kerajaan besar.
Celine melirik kearah Adrian setelah ia membuat sedikit keributan di pestanya, kemudian ia dengan cepat menoleh membuang muka, tatapan matanya nampak begitu dingin, bahkan sedikit jijik dan merendahkannya, tatapannya seolah sedang melihat anjing liar di jalanan kota.
Di lain sisi, Putri, teman baik Celine berjalan kearah Adrian sambil membungkus tubuhnya menggunakan handuk, "Ehh, bukankah dirimu tuan muda kedua, mengapa dirimu bisa berada disini?" Tanya Putri dengan sengaja memancing perhatian.
Adrian menarik nafas panjang kemudian mengeluarkannya kembali, "Aku datang kesini karna,,,"
"Bukannya Celine tidak mengundangmu ya? lantas mengapa kau kemari? sebaiknya kau pergi saja dari sini, aku kasian terhadapmu" ucapnya berkata dengan dingin.
Dia sangat kesal dengan Adrian, karna Adrian selalu membicarakan hal buruk mengenai kehidupannya tentangnya kepada Celine, ia juga selalu myuruh Celine untuk tidak berteman dengannya dan menjauhinya, karna hal itulah ia selalu menyimpan dendam kepada Adrian.
"Aku datang kesini karna ingin bertemu dengan Celine,,,!" ucap Adrian mengerutkan keningnya
"Hah! apa kau serius mengatakan alasanmu kmeari untuk bertemu dengan Celine? memangnya apa yang kau punya? ku dengar bisnis Ayahmu sudah bangkrut dan telah kehilangan uang hingga miliaran, dan seluruh aset keluargamu juga sudah di bekukan oleh bank!" ucap Putri dengan dingin
"Apa kamu berfikir dirimu adalah tuan muda yang kaya raya seperti dulu?, sekarang kamu sudah menjadi miskin dan juga sudah tidak memenuhi syarat untuk berkumpul bersama dengan kita lagi" lanjutnya
"Kamu,,!"
BRUSHHH
Panji yang ingin membalas perkataan Putri, tiba-tiba ia di dorong secara diam-diam, sampai membuat Adrian terjatuh ke kolam renang hingga seluruh tubuhnya basah kuyup.
Disaat semua orang menatap kearah Adrian yang tercebur ke kolam renang, Joni tiba-tiba tertawa dengan lantangnya. "Hahaha, kau benar-benar sangat menyedihkan, Adrian!, bahkan jika di bandingkan dengan seekor anjing pun akan lebih baik ketimbang dirimu ini!".
Semua orang yang dulunya menjadi teman Adrian juga sudah sadar dengan perubahan keluarga Adrian, menurut orang kaya seperti mereka, orang miskin itu tidak ada bedanya dengan seekor anjing liar.
Melihat penampilan Adrian yang basah kuyup dan sangat memalukan seperti itu membuat semua orang kaya tertawa dengan kerasnya, apalagi Joni walaupun ia adalah sepupunya Adrian, tapi ia juga yang sepertinya sangat menikmati melihat keadaan Adrian saat ini yang sangat menyedihkan.
"Uhuk, uhukk! Adrian mencoba berenang ketepi kolam dan segera merangkak naik keatas, akan tetapi, dia di tendang di bagian wajahnya dengan cukup keras sehingga ia kembali tercebur ke dalam kolam.
Putri menatap kearahnya dengan sangat merendahkan "EUU, benar-benar menjijikan, jika di dalam kolam renang ada sampah seperti itu, lalu bagaimana kita bisa berenang lagi?".
Setelah selesai Putri berbicara, dia kemudian dengan sengaja menutup mulut dan hidungnya menggunakan tangannya seolah-olah benar jika Adrian sangat bau layaknya sampah.
Adrian sudah meminum beberapa teguk air kolam itu hingga akhirnya ia berhasil merangkak naik keluar dari dalam kolam renang, setelah itu ia langsung menatap tajam kearah Putri "Aku datang kesini untuk bertemu dengan Celine! dan tidak ada sedikitpun hubungannya denganmu, kamu jangan keterlaluan yaa!" Adrian menggertakan giginya lalu mengangkat suaranya dengan lantang.
Setelah itu ia menatap kearah Celine yang sedari tadi diam di pinggiran kolam, tanpa sedikitpun melirik Adrian seolah-olah lelaki itu tidak ada disana.
"Kamu itu pacarku! namun saat melihat diriku di permalukan oleh semua orang, kamu sama sekali tidak mem Adrian ingin langsung bergegas mencari keberadaan Celine, namun pada saat ini beberapa orang kaya yang memiliki badan kekar dan tinggi layaknya seorang bodyguard, langsung menahannya dengan tangan mereka.
Dan di belakang orang-orang itu ada seorang pria muda dengan pakaian paling mencolok diantara yang lainnya. Orang itu menyipitkan matanya untuk melihat siapa yang sedang di pegangi oleh beberapa lelaki berbada kekar tersebut.
Ketika ia melihat ternyata orang itu adalah Adrian, ia langsung melotot dengan jijik sembari mengangkat sedikit sudut bibir atasnya "Kakak, kenapa kamu bisa ada disini?" Ternyata orang itu adalah saudara Adrian, atau anak dari pamannya, Joni.
Joni sebenarnya sudah menyukai Celine sejak ia masih kecil, walaupun ia juga tahu jika Celine sudah menjalin hubungan dengan Adrian, namun Joni juga tetap tidak mau menyerah untuk merebutnya.
Karna itulah mengapa hubungan antara Adrian dengannya sangat tidak baik, dan sering terjadi pertengkaran kecil antara mereka berdua dari saat mereka kecil, bahkan di beberapa pertemuan keluarga, mereka sering menyindir atau menjelek-jelekan satu sama lain.
Di sisi lain ternyata Celine sedang duduk di tepi kolam renang, dia mengenakan baju renang berwarna biru cerah, memperlihatkan sosok badannya yang bagus kepada semua orang.
Leher yang putih, perut yang langsing, dan kaki ramping yang menjulur ke dalam air, di lihat dari kejauhan layaknya seorang tuan putri dari kerajaan besar.
Celine melirik kearah Adrian setelah ia membuat sedikit keributan di pestanya, kemudian ia dengan cepat menoleh membuang muka, tatapan matanya nampak begitu dingin, bahkan sedikit jijik dan merendahkannya, tatapannya seolah sedang melihat anjing liar di jalanan kota.
Di lain sisi, Putri, teman baik Celine berjalan kearah Adrian sambil membungkus tubuhnya menggunakan handuk, "Ehh, bukankah dirimu tuan muda kedua, mengapa dirimu bisa berada disini?" Tanya Putri dengan sengaja memancing perhatian.
Adrian menarik nafas panjang kemudian mengeluarkannya kembali, "Aku datang kesini karna,,,"
"Bukannya Celine tidak mengundangmu ya? lantas mengapa kau kemari? sebaiknya kau pergi saja dari sini, aku kasian terhadapmu" ucapnya berkata dengan dingin.
Dia sangat kesal dengan Adrian, karna Adrian selalu membicarakan hal buruk mengenai kehidupannya tentangnya kepada Celine, ia juga selalu myuruh Celine untuk tidak berteman dengannya dan menjauhinya, karna hal itulah ia selalu menyimpan dendam kepada Adrian.
"Aku datang kesini karna ingin bertemu dengan Celine,,,!" ucap Adrian mengerutkan keningnya
"Hah! apa kau serius mengatakan alasanmu kmeari untuk bertemu dengan Celine? memangnya apa yang kau punya? ku dengar bisnis Ayahmu sudah bangkrut dan telah kehilangan uang hingga miliaran, dan seluruh aset keluargamu juga sudah di bekukan oleh bank!" ucap Putri dengan dingin
"Apa kamu berfikir dirimu adalah tuan muda yang kaya raya seperti dulu?, sekarang kamu sudah menjadi miskin dan juga sudah tidak memenuhi syarat untuk berkumpul bersama dengan kita lagi" lanjutnya
"Kamu,,!"
BRUSHHH
Panji yang ingin membalas perkataan Putri, tiba-tiba ia di dorong secara diam-diam, sampai membuat Adrian terjatuh ke kolam renang hingga seluruh tubuhnya basah kuyup.
Disaat semua orang menatap kearah Adrian yang tercebur ke kolam renang, Joni tiba-tiba tertawa dengan lantangnya. "Hahaha, kau benar-benar sangat menyedihkan, Adrian!, bahkan jika di bandingkan dengan seekor anjing pun akan lebih baik ketimbang dirimu ini!".
Semua orang yang dulunya menjadi teman Adrian juga sudah sadar dengan perubahan keluarga Adrian, menurut orang kaya seperti mereka, orang miskin itu tidak ada bedanya dengan seekor anjing liar.
Melihat penampilan Adrian yang basah kuyup dan sangat memalukan seperti itu membuat semua orang kaya tertawa dengan kerasnya, apalagi Joni walaupun ia adalah sepupunya Adrian, tapi ia juga yang sepertinya sangat menikmati melihat keadaan Adrian saat ini yang sangat menyedihkan.
"Uhuk, uhukk! Adrian mencoba berenang ketepi kolam dan segera merangkak naik keatas, akan tetapi, dia di tendang di bagian wajahnya dengan cukup keras sehingga ia kembali tercebur ke dalam kolam.
Putri menatap kearahnya dengan sangat merendahkan "EUU, benar-benar menjijikan, jika di dalam kolam renang ada sampah seperti itu, lalu bagaimana kita bisa berenang lagi?".
Setelah selesai Putri berbicara, dia kemudian dengan sengaja menutup mulut dan hidungnya menggunakan tangannya seolah-olah benar jika Adrian sangat bau layaknya sampah.
Adrian sudah meminum beberapa teguk air kolam itu hingga akhirnya ia berhasil merangkak naik keluar dari dalam kolam renang, setelah itu ia langsung menatap tajam kearah Putri "Aku datang kesini untuk bertemu dengan Celine! dan tidak ada sedikitpun hubungannya denganmu, kamu jangan keterlaluan yaa!" Adrian menggertakan giginya lalu mengangkat suaranya dengan lantang.
Setelah itu ia menatap kearah Celine yang sedari tadi diam di pinggiran kolam, tanpa sedikitpun melirik Adrian seolah-olah lelaki itu tidak ada disana.
"Kamu itu pacarku! namun saat melihat diriku di permalukan oleh semua orang, kamu sama sekali tidak memperdulikan aku!"
Tetapi, Celine masih saja diam di tempatnya, ia terus perdulikan aku!"
Tetapi, Celine masih saja diam di tempatnya, ia terus-terusan memandangi air kolam yang tenang, tanpa menggubris sedikitpun ucapan Adrian, seperti memang tidak menganggap kehadirannya.
Angin bertiup dengan sangat kencang, Adrian merasakan tubuhnya kedininan seperti masuk ke dalam frezer
"Hei, Celine! apa kau tidak mendengarkan jika aku sedang berbicara denganmu!?" ucap Adrian dengan suara sedikit lemas
Namun lagi dan lagi Celine sama sekali tidak menanggapinya, bahkan melirik kearahnya pun tidak ia lakukan.
"Hehe Adrian, apa kau sudah sadar sekarang?, bukankah sudah kubilang padamu, jika dirmu yang sekarang bukanlah apa-apa, kamu hanyalah sampah, apakah kau berfikir Celine mau berbicara dengan sampah sepertimu?
Melihat adegan yang sungguh menyedihkan bagi nasib Adrian, Joni malah tidak bisa menahan dirinya untuk tidak tertawa dengan keras dan mengejeknya, ia benar-benar senang dengan hal itu
Joni melambaikan tangannya memberikan kode, dan seorang laki-laki langsung datang mendekatinya dengan membawa sebuah kotak hadiah "Celine, hari ini kamu sedang ulang tahun dan ini adalah hadiah ulang tahun dariku untukmu, Tas LV edisi terbaru!"
Kulit buaya yang dibuat manual menggunakan tangan, orang kaya yang memang hobi mengoleksi tas mewah dan branded pastinya akan langsung tahu, jika tas itu bernilai sampai ratusan juta.
"Terima kasih!"
Adrian yang dari tadi berbicara banyak kata kepada Celine, namun tidak di balas sepatah katapun yang keluar dari mulutnya, sedangkan Joni yang memberikannya tas,
Celine dengan cepat langsung mengucapkan "Terima kasih"
Adrian yang sedari tadi sudah megatakan banyak hal namun Celine mengabaikannya begitu saja, sedangkan saat Joni memberikan hadiah dengan cepat Celine segera berbicara kepadanya. "Ini hari ulang tahunmu, Celine?" ucap Adrian ia menepuk dahinya cukup keras, dan akhirnya ia ingat jika hari ini adalah hari ulang tahun Pacarnya. Pantas saja sejak ia datang kemari untuk bertemu dengannya, Celine selalu membuang muka dan mengabaikan keberadaannya, akhir-akhir ini memang benar Adrian selalu menemani Ayahnya dirumah sakit dan tidak memikirkan hal-hal lain termasuk ulang tahun pacarnya sendiri, ia selalu memikirkan tentang kesembuhan Ayahnya saja."Kau memang sangat lucu ya sampah! bagaimana mungkin ada laki-laki sepertimu yang sampai melupakan ulang tahun pacarnya sendiri?" cibir Putri yang sedari tadi memperhatikannya, "Biar kutebak, kau pasti sengaja melupakan hari ulang tahun Celine
Adrian sudah benar-benar hancur, ia sangat benci dengan semua yang menimpanya, air matanya juga tak kunjung terbendung dan terus berjatuhan dari setiap sudut matanya. Beberapa saat telah berlalu, kini Adrian tengah berdiri seorang diri di makan Ayahnya, ia tidak memberi tahu keluarganya atau siapapun dengan berita ini, dia sudah sangat kecewa dengan semua perlakuan orang-orang yang begitu kejam merendahkan dan menghinanya, dia bertekad tidak ingin di permalukan lagi, dan berniat membalas dendam atas semua perlakuan yang ia terima dari semua orang. Namun tanpa ia sadari beberapa orang tiba-tiba datang kesana dan langsung mendorongnya sampai tersungkur mengenai batu nisan Ayahnya. Adrian mencoba mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang melakukan hal itu kepadanya, namun lagi-lagi kepalanya di benturkn dengan keras ke batu nisan. "Hei pecund
Karna hal itulah yang membuat hubungan suami istri mereka menjadi sedikit canggung, di tengah-tengah kesepian itu, telvon milik N ovi tiba-tiba berbunyi"Hallo, pak, ohh jadi Anda sudah sampai ya, sebelumnya saya minta maaf, kami masih dalam perjalanan dan membutuhkan waktu tiga puluh menitan lagi, untuk sampai kesana!, tidak macet pak, hanya saja kami mendapat sedikit urusan yang mendadak, hm baiklah!" ucap Novi, setelahnya ia menutup telvonnya, dan segera melirik Angel. "Kak Angel, tadi Tuan Fajar menelvon dan menyuruhmu untuk tidak terburu-buru, dan dia juga mengatakan akan menemuimu di rumahmu saja!" "Ini urusan Bisnis, mengapa dia mau kerumah menemuiku?" Angel berkata dengan mengerutkan dahinya. "Tidak ada alasan lain, selain karna dirimu yang terlalu menarik untuk di pandang kak Angel! aku berani menjamin, jika saja status dirimu belum menikah saa
Aku sudah benar-benar tidak mau berbicara apapun dengan si sialan tidak berguna itu lagi! "Adrian, kau lihat sendiri bukan, kau sudah membuat kak Angel marah padamu! dasar manusia sampah, apa kau sudah puas sekarang!?" teriak Novi, setelah itu, ia dengan terburu-buru mengejar Angel yang sudah masuk ke Apartmennya. "Hahah, Adrian, aku sudah tahu jika kau iri denganku, bukan?" Tadinya Fajar juga sangat emosi dengannya, namun saat ia melihat Angel yang juga dibuat marah oleh Adrian, ia dengan cepat langsung tertawa dengan lantangnya. "Pasti karna aku memiliki kemampuan untuk membantu Angel, sedangkan kamu tidak, pasti karna itu kamu iri padaku, kan?". "Orang yang tidak berguna sepertimu ini, mau sampai kapanpun itu, tidak akan pernah bisa membantu Angel dalam msalah bisnisnya! dan jika kamu terus tinggal serumah dengan Angel itu hanya akan mempermalukan dirimu saja, jadi saran da
"Saat menyelesaikan misi terakhirnya di wilayah Utara, ia mengalami luka yang sangat parah dan hampir meregang nyawanya di medan perang, untungnya dia memiliki keburuntungan mampu bertahan hidup, namun dengan organ dalamnya yang mengalami kerusakan. Jika bukan karna status dan seberapa besar pengaruhnya di wilayah Utara, mungkin pimpinanya juga tidak akan menyetujui ia mundur meskipun hanya untuk sementara. TRINGGG,,, Tepat pada saat ini telpon yang berada di sampingnya berdering dengan suara yang cukup nyaring, meskipun telpon yang digunakannya berasal dari wilayah utara, dn merupakan telpon satelit yang sangat ketinggalan jaman, tapi telpon itu mampu bertahan di dalam air, Adrian masih berdiri dengan memegang dinding untuk menenangkan dirinya terlebih dahulu, setelah ia merasa cukup baik, ia berjalan mengambil telpon itu dan langsung mengangkatnya.
, Sepertinya ini semua memang kesalahanku, karan sudah menyetujui permintaan Ayah saat itu, Angel merasa sedikit menyesal dengan keputusan yang ia ambil.Namun untungnya, saat ini penyakit yang di derita Ayahnya sudah sembuh, dan secara kebetulan Adrian juga sudah berada disini, jadi Aku tidak perlu khawatir tentang meminta cerai kepadanya. "Sudah, Bu, kamu jangan menangis seperti ini terus, nanti aku akan naik ketas dan menemuinya secara langsung untuk berbicara padanya, apakah dengan begitu bisa membuat dirimu puas?" Ucap Angel dengan pasrah, kemudian ia berdiri dari sofa, dan langsung naik ke lantai atas untuk menemui Adrian. "Ada apa kau memanggilku, apakah kau mau bercerai denganku?". Tepat setelah Angel membuka pintu kamarnya, terlihat Adrian yang baru saja selesai mengenakan pakaiannya, dia langsung bertanya dengan mengerutkan dahinya, ia be
"Hei, lebih baik kau cepat suruh dia kemari, kami sudah tidak sabar untuk melihat tuan muda Adrian sudah menjadi apa dia sekarang, atau jangan-jangan dia sudah menjadi seorang Jendral?" "Haha, apa dia juga mengendarai sebuah tank, seperti di game yang ada di console?" "Heheh, dia itu hanyalah manusia tidak berguna yang diusir dari keluarganya, jika saja ia benar-benar mengendarai sebuah tank, harusnya aku juga bisa menaiki sebuah pesawat zet pribadi!" "Hahahaha" "Emm, Adrian, tunggu sebentar yaa, aku mau keluar dari ruangan ini dulu, lalu aku akan menjelaskan semuanya di luar, disini terlalu bising!" ucap Andre, kemudian ia segera menggenggam telvonya dan berlari keluar meninggalkan ruangan yang ramai orang sedang berpesta. Sesudah ia keluar dari dalam ruangan itu, Andre mengatur nafasnya setelah berlari dalam keadaan panik, ia kemudian kembali meletakan telvonya diatas telingannya dan berkata "Adrian, mung
"Mengapa kalianmalah mengungkit kejadian masa lalu? sekarang ini aku juga sudah punya pacar!" ucap Keyla telelihat enggan untuk membahas masalalunya "Dan asal kalian tahu, pacarku itu adalah orang yag sukses, dia adalah manager di salah satu departmen PT Lion King!" "Hah, PT Lion King, itu kan perusahaan terbesar di kota! kat anya menjadi adminya saja sudah mendapatkan gaji hingga puluhan juta, dan saat ini pacarmu adalah seorang manager, kemungkinan gajinya bisa mencapai ratusan juta perbulan, bukan?" "Kau sangat pandai memilih seseorang untuk di jadikan pacar, Keyla! masih muda sudah mendapat pencapaian yang begitu besar!" Keyla merasa seperti diatas awan saat semua orang memujinya, kemudian ia segera melirik kearah Adrian dan berkata dengan nada menyindir. "Makanya kalian semua harus mengikti jejaku, jika ingin mendapat pasangan, kalian harus mencari yang seperti pacarku, yang pintar, dan memiliki bakat dan kemampuan,
Menurut Angel, suaminya itu selalu berbicara omong kosong saja, dan juga ia selalu memberikannya ide-ide gila, tapi dia sendiri tidak mau mentantu apapun, bahkan untuk mencari pekerjaan saja tidak bisa dilakukan olehnya, jadi akan percuma jika Angel mengharapkan bantuan dari suaminya itu. "Angel, dengarkan aku! Kamu jangan mau mendengarkan omong kosong dari suamimu itu!" ucap Ratna, ia benar-benar merasa cemas jika sampai putrinya benar-benar melakukan rencannya untuk membuka perusahaan baru. "Tidak, Mah! ini semua aku lakukan atas kemauanku sendiri dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan Adrian!" jawab Angel. Ratna kemudian menghela nafas panjang, dirinya sudah kehabisan kata-kata untuk membuat Angel membatalkan rencananya. Dan pada akhrinya, ia hanya bisa setuju dengan keputusan putrinya itu, Walaupun dirinya masih merasa sungkan untuk menyetujuinya, tapi mau bagaimana lagi, karna memang benar itu adalah solusi yang bisa mereka
"Angel, kamu tidak berlu memikirkan hal-hal yang tidak penting!, Nenek melakukan ini semua demi kamu,,," "Tidak Nek!,,, aku tidak mau menerima tawaran darimu!. PT Flamingo itu didirikan sendiri oleh Ayahku! dan aku tidak akan pernah mau menyerahkannya kepada siapapun!" ucap Angel dengan tegas. "Apa maksudmu menolak tawaran dariku?" Protes perempuan tua itu dengan menggebrak mejanya. "Di dalam keluarga ini, perusahaan yang berada di bawah naungan keluarga Herlambang adalah milik bersama, bukan miliki seorang saja! dan juga keluargamu memiliki saham dewan direksi setiap tahunnya, apa yang membuatmu tidak setuju dengan tawaran yang aku berikan!?" "Sudah! urusan ini sudah diputuskan olehku!, dan sekarang aku mau pergi dulu!" ucap perempuan itu melambaikan tangannya, dia membuat keputusan akhir dari masalah ini secara sepihak. Dalam lingkaran keluarga Herlambang ini, perkataan apapun yang diucapkan oleh perempuan tua itu adalah perintah mu
Sekitar setengah jam kelangsungan acara proses penawaran ini berjalan, dan hasil akhir untuk perusahaan yang memenangkan proses penawaran akan segera diumumkan. Di saat seperti ini, Angel merasakan tubuhnya bergetar karna rasa gugupnya mendengar hasil proses penawaran itu, walaupun dirinya tahu bahwa kesempatan perusahaannya untuk memenangkan proyek penawaran ini sangatlah kecil, namun tetap saja ia tidak bisa menahan untuk tidak tegang. "Hahah, kau memang adiku yang bodoh! sebentar lagi acaranya akan dimulai, kamu jangan menyerah sekarang ya!" ucap Antoni dengan cibirannya "PT Flamingo baru saja menyelesaikan masalahnya, takutnya sisa danamu sudah hanya tinggal beberapa juta saja yang tersimpan di perusahaanmu, sedangkan persyaratan penawaran ini tidak kurang dari sembilan juta, dan sangat mustahil bila mereka menurunkan harganya lagi!. Aku sudah menyarankan padamu sebelumnya untuk segera menyerah, namun kamu masih saja kekeh dengan mimpimu itu!"
"Dan untuk staff departmen keuangan, coba kalian periksa, apa dia juga telah menggelapkan catatan dana!" ucap Adrian kepada Ppipit yang berada disampingnya. "Baik direktur, saya akan menyuruh seseorang untuk memeriksanya!" jawab Pipit menganggukan kepalanya. Dengan adanya situasi seperti ini, Adrian langsung menatap semua orang yang berada di dalam ruangan itu, "Perusahaanku tidak sudi untuk memelihara sampah! kuharap kalian semua bisa belajar dari kejadian barusan!" ucapnya dengan dingin. Seluruh anggota rapat pada hari ini, langsung saling memandang satu sama lainnya dengan penuh rasa takut. Tadinya mereka masih berfikir, dengan pemimpin baru mereka yang masih muda dan kemungkinan berasal dari generasi kedua tau ketiga dari keluarga kaya yang seperti pada umumnya, namun dilihat dari setiap kata dan ketegasannya, ia memiliki aura tersendiri, yang membuat semua orang rispek kepadanya. Di pertemuan dewan direksi hari ini,
Sebenarnya ia tidak ada niatan untuk menasihati Adrian, namun dirinya juga tidak dapat menhan tawanya saat mengatakan mobil kijang, di saat itu juga, dirinya secara diam-diam mengirimkan pesan singkat tentang kejadian Adrian hari ini di grup Whatsaap alumni kelasnya. Dan tidak membutuhkan waktu lama, pagi itu sebuah pesan singkat yang dikirimkan Astri, berhasil membuat semua anggota grup ramai yang menertawakannya. "Hahahah, dia benar-benar sangat konyol!" "Aku tidak menyangka dirinya masih memiliki keberanian untuk wawancara di perusahaan sebesar Lion King!" "Entah mengapa mendengarnya saja membuatku tertawa terbahak-bahak, hahah!" "Benar-benar sangat memalukan!" Seluruh anggota grup, pagi itu dibuat ramai saat mereka mengetahui bahwa Adrian dengan beraninya memarkirkan mobilnya yang butut di tempat parkir eksklusif direktur, tentu saja itu membuat semua orang tertawa dan tidak berhenti
"Tidak, aku tidak akan mau naik mobil bersama dengan dia lagi! lebih baik aku naik taxsi saja untuk pulang!" ucap Ratna menggelengkan kepalanya, kemudian ia berjalan ke pinggiran jalan. Angel melongo dengan kelakuan Ibunya itu, namun dia tidak mengatakan apapun, dia hanya melirik Adrian sebentar, lalu kemudian ia berjalan kearah mobilnya yang sudah terparkir di pinggir jalan. Adrian kembali ke Apartmen, meskipun Ratna sebagai pemilik rumah tidak menyukai dengan adanya Adrian yang tinggal disana, namun asisten rumah tangga juga tidak berani untuk tidak membuatkannya masakan. Setelah selesai makan malam, Adrian kembali ke kamarnya untuk beristirahat, sedangkan Ratna yang berada di lantai bawah, sepertinya dia masih marah dengan Adrian, sehingga dia dengan sengaja menyalakan tv dengan suara yang sangat keras, sampai seluruh ruangan mendengarnya, namun itu sama sekali tidak mempengaruhi Adrian. Keesokan harinya, setelah bang
"Jangan khawatir, Nek! masalah itu sudah aku selesaikan!" ucap Angel. Perempuan tua itu cukup tertegun mendengarnya, namun di detik berikutnya ia menganggukan kepalanya, "Baguslah kalau begitu!, oh iya, dengar-dengar suamimu sudah kembali ya?, sekarang di mana dia, aku ingin melihatnya!" Di salah satu sudut ruangan pertemuan yang dingin karna ac, Adrian duduk dengan diam, karna dia bukan pemegang saham perusahaan, jadi dirinya harus duduk di sudut ruangan "Adrian, kamu dicari Nenek, tuh! cepat pergi dan temui Nenek!" ketus Ratna "Nenek!" ucap Adrian, kemudian ia segera bangun perlahan dari atas kursinya. "Heheh, kamu sudah banyak berubah, ya, Adrian, hampir saja aku tidak mengenalimu, aku tidak tahu jika beberapa tahun ini dirimu berada di ketentaraan ya? sekarang kamu sudah sampai di tingkat mana?" tanya perempuan tua itu dengan tersenyum kearah Adrian. "Aku tidak memiliki pangkat apapun, aku
Saat baru saja tiba di depan pintu masuk, mereka segera berhenti berjalan karna di hadang oleh penjaga keamanan, kemudian ketua keamanan maju selangkah dan menatap Adrian "Malam ini sedang ada acara pertemuan dewan direksi di dalam sana, dan orang-orang yang di perbolehkan masuk hanya mereka si pemegang saham perusahaan ataupun wakil dari pemegang saham saja!" ucapnya. "Dia adalah suamiku!" ucap Angel dengan lantang secara tiba-tiba, walaupun ia mengatakan itu karna terpaksa keadaan, yang mengharuskan dirinya memberitahu identitas Adrian. "Oh, jadi kabar bahwa si tentara itu sudah kembali benar adanya, ya? lalu mengapa ia bisa kembali, apa karna ia sudah di berhentikan, atau sudah ganti kerjaan?" ucap seseorang yang juga baru saja datang. Seorang laki-laki turun dari sebuah mobil Bwm yang sama mereknya dengan Angel hanya saja itu merupakan edisi terbarunya. "Malam ini adalah rapat penting yang di hadiri oleh ketua dewan, namun orang ya
Di tempat lain, tepatnya di perusahaan Flamingo.Angel sedang membicarakan masalah mengenai perjanjian perceraian dengan pengacaranya, lalu ia memperhatikan jam di meja kerjanya, dan waktu sudah menunjukan jam pulang kerja, kemudian sekretarisnya memberikan sebuah berkas kepadanya. Angel mengerutkan keningnya "Ini apa?" "Itu adalah surat yang dikirimkan oleh seorang perempuan, bu Angel!, dia mengataka kalau bosnya meminta dirinya untuk memberikan surat ini langsung pada Anda, namun karna keamanan perusahaan, jadinya surat itu dititipkan kesaya!" ucap sekretaris Angel. "Bos mereka?" Angel kembali mengerutkan dahinya, ia merasa ada keanehan pada perusahaan baru-baru ini, tidak hanya perusahaan yang bekerja sama dengan PT Flamingo, namun masalahnya, ia sendiripun tidak tahu siapa yang mengirim surat ini. "Yasudah, kau boleh keluar sekarang!" ucap Angel "Baik, bu, kalau begitu saya pamit undur diri!" bala