Saat baru saja tiba di depan pintu masuk, mereka segera berhenti berjalan karna di hadang oleh penjaga keamanan, kemudian ketua keamanan maju selangkah dan menatap Adrian "Malam ini sedang ada acara pertemuan dewan direksi di dalam sana, dan orang-orang yang di perbolehkan masuk hanya mereka si pemegang saham perusahaan ataupun wakil dari pemegang saham saja!" ucapnya.
"Dia adalah suamiku!" ucap Angel dengan lantang secara tiba-tiba, walaupun ia mengatakan itu karna terpaksa keadaan, yang mengharuskan dirinya memberitahu identitas Adrian.
"Oh, jadi kabar bahwa si tentara itu sudah kembali benar adanya, ya? lalu mengapa ia bisa kembali, apa karna ia sudah di berhentikan, atau sudah ganti kerjaan?" ucap seseorang yang juga baru saja datang.
Seorang laki-laki turun dari sebuah mobil Bwm yang sama mereknya dengan Angel hanya saja itu merupakan edisi terbarunya. "Malam ini adalah rapat penting yang di hadiri oleh ketua dewan, namun orang ya
"Jangan khawatir, Nek! masalah itu sudah aku selesaikan!" ucap Angel. Perempuan tua itu cukup tertegun mendengarnya, namun di detik berikutnya ia menganggukan kepalanya, "Baguslah kalau begitu!, oh iya, dengar-dengar suamimu sudah kembali ya?, sekarang di mana dia, aku ingin melihatnya!" Di salah satu sudut ruangan pertemuan yang dingin karna ac, Adrian duduk dengan diam, karna dia bukan pemegang saham perusahaan, jadi dirinya harus duduk di sudut ruangan "Adrian, kamu dicari Nenek, tuh! cepat pergi dan temui Nenek!" ketus Ratna "Nenek!" ucap Adrian, kemudian ia segera bangun perlahan dari atas kursinya. "Heheh, kamu sudah banyak berubah, ya, Adrian, hampir saja aku tidak mengenalimu, aku tidak tahu jika beberapa tahun ini dirimu berada di ketentaraan ya? sekarang kamu sudah sampai di tingkat mana?" tanya perempuan tua itu dengan tersenyum kearah Adrian. "Aku tidak memiliki pangkat apapun, aku
"Tidak, aku tidak akan mau naik mobil bersama dengan dia lagi! lebih baik aku naik taxsi saja untuk pulang!" ucap Ratna menggelengkan kepalanya, kemudian ia berjalan ke pinggiran jalan. Angel melongo dengan kelakuan Ibunya itu, namun dia tidak mengatakan apapun, dia hanya melirik Adrian sebentar, lalu kemudian ia berjalan kearah mobilnya yang sudah terparkir di pinggir jalan. Adrian kembali ke Apartmen, meskipun Ratna sebagai pemilik rumah tidak menyukai dengan adanya Adrian yang tinggal disana, namun asisten rumah tangga juga tidak berani untuk tidak membuatkannya masakan. Setelah selesai makan malam, Adrian kembali ke kamarnya untuk beristirahat, sedangkan Ratna yang berada di lantai bawah, sepertinya dia masih marah dengan Adrian, sehingga dia dengan sengaja menyalakan tv dengan suara yang sangat keras, sampai seluruh ruangan mendengarnya, namun itu sama sekali tidak mempengaruhi Adrian. Keesokan harinya, setelah bang
Sebenarnya ia tidak ada niatan untuk menasihati Adrian, namun dirinya juga tidak dapat menhan tawanya saat mengatakan mobil kijang, di saat itu juga, dirinya secara diam-diam mengirimkan pesan singkat tentang kejadian Adrian hari ini di grup Whatsaap alumni kelasnya. Dan tidak membutuhkan waktu lama, pagi itu sebuah pesan singkat yang dikirimkan Astri, berhasil membuat semua anggota grup ramai yang menertawakannya. "Hahahah, dia benar-benar sangat konyol!" "Aku tidak menyangka dirinya masih memiliki keberanian untuk wawancara di perusahaan sebesar Lion King!" "Entah mengapa mendengarnya saja membuatku tertawa terbahak-bahak, hahah!" "Benar-benar sangat memalukan!" Seluruh anggota grup, pagi itu dibuat ramai saat mereka mengetahui bahwa Adrian dengan beraninya memarkirkan mobilnya yang butut di tempat parkir eksklusif direktur, tentu saja itu membuat semua orang tertawa dan tidak berhenti
"Dan untuk staff departmen keuangan, coba kalian periksa, apa dia juga telah menggelapkan catatan dana!" ucap Adrian kepada Ppipit yang berada disampingnya. "Baik direktur, saya akan menyuruh seseorang untuk memeriksanya!" jawab Pipit menganggukan kepalanya. Dengan adanya situasi seperti ini, Adrian langsung menatap semua orang yang berada di dalam ruangan itu, "Perusahaanku tidak sudi untuk memelihara sampah! kuharap kalian semua bisa belajar dari kejadian barusan!" ucapnya dengan dingin. Seluruh anggota rapat pada hari ini, langsung saling memandang satu sama lainnya dengan penuh rasa takut. Tadinya mereka masih berfikir, dengan pemimpin baru mereka yang masih muda dan kemungkinan berasal dari generasi kedua tau ketiga dari keluarga kaya yang seperti pada umumnya, namun dilihat dari setiap kata dan ketegasannya, ia memiliki aura tersendiri, yang membuat semua orang rispek kepadanya. Di pertemuan dewan direksi hari ini,
Sekitar setengah jam kelangsungan acara proses penawaran ini berjalan, dan hasil akhir untuk perusahaan yang memenangkan proses penawaran akan segera diumumkan. Di saat seperti ini, Angel merasakan tubuhnya bergetar karna rasa gugupnya mendengar hasil proses penawaran itu, walaupun dirinya tahu bahwa kesempatan perusahaannya untuk memenangkan proyek penawaran ini sangatlah kecil, namun tetap saja ia tidak bisa menahan untuk tidak tegang. "Hahah, kau memang adiku yang bodoh! sebentar lagi acaranya akan dimulai, kamu jangan menyerah sekarang ya!" ucap Antoni dengan cibirannya "PT Flamingo baru saja menyelesaikan masalahnya, takutnya sisa danamu sudah hanya tinggal beberapa juta saja yang tersimpan di perusahaanmu, sedangkan persyaratan penawaran ini tidak kurang dari sembilan juta, dan sangat mustahil bila mereka menurunkan harganya lagi!. Aku sudah menyarankan padamu sebelumnya untuk segera menyerah, namun kamu masih saja kekeh dengan mimpimu itu!"
"Angel, kamu tidak berlu memikirkan hal-hal yang tidak penting!, Nenek melakukan ini semua demi kamu,,," "Tidak Nek!,,, aku tidak mau menerima tawaran darimu!. PT Flamingo itu didirikan sendiri oleh Ayahku! dan aku tidak akan pernah mau menyerahkannya kepada siapapun!" ucap Angel dengan tegas. "Apa maksudmu menolak tawaran dariku?" Protes perempuan tua itu dengan menggebrak mejanya. "Di dalam keluarga ini, perusahaan yang berada di bawah naungan keluarga Herlambang adalah milik bersama, bukan miliki seorang saja! dan juga keluargamu memiliki saham dewan direksi setiap tahunnya, apa yang membuatmu tidak setuju dengan tawaran yang aku berikan!?" "Sudah! urusan ini sudah diputuskan olehku!, dan sekarang aku mau pergi dulu!" ucap perempuan itu melambaikan tangannya, dia membuat keputusan akhir dari masalah ini secara sepihak. Dalam lingkaran keluarga Herlambang ini, perkataan apapun yang diucapkan oleh perempuan tua itu adalah perintah mu
Menurut Angel, suaminya itu selalu berbicara omong kosong saja, dan juga ia selalu memberikannya ide-ide gila, tapi dia sendiri tidak mau mentantu apapun, bahkan untuk mencari pekerjaan saja tidak bisa dilakukan olehnya, jadi akan percuma jika Angel mengharapkan bantuan dari suaminya itu. "Angel, dengarkan aku! Kamu jangan mau mendengarkan omong kosong dari suamimu itu!" ucap Ratna, ia benar-benar merasa cemas jika sampai putrinya benar-benar melakukan rencannya untuk membuka perusahaan baru. "Tidak, Mah! ini semua aku lakukan atas kemauanku sendiri dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan Adrian!" jawab Angel. Ratna kemudian menghela nafas panjang, dirinya sudah kehabisan kata-kata untuk membuat Angel membatalkan rencananya. Dan pada akhrinya, ia hanya bisa setuju dengan keputusan putrinya itu, Walaupun dirinya masih merasa sungkan untuk menyetujuinya, tapi mau bagaimana lagi, karna memang benar itu adalah solusi yang bisa mereka
Di ruang ICU, rumah sakit umum. Adrian berdiri di balik pintu sembari memegangi slip biaya tagihan rumah sakit, dia kelihatan sedih dengan air mata yang menetes dari sudut kedua matanya. "Oprasi pengangkatan tumor Ayahmu ini sudah tidak bisa di tunda lagi, jika kamu tidak secepatnya membayar biaya sebesar 300 juta untuk niaya oprasi Ayahmu, maka keadaannya akan semakin memburuk dan mungkin bisa mengancam nyawanya!" Ucap seorang perawat sembari berjalan meninggalkan Adrian. Perkataan perawat itu langsung masuk ke dalam telingamya sampai membuat tangan dan kaki Adrian bergetar tidak sanggup untuk berdiri dengan tegak. Empat ratus juta, jika saja itu terjadi di masa lalu, mungkin Adrian bisa mengatasinya dengan sangat mudah. Akan tetapi, sekarang nominal itu adalah jumlah yang begitu besar bagi dirinya s
Menurut Angel, suaminya itu selalu berbicara omong kosong saja, dan juga ia selalu memberikannya ide-ide gila, tapi dia sendiri tidak mau mentantu apapun, bahkan untuk mencari pekerjaan saja tidak bisa dilakukan olehnya, jadi akan percuma jika Angel mengharapkan bantuan dari suaminya itu. "Angel, dengarkan aku! Kamu jangan mau mendengarkan omong kosong dari suamimu itu!" ucap Ratna, ia benar-benar merasa cemas jika sampai putrinya benar-benar melakukan rencannya untuk membuka perusahaan baru. "Tidak, Mah! ini semua aku lakukan atas kemauanku sendiri dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan Adrian!" jawab Angel. Ratna kemudian menghela nafas panjang, dirinya sudah kehabisan kata-kata untuk membuat Angel membatalkan rencananya. Dan pada akhrinya, ia hanya bisa setuju dengan keputusan putrinya itu, Walaupun dirinya masih merasa sungkan untuk menyetujuinya, tapi mau bagaimana lagi, karna memang benar itu adalah solusi yang bisa mereka
"Angel, kamu tidak berlu memikirkan hal-hal yang tidak penting!, Nenek melakukan ini semua demi kamu,,," "Tidak Nek!,,, aku tidak mau menerima tawaran darimu!. PT Flamingo itu didirikan sendiri oleh Ayahku! dan aku tidak akan pernah mau menyerahkannya kepada siapapun!" ucap Angel dengan tegas. "Apa maksudmu menolak tawaran dariku?" Protes perempuan tua itu dengan menggebrak mejanya. "Di dalam keluarga ini, perusahaan yang berada di bawah naungan keluarga Herlambang adalah milik bersama, bukan miliki seorang saja! dan juga keluargamu memiliki saham dewan direksi setiap tahunnya, apa yang membuatmu tidak setuju dengan tawaran yang aku berikan!?" "Sudah! urusan ini sudah diputuskan olehku!, dan sekarang aku mau pergi dulu!" ucap perempuan itu melambaikan tangannya, dia membuat keputusan akhir dari masalah ini secara sepihak. Dalam lingkaran keluarga Herlambang ini, perkataan apapun yang diucapkan oleh perempuan tua itu adalah perintah mu
Sekitar setengah jam kelangsungan acara proses penawaran ini berjalan, dan hasil akhir untuk perusahaan yang memenangkan proses penawaran akan segera diumumkan. Di saat seperti ini, Angel merasakan tubuhnya bergetar karna rasa gugupnya mendengar hasil proses penawaran itu, walaupun dirinya tahu bahwa kesempatan perusahaannya untuk memenangkan proyek penawaran ini sangatlah kecil, namun tetap saja ia tidak bisa menahan untuk tidak tegang. "Hahah, kau memang adiku yang bodoh! sebentar lagi acaranya akan dimulai, kamu jangan menyerah sekarang ya!" ucap Antoni dengan cibirannya "PT Flamingo baru saja menyelesaikan masalahnya, takutnya sisa danamu sudah hanya tinggal beberapa juta saja yang tersimpan di perusahaanmu, sedangkan persyaratan penawaran ini tidak kurang dari sembilan juta, dan sangat mustahil bila mereka menurunkan harganya lagi!. Aku sudah menyarankan padamu sebelumnya untuk segera menyerah, namun kamu masih saja kekeh dengan mimpimu itu!"
"Dan untuk staff departmen keuangan, coba kalian periksa, apa dia juga telah menggelapkan catatan dana!" ucap Adrian kepada Ppipit yang berada disampingnya. "Baik direktur, saya akan menyuruh seseorang untuk memeriksanya!" jawab Pipit menganggukan kepalanya. Dengan adanya situasi seperti ini, Adrian langsung menatap semua orang yang berada di dalam ruangan itu, "Perusahaanku tidak sudi untuk memelihara sampah! kuharap kalian semua bisa belajar dari kejadian barusan!" ucapnya dengan dingin. Seluruh anggota rapat pada hari ini, langsung saling memandang satu sama lainnya dengan penuh rasa takut. Tadinya mereka masih berfikir, dengan pemimpin baru mereka yang masih muda dan kemungkinan berasal dari generasi kedua tau ketiga dari keluarga kaya yang seperti pada umumnya, namun dilihat dari setiap kata dan ketegasannya, ia memiliki aura tersendiri, yang membuat semua orang rispek kepadanya. Di pertemuan dewan direksi hari ini,
Sebenarnya ia tidak ada niatan untuk menasihati Adrian, namun dirinya juga tidak dapat menhan tawanya saat mengatakan mobil kijang, di saat itu juga, dirinya secara diam-diam mengirimkan pesan singkat tentang kejadian Adrian hari ini di grup Whatsaap alumni kelasnya. Dan tidak membutuhkan waktu lama, pagi itu sebuah pesan singkat yang dikirimkan Astri, berhasil membuat semua anggota grup ramai yang menertawakannya. "Hahahah, dia benar-benar sangat konyol!" "Aku tidak menyangka dirinya masih memiliki keberanian untuk wawancara di perusahaan sebesar Lion King!" "Entah mengapa mendengarnya saja membuatku tertawa terbahak-bahak, hahah!" "Benar-benar sangat memalukan!" Seluruh anggota grup, pagi itu dibuat ramai saat mereka mengetahui bahwa Adrian dengan beraninya memarkirkan mobilnya yang butut di tempat parkir eksklusif direktur, tentu saja itu membuat semua orang tertawa dan tidak berhenti
"Tidak, aku tidak akan mau naik mobil bersama dengan dia lagi! lebih baik aku naik taxsi saja untuk pulang!" ucap Ratna menggelengkan kepalanya, kemudian ia berjalan ke pinggiran jalan. Angel melongo dengan kelakuan Ibunya itu, namun dia tidak mengatakan apapun, dia hanya melirik Adrian sebentar, lalu kemudian ia berjalan kearah mobilnya yang sudah terparkir di pinggir jalan. Adrian kembali ke Apartmen, meskipun Ratna sebagai pemilik rumah tidak menyukai dengan adanya Adrian yang tinggal disana, namun asisten rumah tangga juga tidak berani untuk tidak membuatkannya masakan. Setelah selesai makan malam, Adrian kembali ke kamarnya untuk beristirahat, sedangkan Ratna yang berada di lantai bawah, sepertinya dia masih marah dengan Adrian, sehingga dia dengan sengaja menyalakan tv dengan suara yang sangat keras, sampai seluruh ruangan mendengarnya, namun itu sama sekali tidak mempengaruhi Adrian. Keesokan harinya, setelah bang
"Jangan khawatir, Nek! masalah itu sudah aku selesaikan!" ucap Angel. Perempuan tua itu cukup tertegun mendengarnya, namun di detik berikutnya ia menganggukan kepalanya, "Baguslah kalau begitu!, oh iya, dengar-dengar suamimu sudah kembali ya?, sekarang di mana dia, aku ingin melihatnya!" Di salah satu sudut ruangan pertemuan yang dingin karna ac, Adrian duduk dengan diam, karna dia bukan pemegang saham perusahaan, jadi dirinya harus duduk di sudut ruangan "Adrian, kamu dicari Nenek, tuh! cepat pergi dan temui Nenek!" ketus Ratna "Nenek!" ucap Adrian, kemudian ia segera bangun perlahan dari atas kursinya. "Heheh, kamu sudah banyak berubah, ya, Adrian, hampir saja aku tidak mengenalimu, aku tidak tahu jika beberapa tahun ini dirimu berada di ketentaraan ya? sekarang kamu sudah sampai di tingkat mana?" tanya perempuan tua itu dengan tersenyum kearah Adrian. "Aku tidak memiliki pangkat apapun, aku
Saat baru saja tiba di depan pintu masuk, mereka segera berhenti berjalan karna di hadang oleh penjaga keamanan, kemudian ketua keamanan maju selangkah dan menatap Adrian "Malam ini sedang ada acara pertemuan dewan direksi di dalam sana, dan orang-orang yang di perbolehkan masuk hanya mereka si pemegang saham perusahaan ataupun wakil dari pemegang saham saja!" ucapnya. "Dia adalah suamiku!" ucap Angel dengan lantang secara tiba-tiba, walaupun ia mengatakan itu karna terpaksa keadaan, yang mengharuskan dirinya memberitahu identitas Adrian. "Oh, jadi kabar bahwa si tentara itu sudah kembali benar adanya, ya? lalu mengapa ia bisa kembali, apa karna ia sudah di berhentikan, atau sudah ganti kerjaan?" ucap seseorang yang juga baru saja datang. Seorang laki-laki turun dari sebuah mobil Bwm yang sama mereknya dengan Angel hanya saja itu merupakan edisi terbarunya. "Malam ini adalah rapat penting yang di hadiri oleh ketua dewan, namun orang ya
Di tempat lain, tepatnya di perusahaan Flamingo.Angel sedang membicarakan masalah mengenai perjanjian perceraian dengan pengacaranya, lalu ia memperhatikan jam di meja kerjanya, dan waktu sudah menunjukan jam pulang kerja, kemudian sekretarisnya memberikan sebuah berkas kepadanya. Angel mengerutkan keningnya "Ini apa?" "Itu adalah surat yang dikirimkan oleh seorang perempuan, bu Angel!, dia mengataka kalau bosnya meminta dirinya untuk memberikan surat ini langsung pada Anda, namun karna keamanan perusahaan, jadinya surat itu dititipkan kesaya!" ucap sekretaris Angel. "Bos mereka?" Angel kembali mengerutkan dahinya, ia merasa ada keanehan pada perusahaan baru-baru ini, tidak hanya perusahaan yang bekerja sama dengan PT Flamingo, namun masalahnya, ia sendiripun tidak tahu siapa yang mengirim surat ini. "Yasudah, kau boleh keluar sekarang!" ucap Angel "Baik, bu, kalau begitu saya pamit undur diri!" bala