Share

225 - Penguntit

“Nyai.” Juna menyadari datangnya Nyai Wungu di bahunya sambil dia masih berkendara di atas motornya.

“Tuan, saya sudah mengancam mereka untuk tidak mengatakan hal yang tak perlu dikatakan mengenai Tuan.” Nyai Wungu menggunakan suara manusia saat dia berbicara dengan Juna di jalan.

Toh, tak akan ada yang menyadari itu. Apalagi wujud Nyai Wungu hanyalah ular kecil seukuran cacing biasa warna hitam yang menyaru seperti warna jaket Juna saat ini.

“Hm, bagus. Aku suka pekerjaan rapi Nyai.” Juna mengangguk.

Motornya dilajukan lebih kencang lagi karena ingin lekas menemui kekasih jiwanya.

“Tuan, sepertinya ada pengendara aneh di belakang Tuan.” Nyai Wungu bicara pelan di sebelah helm full-face Juna.

“Oh ya?” Juna terkejut.

Dia segera mengedarkan penerawangannya ke daerah sekitarnya di radius 200 meter. Kebetulan, ada beberapa motor dan mobil di sekitarnya karena dia masih di jalan raya yang cukup ramai.

“Saya perhatikan sejak tadi, pengendara motor warna merah hitam itu selalu mengambil jala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status