Share

67 : Membenci Ketinggian

“Kau menyakitiku!” gumam Karuna. “Ternyata, kau cengeng, ya.” Pemuda itu tergelak lirih.

Di luar dugaan Karuna yang berpikir Rion akan marah, sebaliknya sang Penyihir Merah itu malah menundukkan kepala sambil meletakkan keningnya ke dada Karuna. Dia terisak tanpa suara.

“Aku tak akan bisa memaafkan diriku sendiri jika sampai kau mati di depan mataku!”

Karuna terbelalak. Dia sama sekali tak menduga akan mendapat kata-kata seperti itu dari orang lain yang belum lama dia kenal. “Tidak, dia bukan orang lain!” sanggah Karuna dalam hati. Pemuda itu menjadi melunak dan tersenyum.

“Terima kasih, Rion!”

“Bodoh!” teriak Rion. “Bodoh! Bodoh! Bodoh!”

Karuna hanya telentang sambil memejamkan mata dengan bibir tersenyum penuh kehangatan. “Kau benar. Aku bod

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status