Share

Pil Ludah Dewa

Penulis: Afzah Nujati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-06 16:19:31

“Tuan Muda, larilah. Kau tak perlu repot denganku!” teriak biksu tua itu.

Dua belas biksu muda itu maju bersama menyerang Lao Sying. Gerakan mereka sangat ringan dan lincah. Apalagi saat toya di tangan mereka mengayun cepat.

Lao Sying terus menghindar tanpa memiliki kesempatan menyerang. Biksu-biksu itu rupanya memiliki ilmu silat tinggi. Bahkan, satu dari mereka pun masih susah untuk dikalahkan Lao Sying, apalagi dua belas orang.

Biksu dengan rahang paling tebal itu mengarahkan toyanya ke kaki Lao Sying. Sebisa mungkin Lao Sying menghindar, tapi ternyata serangan itu memiliki dua sasaran sekaligus. Biksu itu memutar toyanya dan mengarahkan ujungnya yang lain tepat ke arah dada Lao Sying.

Karena mendapat serangan tiba-tiba, Lao Sying tak bisa lagi menghindar maupun menangkis. Dia terdorong ke belakang beberapa langkah, lalu dari berbagai penjuru semua toya mengarah kepadanya.

Meski bisa menghindari beberapa toya dengan gerakan lincahnya, beberapa yang lain mengenai punggung, dada dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pangeran Pendekar Terasing   Pertemuan Para Jenderal di Rumah Li Guzhou

    Chiu Kang tersenyum, lalu menggelengkan kepalanya. Lao Sying dan biksu tua itu terkejut, meski mereka sudah bisa memperkirakannya.“Lalu, apa yang sedang kau lakukan?” tanya Lao Sying.“Aku punya lebih dari tujuh puluh butir pil itu. Aku hanya mencoba mengulur waktu,” jawabnya.“Anakku, kenapa kau harus melakukan ini. Kau akan memberikan pil berhargamu itu hanya untuk menyelamatkan kami?” tanya biksu tua itu, yang nama sebenarnya adalah Baozhai.Meski usianya hanya lima puluh sembilan tahun, wajahnya tampak seperti orang berumur tujuh puluh tahun. Di setiap sudut wajahnya, hampir dipenuhi keriput.“Paman Biksu benar. Kenapa kau harus melakukan ini. Saat itu, kau punya peluang untuk kabur, tapi kenapa kau tidak melakukannya?” Lao Sying menyerocos.“Mana mungkin aku meninggalkan keluargaku mati begitu saja. Aku lebih suka mati bersama mereka daripada menyelamatkan diriku sendiri. Tidak ada kehidupan yang lebih menyakitkan selain kesepian,” jawab Chiu Kang berlagak bijak.“Kau ini,” Lao

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-06
  • Pangeran Pendekar Terasing   Pangeran Zhou You Bertemu Permaesuri Yi Thing

    “Ya! Kita harus bersatu!”“Kita harus bersiap!”Sahut-menyahut antar suara begitu riuh. Suasana menjadi ramai dengan teriakan, “Setuju! Siap!” dan, “Bersatu!”Meski demikian, beberapa orang di antara para jenderal dan menteri ada yang tampak berpikir serius. Mereka tampak sedang merangkai satu persatu kejadian yang terjadi belakangan ini.Setelah kematian Putra Mahkota Zhao Kong; dipenggalnya Perdana Menteri Hu Lian Tang; diusirnya seluruh Keluarga Tai; pembantaian Jenderal Deming sekeluarga, dan yang terkahir serangan membabi-buta terhadap banyak kediaman jenderal, termasuk keluarga Yang di Gui. Tentu semua ini bukan kebetulan. Ada rancangan besar di balik semua itu.“Menurut Jenderal Besar, apa yang harus kita lakukan?” Jenderal Yi Zixin dari Jingzhao bertanya. Pria empat puluh sembilan tahun ini terkenal dengan permainan tombaknya. Dia memiliki wajah tampan dan bersih, dengan mata sedikit besar.“Benar, sekarang apa yang harus kita lakukan, Jenderal Besar?” Menteri Keadilan, Wei Yi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-06
  • Pangeran Pendekar Terasing   Menjadi Murid Kuil Qishi

    Daun-daun kering berserakan di depan Kuil Qishi. Para biksu muda sedang sibuk menyapunya, tidak terkecuali Chiu Kang. Dia dijadikan murid Kuil Qishi oleh Biksu Liu Sing Ming, tapi tidak menjadi biksu.Chiu Kang terus mengayun-ayunkan sapunya. Udara pagi di sekitar Kuil Qishi memang sejuk. Karena di sekitar kuil hanya ada pohon-pohon besar dan rindang, tidak ada pedesaan. Pemukiman terdekat dengan Kuil Qishi berjarak lebih dari delapan li.Setiap pagi, Chiu Kang diwajibkan menyapu daun-daun kering itu, bahkan seringkali dia menyelesaikannya sendirian.Di sore hari, dia harus mengisi tempat penampungan air hingga penuh. Sementara biksu-biksu lain hanya duduk-duduk santai. Perlakuan mereka terhadap Chiu Kang sangatlah buruk.Biksu Tua Baozhai sering melaporkan masalah ini pada kakak seperguruannya, tapi tak pernah digubris oleh Liu Sing Ming. Katanya: “Jika dia mau tinggal di sini, dia harus bekerja.”Walaupun menghadapi kesulitan seberat ini, Chiu Kang tetap tabah. Sebenarnya, dia tida

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • Pangeran Pendekar Terasing   Menuju Desa Long

    Lao Sying dengan cepat membuka surat itu. Dia seperti tidak mempedulikan orang-orang di sekitarnya.“Sying-er, kau harus pergi ke Xingyuan. Paman gurumu membutuhkan bantuanmu. Saudara-saudaramu yang lain sudah berangkat pagi ini. Kau harus cepat ke sana. Dan juga, sampaikan salamku untuk Kang-er.”Salah satu keahlian Perguruan Wuling yang tidak dimiliki perguruan lain adalah kemampuan mereka dalam berkomunikasi. Setiap murid Wuling memiliki burung daranya sendiri-sendiri. Mereka mendidik burung dara itu sejak kecil untuk mengantarkan surat.“Ini surat dari guruku. Aku harus cepat meninggalkan tempat ini. Guru menyuruhku ke Xingyuan. Ada tugas yang harus kupenuhi,” ucapnya.“Jangan ditunggu-tunggu lagi, Paman.”“Tapi bagaimana denganmu. Meninggalkanmu di tempat berbahaya seperti ini sangat tidak nyaman bagiku. Kenapa kau tidak ikut denganku?”“Benar, Anakku. Kau harus ikut dengannya,” bujuk Biksu Tua Baozhi.“Bukankah aku sudah katakan tadi, aku akan tetap di sini. Mereka tidak akan me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • Pangeran Pendekar Terasing   Sekte Gunung Es dari Changbai

    Chiu Kang tersenyum sembari mengukur rambutnya. “Dia tidak berasal dari sini. Rumahnya sangat jauh di Chongqing. Sementara aku tinggal di Biara.”“Tapi tidak ada kamar lain di rumahku. Semuanya telah terisi oleh istri dan anak-anakku.”“Tuan tak usah khawatir, aku bisa tidur di mana saja,” kata Lei Liwei.“Tapi,” peternak itu seakan masih tidak rela.“Sebagai tanda terima kasih, aku berikan satu kuda ini untuk Tuan. Anggap saja sebagai biaya mengajari temanku. Dan juga..” Chiu Kang mendekatkan mulutnya di telinga perternak itu. “Aku ingin Tuan mengantarnya ke Chongqing. Aku beri Tuan satu tael emas sebagai bayarannya,” bisik Chiu Kang serius.Muka peternak itu seketika berubah. Tampaknya dia tertarik dengan tawaran Chiu Kang.“Dari mana kau dapatkan uang sebanyak itu?” bisiknya.“Tuan tak perlu tahu. Asalkan Tuan berjanji, aku berikan uang itu sekarang.”“Baik, aku janji.”Chiu Kang memberikan satu tael emas pada peternak itu.“Lakukan secepat mungkin. Jika Tuan pandang temanku sudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • Pangeran Pendekar Terasing   Lao Sying Tiba di Xingyuan

    Pertarungan dahsyat itu membuat semua orang terperanjat, berhenti melakukan apapun, bahkan pertempuran di antara mereka sendiri. Mereka bertanya-tanya, siapakah pemenang di antara mereka berdua.Setelah asap ledakan mereda, terlihat pria berusia empat puluh tahunan terkapar di sisi pintu. Mulutnya banyak mengeluarkan darah. Dia terus memegangi dadanya yang nyeri karena luka dalam. Matanya yang barusan memancarkan sorot tajam telah memudar. Yang ada tinggal tatapan kosong.“Yang Mulia!” teriak hampir semua pengikut Sekte Gunung Es. Mereka langsung bergerombol mendekati Son Ca Gang.“Bawa dia pergi dari sini! Dan jangan sekali-kali kalian berani menginjakkan kaki di wilayahku lagi!” seru Ping Jianguo tegas.Mereka pun bergegas membawa Son Ca Gang pergi.Ping Jianguo masih berdiri tegak. Anehnya, dia tidak mengatakan apapun saat Fa Duyi, murid keempat, Tao Shunyuan, murid kedelapan, dan Qi Peizhi murid terakhir Kong Kuanyin menanyakan keadaannya. Akan tetapi, tiba-tiba dia memuntahkan da

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang dan Janji yang Sia-Sia

    Mendengar teriakan Ping Guang yang sangat keras. Fa Duyi dan Tao Shunyuan langsung mendekati Ping Jianguo. Mereka memegang tangan paman gurunya dengan erat.“Paman guru, kau baik-baik saja?” tanya Tao Shunyuan.“Kenapa tubuhku seperti baik-baik saja,” dia keheranan. “Aku ingat betul lukaku sangat parah. Aku merasa seperti akan mati, tapi kenapa aku merasa baik-baik saja?” Ping Jianguo bangun dari duduknya dan bahkan mulai berdiri.Tao Shunyuan, Fa Duyi dan kedua anak Ping Jianguo terkejut. Dalam tempo yang sangat cepat, Ping Jianguo telah kembali seperti sediakala. Sementara Lao Sying masih tersudut diam. Tatapanya masih kosong, bedanya kali ini air mata menetes deras di matanya.“Adik kesepuluh, lihat! Obatmu benar-benar ajaib. Paman guru telah siuman,” ucap Tai Shunyuan sembari tersenyum. Lanjutnya: “Jangan salahkan dirimu sendiri. Meskipun aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi jangan salahkan dirimu sendiri.”Lao Sying mengeluarkan senyum terpaksa mendengar nasihat kakak s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-08
  • Pangeran Pendekar Terasing   Lei Liwei Sampai di Perguruan Wuling

    Sekte Gunung Es yang merasa gagal menaklukan para pesilat Negeri Song memilih pulang ke tempat mereka.Sementara itu, karena menganggap tugas mereka di Xingyuan telah selesai, Fa Duyi, Tao Shunyuan, Lao Sying dan Qi Peizhi meninggalkan Xingyuan sebelas hari yang lalu. Saat ini mereka telah sampai di Perguruan Wuling.Berdiri di tepi jurang, Kong Kuanyin memainkan serulingnya. Suara merdunya menyebar dengan indah. Sayang dalam kemerduan itu terdapat rasa sakit dan kepedihan. Dia tidak dapat melupakan anak laki-laki semata wayangnya yang telah tiada. Sejak saat itu, kapanpun dia meniup serilungnya, nada pilu akan terasa.Kepedihan itu semakin bertambah setelah mendengar cerita tentang Chui Kang dari murid-muridnya. Nada seruling itu bertambah menyayat, mencabik siapapun yang mendengarnya.Kong Kuanyin terkenal sebagai pribadi yang tabah. Tak seorang pun, bahkan mendiang istrinya pernah melihatnya menitikkan air mata. Tapi bagi yang mengenalnya dengan baik, Kong Kuanyin selalu menangis.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-08

Bab terbaru

  • Pangeran Pendekar Terasing   Akhir dari Sebuah Cerita

    Lalu dia menanggapi perkataan mereka dengan mengucapkan:“Baiklah. Tapi Perkumpulan Pendekar Song merupakan sesuatu yang merdeka, tidak terikat dengan Kekaisaran seperti para tentara. Kalian mempunyai hak penuh untuk melakukan apa pun yang kalian suka, asalkan tidak melanggar hukum dan mengganggu kehidupan rakyat Song yang berjalan dengan damai. Di samping itu, Kekaisaran tidak akan ikut campur lebih jauh dengan tindakan maupun sikap yang diambil Perkumpulan, meskipun Kaisar Song adalah Ketua Perkumpulan. Selain itu perintah kaisar tidak mutlak harus dipatuhi jika bertentangan dengan asas keadilan, dan kalian diperbolehkan untuk melawan. Aku mengeluarkan keputusan ini, karena takut kelak anak atau cucu-cucuku ada yang bertindak semena-mena terhadap rakyat. Karena itu, aku menghendaki Perkumpulan Pendekar Song sebagai penyeimbang yang bisa menjadi penilai antara kebaikan dan kejahatan!”Kata-kata Kaisar Song Yingzong yang cukup panjang itu membuat semua orang terperangah, khususnya para

  • Pangeran Pendekar Terasing   Kaisar yang Membuat Semua Orang Terkejut

    Air mata menetes deras di pipi Chiu Kang dan Zhao Rong.Kemudian Zhao Ming datang. Mereka bertiga akhirnya berpelukan dengan sangat erat, seperti orang tua yang lama tak bertemu anak-anaknya.Perasaan bahagia dan haru bercampur aduk di hati mereka. Setelah sekian lama terpisah, hidup dalam pelarian dan selalu bersembunyi, akhirnya mereka bisa bersama, memadu kasih dalam naungan rindu yang tak pernah berkarat.Kesedihan itu, benar-benar seumpama pelangi yang terpisah-pisah warnanya menjadi tujuh bagian dan tidak pernah kembali menyatu.Lalu tiba-tiba, di sebuah hari yang cerah, tujuh warna pelangi itu dapat kembali bersama, memberi keindahan yang tidak hanya dinantikan oleh manusia, tapi oleh dirinya sendiri.Orang-orang yang berada di sekitar mereka juga ikut menangis, terutama Jenderal Besar Li Guzhou dan orang-orang yang tahu betul kesukaran hidup yang pernah mereka bertiga alami.“Maafkan aku, Kakak,” bisik Zhao Rong lirih. “Hari itu aku telah berlaku kasar kepadamu,” tangis Zhao R

  • Pangeran Pendekar Terasing   Zhao Ming dan Zhao Rong Menjadi Sandera

    Yang Mingyu dan Wei Sun bergegas mengikat tangan dan kaki Pangeran Zhao You, Fu Gang dan Qi Renshu.“Bawa mereka ke depan ruang pertemuan,” perintahnya lagi.Di depan ruang pertemuan, meskipun sangat lebar, tapi memiliki atap yang dapat melindungi dari terik matahari. Atap itu dipenuhi tiang, memanjang sampai gerbang utama Istana Kaisar.“Liao akan menaklukkan kalian. Aku dengar mereka sudah melintasi Zhending,” ujar Pangeran Zhao You terbata-bata dengan darah kental di bibirnya. Meski dalam keadaan terluka parah, dia masih menampakkan kesombongannya.Chiu Kang tersenyum.“Kau tidak tahu apa-apa tentangku, sementara aku tahu semuanya tentangmu,” ujarnya.Dari samping ruang pertemuan, muncullah Zhao Bingwen, Zhao Nianzu, Zian Zhong dan beberapa tentara menyeret Zhao Ming, Zhao Rong, Tai Kun Lun dan beberapa orang lainnya.Chiu Kang melihat ke arah mereka dengan mata berkaca-kaca. Dia tak kuasa melihat darah memenuhi tubuh kedua adiknya.“Lepaskan Ayahku!” seru Zhao Bingwen. “Atau aku a

  • Pangeran Pendekar Terasing   Pertarungan Mematikan Chiu Kang dan Pangeran Zhao You

    Qi Renshu menyaksikan pertarungan itu dengan mata berkaca-kaca. Dia senang masih ada orang yang berhasil menguasai jurus tertinggi gurunya.Setelah berhasil menghindari Tinju Pengendali Angin milik Chiu Kang, Pangeran Zhao You balik menyerang dengan jurus Naga Menghantam Bumi. Dia mengubah bentuk tangannya seperti cakar, dan terus berusaha mencabik-cabik tubuh Chiu Kang.Setiap kali cabikan cakarnya meleset, bangunan istana di bawah mereka hancur cukup parah. Tapi Chiu Kang berhasil menangkis dan menghindari semua serangan mematikan dari Pangeran Zhao You.Mereka terus bertarung tanpa henti. Jurus demi jurus digunakan, tapi belum juga menemukan pemenanganya.Chiu Kang berkali-kali menghantamkan pukulannya dengan hawa semesta, tapi Pangeran Zhao You mampu menghindari dan menahannya.Ini pertama kalinya Chiu Kang menghadapi lawan yang sangat sulit dikalahkan. Setiap jurus dan tenaga dalamnya seakan-akan selalu gagal mengenainya.Begitu pun sebaliknya, Pangeran Zhao You merasa tidak bisa

  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang vs Pangeran Zhao You

    Namun, Chiu Kang tidak menggubris ejekan tersebut. Dia harus melakukan sesuatu untuk mengulur waktu, dan salah satu caranya adalah melompat-lompat ke seluruh tempat seperti monyet kelaparan.Di sisi lain, Pangeran Zhao You berbisik kepada Zian Zhong dan kedua putranya. Agaknya dia memerintahkan sesuatu kepada mereka, karena setelah itu mereka bertiga pergi ke belakang.Melihat saudara-saudaranya terlibat pertempuran, Pangeran Zhao You tidak bisa tinggal diam. Akhirnya dia menyerang Kong Kuanyin dan lainnya dengan hebat, apalagi lima ratus tentara pengamannya telah banyak yang meregang nyawa di tangan Qi Peizhi, Wang Jiang, Kong Kuanyin dan pendekar-pendekar lainnya.Pangeran itu mengamuk, menghantam siapa saja yang menjadi penghalang di jalannya.“Kakak Ketiga!” teriak Yang Mingyu setelah melihat Hong Chuntao muntah darah dan mati terkena pukulan Pangeran Zhao You.Gu Buchou dan Duan Fang You yang masih dalam keadaan lemah pun turut bertarung dengan hebat. Setelah tali yang melilit di

  • Pangeran Pendekar Terasing   Jurus Pedang Sembilan

    Pangeran Zhao You menuding Chiu Kang dengan mata merah karena marah.“Bunuh seluruh keluarga si brengsek itu!” perintahnya.“Ketua Kang, apa yang harus kita lakukan?” tanya Jian Jun, Ketua Perguruan Jingshan.Chiu Kang diam. Kemudian dia menatap Tie Butong dan orang-orang yang berada di bawah pengaruhnya dengan pekat.Sreeet... sreettt...Ikatan Tuan Chao, Nyonya Chao dan Chao Chengping terlepas seketika. Rupanya Tie Butoang, Kam bersaudara dan lainnya mengerti arti tatapan Chiu Kang.“Bawa mereka jauh-jauh dari sini!” teriak Chiu Kang sembari menerjang ke depan mencegah orang-orang Pangeran Zhao You mengejar mereka.Pangeran Zhao You marah.“Kalian telah mengkhianatiku! Bunuh mereka semua!”Liu Sing Ming dan Fu Gang langsung bergerak hendak menyerang Tie Butong, Kam bersaudara dan lainnya yang telah membebaskan keluarga angkat Chiu Kang.Namun, dengan sigap Chiu Kang menghalangi mereka berdua. Terjadilah pertarungan hebat.Fu Gang menghantamkan pukulan kanannya ke dada Chiu Kang, sem

  • Pangeran Pendekar Terasing   Berhadapan dengan Pangeran Zhao You

    Pangeran Zhao You marah. Dia berdiri dari tempat duduknya.“Aku akan mencincangmu jika sehelai rambut putraku hilang. Bawa mereka semua kemari!” perintahnya.Dari samping ruangan besar itu, para prajurit menyeret beberapa tahanan dengan tanpa belas kasihan.Melihat wajah para tahanan itu membuat wajah Chiu Kang memerah marah. Matanya berair karena alasan tertentu.“Ibu?” kata Chiu Kang dengan bibir bergetar.Wanita itu memandang Chiu Kang dengan mata basah. Wajah wanita itu dipenuhi dengan kotoran. Tubuhnya tercabik bekas cambuk besar mengenainya.“Kang-er?” gumam wanita itu pelan.Chiu Kang sangat marah melihat keadaan Nyonya Chao yang sangat buruk dan dipenuhi luka.“Kalian salah! Dia bukan anakku!” teriak Nyonya Chao.Kemudian Chiu Kang mengalihkan pandangannya. Dia melihat laki-laki tua dengan keadaan jauh lebih mengenaskan dari Nyonya Chao. Di samping laki-laki itu ada seorang gadis muda dengan tatap yang tak henti-henti memandang wajah Chiu Kang.“Ayah? Adik?” gumamnya dengan bi

  • Pangeran Pendekar Terasing   Peperangan di Bianjing

    “Aku juga ingin Ketua Kong, Ketua He, Ketua Jia, Ketua Jun, Ketua Bojing dan beberapa pendekar yang bersedia untuk mengikutiku menyerang Istana Kaisar,” kata Chiu Kang. “Dan jangan lupa, bawa kedua putra Pangeran Zhao Yaou juga,” lanjutnya.“Apakah kita akan langsung menyerang istana Kaisar sekarang?” tanya Kong Kuanyin.Chiu Kang menggeleng.“Tidak. Kita harus menunggu satu dari tiga pintu gerbang Benteng Bianjing terbuka.”Selain mereka, para ketua seperti Ong Fei Yin, Ye Tao, Cao Ehuang, Lin Qiao, Lin Yao, Shu Shaiming, dan beberapa lainnya bertugas memimpin para pendekar menghancurkan pintu gerbang Benteng Bianjing.Sementara Heng Tingfeng dan Quan Shirong diberi tugas khusus untuk memimpin para pendekar membuka pintu gerbang Benteng Selatan oleh Chiu Kang.“Kita harus menunggu sekarang,” ujar Chiu Kang dengan kedua tangan mengepal.Pemuda itu memandang langit yang biru laut di atas sana. Dia terdiam dengan wajah dipenuhi keringat cemas. Bagaimana pun juga, rasa takut sangat kuat

  • Pangeran Pendekar Terasing   Pengepungan Bianjing

    “Kalian berdua tunggu di sini, aku akan menyelinap keluar Bianjing,” ujar Kaisar Song Yingzong.“Bukankah itu terlalu berbahaya, Yang Mulia?” tanya Yang Mingyu.“Kalian tak usah khawatir, aku tahu apa yang sedang kulakukan,” kata Kaisar Song Yingzong. “Kalian berdua tunggulah di sini, aku akan segera kembali,” lanjutnya.Kedua jenderal muda itu berlutut dan menganggukkan kepalanya.“Semoga Yang Mulia Kaisar panjang umur,” ucap mereka bersamaan.Gelapnya malam sedikit memberi ruang bagi Chiu Kang untuk keluar dari Bianjing. Saat membawa kakeknya, Kaisar Song Renzong ke Daming, dia diberitahu bahwa ada sebuah jalur rahasia dari dalam istana untuk keluar benteng tanpa diketahui.Jalur itu hanya cukup untuk satu orang, karena luasnya yang tidak besar. Jalur itu berada di bawah tanah, semacam gua buatan yang khusus dibuat untuk keselamatan Kaisar jika ada bahaya.Chiu Kang menyelinap memasuki Istana Kaisar yang besar. Dia melihat para penjaga sedang berdiri siaga, ada juga yang mondar-mand

DMCA.com Protection Status