Mereka terkejut melihat Li Guzhou berdiri di dekat mereka.“Kau! Kenapa kau selalu mengganggu kami?” tanyanya dengan wajah ketakutan.“Selalu? Aku rasa ini baru kedua kalinya. Belajarlah dulu menggunakan lidahmu dengan benar sebelum menggunakan pedangmu,” Li Guzhou berjalan mendekati Wang Lingshan dan istrinya. “Kau tidak apa-apa?”Mereka hanya mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Sepertinya masih ada kemarahan di hati mereka.“Awas kau! Akan kulaporkan kau kepada guru kami. Ayo kita pergi!”“Laporkan saja. Suruh Mu Long Bui kemari. Aku akan meladeninya bermain-main,” teriak Li Guzhou. Kemudian dia melihat luka Wang Lingshan dan istrinya. “Beruntung hanya luka luar. Kalian naiklah ke atas dulu. Aku akan menyusul.”Wang Lingshan tertunduk malu. “Maafkan sikap kami barusan.”“Tak perlu dipikirkan. Cepat kalian naik dan beritahu kakakmu untuk bersiap-siap. Tempat ini sudah tidak aman lagi. Aku harus mengambil makanan dulu.”“Baiklah. Kami tunggu di atas.”****Bianjing gempar.
Kaisar Song Renzong terkejut mendengar permintaan Hu Hongyin. Orang kepercayaannnya itu meminta pengunduran diri.“Maaf jika kata-kata hamba menyinggung Yang Mulia. Hamba hanya ingin menjalankan tugas ini dengan tenang. Jika hamba masih seorang jenderal, mereka pasti akan terus memperhatikan gerak-gerik hamba. Bukankah itu membahayakan jiwa anak-anak Pangeran Kong.”Setelah mendengar penjelasan Hu Hongyin, Kaisar Song Renzong mulai bisa menerimanya. Dia menganggukkan kepalanya beberapa kali.Meskipun usia Kaisar Song Renzong sudah berkepala enam, keriput di wajahnya masih terbilang sedikit. Dia lebih terlihat muda dari usianya sendiri. Begitu pun dengan wibawa dan kharismanya yang agung.“Kau benar. Kau benar. Baiklah, aku akan mencopot jabatanmu. Tapi kau harus melanggar hukum terlebih dahulu. Agar semuanya tampak nyata.”“Baik, Yang Mulia.”“Kau boleh pergi.”“Terima kasih, Yang Mulia. Hamba mohon diri. Semoga Yang Mulia selalu panjang umur.”Beberapa hari kemudian Jenderal Hu Hongy
“Keluar kau, Pengecut!” teriak Li Kai Sek dengan mata membelalak merah karena marah.“Aku tak mau menakutimu dengan wajahku. Rasakan ini.”Dua pohon besar kembali jatuh menimpa orang-orang Li Kai Sek. Meski tidak sebesar sebelumnya, pohon-pohon itu masih cukup untuk membunuh dua orang.Belum juga selesai dikagetkan robohnya dua pohon itu, orang-orang yang berada tepat di belakang Li Kai Sek tiba-tiba mati. Li Kai Sek mulai terlihat bingung setelah melihat beberapa orang di belakangnya seketika mati tanpa sebab. Bulu kuduknya berdiri karena rasa takut.“Kita pergi!” perintahnya sembari lari kencang tanpa mempedulikan kuda-kuda yang tertinggal. Dari dua puluh orang yang dibawanya, kini hanya tinggal empat.“Haha, dasar penakut!” teriak Li Guzhou.Lalu dia mulai membersihkan mayat-mayat yang bergeletakan, dan menyamarkan bekas pukulannya di pohon-pohon. Dia tidak ingin Mu Long Bui tahu bahwa ini adalah perbuatannya. Bagi pesilat hebat, dia bisa mengerti siapa pelakunya hanya dari jejak y
Tai Kun Lun penasaran mendengar kata-kata Hu Hongyin.“Sudahlah, jangan kau campuri urusan keluarga kami,” Tai Niu Xin mencoba melarang Hu Hongyin berbicara lebih jauh.“Tidak, Kakak Xin. Jika masalah ini tidak diperjelas, tugas kita akan lebih sukar. Tentu kau mengerti maksudku.”Tai Kun Lun semakin bingung. Apalagi saat telinganya mendengar kata “tugas”. Keingintahuaannya bertambah menjadi lebih besar dari sebelumnya.“Tugas? Apa maksudmu, Adik Hong?” tanya Tai Kun Lun.“Kaisar memberitahuku bahwa......”Belum selesai Hu Hongyin berbicara, Tai Niu Xin sudah memotong perkataannya. “Biar aku saja yang bicara,” ujarnya. Lalu Tai Niu Xin memandang adiknya. “Kau tahu bahwa seperempat kekuatan militer dan politik telah dikuasai Pangeran Zhao You?”“Aku tahu itu. Lalu apa hubungannya?”“Kau juga tahu bahwa orang-orang Xi Xia dan Liao telah lama menunggu kesempatan untuk menyerang negara kita?”“Aku seorang jenderal, mana mungkin aku tak tahu,” jawab Tai Kun Lun.“Jika demikian, kau pasti t
“Kakek, kau harus berhati-hati!” teriak Chiu Kang lemah.Di sampingnya ada Wang Jing, Wang Liao dan Wang Yanyi. Selain Wang Jing, kedua gadis kecil itu menangis ketakutan.Meski memiliki kesehatan yang buruk, Chiu Kang masih sempat menyisakan tenaganya untuk memeluk kedua gadis kecil itu. “Jangan takut, aku di sini,” bisiknya kepada mereka.Dua gadis kecil itu semakin erat memeluk Chiu Kang. Sementara Wang Jiang bersiap di depan Chiu Kang dengan pedang terhunus. Dia akan membunuh siapa saja yang akan mendekati mereka.“Orang tua, sebaiknya kau menyerah. Kenapa kau begitu keras kepala. Aku tidak mengenalmu, dan kita tidak punya sejarah permusuhan. Kenapa kau terus mencampuri urusan kami?” kata Li Kai Sek jumawa.Dia merasa sudah berada di atas angin menghadapi Jenderal Besar Li Guzhou. Mereka memang belum pernah bertatap muka secara langsung sebelumnya. Meski begitu, Jenderal Besar Li Guzhou kenal dengan tampang beringas mereka.“Aku tidak pernah ingin mencampuri urusan siapapun. Tapi
Sekitar seratus li sebelum memasuki Gui, Li Guzhou dan keluarga Wang telah memasuki kota kecil Feng. Mereka mencari penginapan untuk sekedar beristirahat dan juga menyembuhkan luka.Apalagi hari telah mulai larut, birunya langit sudah menghilang jauh-jauh waktu. Saat ini, hanya separuh rembulan dan beberapa bintang yang berunjuk rasa. Selain itu, semuanya tampak gelap di atas sana.Hawa tubuh Chiu Kang semakin memanas, lebih panas dari kemarin-kemarin. Matanya masih tertutup tak sadarkan diri. Dia terbaring diam di atas ranjang penginapan. Semua orang khawatir melihat keadaannya.Fan Yi terus-menerus meletakkan kain basah di dahi Chiu Kang. Sebelumnya, dia telah memberinya ramuan obat penjaga suhu tubuh. Akan tetapi, pengaruh obat itu tidak begitu lama.Karenanya, Fan Yi memerintahan Wang Jiang untuk selalu merebus obat itu. Dia akan secara terus-menerus memberi obat itu agar suhu tubuh Chiu Kang tidak meledak.Di kamar lain, Li Guzhou pun terbaring lemas. Dia terkena luka dalam yang
“Kakek, kenapa Kakek menggeleng?” tanya Wang Jiang dengan sorot mata dipenuhi keresahan. “Apa Kang-er tidak bisa lagi diselamatkan?” tanyanya.“Tidak, cucuku. Dia masih bisa selamat, tapi aku adalah seorang tabib, bukan pesilat hebat,” katanya.Jawaban itu tentu menimbulkan pertanyaan. Bukankah tugas seorang tabib untuk menyembuhkan penyakit, tapi kenapa Fan Yuen berkata demikian.“Maksud Kakek apa? Aku tak mengerti,” ucap Wang Jiang sedikit keras.“Kang-er sama sekali tidak sakit, cucuku. Itu bukan penyakit yang membuatnya dalam keadaan ini.”“Lalu apa?” tanyanya.“Dalam tubuh Kang-er terdapat tenaga dalam yang sangat besar. Tidak, bukan sangat besar, tapi luar biasa besar. Tenaga dalam itu telah mengalir ke seluruh sel-sel tubuhnya. Bahkan mungkin, pendekar hebat sekalipun tak akan dapat mencapai kebesaran tenaga dalam anak ini meski berlatih seratus tahun.”Mendengar penjelasan Fan Yuen, mulut Wang Jiang ternganga. Dia tidak pernah membayangkan bahwa penyebab yang membuat Chiu Kang
Di antara orang yang duduk minum-minum di penginapan Naga Hitam, wajah Tie Butong dan Tie Yuan Yi terlihat paling murung. Sampai saat ini, lima murid andalan mereka masih terbaring di atas ranjang tak sadarkan diri.Dia heran dengan luka-luka yang diperoleh murid-muridnya. Meski telah melakukan penelitian secara seksama, dia masih tak tahu penyebab dan siapa yang telah berani melukai mereka separah ini.“Minumlah, saudara Tie, kau harus tenangkan dirimu sendiri,” bujuk Ju Niang Meng, si Pedang Kembar. Pria berperawakan jangkung dan cukup tampan ini memang selalu suka berkata sesukanya.“Aku tahu, kau masih mengkhawatirkan murid-muridmu, tapi saat ini bukan waktunya bersedih, saudara Tie. Kau harus bersenang-senang,” sambung Kam Nam In.Dilihat dari bentuk tubuhnya, pria tua ini tidak mirip seperti orang jahat. Wajahnya bersih tanpa kumis dan jenggot. Mukanya lonjong agak kebundar-bundaran, dan dia orang yang suka tersenyum. Walau usianya sudah lebih dari angka lima puluh, wajahnya tet