“Kakek benar-benar melupakanku? Aku benar-benar Chiu Kang, cucumu!” tangis menggema dari mata Chiu Kang.Tubuh Li Guzhou berpaling.“Hentikan omong kosongmu! Kau bisa kupenggal jika terus mengatakannya.”Li Guzhou menganggap Chiu Kang hendak menipunya. Itulah yang membuatnya marah besar.“Kakek lupa saat pertama kali memanggilku ‘Chiu Kang’? Saat itu adik seperguruan Kakek meninggal, Kakek merasakan kesedihan tiada tara, lalu aku mendekati Kakek dan menginginkan Kakek memanggilku dengan nama itu.”Chiu Kang mengusap air matanya.“Kakek juga telah lupa saat hendak membawaku ke Kuil Qishi menemui Biksu Liu Shi Ming, dan di tengah jalan bertemu Keluarga Wang?”Chiu Kang menundukkan kepalanya setelah mengatakan semua itu.Mendengar ucapan Chiu Kang, Jenderal Besar Li Guzhou perlahan-lahan membalikkan badannya.Dia menatap Chiu Kang dengan pekat. Air matanya tiba-tib
Chiu Kang kembali menatap Wang Jiang.“Bagaimana jika ternyata dia mencintai wanita lain? Seorang yang mata keranjang dan brengsek?”“Brengsek?”Wang Jiang memandang Chiu Kang penuh tanya.“Mustahil,” kata Wang Jiang. “Dia tidak mungkin menjadi pria brengsek.”“Lalu bagaimana jika dia mencintai wanita lain?”“Aku tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaanmu. Yang pasti, aku mencintainya sepenuh hati. Andai dia hanya memberiku sedikit cintanya, itu sudah cukup bagiku.”Wang Jiang menjawab pertanyaan Chiu Kang sembari menatap senja.Chiu Kang menggelengkan kepalanya. Dia tidak menyangka akan dicintai sebesar ini.“Kau gila.”“Terserah kau mau bilang apa.”Chiu Kang menghadapkan tubuhnya ke arah Wang Jiang yang berdiri di sampingnya. Dia memegang dua lengan Wang Jiang.“Aku ganti pertanyaanku, bagaimana jika ada wanita lain dalam hidupnya? Apa kau akan tetap mencintainya?”“Tentu, aku akan tetap mencintainya.”“Dengan tanpa memilikinya? Bukankah lebih baik kau mencari pria lain yang
“Kau harus jaga adik-adikmu,” ucap Pangeran Zhao Kong. “Sepertinya Ayah tak bisa menemanimu lagi.”“Kenapa, Ayah?” tanya Zhao Shing.“Ingat! Kau harus kuat dan tetap hidup. Apapun yang terjadi,” Pangeran Zhao Kong sengaja tidak menjawab pertanyaan anaknya. “Turuti perintah paman Empat Pendekar Wangi dan jaga adik-adikmu.” Mata Pangeran Zhao Kong mulai berbinar.“Kenapa, Ayah? Apa karena Paman Pangeran Zhao You akan mencelakai Ayah?” kejarnya.“Kau hanya perlu tetap hidup! Itu saja,” kata Pangeran Zhao Kong sembari memeluk anaknya. “Dan jaga adik-adikmu,” ucapnya dengan suara berat. Air mata mulai mengalir dari matanya.Zhao Shing pun menangis kecil. “Aku mengerti, Ayah,” ujarnya di sela-sela tangisannya.“Pengawal! Bawa pangeran ke kamarnya!” seru Pangeran Zhao Kong. Dia berbalik badan melepaskan pelukannya dan berjalan menjauh tanpa melihat Zhao Shing. Air matanya mengalir deras di pipinya. Hatinya tersayat sedih, tapi apalah daya, inilah yang terbaik bagi mereka.Zhao Shing melihat
Setelah mendengar laporan pelayan, Bu Peng memicingkan matanya. Tiba-tiba dia menghela nafas dan menggeleng-geleng. Ujarnya: “Akhirnya kecemasan Pangeran Zhao Kong terbukti.”“Lalu apa yang hendak kita lakukan?” Bu Hung Chen tidak sabar terus berdiam diri.Bu Peng masih diam. Dia mengerutkan dahinya berpikir jauh. Lalu kembali menggelengkan kepalanya. “Kita hadapi meski mempertaruhkan nyawa,” katanya.Dari dalam rumah seorang penuh wibawa keluar dengan tenang. Dia melayangkan senyum hangat. Empat Pendekar Wangi heran melihat gelagat Pangeran Zhao Kong. Kenapa dia bisa setenang itu dalam kegentingan seperti ini?“Saudaraku, sebaiknya kau pergi, biar kami yang menghadapi mereka,” Bu Sengku memegang pundak Zhao Kong.“Tidak, kalian lah yang pergi, biar aku tetap di sini.”“Tidak, tidak boleh! Sehebat apapun ilmu silatmu, kau tidak akan mampu mengalahkan dua puluh lebih pendekar tangguh dalam satu waktu,” Bu Liak tidak bisa menerima ini.“Aku tahu. Pergi atau tidak, aku akan lebih berguna
Setelah sedikit bersajak, Pangeran Zhao Kong tersenyum dan bersiap untuk menyerang lagi.“Omong kosong. Rupanya begini cara seorang terpelajar menghadapi kematian,” kata Gu Buchou dengan mengertak giginya.Hahahahaha.....Hahahaha......Pangeran Zhao Kong tertawa keras tiada henti. Dia terus-menerus tertawa seperti orang gila.“Aku pergi,” tiba-tiba Duan Fang You berkata demikian. Tanpa mempedulikan orang-orang di sekitarnya dia melangkah keluar. Melihat kejadian itu, tawa Pangeran Zhao Kong bertambah keras.“Diam kau pangeran sial!” kutuk Chiu Sek, lalu dengan sedikit berlari dia mendekati Duan Fang You dan memegang bahu kanannya. Katanya: “Kenapa? Kita hampir menyelesaikan tugas kita?”Duan Fang You menghelas nafas, “Aku tak tertarik. Lagipula aku di sini tidak untuk menjalankan tugas. Aku datang untuk menguji kemampuannya dan membalaskan kematian sepupuku. Setelah tahu dia tidak bisa menggunakan tenaga dalam, kenapa harus kulanjutkan. Lagipula, aku juga bukan orang suruhan seperti k
“Pangeran! Pangeran!”Zhao Shing yang tiba-tiba tidak sadarkan diri membuat para Pendekar Wangi panik. Di sela-sela kepanikan mereka, terdengar suara angin kencang berlari ke arah mereka.Lalu dengan nafas terengah-engah Bu Liak keluar dari semak-semak hutan. Katanya: “Kakak Pertama, kita harus cepat pergi dari sini. Orang-orang Pangeran Zhao You sedang menuju ke mari.”“Kita tidak punya pilihan lain. Kita harus meninggalkan tempat ini.” Bu Peng tampak cemas, tapi memang beginilah adanya, tiada pilihan lain selain lari. "Berikan obat ini kepada Pangeran Zhao Ming dan Putri Zhao Rong. Jangan sampai tangisan mereka terdengar."Meski berat, Bu Peng harus melakukannya demi keselamatan mereka bertiga.“Bagaimana dengan Pangeran Zhao Shing? Dia tidak sadarkan diri,” tukas Bu Huang.Bu Liak terkaget mendengar keadaan Pangeran Zhao Shing. Baru saja sebentar dia pergi, keadaan telah berubah demikian terbalik.“Kita tidak punya pilihan. Biar aku yang menggendongnya. Kalian bawa Putri Zhao Rong
“Tenanglah, jangan sampai kau membangunkan Pangeran Zhao Ming dan Putri Zhao Rong,” Bu Sengku mengingatkan.“Aku tak tahu lagi harus bagaimana? Keadaan Pangeran Zhao Shing dan adik keempat membuatku sangat cemas.”“Ya, ya, aku mengerti. Satu-satunya tugas kita sekarang adalah mengantarkan mereka ke Taiyuan secepat mungkin. Di sana Pangeran Zhao Shing akan mendapat pengobatan lebih baik. Itulah satu-satunya harapan kita,” kata Bu Peng.“Semoga Pangeran Zhao Shing dapat bertahan,” ucap Bu Huang sambil menggelengkan kepala.“Aku akan mencari kereta kuda untuk mengangkut mereka,” tanpa menunggu persetujuan dari saudara-saudaranya, Bu Sengku langsung berdiri dan bergegas pergi.Bu Peng berdiri dan berkata setengah berteriak, “Tunggu!”Tepat di pintu kamar penginapan, seketika Bu Sengku berhenti. Dia membalikkan badannya dan bertanya, “Ada apa?”“Kau harus berhati-hati dan cepat kembali. Kita akan berangkat tengah malam nanti,” Bu Peng mendekati Bu Sengku dan menepuk-nepuk bahunya.“Jangan
Kegelisah tampak di wajah Bu Peng. Dia kebingungan bagaimana caranya bisa melewati gerbang itu. Jarak antara kereta kuda yang dihentikannya dan gerbang terakhir kota masih cukup jauh. Dia melihat pintu gerbang besar dengan benteng hitam disesaki para prajurit kerajaan.Perlahan-lahan gelap telah menjadi lebih gelap. Kemilau hitamnya perlahan mulai habis diterkam malam. Meski dibantu gelap, mereka tidak berani melangkahkan keretanya melewati gerbang itu. Karena cahaya lampion masih nyaman menyala.Menanggapi tindakan kakaknya yang tiba-tiba ini, Bu Sengku menyibak tirai yang menutupi pintu kereta. “Ada apa, Kakak pertama?” tanyanya.“Aku merasa cemas, Adik kedua. Aku khawatir kita gagal melindungi para pangeran. Penjagaan begitu ketat,” ujarnya dengan mata dipenuhi kecemasan.Bu Sengku menghela nafas panjang-panjang. Dia keluar dari kereta dan duduk tepat di samping kakaknya. “Lalu apa lagi yang bisa kita lakukan? Tidak ada jalan lain,” katanya dengan kepala tertunduk lemas.Mereka pun
Chiu Kang kembali menatap Wang Jiang.“Bagaimana jika ternyata dia mencintai wanita lain? Seorang yang mata keranjang dan brengsek?”“Brengsek?”Wang Jiang memandang Chiu Kang penuh tanya.“Mustahil,” kata Wang Jiang. “Dia tidak mungkin menjadi pria brengsek.”“Lalu bagaimana jika dia mencintai wanita lain?”“Aku tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaanmu. Yang pasti, aku mencintainya sepenuh hati. Andai dia hanya memberiku sedikit cintanya, itu sudah cukup bagiku.”Wang Jiang menjawab pertanyaan Chiu Kang sembari menatap senja.Chiu Kang menggelengkan kepalanya. Dia tidak menyangka akan dicintai sebesar ini.“Kau gila.”“Terserah kau mau bilang apa.”Chiu Kang menghadapkan tubuhnya ke arah Wang Jiang yang berdiri di sampingnya. Dia memegang dua lengan Wang Jiang.“Aku ganti pertanyaanku, bagaimana jika ada wanita lain dalam hidupnya? Apa kau akan tetap mencintainya?”“Tentu, aku akan tetap mencintainya.”“Dengan tanpa memilikinya? Bukankah lebih baik kau mencari pria lain yang
“Kakek benar-benar melupakanku? Aku benar-benar Chiu Kang, cucumu!” tangis menggema dari mata Chiu Kang.Tubuh Li Guzhou berpaling.“Hentikan omong kosongmu! Kau bisa kupenggal jika terus mengatakannya.”Li Guzhou menganggap Chiu Kang hendak menipunya. Itulah yang membuatnya marah besar.“Kakek lupa saat pertama kali memanggilku ‘Chiu Kang’? Saat itu adik seperguruan Kakek meninggal, Kakek merasakan kesedihan tiada tara, lalu aku mendekati Kakek dan menginginkan Kakek memanggilku dengan nama itu.”Chiu Kang mengusap air matanya.“Kakek juga telah lupa saat hendak membawaku ke Kuil Qishi menemui Biksu Liu Shi Ming, dan di tengah jalan bertemu Keluarga Wang?”Chiu Kang menundukkan kepalanya setelah mengatakan semua itu.Mendengar ucapan Chiu Kang, Jenderal Besar Li Guzhou perlahan-lahan membalikkan badannya.Dia menatap Chiu Kang dengan pekat. Air matanya tiba-tib
Keharuan Chiu Kang bertambah saat melihat Li Guzhou memasuki ruang pertemuan.Wajah tuanya yang telah dipenuhi dengan kerutan kecil, menampar hatinya dengan keras, menerjang ketabahannya dengan beringas, dan menjewer keteguhannya dengan ganas.Seketika hatinya terasa mengecil, lebih menjadi kecil ketimbang buih air di lautan sekalipun.Chiu Kang bergegas berdiri mengusap kedua sudut matanya yang hampir menetas. Dia memejamkannya beberapa saat untuk mengendalikan keharuannya yang membiru.“Selamat datang tuan-tuan,” Jenderal Besar Li Guzhou menyapa orang-orang Perkumpulan Pendekar Song dengan ramah.“Salam hormat kami kepada Jenderal Besar,” ucap Chiu Kang dengan suara agak bergetar yang diikuti oleh semua pendekar yang ikut dengannya.Jenderal Besar Li Guzhou tersenyum. Dia menghamparkan tangan kanannya memepersilakan tamunya duduk.“Maaf telah berlaku tidak sopan pada para pendekar,” ujarnya penuh penyesalan.“Jenderal Besar Li tak perlu sungkan, pasti ada maksud tersembunyi di belak
“Kau pergi sekarang juga! Kita tak punya waktu lagi! Nanti aku menyusul,” ucap Li Guzhou.“Kami berangkat sekarang, Jenderal Besar.”Mereka berdua bergegas pergi meninggalkan Bianjing menuju Daming. Bagaimana pun juga, mereka tidak boleh gagal menjalankan tugas ini.Mereka harus menghentikan rombongan Perkumpulan Pendekar Song dari melewati gerbang benteng Daming, entah dengan kekerasan maupun perdamaian.****Matahari telah mengapung lebih luas. Malam telah berubah terang. Sinarnya memantulkan beberapa keindahan tak terlukiskan, apalagi jika menyentuh tumbuh-tumbuhan hijau yang segar.Setelah melintasi banyak desa dan kota, rombongan Perkumpulan Pendekar Song hampir tiba di gerbang Daming.Dalam rombongan itu Chiu Kang membawa Hu Hongyin, Ong Fei Yin, Lei Liwei, Yang Mingyu, Liang Pengfei, Qi Peizhi, Lao Sying, Wang Jiang, Cao Ehuang, Liu Changpu, Hung Mengyao, Ye Tao dan beberapa puluh orang yang mengikutinya
“Dasar orang tua sialan!” kutuk Pangeran Zhao You sekali lagi.Sejak kecil dia tak pernah menghabiskan waktu bahagia dengan ayahnya, Kaisar Song Renzong. Adik-adiknya yang seibu pun mengalami hal yang sama.Semua anak-anak Permaesuri Yi Thing, tidak seorang pun yang mendapatkan perhatian lebih dari Kaisar Song Renzong. Mereka seperti benalu yang seakan hendak disingkirkan oleh kaisar.Bahkan, sejak lima belas tahun terakhir, ibunya, Permaesuri Yi Thing tidak pernah dilibatkan dalam masalah negara lagi, pun tidak pernah dikunjungi oleh Kaisar Song Renzong.Atas dasar inilah Pangeran Zhao You merasa perlu melawan otoritas ayahnya. Dia berpikir harus merebut sendiri takhtanya dari Pangeran Zhao Kong, adik tirinya.Sejak kecil, mereka berdua memang tak akur. Pangeran Zhao You tak pernah mau bermain bersama dengan Zhao Kong. Jika Pangeran Zhao Kong datang, dia dan adik-adiknya memilih pergi dan meninggalkannya sendirian.Kebencian Pangeran Zhao You terhadap ayahnya semakin menjadi-jadi ket
“Aku yakin,” ucapnya tersenyum. “Aku lihat Ketua Park orang yang baik dan berbeda dengan Son Ca Gang.”Ong Fei Yin mengangguk tersenyum.“Aku dukung keputusan Ketua Kang.”“Terima kasih, Tuan Ong.”“Ternyata Ketua Kang tidak hanya mahir ilmu silat.”“Tuan Ong terlalu memuji.”“Tidak. Ketua Kang telah membuka pemahaman baru bagiku,” ujarnya.Chiu Kang menggeleng mendengar pujian Ong Fei Yin.Karena mengalami perjalanan hidup yang sulit, pendidikan yang baik semasa kecil dan ajaran-ajaran dari gurunya, Chiu Kang tumbuh menjadi seseorang yang berpandangan luas.Dia tidak memandang sesuatu secara sepihak, tapi menyeluruh. Sebagai manusia biasa dia menyimpan dendam kepada Pangeran Zhao You, tapi dendamnya itu tidak membuatnya terobsesi, melainkan membuatnya menjadi pribadi yang semakin kuat menahan cobaan.Hal yang paling berpengaruh da
Di bawah pohon rindang, Chiu Kang duduk bermain-main dengan seruling pemberian Liu Changpu, putri Ketua Perguruan Zhongshan, Liu Kang Wei.Dia meniupnya penuh semangat tanpa irama. Bisa dibilang, ini pertama kalinya dia membunyikan seruling. Walau demikian, dia tidak kehilangan gairahnya dan terus memainkannya dengan buruk.Tak terasa, malam terus bergerak, suara derik jangkrik dan belalang mendampingi suara seruling Chiu Kang.Siapa pun yang mendengarnya, akan merasa sangat terganggu. Tidak ada irama dan nada yang sesuai dari tiupan seruling itu. Hanya kesumbangan yang mengganggu telinga.Lalu tiba-tiba terdengar suara derap langkah kaki menghampirinya dengan terburu-buru. Jika didengar dari suara langkah kakinya, ada lebih dari dua orang yang menuju ke arahnya.“Hormat kepada Ketua Kang.”Rupanya Kam Nam Su dan dua saudaranya yang datang menghadap Chiu Kang, mereka membawa Hu Hongyin pula.Awalnya, Hu Hongyin hampir saja berlutut memberi hormat, tapi dia urungkan niatnya karena ada
Untuk sesaat Duan Fang You menghela nafas panjang. Tulang-tulang di tangannya terasa panas dan nyeri. Dari pertarungan ini dia tahu, kemampuannya masih jauh di bawah Da Bolin.Karena itu dalam hatinya dia memilih berhenti melanjutkan pertarungan. Beruntung Mu Long Bui maju sebagai penengah.Duan Fang You langsung membalikkan badannya menjauhi mereka semua.“Aku pergi,” katanya dingin sembari melangkah pergi meninggalkan kediaman Keluarga Jin.“Ingat, pertarungan kita belum berakhir!” Da Bolin masih memendam kemarahan besar di hatinya.“Adik seperguruan, kau harus ingat tugas kita terlebih dahulu. Kau tahu apa yang akan Pangeran Zhao You lakukan jika mengetahui hal ini?”Mu Long Bui berusaha menenangkan adik seperguruannya.“Tuan Mu benar. Ketua Da seharusnya lebih tenang. Jangan terusik dengan kata-kata Duan Fang You. Dia memang bukan dari kalangan kita,” kata Chiu Sek.Da Bolin m
Memang, sepanjang karier kemiliterannya Jenderal Hu Qiqiang tidak pernah dicela dan dipandang remeh, karena ada titah Kaisar Song Renzong yang memerintahkan hal tersebut.Dia adalah satu-satunya keturunan Perdana Menteri Hu Lian Tang. Selama ini, dia sering merasa kecil hati jika menghadiri pertemuan bersama kaisar, pejabat dan jenderal-jenderal lainnya.Perdana Menteri Li Xiaobo mendekati Jenderal Hu Qiqiang.“Kau bukan anak seorang pengkhianat, kau putra seorang pahlawan sejati,” kata Perdana Menteri Liu Xiaobo sambil menepuk-nepuk pundak Jenderal Hu Qiqiang yang tanpa sadar telah menitikkan air mata.“Perdana Menteri Liu benar, pahlawan sejati tidak butuh tanda jasa, tapi sebuah hati yang besar. Kau beruntung telah mewarisinya dari ayahmu,” sambung Jenderal Besar Li Guzhou.Tangis di mata Jenderal Hu Qiqiang semakin deras.“Terima kasih telah menceritakannya, jika tidak aku akan terus menganggap Ayahku pengkhianat busuk.”“Anak orang besar tak boleh secengeng itu,” goda Jenderal We