Beranda / Pendekar / Pangeran Pendekar Terasing / Chiu Kang Sampai di Benteng Daming

Share

Chiu Kang Sampai di Benteng Daming

Penulis: Afzah Nujati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-26 15:30:33

“Kau pergi sekarang juga! Kita tak punya waktu lagi! Nanti aku menyusul,” ucap Li Guzhou.

“Kami berangkat sekarang, Jenderal Besar.”

Mereka berdua bergegas pergi meninggalkan Bianjing menuju Daming. Bagaimana pun juga, mereka tidak boleh gagal menjalankan tugas ini.

Mereka harus menghentikan rombongan Perkumpulan Pendekar Song dari melewati gerbang benteng Daming, entah dengan kekerasan maupun perdamaian.

****

Matahari telah mengapung lebih luas. Malam telah berubah terang. Sinarnya memantulkan beberapa keindahan tak terlukiskan, apalagi jika menyentuh tumbuh-tumbuhan hijau yang segar.

Setelah melintasi banyak desa dan kota, rombongan Perkumpulan Pendekar Song hampir tiba di gerbang Daming.

Dalam rombongan itu Chiu Kang membawa Hu Hongyin, Ong Fei Yin, Lei Liwei, Yang Mingyu, Liang Pengfei, Qi Peizhi, Lao Sying, Wang Jiang, Cao Ehuang, Liu Changpu, Hung Mengyao, Ye Tao dan beberapa puluh orang yang mengikutinya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
semakin misterius
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang Bertemu Jenderal Besar Li Guzhou

    Keharuan Chiu Kang bertambah saat melihat Li Guzhou memasuki ruang pertemuan.Wajah tuanya yang telah dipenuhi dengan kerutan kecil, menampar hatinya dengan keras, menerjang ketabahannya dengan beringas, dan menjewer keteguhannya dengan ganas.Seketika hatinya terasa mengecil, lebih menjadi kecil ketimbang buih air di lautan sekalipun.Chiu Kang bergegas berdiri mengusap kedua sudut matanya yang hampir menetas. Dia memejamkannya beberapa saat untuk mengendalikan keharuannya yang membiru.“Selamat datang tuan-tuan,” Jenderal Besar Li Guzhou menyapa orang-orang Perkumpulan Pendekar Song dengan ramah.“Salam hormat kami kepada Jenderal Besar,” ucap Chiu Kang dengan suara agak bergetar yang diikuti oleh semua pendekar yang ikut dengannya.Jenderal Besar Li Guzhou tersenyum. Dia menghamparkan tangan kanannya memepersilakan tamunya duduk.“Maaf telah berlaku tidak sopan pada para pendekar,” ujarnya penuh penyesalan.“Jenderal Besar Li tak perlu sungkan, pasti ada maksud tersembunyi di belak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang dan Cinta Wang Jiang

    “Kakek benar-benar melupakanku? Aku benar-benar Chiu Kang, cucumu!” tangis menggema dari mata Chiu Kang.Tubuh Li Guzhou berpaling.“Hentikan omong kosongmu! Kau bisa kupenggal jika terus mengatakannya.”Li Guzhou menganggap Chiu Kang hendak menipunya. Itulah yang membuatnya marah besar.“Kakek lupa saat pertama kali memanggilku ‘Chiu Kang’? Saat itu adik seperguruan Kakek meninggal, Kakek merasakan kesedihan tiada tara, lalu aku mendekati Kakek dan menginginkan Kakek memanggilku dengan nama itu.”Chiu Kang mengusap air matanya.“Kakek juga telah lupa saat hendak membawaku ke Kuil Qishi menemui Biksu Liu Shi Ming, dan di tengah jalan bertemu Keluarga Wang?”Chiu Kang menundukkan kepalanya setelah mengatakan semua itu.Mendengar ucapan Chiu Kang, Jenderal Besar Li Guzhou perlahan-lahan membalikkan badannya.Dia menatap Chiu Kang dengan pekat. Air matanya tiba-tib

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Pangeran Pendekar Terasing   Pergerakan Pangeran Zhao You

    Chiu Kang kembali menatap Wang Jiang.“Bagaimana jika ternyata dia mencintai wanita lain? Seorang yang mata keranjang dan brengsek?”“Brengsek?”Wang Jiang memandang Chiu Kang penuh tanya.“Mustahil,” kata Wang Jiang. “Dia tidak mungkin menjadi pria brengsek.”“Lalu bagaimana jika dia mencintai wanita lain?”“Aku tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaanmu. Yang pasti, aku mencintainya sepenuh hati. Andai dia hanya memberiku sedikit cintanya, itu sudah cukup bagiku.”Wang Jiang menjawab pertanyaan Chiu Kang sembari menatap senja.Chiu Kang menggelengkan kepalanya. Dia tidak menyangka akan dicintai sebesar ini.“Kau gila.”“Terserah kau mau bilang apa.”Chiu Kang menghadapkan tubuhnya ke arah Wang Jiang yang berdiri di sampingnya. Dia memegang dua lengan Wang Jiang.“Aku ganti pertanyaanku, bagaimana jika ada wanita lain dalam hidupnya? Apa kau akan tetap mencintainya?”“Tentu, aku akan tetap mencintainya.”“Dengan tanpa memilikinya? Bukankah lebih baik kau mencari pria lain yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Pangeran Pendekar Terasing   Membawa Pergi Pangeran Zhao Ming dan Putri Zhao Rong

    Sejauh ini, gerakan bawah tanahnya tidak diketahui oleh siapa pun, bahkan istri dan anak-anaknya.Satu-satunya orang yang tahu gerakannya adalah ibunya, Permaesuri Yi Thing. Tapi sekarang dia sudah tidak peduli lagi dengan kerahasiaan. Dia pikir ini adalah waktu yang kritis dalam perebutan takhta kekaisaran.“Tapi tetap saja, Yang Mulia. Memindahkan tentara sebesar itu pasti....”“Ya, aku tahu. Andaikan kaisar dan orang-orangnya mengetahuinya juga tidak apa-apa. Aku sudah siap dengan segala resikonya.”Pangeran Zhao You memotong ucapan Zian Zhong.“Apa pemindahan pasukan ke perbatasan karena Yang Mulia sudah tahu anak-anak Pangeran Zhao Kong akan dibawa ke sana?”Pangeran Zhao You menggeleng.“Tidak. Tujuan utamaku adalah menyulut peperangan antara Song dan Dai-vet. Jika kedua negara berperang, keamanan Song goyah, dan aku akan melakukan pemberontakan besar dari dalam,” terangnya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Pangeran Pendekar Terasing   Sampai di Dading, Kerajaan Liao

    Pagi bersinar terang, mengunjungi malam yang kembali menghilang. Kokok ayam bersahutan di sana-sini. Kicau burung-burung mencicit. Udara segar mengalir. Lalu lalang manusia mulai bertumpah ruah di jalanan Kota Dading.Dengan wajah lelah, Tai Kun Lun dan Jin Su Yu terus menggendong dua remaja berbeda kelamin itu. Berkali-kali orang di sekitarnya menawarkan bantuan, tapi mereka selalu menolak.Di baris paling depan, Tai Niu Xin terus bergerak membelah kerumunan. Dia berjalan cepat dengan nafas terengah-engah. Semalam suntuk mereka terus berjalan melalui hutan dan pedesaan. Kelelahan begitu jelas terlihat di wajah-wajah mereka.Setelah menempuh beribu-ribu li, Tai Niu Xin dan teman-temannya sampai di depan pintu kediaman Hu Chen Wu di Dading.Halaman rumah yang luas dipenuhi barang-barang dagangan. Banyak orang mondar-mandir sibuk menyiapkan segala sesuatunya.Lalu, dengan langkah gontai dan nafas belum usai dari lelah, Tai Niu Xin memasuki pintu depan itu. Dia bertanya pada seorang wani

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang di Istana Es Gunung Changbai

    Miao Yin Feng dan Jin Su Yu menghela nafas panjang, lalu keduanya memejamkan matanya untuk sesaat.“Jika mereka setuju, aku juga setuju,” ucap Jin Su Yu sembari memandang Tai bersaudara.“Apa lagi yang bisa kukatakan, mereka semua telah sepakat. Apa yang bisa kukatakan,” ujar Miao Yin Feng dengan nada berat.“Jika demikian, kita telah sepakat membawa Pangeran Zhao Ming dan Putri Zhao Rong ke Gunung Changbai,” kata Hu Hongyin dengan tersenyum.Mereka pun kembali menyantap makanan dan berbincang-bincang.Tak berselang lama, tiba-tiba terdengar suara Pangeran Zhao Ming berteriak-teriak dalam tidurnya.“Paman Bu! Paman Bu! Hati-hati!” teriaknya tanpa henti.Mendadak suasana menjadi hening, mereka menghentikan perbincangan sementara waktu. Agaknya kekhawatiran Pangeran Zhao Ming terhadap Empat Pendekar Wangi terbawa ke dalam tidurnya.Teriakan Pangeran Zhao Ming membuat Miao Yin Feng k

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Pangeran Pendekar Terasing   Da Bolin dan Mu Long Bui di Istana Es

    Chiu Kang tersenyum.“Ketua Park berlaku seperti biasanya saja. Tapi bolehkah aku memohon sesuatu?”Chiu Kang mengatakannya dengan tatap mata bersinar.“Tentu. Ketua Kang telah menyelamatkan hidup Kakak Gang. Aku akan melakukan apa pun untuk membayarnya.”Chiu Kang tersenyum.“Aku hanya ingin tahu siapa orang yang ditahan oleh mereka, hanya itu,” jelasnya.“Baik. Aku akan menemui mereka sekarang dan mencari tahu siapa yang mereka tahan,” jawab Park Wan penuh semangat.“Aku ucapkan terima kasih,” ucapnya.“Tak perlu sungkan,” Park Wan menjura. “Kam Jeu, tolong kau siapkan hidangan lezat di kamar mereka. Katakan aku akan datang menemui mereka sekarang juga,” perintahnya.“Baik, Ketua. Hamba akan melakukannya. Permisi.”Setelah memberi hormat kepada semua orang, Son Kam Jeu keluar meninggalkan ruangan itu.Lalu Park Wan berdiri. Laki-laki yang selalu mengenakan baju putih panjang itu meminta pamit kepada Chiu Kang dan yang lainnya. Dia harus bersiap-siap menemui Da Bolin dan teman-temann

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Pangeran Pendekar Terasing   Rencana Chiu Kang

    Agaknya benar perkiraan Park Wan dan Chiu Kang selama ini. Kedatangan mereka ke Istana Es bukan kebetulan, tapi memang berhubungan dengan kabar masih hidupnya anak-anak mendiang Pangeran Zhao Kong.“Tentu saja aku dengan senang hati akan membantu semampuku.”Mu Long Bui dan Da Bolin berdiri sambil menjura.Katanya: “Terima kasih atas kebaikan Ketua Park.”“Tak perlu sungkan-sungkan. Kita semua saudara. Apalagi Ayahku telah membuat perjanjian dengan Pangeran Zhao You bertahun-tahun yang lalu.”“Orang-orang dari Sekte Gunung Es memang selalu menepati janji,” puji Da Bolin.Park Wan tersenyum.“Kalian bersantailah di sini dan beristirahat yang cukup. Rasanya mataku sudah berat menahan kantuk. Aku yakin kalian juga lelah, bukan?” ucap Park Wan.Mereka berdua mengangguk.“Ketua Park memang orang yang penuh pengertian.”Mu Long Bui lagi-lagi memuji

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30

Bab terbaru

  • Pangeran Pendekar Terasing   Akhir dari Sebuah Cerita

    Lalu dia menanggapi perkataan mereka dengan mengucapkan:“Baiklah. Tapi Perkumpulan Pendekar Song merupakan sesuatu yang merdeka, tidak terikat dengan Kekaisaran seperti para tentara. Kalian mempunyai hak penuh untuk melakukan apa pun yang kalian suka, asalkan tidak melanggar hukum dan mengganggu kehidupan rakyat Song yang berjalan dengan damai. Di samping itu, Kekaisaran tidak akan ikut campur lebih jauh dengan tindakan maupun sikap yang diambil Perkumpulan, meskipun Kaisar Song adalah Ketua Perkumpulan. Selain itu perintah kaisar tidak mutlak harus dipatuhi jika bertentangan dengan asas keadilan, dan kalian diperbolehkan untuk melawan. Aku mengeluarkan keputusan ini, karena takut kelak anak atau cucu-cucuku ada yang bertindak semena-mena terhadap rakyat. Karena itu, aku menghendaki Perkumpulan Pendekar Song sebagai penyeimbang yang bisa menjadi penilai antara kebaikan dan kejahatan!”Kata-kata Kaisar Song Yingzong yang cukup panjang itu membuat semua orang terperangah, khususnya para

  • Pangeran Pendekar Terasing   Kaisar yang Membuat Semua Orang Terkejut

    Air mata menetes deras di pipi Chiu Kang dan Zhao Rong.Kemudian Zhao Ming datang. Mereka bertiga akhirnya berpelukan dengan sangat erat, seperti orang tua yang lama tak bertemu anak-anaknya.Perasaan bahagia dan haru bercampur aduk di hati mereka. Setelah sekian lama terpisah, hidup dalam pelarian dan selalu bersembunyi, akhirnya mereka bisa bersama, memadu kasih dalam naungan rindu yang tak pernah berkarat.Kesedihan itu, benar-benar seumpama pelangi yang terpisah-pisah warnanya menjadi tujuh bagian dan tidak pernah kembali menyatu.Lalu tiba-tiba, di sebuah hari yang cerah, tujuh warna pelangi itu dapat kembali bersama, memberi keindahan yang tidak hanya dinantikan oleh manusia, tapi oleh dirinya sendiri.Orang-orang yang berada di sekitar mereka juga ikut menangis, terutama Jenderal Besar Li Guzhou dan orang-orang yang tahu betul kesukaran hidup yang pernah mereka bertiga alami.“Maafkan aku, Kakak,” bisik Zhao Rong lirih. “Hari itu aku telah berlaku kasar kepadamu,” tangis Zhao R

  • Pangeran Pendekar Terasing   Zhao Ming dan Zhao Rong Menjadi Sandera

    Yang Mingyu dan Wei Sun bergegas mengikat tangan dan kaki Pangeran Zhao You, Fu Gang dan Qi Renshu.“Bawa mereka ke depan ruang pertemuan,” perintahnya lagi.Di depan ruang pertemuan, meskipun sangat lebar, tapi memiliki atap yang dapat melindungi dari terik matahari. Atap itu dipenuhi tiang, memanjang sampai gerbang utama Istana Kaisar.“Liao akan menaklukkan kalian. Aku dengar mereka sudah melintasi Zhending,” ujar Pangeran Zhao You terbata-bata dengan darah kental di bibirnya. Meski dalam keadaan terluka parah, dia masih menampakkan kesombongannya.Chiu Kang tersenyum.“Kau tidak tahu apa-apa tentangku, sementara aku tahu semuanya tentangmu,” ujarnya.Dari samping ruang pertemuan, muncullah Zhao Bingwen, Zhao Nianzu, Zian Zhong dan beberapa tentara menyeret Zhao Ming, Zhao Rong, Tai Kun Lun dan beberapa orang lainnya.Chiu Kang melihat ke arah mereka dengan mata berkaca-kaca. Dia tak kuasa melihat darah memenuhi tubuh kedua adiknya.“Lepaskan Ayahku!” seru Zhao Bingwen. “Atau aku a

  • Pangeran Pendekar Terasing   Pertarungan Mematikan Chiu Kang dan Pangeran Zhao You

    Qi Renshu menyaksikan pertarungan itu dengan mata berkaca-kaca. Dia senang masih ada orang yang berhasil menguasai jurus tertinggi gurunya.Setelah berhasil menghindari Tinju Pengendali Angin milik Chiu Kang, Pangeran Zhao You balik menyerang dengan jurus Naga Menghantam Bumi. Dia mengubah bentuk tangannya seperti cakar, dan terus berusaha mencabik-cabik tubuh Chiu Kang.Setiap kali cabikan cakarnya meleset, bangunan istana di bawah mereka hancur cukup parah. Tapi Chiu Kang berhasil menangkis dan menghindari semua serangan mematikan dari Pangeran Zhao You.Mereka terus bertarung tanpa henti. Jurus demi jurus digunakan, tapi belum juga menemukan pemenanganya.Chiu Kang berkali-kali menghantamkan pukulannya dengan hawa semesta, tapi Pangeran Zhao You mampu menghindari dan menahannya.Ini pertama kalinya Chiu Kang menghadapi lawan yang sangat sulit dikalahkan. Setiap jurus dan tenaga dalamnya seakan-akan selalu gagal mengenainya.Begitu pun sebaliknya, Pangeran Zhao You merasa tidak bisa

  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang vs Pangeran Zhao You

    Namun, Chiu Kang tidak menggubris ejekan tersebut. Dia harus melakukan sesuatu untuk mengulur waktu, dan salah satu caranya adalah melompat-lompat ke seluruh tempat seperti monyet kelaparan.Di sisi lain, Pangeran Zhao You berbisik kepada Zian Zhong dan kedua putranya. Agaknya dia memerintahkan sesuatu kepada mereka, karena setelah itu mereka bertiga pergi ke belakang.Melihat saudara-saudaranya terlibat pertempuran, Pangeran Zhao You tidak bisa tinggal diam. Akhirnya dia menyerang Kong Kuanyin dan lainnya dengan hebat, apalagi lima ratus tentara pengamannya telah banyak yang meregang nyawa di tangan Qi Peizhi, Wang Jiang, Kong Kuanyin dan pendekar-pendekar lainnya.Pangeran itu mengamuk, menghantam siapa saja yang menjadi penghalang di jalannya.“Kakak Ketiga!” teriak Yang Mingyu setelah melihat Hong Chuntao muntah darah dan mati terkena pukulan Pangeran Zhao You.Gu Buchou dan Duan Fang You yang masih dalam keadaan lemah pun turut bertarung dengan hebat. Setelah tali yang melilit di

  • Pangeran Pendekar Terasing   Jurus Pedang Sembilan

    Pangeran Zhao You menuding Chiu Kang dengan mata merah karena marah.“Bunuh seluruh keluarga si brengsek itu!” perintahnya.“Ketua Kang, apa yang harus kita lakukan?” tanya Jian Jun, Ketua Perguruan Jingshan.Chiu Kang diam. Kemudian dia menatap Tie Butong dan orang-orang yang berada di bawah pengaruhnya dengan pekat.Sreeet... sreettt...Ikatan Tuan Chao, Nyonya Chao dan Chao Chengping terlepas seketika. Rupanya Tie Butoang, Kam bersaudara dan lainnya mengerti arti tatapan Chiu Kang.“Bawa mereka jauh-jauh dari sini!” teriak Chiu Kang sembari menerjang ke depan mencegah orang-orang Pangeran Zhao You mengejar mereka.Pangeran Zhao You marah.“Kalian telah mengkhianatiku! Bunuh mereka semua!”Liu Sing Ming dan Fu Gang langsung bergerak hendak menyerang Tie Butong, Kam bersaudara dan lainnya yang telah membebaskan keluarga angkat Chiu Kang.Namun, dengan sigap Chiu Kang menghalangi mereka berdua. Terjadilah pertarungan hebat.Fu Gang menghantamkan pukulan kanannya ke dada Chiu Kang, sem

  • Pangeran Pendekar Terasing   Berhadapan dengan Pangeran Zhao You

    Pangeran Zhao You marah. Dia berdiri dari tempat duduknya.“Aku akan mencincangmu jika sehelai rambut putraku hilang. Bawa mereka semua kemari!” perintahnya.Dari samping ruangan besar itu, para prajurit menyeret beberapa tahanan dengan tanpa belas kasihan.Melihat wajah para tahanan itu membuat wajah Chiu Kang memerah marah. Matanya berair karena alasan tertentu.“Ibu?” kata Chiu Kang dengan bibir bergetar.Wanita itu memandang Chiu Kang dengan mata basah. Wajah wanita itu dipenuhi dengan kotoran. Tubuhnya tercabik bekas cambuk besar mengenainya.“Kang-er?” gumam wanita itu pelan.Chiu Kang sangat marah melihat keadaan Nyonya Chao yang sangat buruk dan dipenuhi luka.“Kalian salah! Dia bukan anakku!” teriak Nyonya Chao.Kemudian Chiu Kang mengalihkan pandangannya. Dia melihat laki-laki tua dengan keadaan jauh lebih mengenaskan dari Nyonya Chao. Di samping laki-laki itu ada seorang gadis muda dengan tatap yang tak henti-henti memandang wajah Chiu Kang.“Ayah? Adik?” gumamnya dengan bi

  • Pangeran Pendekar Terasing   Peperangan di Bianjing

    “Aku juga ingin Ketua Kong, Ketua He, Ketua Jia, Ketua Jun, Ketua Bojing dan beberapa pendekar yang bersedia untuk mengikutiku menyerang Istana Kaisar,” kata Chiu Kang. “Dan jangan lupa, bawa kedua putra Pangeran Zhao Yaou juga,” lanjutnya.“Apakah kita akan langsung menyerang istana Kaisar sekarang?” tanya Kong Kuanyin.Chiu Kang menggeleng.“Tidak. Kita harus menunggu satu dari tiga pintu gerbang Benteng Bianjing terbuka.”Selain mereka, para ketua seperti Ong Fei Yin, Ye Tao, Cao Ehuang, Lin Qiao, Lin Yao, Shu Shaiming, dan beberapa lainnya bertugas memimpin para pendekar menghancurkan pintu gerbang Benteng Bianjing.Sementara Heng Tingfeng dan Quan Shirong diberi tugas khusus untuk memimpin para pendekar membuka pintu gerbang Benteng Selatan oleh Chiu Kang.“Kita harus menunggu sekarang,” ujar Chiu Kang dengan kedua tangan mengepal.Pemuda itu memandang langit yang biru laut di atas sana. Dia terdiam dengan wajah dipenuhi keringat cemas. Bagaimana pun juga, rasa takut sangat kuat

  • Pangeran Pendekar Terasing   Pengepungan Bianjing

    “Kalian berdua tunggu di sini, aku akan menyelinap keluar Bianjing,” ujar Kaisar Song Yingzong.“Bukankah itu terlalu berbahaya, Yang Mulia?” tanya Yang Mingyu.“Kalian tak usah khawatir, aku tahu apa yang sedang kulakukan,” kata Kaisar Song Yingzong. “Kalian berdua tunggulah di sini, aku akan segera kembali,” lanjutnya.Kedua jenderal muda itu berlutut dan menganggukkan kepalanya.“Semoga Yang Mulia Kaisar panjang umur,” ucap mereka bersamaan.Gelapnya malam sedikit memberi ruang bagi Chiu Kang untuk keluar dari Bianjing. Saat membawa kakeknya, Kaisar Song Renzong ke Daming, dia diberitahu bahwa ada sebuah jalur rahasia dari dalam istana untuk keluar benteng tanpa diketahui.Jalur itu hanya cukup untuk satu orang, karena luasnya yang tidak besar. Jalur itu berada di bawah tanah, semacam gua buatan yang khusus dibuat untuk keselamatan Kaisar jika ada bahaya.Chiu Kang menyelinap memasuki Istana Kaisar yang besar. Dia melihat para penjaga sedang berdiri siaga, ada juga yang mondar-mand

DMCA.com Protection Status