Share

Bab 65

"Paman, terima kasih karena telah datang menjenguk Rhea. Tapi, biasanya kamu sangat sibuk, ke depannya kamu nggak perlu datang lagi."

Nada bicara Jerico tidak sungkan-sungkan, sorot matanya terhadap Arieson juga penuh dengan permusuhan, seolah-olah hampir saja menuliskan kata "menjauhlah dari Rhea" di wajahnya.

Arieson menatap keponakannya itu dengan ekspresi tenang, tidak menunjukkan tanda-tanda marah karena diprovokasi seperti itu.

Jerico menggertakkan giginya, hatinya diliputi oleh amarah. Sikap Arieson membuatnya merasakan seperti sedang meninju udara.

Tanpa menanggapi ucapan Jerico, Arieson mengalihkan pandangannya ke arah Weni dan berkata, "Nona Weni, sebentar lagi aku masih ada rapat, aku pergi dulu."

Weni menganggukkan kepalanya dan berkata, "Baik, Paman. Aku akan mengantarmu keluar."

"Nggak perlu."

Melihat Arieson berbalik dan pergi begitu saja, Jerico segera mengejarnya.

Jerico segera menghentikan Arieson saat pamannya sudah sampai di depan lift. Kemudian, dia berkata dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status