“Ngapain kamu ke lantai ini?” tanya Joe pada Angel.“Mencari Alex,” jawabnya ketus.“Tidak ada, dia sudah pulang,” balas Joe tak kalah ketus.Wanita itu membuang nafas kasar. Dia pun membalikkan badannya lalu hendak pergi dari lantai itu, kembali Joe memanggilnya.“Hei wanita tak tahu diri, sebaiknya urus perceraian kamu dengan Alex, dia pria baik tak pantas menjadi istri seorang wanita jalang."Angel sangat tidak ingin berdebat dengan siapapun, bahkan dia sendiri tak mengerti dengan dirinya hari ini.Angel memilih berlalu dan membiarkan Joe misuh-misuh tak jelas.Tak berselang lama Alex dan Laura pun datang dan mereka berpapasan dengan Angel di depan lift.Angel sempat menatap Laura dengan tatapan sendu sebelum akhirnya wanita itu masuk ke dalam lift disusul oleh Alex.“Ada apa kamu datang ke lantai ini?” tanya Alex.“Hanya berniat untuk pamitan, karena dokter sudah mengizinkan aku pulang dan ponselmu tak bisa dihubungi,” jawabnya tanpa menatap lawan bicaranya.“Biar aku antarkan saj
Dua minggu berlalu, kini David sudah diizinkan pulang, hanya saja sang CEO tidak boleh kelelahan dan terlambat minum obat. Mereka sudah duduk di ruang keluarga.“Aku akan bekerja menjadi asisten pribadimu sayang,” ucap Laura sungguh-sungguh.Awalnya Laura meminta sang suami untuk cuti selama satu bulan penuh setelah pulang dari rumah sakit, tapi David menolaknya karena tidak bisa mempercayakan sepenuhnya hanya pada bawahan di kantor termasuk Joe dan Alex.Tetap saja dirinya harus ikut turun tangan dalam mengelola perusahaan sendiri. Saat ini mereka sedang berada di ruang keluarga karena menunggu Pak Hotman membawa kabar dari pengacara baru Edward. “Tidak usah sayang, nanti biar Ryan saja yang membantu mengingatkanku untuk istirahat siang, dan pertemuan di luar kantor ataupun peninjauan proyek biar semntara di lakukan oleh Joe.”Sang istri tidak boleh kelelahan, wanitanya harus tetap sehat agar kuat menjaga tiga orang yang masih sangat membutuhkan Laura.“Tidak sayang, pokoknya aku m
“Terdakwa dinyatakan bersalah dan dikenai hukuman 12 tahun penjara dipotong masa tahanan.”Kalimat itu yang terngiang-ngiang dalam benak David saat menghadiri sidang putusan sang mama.Fakta yang sekarang terkuak adalah, David merupakan anak seorang pembunuh. Bukan hanya rencananya dengan Edward yang terkuak di persidangan, namun juga Monica dijadikan tersangka karena telah menghilangkan nyawa sahabatnya sendiri.David tahu dirinya tak bisa menghindari takdir Tuhan, andai saja akan seperti ini kejadiannya lebih baik David dulu menetap di Kota Sun City, dan menolak kembali ke negara asal sang mama.Tapi penyesalan itu tak ada gunanya, karena sekarang selain berjuang melawan penyakit mematikan yang menggerogoti tubuhnya, dia juga harus berjuang untuk bisa membahagiakan dua anak kembarnya.Apa yang Joe khawatirkan terjadi, berita ini viral dan banyak pesaing bisnisnya yang ingin sekali melihat David jatuh.Enam bulan lalu saat semuanya terkuak ke publik perusahaan Aditama Group sempat m
“Bisa tolong anak sahabatnya digendong?” Pertanyaan dengan sedikit paksaan itu meluncur manis dari mulut Dita. Joe mendengus kesal.“Kalian masih bayi pakai stroller saja!” seru Joe.“Tidak Paman, kami mau digendong,” jawab Dika.“Ya sudah, selain nanti digendong kalian juga harus tetap bawa stroller ya sayang. Untuk Dita tanggung jawabnya Joe sama suster Margareth, kalau Dika tanggung jawabnya Ryan sama suster Alma.”David memberi tugas secara adil pada dua orang kepercayaannya di kantor.Baru saja Joe akan membuka mulutnya untuk protes pada David, tapi lebih dulu David yang kembali berbicara.“Cepat kalian pergi, kasihan anakku ingin jalan-jalan, bukankah ide ini dari kalian berdua?” Tentu saja yang dimaksud oleh David adalah Ryan dan Joe, karena keduanya yang mengusulkan liburan ke tempat ini.Alex tertawa, dia tahu betul ini rencana David, Laura dan kedua anaknya untuk menjodohkan Joe juga Ryan dengan kedua pengasuh si kembar.“Mimpi apa aku punya Boss seperti dia! Lama-lama aku
“Terima kasih atas semua bantuanmu padaku,” ucap Monica setelah pelukannya terurai.“Aku akan menunggumu sampai keluar dari dalam penjara, aku akan melakukan apapun untuk wanita yang aku cintai,” ucap Pak Hotman.Monica tersenyum, entah dia harus bahagia atau kasihan pada dirinya sendiri atas nasib buruk yang menimpanya sekarang, meski dia tahu dan bisa merasakan kalau pengacara sang anak punya hati untuknya.Hanya saja Monica sadar diri atas apa yang menimpanya sekarang. Biar bagaimanapun dia tetap seorang pembunuh walau hanya untuk membela diri.Hotman berhak bahagia dengan wanita yang lebih baik dan lebih terhormat darinya, setidaknya itu yang ada dalam benak Monica saat ini.“Pergilah, dan jangan pernah buang waktumu untuk menunggu wanita sepertiku,” sahut Monica. Wanita itu memilih masuk kembali ke dalam sel tahanan tanpa melihat lagi ke arah sang pengacara.Pak Hotman menatap nanar punggung Monica yang semakin menjauh, “kali ini aku akan memperjuangkanmu dan tak akan ku biarkan
Malam harinya mereka sedang bersiap menuju ke Kota. Sekitar satu jam lagi semuanya akan berangkat menggunakan helikopter.“Alex tidak ikut kembali?” tanya David.Mereka sedang duduk di lantai satu setelah melewatkan makan malam bersama.“Dia masih membujuk Angel untuk ikut pulang ke rumahnya. Alex kasihan melihat Angel seperti tak terurus,” jawab Laura.“Bodoh sekali Alex!” sepertinya hanya Joe yang masih menolak keras Alex kembali dengan Angel. Dia melihat dengan mata kepala sendiri Angel dan mantan kekasihnya sering datang ke tempat hiburan malam.“Harusnya kamu bisa membujuk Alex agar tidak sembarangan mengambil keputusan,” sambung Joe lagi.Laura membuang nafas kasar, sebagai sesama wanita tentu bukan hal yang mudah untuk Angel berjuang seorang diri melewati masa kehamilannya.Laura sudah melewati semua itu, dan berujung si kembar lahir membawa penyakit yang kapan saja bisa merenggut nyawa keduanya.“Atas nama kemanusiaan aku sebagai sahabat akan mendukung sepenuhnya keputusan Ale
Esok harinya David baru saja sampai di rumah setelah mengantarkan kedua anaknya kontrol bulanan ke rumah sakit.Tapi sang Papa tampan sudah langsung bersiap menuju ke dalam penjara mengunjungi Mamanya tercinta.“Apa aku ikut saja sayang?” tanya Laura.“Tidak usah sayang, lain kali saja ya soalnya hari ini aku mau meeting dengan klien bisnis,” jawab David.Laura memberengut, “cewek apa cowok?” tanya merajuk.David memeluk bahu sang istri mengajaknya menuju ke halaman depan. Sedangkan Dita dan Dika sudah sudah berada di dalam kamarnya. Mereka selalu mengantuk setelah menjalani pemeriksaan bulanan yang sangat melelahkan itu."Sayang, aku memang suka kalau kamu sering cemburu, tapi jujur di dalam hatiku, di dalam setiap hembusan nafasku cuma ada kamu, sayang,” ucapnya meyakinkan sang istri yang akhir-akhir ini suka merajuk.“Iya deh aku percaya. Tapi tetap jaga mata dan hatimu hanya untukku ya sayang. Di luar sana banyak sekali ada pelakor yang hobby merebut suami orang, kalau itu sampai
Satu jam berikutnya, Dita dan Dika juga turun ke bawah, padahal Mama dan Papanya sudah menunggunya.“Sus, Dita sama Dika di mana? Kenapa belum turun juga?” tanya David sedikit berteriak dari lantai bawah dan si kembar yang sengaja mengulur waktu pun mendengar.“Sebentar Tuan, lagi rapat intern,” jawab suster.Dita dan Dika mau tak mau pun akhirnya turun ke lantai bawah, keduanya sudah pasrah bila Mama dan Papanya memarahi akibat lalai.“Ya Pa, gini ya hukumannya,” ucap Dika saat sudah ada di lantai bawah, tepatnya di sang mama.Kaki kanannya diangkat, tangannya menyilang menyentuh daun telinga, lidahnya menjulur keluar membuat David yang pertama kali melihat aksi sang anak menghukum diri sendiri malah tergelak. Sedangkan Laura sudah terbiasa melihatnya.“Jangan gitu ih, nanti anak Papa capek,” ujar sang papa.David menarik keduanya untuk duduk di atas paha kanan dan kirinya. Inilah yang si kembar suka dari sang papa, mereka tak pernah dimarahi meski melakukan kesalahan, berbeda denga