Share

Bab 106

Satu jam berikutnya, Dita dan Dika juga turun ke bawah, padahal Mama dan Papanya sudah menunggunya.

“Sus, Dita sama Dika di mana? Kenapa belum turun juga?” tanya David sedikit berteriak dari lantai bawah dan si kembar yang sengaja mengulur waktu pun mendengar.

“Sebentar Tuan, lagi rapat intern,” jawab suster.

Dita dan Dika mau tak mau pun akhirnya turun ke lantai bawah, keduanya sudah pasrah bila Mama dan Papanya memarahi akibat lalai.

“Ya Pa, gini ya hukumannya,” ucap Dika saat sudah ada di lantai bawah, tepatnya di sang mama.

Kaki kanannya diangkat, tangannya menyilang menyentuh daun telinga, lidahnya menjulur keluar membuat David yang pertama kali melihat aksi sang anak menghukum diri sendiri malah tergelak.

Sedangkan Laura sudah terbiasa melihatnya.

“Jangan gitu ih, nanti anak Papa capek,” ujar sang papa.

David menarik keduanya untuk duduk di atas paha kanan dan kirinya. Inilah yang si kembar suka dari sang papa, mereka tak pernah dimarahi meski melakukan kesalahan, berbeda denga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status