Share

Bab 736 Hari Pernikahan

"Tentu saja ...." Theo meninggikan suaranya dan memampangkan ekspresi ingin dipuji. Namun, melihat ekspresi muram Kayla, dia pun mengurungkan kata-katanya dan mencoba untuk mengalihkan topik pembicaraan. "Kay, aku merindukanmu."

Cara ini tidak efektif pada Kayla. Kayla bertanya lagi, "Bagaimana caramu naik ke sini?"

"Me ... memanjat," jawab Theo dengan pelan.

Kayla sudah tahu, dia hanya ingin mendengar Theo mengatakannya secara langsung. Kamarnya berada di lantai dua, selain pagar pembatas di balkon, tidak terdapat penyangga apa pun. Theo perlu berlari, menginjak tembok dan meraih pagar pembatas untuk sampai di sini. Selain itu, Theo juga harus memperhitungkan jarak dengan akurat dan tidak boleh terjadi kelalaian di tengah perjalanan.

Kalau sampai terjatuh, kakinya mungkin akan terkilir atau patah. Kalau kurang beruntung, dia mungkin akan meninggal.

Alhasil, Theo bukan hanya tidak takut, tetapi juga ingin dipuji. Meskipun Kayla sangat marah, mengingat Theo membahayakan diri demi bertem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status