Share

Bab 737 Dia Adalah Anjing

Penulis: Sakura
Setelah acara berakhir, Bella mabuk berat. Dia meraih tangan Kayla sambil berpesan. "Kay, kamu harus bahagia. Kalau Theo nggak baik padamu, beri tahu aku, aku akan membantumu menghajarnya."

Kayla menjawab dengan sabar, "Oke."

"Bukannya kita sudah sepakat nggak akan balikan dengan mantan? Kenapa kamu jatuh ke perangkap yang sama lagi?" Mengingat penderitaan yang pernah dilalui Kayla, Bella pun terus mengoceh.

Melihat Bella terus berbicara dan mengungkit masa lalu, Darius buru-buru menarik Bella ke dalam pelukannya sambil berkata, "Dia mabuk, aku akan membawanya pulang beristirahat dulu."

Efek alkohol baru saja bekerja, Bella pun mulai emosional. Mendengar ada yang mengatakan dirinya mabuk, perhatian Bella langsung teralihkan. Dia menatap Darius dengan galak sambil berseru, "Aku nggak mabuk, bagaimana bisa kamu bilang aku mabuk? Aku masih bisa minum sebotol anggur putih, kalau nggak percaya, sini kubuktikan."

Darius tahu berdebat dengan orang yang sedang mabuk hanya akan merugikan diri s
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 738 Apa Kamu Bilang?

    Darius mendudukkan Bella di atas wastafel agar lebih leluasa bertindak. Kemudian, Darius mengoleskan cairan pembersih di wajahnya. Meskipun tidak nyaman, dia tidak berani bersuara. Dia takut begitu dia membuka mulut, Darius akan menuangkan cairan pembersih wajah ke dalam mulutnya.Ketika Darius berbalik untuk mengambil handuk, Bella menemukan kesempatan untuk berbicara. "Darius, sebenarnya kamu tahu cara menghapus riasan, nggak? Harus dibilas dengan air hangat dulu agar kotoran terangkat."Darius mendengus dingin sambil mengeluh, "Banyak sekali permintaanmu, bagaimana caranya?""Cukup gunakan air hangat ...." Bella mengajari Darius cara menghapus riasan dan menambahkan beberapa istilah rumit yang sulit dimengerti. "Pelajari dengan baik. Kalau nggak, kelak nggak akan ada wanita yang bersedia menikah denganmu.""Hmph ...." Dia hanya tahu bahwa menikah perlu menyediakan uang, mahar, mobil dan rumah, tidak pernah mendengar bahwa pria juga harus mempelajari cara menghapus riasan. "Belajar d

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 739 Ayo Pulang Tidur

    Keesokan harinya.Ketika Kayla bangun, hari sudah menjelang siang. Langit di luar sangat cerah dan matahari pun bersinar terik. Sekujur tubuhnya pegal sehingga membuatnya malas bangkit dari kasur.Entah kapan Theo bangun. Saat ini, Theo sudah tidak berada di dalam kamar. Dia meregangkan pinggangnya dengan berguling-guling di atas kasur."Tuk, tuk."Terdengar suara ketukan pindah yang diiringi dengan suara pelan seorang pembantu. "Nyonya Kayla, seorang Nona bernama Bella datang mencarimu. Sekarang, dia sedang menunggumu di ruang tamu lantai bawah."Pembantu yang diutus oleh Evi untuk mendekorasi kamar pernikahan belum meninggalkan Vila Aeris.Mendengar Bella datang, Kayla segera bangun untuk memakai pakaian. "Di mana Theo?""Tuan Muda berada di bawah."Setelah selesai mandi dan turun ke bawah, Kayla langsung melihat Bella sedang duduk di sofa. Setelah berjalan mendekat, dia baru melihat wajah kusam Bella dengan jelas, bahkan riasan wajah pun tidak dapat menutupi lingkaran hitam di kelop

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 740 Naiklah ke Atas untuk Tidur

    Bella bertanya, "Theo yang meneleponmu dan memberitahumu bahwa aku berada di sini, 'kan?"Kalau tidak ada yang mengadu, Darius tidak mungkin tahu bahwa dirinya berada di sini. Kayla tidak akan memberi tahu Darius, jadi Theo-lah tersangka utama.Darius mengiakan. "Ya."Bella hampir tidak berani percaya bahwa Darius akan mengaku begitu saja. "Apa Theo tahu bahwa kamu akan mengkhianatinya setelah dia memberitahumu keberadaanku?""Saling menguntungkan, nggak termasuk berkhianat."Theo tidak ingin Bella mengganggu bulan madunya, sedangkan Darius ingin menjemput Bella. Keduanya bekerja sama untuk mencapai tujuan masing-masing.Bella tertegun.Bella memutar bola matanya dan duduk diam. Langit di luar sudah sepenuhnya gelap. Hanya dengan mengandalkan cahaya yang masuk dari koridor, situasi di dalam ruangan tidak terlihat jelas dan mereka pun kesulitan untuk melihat ekspresi satu sama lain.Darius mengangkat alisnya sambil bertanya, "Perlu kubantu pakai celana?"Melihat ekspresinya, Bella terin

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 741 Kamulah yang Bermasalah

    Pada bulan Mei, Kayla berpartisipasi dalam sebuah acara. Saat acara tersebut disiarkan, Evi sedang berkumpul dengan teman-teman. Seseorang mengambil remot kontrol untuk mengganti siaran dan kebetulan muncul acara TV yang dibintangi oleh Kayla. "Evi, sini lihat. Bukannya ini menantumu? Dia masuk TV."Evi sedang mengobrol dengan seseorang. Mendengar ucapan ini, perhatiannya segera tertuju pada Kayla yang sedang fokus memperbaiki barang antik di TV. Dia berkata dengan bangga, "Kay memang hebat, nggak semua orang bisa hadir di acara ini."Meskipun dia tidak tahu acara apa yang dibintangi oleh Kayla dan Kayla pun tidak pernah menceritakan hal ini, dia tetap mempunyai cara untuk memuji menantunya.Teman-temannya sudah terbiasa dengan sikapnya ini. Seseorang bertanya sambil tersenyum, "Kayla dan Theo sudah menikah begitu lama, rencananya kapan punya anak?"Evi juga sangat mengkhawatirkan hal ini, tetapi dia hanya memendam kekhawatirannya. Dia tidak ingin membebani mereka."Ya, sudah waktunya

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 742 Kalau Tidak Punya Anak

    Meskipun obrolan mereka berhenti di sini dan tidak ada yang membicarakannya lagi, Theo mulai mengkhawatirkan kesuburannya dan terus menatap perut Kayla.Seiring berjalannya waktu, Kayla pun menyadari ada yang aneh. "Kamu sangat menginginkan seorang anak?"Theo mengangguk, tetapi juga menggelengkan kepala.Dia bukan mengkhawatirkan soal anak, melainkan soal kesuburannya. Mungkin karena keegoisan yang tertanam dalam diri pria dan pengalaman buruk di masa lalu, dia menjadi lebih sensitif terhadap kata "impoten" dan takut kalau Kayla akan keberatan soal hal ini.Hari-hari yang mencemaskan ini berlangsung selama dua bulan. Pada akhirnya, Theo diam-diam mendaftarkan diri untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pria. Dia pergi ke rumah sakit dengan menggunakan topi dan masker.Setelah melakukan prosedur pengambilan sampel, dia membawa sampel pergi ke ruang pemeriksaan.Dokter sedang sibuk, dia berkata tanpa mengangkat kepala, "Letakkan sampelnya di atas meja, kamu bisa kembali untuk mengambil h

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 743 Kabar Menggemparkan

    "Sobat, aku juga datang untuk melakukan pemeriksaan. Hasilnya belum keluar, aku agak panik." Setelah berkata demikian, dia mengisyaratkan Theo untuk melihat tangannya yang gemetaran. "Aku hanya ingin memperkuat mentalku dengan melihat beberapa hasil laporan. Biar aku nggak sepanik ini saat giliranku tiba. Kita sama-sama adalah pria, kamu pasti bisa memahami perasaanku."Dia mengulurkan tangan untuk menepuk bahu Theo. Ketika dia ingin merangkul Theo, Theo menghindar. Namun, hal ini tidak membuatnya malu, dia malah mencondongkan badan sambil berbisik, "Hanya wanita yang akan mentertawakanmu dalam hal seperti ini, berbeda halnya dengan pria. Kita itu orang asing, setelah meninggalkan tempat ini, kita nggak saling kenal lagi. Kalau memang bermasalah, kamu bisa menjadikanku sebagai tempat curhat."Dia diam-diam melirik Kayla, dari pakaian, tas hingga sepatu. Bukan hanya mewah, tetapi semuanya juga adalah model terbaru yang hanya bisa didapatkan oleh pelanggan premium. Pada saat pandangannya

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 744 Biar Pengacara yang Berbicara dengan Kalian

    Mendengar nama rumah sakit yang familier, Theo pun mengangkat kepala dan melihat logo terang di depan gedung. Dia mengerutkan kening sambil bertanya, "Benar denganku, ada apa?""Pak Theo, maaf. Tadi saat satpam memantau kamera pengawas, dia melihat ada yang terus membuntutimu secara diam-diam. Setelah diperiksa, kami baru tahu bahwa sampel pemeriksaanmu ditukar. Apakah Anda punya waktu untuk datang melakukan pemeriksaan lagi?"Theo bertanya, "Sampelku ditukar?""Maaf, Pak Theo, ini adalah kelalaian rumah sakit kami. Kami akan membayar ganti rugi sebanyak tiga kali lipat dan nggak akan memungut biaya pemeriksaan ulang. Kalau ke depannya Anda perlu melakukan pengobatan, kami juga akan menggratiskan seluruh biayanya. Kalau Anda menginginkan kompensasi, ajukan saja. Untung hal ini segera diketahui sehingga nggak menimbulkan konsekuensi yang terlalu serius."Mendengarnya mencoba untuk melemparkan tanggung jawab, Theo hanya menjawab sambil tersenyum dingin, "Nggak usah, akan ada pengacara ya

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 745 Jangan Menangis

    Setelah Theo pergi, Kayla meraih ponsel Theo yang berada di atas bantal. Dia ingin menghabiskan waktu dengan menonton video pendek. Tepat ketika dia hendak membuka kunci layar, dia melihat riwayat obrolan Theo dengan Carlos. "Apa kamu mengenal dokter andrologi?"Carlos membalas, "Potong saja. Dengan begitu, kamu bisa hidup tenang."Mungkin karena terlalu marah, Theo tidak menanggapi Carlos.Setengah jam kemudian, Theo naik ke atas untuk memanggil Kayla makan. Dia masih berbaring malas. Theo berdiri di samping kasur sambil menatapnya. "Pergi mandi sana, biar kubantu ambilkan pakaian?"Kayla membenamkan separuh wajahnya ke dalam selimut. "Ya."Theo mengusap kepala Kayla. Ketika dia hendak berbalik, Kayla tiba-tiba bangkit dan memeluk pinggangnya. "Theo, jangan melakukan pemeriksaan lagi. Kita jalani dengan alami saja?"Theo tertegun.Lengan lembut Kayla seperti sepotong besi yang menjepit pinggangnya. Bahkan melalui lapisan kain pun, dia dapat merasakan kehangatan di tubuh Kayla.Tangan

Bab terbaru

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 815 Aku Tidak akan Menuruti Keinginanmu

    Sembari berbicara, Lilya terus melirik Celine dengan sudut mata. Sekarang, dia sangat merasa bersalah dan ingin melakukan sesuatu untuk menebus kesalahannya. Karena emosi ini, Lukas yang selalu diutamakan sejak kecil pun turun pangkat.Namun, Lukas tidak tahu apa-apa. Dia membelalakkan matanya dengan kaget sambil bertanya dengan kesal, "Bu, racun apa yang dia berikan pada Ibu sampai membuat Ibu membelanya seperti ini? Lihatlah luka di wajahku ini, ini yang namanya menguji?"Sembari berbicara, dia membungkuk untuk memperlihatkan memarnya pada Lilya. "Dia ingin membunuhku, Ibu masih membelanya."Hasan yang berada di dalam ruangan mendengar ucapan ini, dia mengerutkan kening sambil berkata, "Diam kamu, kamu itu pria, luka sekecil ini membuatmu menjerit seperti ini?"Dia menatap wajah Lukas yang dipenuhi dengan memar sambil berkata dengan nada menghina, "Dipukuli oleh wanita masih berani mengadu.""Lalu apa yang bisa lakukan? Ayah nggak mengizinkanku memukul wanita, apa lagi yang bisa kula

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 814 Tidak Bisa Memuat Dua Kursi Roda

    Percakapan macam apa ini? Carlos tidak sanggup? Masih perlu membuktikan?Revin diam-diam mengangkat sekat, dia takut Carlos akan membungkamnya. Dengar-dengar, kebanyakan pria yang kekurangan dalam hal tersebut memiliki gangguan mental, pantas saja sifat Carlos sangat aneh.Di kursi belakang, Carlos menatap Celine dengan tajam, seolah-olah ingin menggali dua lubang di tubuh Celine. "Kamu nggak puas dengan keterampilanku?"Celine berpikir sejenak sebelum menjawab dengan serius, "Delapan dari sepuluh kali kamu hanya berbaring, apa kamu pantas menanyakan hal seperti ini?""Aku hanya berbaring diam? Siapa yang meminta berhenti di tengah proses? Siapa yang pergi setelah dirinya terpuaskan?" Dia menatap Celine sambil tersenyum dingin. "Celine, semoga kelak kamu nggak nangis."Jarak hotel itu tidak jauh. Ketika mereka masih berbicara, mobil sudah berhenti.Carlos berkata, "Turun.""Untuk apa?" Celine tidak menyangka Carlos akan menggunakan alasan bertemu dengan Hasan untuk membawanya ke hotel.

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 813 Kamu Ingin Menyenangkanku

    Di bawah penerangan cahaya, Celine membantu Lyon merapikan celana dan Lyon pun menunduk untuk menatapnya. Jalanan yang terlihat melalui jendela di belakangnya. Terkadang, ada pejalan kaki yang lewat dengan kepala tertunduk sehingga membuat suasana di toko menjadi lebih hangat.Lyon menatap cermin berulang kali, lalu berkata dengan serius, "Bagus."Celine mengangguk. "Bayar pakai kartu atau QRIS?"Ekspresinya sangat datar, dia sama sekali tidak terlihat gembira saat ada yang memuji karyanya. Singkatnya, dia tidak tampak seperti desainer, melainkan seperti robot penghasil uang yang tidak berperasaan.Lyon tertegun sejenak, lalu berkata sambil tersenyum pasrah, "Kamu ....""Celine." Terdengar suara Carlos dari pintu.Celine menoleh ke arah datangnya suara. Carlos berdiri di bawah lampu, sosoknya yang tinggi, ekspresinya yang muram dan suaranya yang berat memancarkan suatu aura mendominasi. Celine mengerutkan kening sambil bertanya dengan acuh tak acuh, "Ada urusan apa datang ke sini?"Set

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 812 Diusir dari Keluarga Tomson

    Mendengar ucapannya, Merlin membelalakkan matanya dengan kaget. Masalah ini tidak boleh dibicarakan di depan orang tuanya, sekarang, tindakan sekecil apa pun dapat menghancurkan harapan terakhirnya.Dia sudah berusaha keras selama bertahun-tahun untuk membangun citra gadis baik, tidak boleh dirusak begitu saja."Kamu masih tahu malu, nggak? Di satu sisi, kamu nggak berharap merasakan kasih sayang dari mereka, tapi di sisi lain, kamu malah mengadu. Tindakanmu ini disebut munafik."Celine mendengus dingin. Dia sama sekali tidak menyembunyikan niatnya, dia ingin memanfaatkan Keluarga Tomson untuk mencapai tujuannya. "Kalau aku nggak meminta orang lain menaklukkanmu, apa aku harus mengambil pisau dapur dan bertarung nyawa denganmu? Merlin, sadarlah, sekarang masyarakat dikendalikan oleh hukum."Merlin tercengang.Kata-kata yang dilontarkan Celine bagaikan sindiran untuk diri sendiri. Masyarakat hukum? Dia mencelakai begitu banyak orang, beraninya mengatakan masyarakat dikendalikan oleh huk

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 811 Merlin Ingin Membunuhku

    Tentu saja, Carlos tidak akan melakukan apa pun pada Celine. Baik dari segi didikan maupun karakter yang tertanam dalam dirinya, dia tidak akan melakukan hal tidak senonoh seperti memerkosa wanita.Selain itu, dia menemukan Celine bukan sengaja memprovokasinya, melainkan benar-benar tidak bereaksi terhadap sentuhannya.Kening Carlos diselimuti dengan hawa dingin, tatapannya yang tajam tertuju pada badan Celine. Pakaian Celine berantakan, leher dan lengan Celine dipenuhi dengan bekas merah. Celine pun menatapnya dengan linglung, seolah-olah baru dilecehkan secara brutal.Jelas-jelas dia tidak mengerahkan banyak tenaga, bahkan sudah mengontrol tenaganya, tetapi bekas sekecil apa pun tampak sangat mencolok di kulit putih Celine.Carlos mengatupkan bibirnya untuk menahan suatu emosi yang tak dapat diluapkan, lalu mengulurkan tangannya untuk membuka laci di samping tempat tidur. Memang benar, terdapat beberapa botol obat. Setelah beberapa saat, dia baru mengucapkan satu kalimat, "Celine, ka

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 810 Aku Selalu Makan Obat

    Melihatnya marah, Ratna yang berada di samping pun berkata dengan getir, "Pak, Nyonya sudah tidur."Carlos hanya melirik Ratna dan langsung naik ke atas dengan galak. Saat melewati ruang tamu, dia melihat dua lembar kertas A4 di atas meja. Meskipun dia tidak melihat tulisan di atas kertas dengan jelas, dia tahu kata-kata apa yang tertera di atas kertas.Pembuluh darah di wajahnya berkedut. Dia bertanya dengan nada dingin, "Apa juga ada di meja makan? Dia meletakkan kertas itu di setiap tempat yang aku lalui?"Ratna tidak bersuara, artinya dia membenarkan dugaan Carlos.Setelah terdiam selama beberapa menit, Carlos tertawa dengan marah. Celine bertekad untuk menceraikannya?Dia bergegas ke atas dengan ekspresi dingin. Seketika, percikan api di hatinya langsung menyala saat mengetahui Celine mengunci pintu. Dia menahan amarahnya, lalu mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu.Setelah beberapa saat, pintu terbuka. Celine menahan pintu agar Carlos tidak bisa masuk. "Ada urusan apa?"Carlo

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 809 Permainan Asmara

    Shanny baru sadar kamera ponselnya mengarah ke belakang orang-orang itu. Dia mengangkat ponselnya dan berjalan ke hadapan orang-orang itu dengan santai. "Astaga, kok bisa dipukuli sampai memar seperti ini, mungkin ibu kandungmu pun nggak mengenalimu lagi."Celine pun tidak bisa mengenali orang itu sebelum mendengar suara memohon yang familier. "Nona Celine, Nona Celine, kami sudah tahu salah, kami nggak seharusnya menindasmu. Tolong ampuni kami, tolong minta Paman Hasan jangan pergi mencari orang tua kami lagi."Dia membela diri dengan terisak-isak. Kalau dia masih memiliki cara lain, seorang pria dewasa sepertinya tidak akan memohon ampun di pinggir jalan. Meskipun reputasinya buruk dan dia tidak terlalu mementingkan harga diri, siapa yang akan menginjak harga diri sendiri?"Aku memang pernah memukulmu dulu, tapi kamu juga memukulku. Bisa dibilang kita hanya berselisih, bukan menindas secara sepihak. Beberapa waktu lalu kamu mematahkan satu kakiku dan aku pun nggak pergi mencarimu."S

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 808 Cindy akan Segera Pulang

    Sepertinya suasana hati Celine sangat baik, dia meluapkan semua emosinya yang terpendam selama ini. Dia menopang dagunya sambil melebarkan senyuman di sudut bibirnya. Dari sisi mana pun, senyuman ini tampak sangat provokatif dan bibir merahnya sedikit terbuka.Melihatnya hendak mengatakan sesuatu, Carlos mengerutkan kening dan langsung menyelanya, "Diam."Dia hanya bisa berpikir bahwa Celine sengaja membuatnya kesal karena sudah dicueki selama dua tahun ini. "Dulu siapa yang bersikeras ingin menikah denganku?"Celine mengangkat kepalanya untuk meneguk habis arak di dalam gelas. Cairan dingin mengalir ke tenggorokannya dan masuk ke perutnya. Detik berikutnya, sensasi terbakar pun menyebar dari perutnya ke sepanjang pembuluh darah di tubuhnya.Perlahan-lahan muncul rona merah di kulit putihnya. Matanya berkilau, seolah-olah sedang dimasuk cinta.Melihat gelas kosong di tangan Celine, kerutan di alis Carlos menjadi makin dalam. "Apa kamu sapi? Siapa yang mengajarimu cara meminum arak?"Aw

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 807 Apa Kamu Tahu Malu?

    Carlos hendak membungkuk untuk memeriksa kondisi Merlin. Mendengar ucapan ini, dia tidak tahu apakah dirinya harus melanjutkan tindakannya.Lilya yang berada di luar mendengar kebisingan dari kamar Celine. Dia mengira Celine terjatuh karena tidak leluasa bergerak, dia bergegas memasuki kamar. "Celine, ada apa?"Begitu selesai berbicara, dia langsung melihat Merlin yang terbaring diam di atas lantai. "Merlin ... kok bisa pingsan? Carlos, cepat telepon ambulans. Hasan, Hasan ...."Celine menyela teriakannya. "Dia pura-pura."Lilya berhenti berteriak, dia menatap Celine dengan kaget. "Kalau nggak percaya, tusukkan saja beberapa jarum ke tubuhnya. Kujamin dia akan melompat tinggi."Setelah dia selesai berbicara, Merlin yang berbaring di lantai mengerang pelan dan tampak sangat kesakitan. Dia memegang kepalanya sambil membuka mata. Begitu membuka mata, dia melihat sekeliling dan pada akhirnya pandangannya tertuju pada Carlos. "Kak Carlos, ada apa denganku?"Carlos tertegun.Begitu pula deng

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status