Beranda / Romansa / Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi / Bab 4 Terbebas dari Penderitaan

Share

Bab 4 Terbebas dari Penderitaan

Penulis: Sakura
Kayla menggesek kartu Theo, dia tidak ingin menghambur-hamburkan uangnya sendiri ... untuk tinggal di hotel.

Dia pun menelepon Bella. Setelah tahu bahwa Bella berada di rumah, dia langsung pergi ke sana.

Mobil Paman Dafa terus mengikuti di belakang, tetapi Kayla mengabaikannya sepanjang jalan.

Setelah keluar dari mobil, Kayla pergi mengambil kopernya di bagasi dan tangannya tidak sengaja tergores sudut mobil.

Tangannya berdarah, tetapi tidak parah.

Bella tinggal di lantai 17 dan pintu rumahnya selalu terbuka lebar saat tahu Kayla akan datang.

Melihat Kayla masuk dengan membawa koper, Bella tertegun sejenak. Ketika bertelepon, Kayla tidak mengatakan bahwa dia datang dengan membawa koper.

Sepertinya dia kabur dari rumah.

Bella mengabaikan masker wajahnya dan segera mengulurkan tangannya untuk mengambil koper Kayla.

"Kok nggak bilang kamu bawa koper? Aku 'kan bisa turun menjemputmu .... Haih, kenapa tanganmu terluka?"

Melihat Bella tampak panik dan hendak pergi mencari kotak P3K, Kayla pun menahannya sambil berkata, "Nggak apa-apa, sudah mau sembuh."

"Ada lepuhan kecil di tanganmu, kenapa nggak diobati? Lihatlah para pianis, mereka memperlakukan tangan mereka bagaikan harta dan tidak akan membiarkan tangan mereka terluka."

Kayla merasa terhibur dengan reaksi Bella yang berlebihan. Tekanan yang dia rasakan selama beberapa hari ini pun mereda. "Luka sekecil ini bukan apa-apa."

Bella tertegun. Setelah mengobrol sampai sini, dia pun mengungkit masalah sebelumnya lagi. "Omong-omong, bagaimana pertimbanganmu soal usulan kemarin?"

Sebelumnya ... Kayla tidak menjawab karena belum punya kepastian.

"Pak Hardy datang menemuiku beberapa kali. Studionya adalah studio restorasi budaya terbaik di negeri ini, semua anggota di sana pasti adalah tokoh hebat di bidang ini! Pak Hardy turun tangan secara pribadi untuk mencarimu, dia sungguh menghargaimu! Kalau bukan karena kamu nggak bersedia mengungkapkan identitasmu, aku sudah memberinya informasi kontakmu!"

Kayla bekerja di bidang restorasi budaya dan keterampilannya sangat bagus.

Sejak kecil, dia sudah belajar dari ibunya dan dia sangat berbakat. Dia juga mengambil jurusan ini saat berkuliah. Awalnya, dia berencana untuk bekerja di museum setelah lulus, tapi kemudian ... dia mengalami hal-hal itu dan terpaksa menikah dengan Theo.

Beberapa tahun ini, dia hanya menerima beberapa pekerjaan pribadi lewat Bella dan menjadi ahli restorasi umum.

Namun, sekarang situasi sudah berubah. Dia akan segera bercerai dan harus memulai dari awal.

Setelah merenung untuk cukup lama, Kayla pun mengangguk sambil berkata, "Tolong bantu aku terima undangannya."

"Kamu setuju?" Bella agak dikagetkan oleh jawaban Kayla. Setiap kali dia membahas hal ini, Kayla selalu menolak.

"Boleh dicoba, aku bisa pergi bekerja kapan saja."

"Kapan saja?" Bella kembali tercengang. "Kamu nggak akan bekerja sebagai pembantu di Perusahaan Oliver lagi?"

"Ya, aku sudah mengundurkan diri."

Kayla menjawab dengan sangat tenang, seolah-olah dia tidak terlibat dalam hal ini.

Bella mendecak. Mengingat berita hangat yang dia lihat pagi ini, dia sudah membayangkan banyak gambaran.

Dia tidak bisa menahan diri untuk mengomel. "Sudah seharusnya kamu bercerai. Si berengsek Theo itu jelas-jelas nggak makan makanan yang kamu pesan, tapi setiap hari menyuruhmu memesankan makanan. Pria munafik sepertinya harus dikurung oleh Raline, jangan dikeluarkan. Menurutku, memang harus bercerai. Lagian sisa tiga bulan, nggak usah dipusingkan."

Kayla bersandar di sofa, dia merasa agak kelelahan karena sudah berseteru seharian.

"Aku sudah mengajukan cerai, tapi dia nggak setuju dan menyuruhku menunggu sampai waktu yang ditentukan."

Mendengar ucapan Kayla, Bella merasa konyol. "Sungguh munafik! Dulu, Raline menolak lamarannya dan memilih pergi ke luar negeri agar bisa menjadi penari internasional. Sekarang, dia pasti nggak akan bercerai denganmu begitu saja, lalu kembali bersama Raline. Kalau nggak, dia akan terkesan sangat murahan! Kalau dia nggak menunjukkan kehebatannya, Raline mungkin akan mencampakkannya lagi!"

Kayla tidak pernah berpikir demikian, tapi setelah mendengar penjelasan Bella, dia pun tercerahkan.

Theo adalah bajingan jahat yang munafik!

"Menurutku, kamu nggak usah melindungi harga dirinya. Langsung sebarkan akta nikah kalian di internet sebelum resmi bercerai. Dengan begitu, netizen yang baik hati akan memaki mereka dengan kejam dan Raline akan dicap sebagai wanita simpanan!"

Kayla memiringkan kepalanya dan tidak merasa bahwa ini adalah ide yang bagus.

"Nggak, biarkan saja mereka selingkuh. Kalau masalah ini tersebar, kelak, aku yang akan kesulitan untuk mencari pasangan."

Mencari pasangan? Mata Bella bersinar, dia menatap Kayla sambil berpikir, 'Sepertinya dia sudah bertekad untuk meninggalkan Theo ....'

Ini adalah hal baik, patut untuk dirayakan!

Bella mengeluarkan sekotak bir dari kulkas, lalu membuka sebotol bir dan memberikannya pada Kayla sambil berkata, "Ayo rayakan sahabatku terbebas dari penderitaan!"

Saat Kayla hendak mengambil bir itu, bel rumah berbunyi.

"Siapa?" gumam Bella sambil pergi membuka pintu.

Orang yang berdiri di luar adalah Paman Dafa. Saat ini, dia berbeda dari sebelumnya. Ekspresinya sangat muram, dia memiringkan kepalanya sambil berkata pada Kayla yang berada di ruang tamu, "Nyonya, Tuan Muda sedang menunggu Anda di bawah. Tolong segera turun."

Kayla mengerutkan keningnya sambil menjawab dengan kesal, "Biarkan saja dia menunggu."

Kayla bisa tidur dan minum-minum di dalam rumah, sedangkan Theo berada di dalam mobil. Seluas apa pun mobilnya, dia tidak bisa berbaring.

Setelah berkata demikian, dia langsung meneguk habis sekaleng bir di tangannya.

Kalau Paman Dafa menyampaikan kata-kata Kayla, berarti dia sudah bosan hidup!

Paman Dafa berkata dengan pasrah, "Tadi, saat di dalam mobil, Nyonya menelepon Tuan Muda. Sepertinya Nyonya nggak enak badan ...."

Sebelum dia selesai berbicara, ponsel Kayla sudah berdering. Penelepon adalah ibunya Theo, Evi Janoto.

Kayla bisa mengabaikan Theo, tapi dia harus menjawab telepon Evi.

Selama tiga tahun menikah, Evi memperlakukan Kayla lebih baik daripada Theo, putra kandungnya sendiri. Dia selalu membelikan barang-barang mahal kepada Kayla. Setiap kali mereka bertengkar, apa pun alasannya, selalu Theo yang dimarahi.

"Bu ...."

"Kayla, aku menelepon Theo dan dia bilang kamu nggak di rumah. Apa bocah itu nggak pulang lagi?"

Di dunia ini, mungkin hanya Evi yang berani memanggil Theo seperti itu. Setiap kali dia menelepon, dia akan memeriksa apakah Theo pulang ke rumah.

"Bukan, malam ini, aku lagi di rumah temanku. Dia sedang berulang tahun."

Kayla tidak mengungkit soal perceraian mereka karena mengkhawatirkan kesehatan ibu mertuanya.

Ketika Evi melahirkan Theo, dia mengalami pendarahan hebat yang menimbulkan banyak efek samping. Selama beberapa tahun ini, kondisi kesehatannya kurang baik.

Bella yang dianggap sedang berulang tahun pun memutar bola matanya dengan kasar saat mendengar sahabatnya berbohong!

Terdengar suara Evi dari sambungan telepon. "Kalau begitu, setelah merayakan ulang tahun temanmu, pulanglah ke rumahku. Ayahnya sedang dinas, aku merasa kurang sehat."

Kayla yang mengkhawatirkan kesehatan Evi pun bertanya, "Mana yang sakit? Apa sudah pergi ke dokter?"

"Nggak, nggak parah kok. Kemarin aku melelang sepotong batu permata dan meminta master membuatnya menjadi liontin kecil. Pulanglah untuk melihat apakah kamu suka, anak muda seperti kalian nggak suka gelang permata."

Kayla terdiam selama beberapa detik, lalu menjawab, "Baik."

Kalau Evi hanya menyuruhnya pulang untuk mengambil barang, dia akan menolak. Bagaimanapun, dia akan segera bercerai dengan Theo, tetapi Evi sedang kurang sehat.

Bella tahu bahwa dia tidak bisa membujuk Kayla, jadi dia terpaksa mengantarnya ke bawah dan tidak lupa mengingatkan. "Percaya atau nggak, ibu mertuamu pasti sengaja."

Mobil yang familier parkir di depan pintu kompleks, Theo sedang bersandar di pintu mobil sambil merokok. Ketika mendengar ada yang datang, dia langsung mendongak dan sepasang matanya tampak sangat suram ....

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ristiana Cakrawangsa
thei sebenarnya suka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 5 Mencambuknya dengan Ikat Pinggang

    Di sepanjang jalan, keadaan di dalam mobil sangat hening. Suasana tegang ini membuat Paman Dafa tidak berani mengubah kecepatan mengemudi.Setelah sampai di tempat parkir sebuah vila yang terletak di pinggiran kota, dia baru menghela napas panjang dan turun untuk membuka pintu mobil.Kayla tidak sesombong Theo dan tidak suka "dilayani". Ketika dia hendak membuka pintu, Theo berkata dengan santai, "Aku suka cewek bodoh yang berdada besar?"...Kayla hampir tersedak. Kalau Theo tidak mengungkit hal itu, dia mungkin sudah lupa. Dia mengucapkan hal seperti itu hanya untuk memfitnah Theo, bagaimana mungkin dia tahu jenis wanita yang disukai Theo!Dia menoleh dan mata Theo kebetulan mendarat di bawah tulang selangkanya. Baik disengaja ataupun tidak, terkandung maksud lain dari tatapan Theo.Kayla dapat memahami maksud lain dari tatapan ini, yaitu merendahkan."Bukannya wajar kalau pria suka dada besar?"Karena itu, setelah tiga tahun menikah, Theo bahkan tidak mempunyai sedikit pun hasrat pa

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 6 Alasan Bercerai: Dia Tidak Kompeten

    Kayla tidak menyadari ada yang aneh dengan ucapan Theo. Karena masih kesal dengan sikap cuek Theo, dia pun mengendus dengan marah, "Ya."Theo mengambil sup itu dan menghabisinya dalam sekali teguk. Namun, Theo agak kuat ketika meletakkan mangkuk hingga membunyikan suara, "bruk".Kemudian, Theo mengangkat selimut dan berbaring. Sedangkan Kayla membelakanginya dan mematikan lampu di sisinya. Dia memejamkan mata dan bersiap untuk tidur.Tahun ini, sesekali mereka akan tidur seranjang, tetapi jarak di antara mereka masih cukup untuk ditempati dua orang.Namun, malam ini sedikit berbeda ....Dia sudah tidur nyenyak. Tubuh Theo tiba-tiba mendekat padanya dan hampir memeluknya. Punggungnya menempel pada dada Theo dan dia dapat merasakan tekstur otot Theo yang terhalang oleh dua helai kain.Napas Theo yang berat dan kasar terasa dekat di telinganya. Kini, suhu ruangan pun meningkat.Sebelum Kayla bereaksi, sesuatu menghantam pinggulnya. Dia tercengang dan langsung menyadari ada yang aneh denga

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 7 Tidak Bisa Mengendalikan Diri

    Kayla memang sengaja. Merebut pria harus menggunakan cara keji.Jakun Theo bergulir ke atas dan bawah. Tangannya yang sedang memegang ponsel menegang dan jari-jarinya mengepal.Terdengar suara di ujung lain telepon. "Pak Theo, kalau kaki Raline lumpuh, kariernya sebagai penari akan berakhir. Dulu, demi menjadi penari internasional, dia nggak ingin Anda digosipkan karena latar belakangnya, dia sudah cukup banyak menderita. Sekarang, dia cedera dan setiap minggu perlu menjalani terapi fisik."Theo menggertakkan giginya, lalu turun dari kasur sambil berkata, "Jaga dia dulu."Kayla tidak menahan Theo karena dia tahu pria itu tetap akan pergi, jadi dia tidak ingin mempermalukan diri sendiri.Lagi pula, dia tidak ingin merebut Theo, dia hanya ingin ... membuat Raline kesal, ini juga termasuk balas dendam.Setelah berganti pakaian, Theo langsung pergi. Dia tidak mengatakan sepatah kata pun pada Kayla.Di lantai bawah, semua orang sudah tidur, hanya tersisa lampu darurat yang masih menyala.Di

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 8 Pak Theo Menyuruhmu Menunggunya

    "Turun!"Kayla diberhentikan di jalan raya, mudah untuk mencari taksi. Kayla menduga Theo ingin segera pergi ke rumah sakit untuk menemui Raline, dia juga tidak ingin melihat mereka bermesraan di rumah sakit.Tanpa ragu-ragu, dia langsung membuka pintu mobil dengan sombong dan melangkah turun.Bersamaan dengan deru mobil yang keras, debu pun beterbangan dan menerpa wajahnya.Kayla berteriak pada mobil yang sudah berbaur dengan mobil-mobil lainnya, "Nggak sabaran sekali. Apa dia sudah mati dan menyuruhmu pergi mengambil jenazahnya?"Satu-satunya tanggapan yang dia dapatkan adalah keheningan.Kemudian, Kayla berdiri di pinggir jalan untuk menunggu taksi. Namun, ketika dia menunggu, sebuah Bentley hitam melaju ke arahnya dan berhenti di depannya.Paman Dafa keluar dari mobil sambil berkata dengan hormat, "Nyonya Kayla, Tuan Muda meminta saya mengantar Anda pulang."Kayla memahami maksud dari situasi ini. Meskipun Theo menelantarkannya, Theo sudah mengutus orang untuk menjemputnya.Dia tid

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 9 Pasangan Kencan Barunya

    Kayla tidak mungkin menunggu Theo datang. Namun, dia sudah meremehkan kecepatan pria itu. Tepat ketika dia sampai di depan pintu, dia melihat sosok tinggi berjalan menghampirinya.Theo mengenakan kemeja hitam pas badan dengan celana panjang yang rapi. Dia tampak tampan, berwibawa dan aura arogannya sangat menonjol.Tampan, berwibawa, muda dan kaya ....Selain suka mempermainkan wanita, Theo jelas merupakan tipe idaman para wanita.Axel berjalan mendampinginya. Jika dibandingkan, aura mereka berdua berbeda jauh.Kayla tertegun selama beberapa detik. Setelah Theo sampai di hadapan Kayla, dia pun mengerutkan keningnya sambil mengungkapkan kekesalannya, "Paman Dafa bilang semalam kamu nggak pulang?"Dia datang untuk menanyakan hal ini?"Apa Paman Dafa nggak memberitahumu? Aku bukan hanya nggak pulang semalam, kelak, aku juga nggak akan pulang."Kayla berbalik dan ingin berjalan dari sisi lain, tetapi dihalangi oleh Axel. "Bu Kayla, Pak Theo naik ke atas karena tahu Anda sedang berada di si

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 10 Lihat, Bukannya Itu Istrimu?

    Kayla menatapnya dengan kaget sambil berkata, "Kalau kamu menyukai seseorang, apa kamu akan mengabaikannya selama tiga tahun? Cintamu sungguh unik!"Bella setuju. "Benar juga, tapi kenapa dia bersikeras menyuruhmu pulang? Lagian, kamu juga harus pindah lagi setelah tiga bulan. Sungguh merepotkan."Kayla tidak tahu alasan di balik pertanyaan itu dan tidak tertarik untuk mencari tahu.Malam ini, mereka berdua pergi makan sup bersama.Kayla memesan sup super pedas hingga sekujur tubuhnya berkeringat dan terasa segar.Malam ini, Kayla mematikan ponselnya karena takut diganggu oleh Theo lagi.Keesokan harinya, dia bangun pagi-pagi sekali. Dia memasukkan kopernya ke dalam mobil dan pindah ke kompleks kontrakan barunya.Kemudian, dia merapikan pakaiannya dan pergi ke tempat kerja yang dia lamar.Studio Yunox.Hardy adalah penanggung jawab tempat ini. Dia berusia enam puluhan tahun dan sosoknya tidak tinggi. Dia kaget saat melihat Kayla!"Kamu adalah ahli restorasi bernama 'Key' yang diperkena

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 11 Ini Pria Barumu?

    Suasana di kedai sangat ramai dan dipenuhi dengan aroma kembang api yang menyengat.Kayla menyanggul rambutnya yang agak kering dengan jepitan rambut. Saat dia menundukkan kepalanya, poninya tergerai hingga menutupi kedua sisi wajahnya. Rambut hitamnya membuatnya kulitnya yang putih terlihat makin cerah dan menawan.Dia menunjuk menu sambil memiringkan kepalanya ke dekat seorang pria untuk mengatakan sesuatu.Pria itu mengangguk dan Kayla pun tersenyum sambil mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan.Carlos mengernyit sambil berkata, "Sepertinya setelah berpisah denganmu, istrimu hidup bahagia!"Theo tidak menjawab, dia berbalik meninggalkan ruangan ....Di kedai, Rio meneguk sebotol bir, lalu berkata dengan tidak percaya, "Aku kamu benar-benar adalah Key? Orang yang berhasil memperbaiki vas bunga yang rusak parah?"Kayla terdiam.Rio sudah menanyakan pertanyaan ini berulang kali, sekarang, dia tidak tahu harus bagaimana menjawab Rio.Hardy menendangnya dari bawah meja sambil berka

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 12 Pergi ke Dinas Kependudukan

    Keheningan di dalam mobil berlangsung cukup lama.Theo menoleh untuk menatapnya. "Karena kamu bodoh, otakmu bermasalah dan kamu buta.""Aku sungguh ...." Kayla tersenyum marah. "Kenapa aku membuang-buang waktu untuk bicara dengan orang bodoh sepertimu?"Dia berbalik dan hendak membuka pintu mobil, tetapi Theo menghentikannya. Wajah Theo yang tampan tampak sangat suram.Melihat tidak ada tanggapan dari dalam mobil, Rio yang berada di luar pun mengetuk jendela dengan panik sambil berseru, "Key, apa terjadi sesuatu padamu?""Kay?" Mata Theo dipenuhi dengan hawa dingin. "Akrab sekali, belum bercerai sudah mau mengumumkan hubungan kalian? Tapi kemampuanmu dalam memilih pria sungguh menurun drastis."Ketika melontarkan kalimat terakhir ini, Theo hampir menggertakkan giginya.Kayla malas menjelaskan kesalahpahaman yang ditimbulkan oleh nama ini, lagian juga tidak penting."Ya, aku memang buruk dalam memilih pria. Bukankah itu sebabnya aku menikah denganmu? Aku dan Rio hanya re ... teman. Kamu

Bab terbaru

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 815 Aku Tidak akan Menuruti Keinginanmu

    Sembari berbicara, Lilya terus melirik Celine dengan sudut mata. Sekarang, dia sangat merasa bersalah dan ingin melakukan sesuatu untuk menebus kesalahannya. Karena emosi ini, Lukas yang selalu diutamakan sejak kecil pun turun pangkat.Namun, Lukas tidak tahu apa-apa. Dia membelalakkan matanya dengan kaget sambil bertanya dengan kesal, "Bu, racun apa yang dia berikan pada Ibu sampai membuat Ibu membelanya seperti ini? Lihatlah luka di wajahku ini, ini yang namanya menguji?"Sembari berbicara, dia membungkuk untuk memperlihatkan memarnya pada Lilya. "Dia ingin membunuhku, Ibu masih membelanya."Hasan yang berada di dalam ruangan mendengar ucapan ini, dia mengerutkan kening sambil berkata, "Diam kamu, kamu itu pria, luka sekecil ini membuatmu menjerit seperti ini?"Dia menatap wajah Lukas yang dipenuhi dengan memar sambil berkata dengan nada menghina, "Dipukuli oleh wanita masih berani mengadu.""Lalu apa yang bisa lakukan? Ayah nggak mengizinkanku memukul wanita, apa lagi yang bisa kula

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 814 Tidak Bisa Memuat Dua Kursi Roda

    Percakapan macam apa ini? Carlos tidak sanggup? Masih perlu membuktikan?Revin diam-diam mengangkat sekat, dia takut Carlos akan membungkamnya. Dengar-dengar, kebanyakan pria yang kekurangan dalam hal tersebut memiliki gangguan mental, pantas saja sifat Carlos sangat aneh.Di kursi belakang, Carlos menatap Celine dengan tajam, seolah-olah ingin menggali dua lubang di tubuh Celine. "Kamu nggak puas dengan keterampilanku?"Celine berpikir sejenak sebelum menjawab dengan serius, "Delapan dari sepuluh kali kamu hanya berbaring, apa kamu pantas menanyakan hal seperti ini?""Aku hanya berbaring diam? Siapa yang meminta berhenti di tengah proses? Siapa yang pergi setelah dirinya terpuaskan?" Dia menatap Celine sambil tersenyum dingin. "Celine, semoga kelak kamu nggak nangis."Jarak hotel itu tidak jauh. Ketika mereka masih berbicara, mobil sudah berhenti.Carlos berkata, "Turun.""Untuk apa?" Celine tidak menyangka Carlos akan menggunakan alasan bertemu dengan Hasan untuk membawanya ke hotel.

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 813 Kamu Ingin Menyenangkanku

    Di bawah penerangan cahaya, Celine membantu Lyon merapikan celana dan Lyon pun menunduk untuk menatapnya. Jalanan yang terlihat melalui jendela di belakangnya. Terkadang, ada pejalan kaki yang lewat dengan kepala tertunduk sehingga membuat suasana di toko menjadi lebih hangat.Lyon menatap cermin berulang kali, lalu berkata dengan serius, "Bagus."Celine mengangguk. "Bayar pakai kartu atau QRIS?"Ekspresinya sangat datar, dia sama sekali tidak terlihat gembira saat ada yang memuji karyanya. Singkatnya, dia tidak tampak seperti desainer, melainkan seperti robot penghasil uang yang tidak berperasaan.Lyon tertegun sejenak, lalu berkata sambil tersenyum pasrah, "Kamu ....""Celine." Terdengar suara Carlos dari pintu.Celine menoleh ke arah datangnya suara. Carlos berdiri di bawah lampu, sosoknya yang tinggi, ekspresinya yang muram dan suaranya yang berat memancarkan suatu aura mendominasi. Celine mengerutkan kening sambil bertanya dengan acuh tak acuh, "Ada urusan apa datang ke sini?"Set

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 812 Diusir dari Keluarga Tomson

    Mendengar ucapannya, Merlin membelalakkan matanya dengan kaget. Masalah ini tidak boleh dibicarakan di depan orang tuanya, sekarang, tindakan sekecil apa pun dapat menghancurkan harapan terakhirnya.Dia sudah berusaha keras selama bertahun-tahun untuk membangun citra gadis baik, tidak boleh dirusak begitu saja."Kamu masih tahu malu, nggak? Di satu sisi, kamu nggak berharap merasakan kasih sayang dari mereka, tapi di sisi lain, kamu malah mengadu. Tindakanmu ini disebut munafik."Celine mendengus dingin. Dia sama sekali tidak menyembunyikan niatnya, dia ingin memanfaatkan Keluarga Tomson untuk mencapai tujuannya. "Kalau aku nggak meminta orang lain menaklukkanmu, apa aku harus mengambil pisau dapur dan bertarung nyawa denganmu? Merlin, sadarlah, sekarang masyarakat dikendalikan oleh hukum."Merlin tercengang.Kata-kata yang dilontarkan Celine bagaikan sindiran untuk diri sendiri. Masyarakat hukum? Dia mencelakai begitu banyak orang, beraninya mengatakan masyarakat dikendalikan oleh huk

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 811 Merlin Ingin Membunuhku

    Tentu saja, Carlos tidak akan melakukan apa pun pada Celine. Baik dari segi didikan maupun karakter yang tertanam dalam dirinya, dia tidak akan melakukan hal tidak senonoh seperti memerkosa wanita.Selain itu, dia menemukan Celine bukan sengaja memprovokasinya, melainkan benar-benar tidak bereaksi terhadap sentuhannya.Kening Carlos diselimuti dengan hawa dingin, tatapannya yang tajam tertuju pada badan Celine. Pakaian Celine berantakan, leher dan lengan Celine dipenuhi dengan bekas merah. Celine pun menatapnya dengan linglung, seolah-olah baru dilecehkan secara brutal.Jelas-jelas dia tidak mengerahkan banyak tenaga, bahkan sudah mengontrol tenaganya, tetapi bekas sekecil apa pun tampak sangat mencolok di kulit putih Celine.Carlos mengatupkan bibirnya untuk menahan suatu emosi yang tak dapat diluapkan, lalu mengulurkan tangannya untuk membuka laci di samping tempat tidur. Memang benar, terdapat beberapa botol obat. Setelah beberapa saat, dia baru mengucapkan satu kalimat, "Celine, ka

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 810 Aku Selalu Makan Obat

    Melihatnya marah, Ratna yang berada di samping pun berkata dengan getir, "Pak, Nyonya sudah tidur."Carlos hanya melirik Ratna dan langsung naik ke atas dengan galak. Saat melewati ruang tamu, dia melihat dua lembar kertas A4 di atas meja. Meskipun dia tidak melihat tulisan di atas kertas dengan jelas, dia tahu kata-kata apa yang tertera di atas kertas.Pembuluh darah di wajahnya berkedut. Dia bertanya dengan nada dingin, "Apa juga ada di meja makan? Dia meletakkan kertas itu di setiap tempat yang aku lalui?"Ratna tidak bersuara, artinya dia membenarkan dugaan Carlos.Setelah terdiam selama beberapa menit, Carlos tertawa dengan marah. Celine bertekad untuk menceraikannya?Dia bergegas ke atas dengan ekspresi dingin. Seketika, percikan api di hatinya langsung menyala saat mengetahui Celine mengunci pintu. Dia menahan amarahnya, lalu mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu.Setelah beberapa saat, pintu terbuka. Celine menahan pintu agar Carlos tidak bisa masuk. "Ada urusan apa?"Carlo

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 809 Permainan Asmara

    Shanny baru sadar kamera ponselnya mengarah ke belakang orang-orang itu. Dia mengangkat ponselnya dan berjalan ke hadapan orang-orang itu dengan santai. "Astaga, kok bisa dipukuli sampai memar seperti ini, mungkin ibu kandungmu pun nggak mengenalimu lagi."Celine pun tidak bisa mengenali orang itu sebelum mendengar suara memohon yang familier. "Nona Celine, Nona Celine, kami sudah tahu salah, kami nggak seharusnya menindasmu. Tolong ampuni kami, tolong minta Paman Hasan jangan pergi mencari orang tua kami lagi."Dia membela diri dengan terisak-isak. Kalau dia masih memiliki cara lain, seorang pria dewasa sepertinya tidak akan memohon ampun di pinggir jalan. Meskipun reputasinya buruk dan dia tidak terlalu mementingkan harga diri, siapa yang akan menginjak harga diri sendiri?"Aku memang pernah memukulmu dulu, tapi kamu juga memukulku. Bisa dibilang kita hanya berselisih, bukan menindas secara sepihak. Beberapa waktu lalu kamu mematahkan satu kakiku dan aku pun nggak pergi mencarimu."S

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 808 Cindy akan Segera Pulang

    Sepertinya suasana hati Celine sangat baik, dia meluapkan semua emosinya yang terpendam selama ini. Dia menopang dagunya sambil melebarkan senyuman di sudut bibirnya. Dari sisi mana pun, senyuman ini tampak sangat provokatif dan bibir merahnya sedikit terbuka.Melihatnya hendak mengatakan sesuatu, Carlos mengerutkan kening dan langsung menyelanya, "Diam."Dia hanya bisa berpikir bahwa Celine sengaja membuatnya kesal karena sudah dicueki selama dua tahun ini. "Dulu siapa yang bersikeras ingin menikah denganku?"Celine mengangkat kepalanya untuk meneguk habis arak di dalam gelas. Cairan dingin mengalir ke tenggorokannya dan masuk ke perutnya. Detik berikutnya, sensasi terbakar pun menyebar dari perutnya ke sepanjang pembuluh darah di tubuhnya.Perlahan-lahan muncul rona merah di kulit putihnya. Matanya berkilau, seolah-olah sedang dimasuk cinta.Melihat gelas kosong di tangan Celine, kerutan di alis Carlos menjadi makin dalam. "Apa kamu sapi? Siapa yang mengajarimu cara meminum arak?"Aw

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 807 Apa Kamu Tahu Malu?

    Carlos hendak membungkuk untuk memeriksa kondisi Merlin. Mendengar ucapan ini, dia tidak tahu apakah dirinya harus melanjutkan tindakannya.Lilya yang berada di luar mendengar kebisingan dari kamar Celine. Dia mengira Celine terjatuh karena tidak leluasa bergerak, dia bergegas memasuki kamar. "Celine, ada apa?"Begitu selesai berbicara, dia langsung melihat Merlin yang terbaring diam di atas lantai. "Merlin ... kok bisa pingsan? Carlos, cepat telepon ambulans. Hasan, Hasan ...."Celine menyela teriakannya. "Dia pura-pura."Lilya berhenti berteriak, dia menatap Celine dengan kaget. "Kalau nggak percaya, tusukkan saja beberapa jarum ke tubuhnya. Kujamin dia akan melompat tinggi."Setelah dia selesai berbicara, Merlin yang berbaring di lantai mengerang pelan dan tampak sangat kesakitan. Dia memegang kepalanya sambil membuka mata. Begitu membuka mata, dia melihat sekeliling dan pada akhirnya pandangannya tertuju pada Carlos. "Kak Carlos, ada apa denganku?"Carlos tertegun.Begitu pula deng

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status