Beranda / Romansa / Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi / Bab 9 Pasangan Kencan Barunya

Share

Bab 9 Pasangan Kencan Barunya

Penulis: Sakura
Kayla tidak mungkin menunggu Theo datang. Namun, dia sudah meremehkan kecepatan pria itu. Tepat ketika dia sampai di depan pintu, dia melihat sosok tinggi berjalan menghampirinya.

Theo mengenakan kemeja hitam pas badan dengan celana panjang yang rapi. Dia tampak tampan, berwibawa dan aura arogannya sangat menonjol.

Tampan, berwibawa, muda dan kaya ....

Selain suka mempermainkan wanita, Theo jelas merupakan tipe idaman para wanita.

Axel berjalan mendampinginya. Jika dibandingkan, aura mereka berdua berbeda jauh.

Kayla tertegun selama beberapa detik. Setelah Theo sampai di hadapan Kayla, dia pun mengerutkan keningnya sambil mengungkapkan kekesalannya, "Paman Dafa bilang semalam kamu nggak pulang?"

Dia datang untuk menanyakan hal ini?

"Apa Paman Dafa nggak memberitahumu? Aku bukan hanya nggak pulang semalam, kelak, aku juga nggak akan pulang."

Kayla berbalik dan ingin berjalan dari sisi lain, tetapi dihalangi oleh Axel. "Bu Kayla, Pak Theo naik ke atas karena tahu Anda sedang berada di sini."

Lalu kenapa? Apa dia perlu menangis karena terharu?

Axel adalah salah satu dari beberapa orang di sekitar Theo yang mengetahui hubungan mereka, tetapi dia selalu memanggil Kayla dengan panggilan "Bu Kayla atau Nona Kayla".

Dia sudah menjadi pengasuh Theo selama tiga tahun, jangankan Theo, bahkan bawahan Theo pun tidak menganggapnya sebagai Nyonya Oliver dan tidak menghormatinya.

Kayla memandang Axel yang menghalanginya sambil berkata dengan marah, "Pak Axel, apa kamu tahu di zaman kuno orang sepertimu disebut sebagai apa?"

Pecundang!

"Kayla." Terdengar kekesalan di suara Theo. "Suami istri bertengkar itu hal umum. Kamu bahkan nggak membawa pakaian, sepatu dan perhiasanmu pergi. Bukankah karena ingin aku membujukmu? Axel, pesan restoran."

Setelah memerintah, dia berkata pada Kayla, "Ayo makan malam bersama hari ini. Nggak lama lagi akan ada pameran perhiasan, belilah apa pun yang kamu suka."

Biasanya, ini adalah cara yang Theo gunakan untuk baikan dengan Kayla setelah bertengkar. Dia membelikan tas, pakaian, perhiasan dan benda apa pun yang dapat dibeli dengan uang. Dulu, Kayla selalu menghibur diri sendiri dan berpikir bahwa Theo adalah pria lugu yang tidak mengerti cara membujuk wanita. Namun, setelah melihat betapa pedulinya dia pada Raline, Kayla pun tersadar.

Kayla mencibir sambil berkata dengan sinis, "Aku sengaja meninggalkan barang-barang itu untuk Raline. Bukannya dia suka memungut barang orang? Tumpukan sampah itu adalah hadiah pernikahan yang kuberikan untuk kalian!"

Karin yang berada di samping pun menyela, "Nyonya Oliver, Anda salah paham pada Raline. Meskipun dia menyukai Pak Theo, dia nggak berniat untuk merusak hubungan kalian! Dia meminta Pak Theo memesankan tas ini karena dia nggak punya keanggotaan merk ini, sehingga nggak bisa memesan. Kalau Anda suka, kami akan memberikannya pada Anda. Anda nggak perlu menggunakan kata-kata selingkuhan untuk menghina orang, bukan?"

Kalau ada tingkatan orang munafik, Karin menduduki peringkat teratas.

Karena ingin melibatkan tas ke dalam konflik ini ... Kayla berbalik dan berkata sambil tersenyum menawan, "Oke, kalau begitu terima kasih, ya."

Tas ini sulit didapatkan, Bella pasti suka.

Apalagi ... dia tidak perlu bayar, mana mungkin menolak?

Mengenai Theo, Kayla tidak peduli soal pendapatnya.

Melihat Kayla hendak pergi ke kasir, Theo langsung meraih pergelangan tangannya sambil berkata, "Sudah cukup ributnya. Kalau kamu suka, akan kupesankan satu lagi, nggak akan lama, kok."

Hati Kayla bergetar dan kepahitan pun melintas di hatinya.

Memikirkan kehidupan pernikahannya yang dingin selama tiga tahun ini, betapa hancurnya dirinya dan melihat Theo begitu menyayangi Raline ....

Dia memahami maksud Theo, tas ini untuk Raline, dia tidak boleh menyentuhnya.

Wajahnya agak memucat, tetapi dia tidak membiarkan Theo menyadari hal itu. Dia berbalik dan asal menunjuk sebuah tas pria sambil berkata pada pramuniaga toko, "Bungkus tas pria ini untukku."

Theo menggertakkan giginya. Melihat Kayla bukan hanya tidak marah, tetapi juga membelikannya hadiah, suasana hatinya yang sudah tertekan selama beberapa hari ini pun menjadi jauh lebih baik.

Meskipun Theo tidak menyukai tas pria itu, suaranya menjadi jauh lebih lembut. "Setelah selesai makan malam, aku akan mengutus orang pergi mengambil barang-barangmu dari rumah Bella."

Kayla mengabaikannya dan lanjut bertanya pada pramuniaga itu, "Apa bisa menulis kartu ucapan?"

Pramuniaga itu mengangguk sambil menjawab, "Bisa."

"Kalau begitu, tolong tulis 'Tuan Joe, Selamat Hari Kasih Sayang'."

Kelopak mata Theo berkedut kuat. Jari-jarinya yang sedang menggenggam pergelangan tangan Kayla pun melemas. "Siapa Tuan Joe?"

"Teman kencanku malam ini," jawab Kayla dengan santai.

Kayla melepaskan tangannya dari genggaman Theo, lalu berkata, "Pak Theo, sudah cukup ributnya. Kalau kamu suka, akan kupesan satu lagi. Nggak akan lama, kok."

Mendengar Kayla menjawabnya dengan kata-kata yang dia ucapkan tadi, pembuluh darah di dahi Theo membengkak dan garis rahangnya yang tajam pun melengkung.

Pramuniaga itu sudah mencetak setruk, tapi melihat situasi ini, dia tidak berani berbicara.

Kayla mengeluarkan sebuah kartu dan menyerahkannya sambil berkata, "Gesek kartu ini."

Terlintas kemarahan di wajah Theo yang suram. "Kayla, dengan gaji 9 juta sebulan, apa kamu mampu membeli tas ini?"

Theo sudah memblokir kartu hitam tak terbatas yang dia berikan pada Kayla sebelumnya. Selain pengeluaran besar di hotel kemarin, tahun ini, dia tidak pernah menggunakan uang di dalam kartu itu.

Dengan gaji bulanan 9-10 juta, meskipun dia tidak makan dan minum selama setahun, dia hanya bisa menabung 100 juta. Dia bahkan tidak mampu membayar setengah harga tas ini.

Tak disangka, terdengar bunyi "Ting" dan kartu berhasil digesek. "Tit tit tit", mesin gesek mulai mencetak setruk.

Kayla menerima kotak kado dari pramuniaga itu dan langsung berbalik pergi.

Theo menatap punggung Kayla, sepasang matanya seolah-olah akan meledak karena marah.

Setelah keluar dari mal, langit sudah mulai gelap, Kayla yang sedang kesal pun langsung naik taksi menuju toko barang antik milik Bella.

Saat ini, Bella sedang santai. Melihatnya datang, Bella langsung berdiri untuk menyambutnya. "Kenapa datang kemari? Bukannya kamu bilang malam ini akan memasakkan sup untukku?"

Kayla melemparkan kotak kado di tangannya pada Bella, lalu duduk di sofa sambil berkata dengan lesu, "Jangan dibahas lagi, sungguh sial."

Bella memegang kotak kado itu dengan kaget. "Apa ini? Hadiah untukku?"

Kayla memejamkan matanya sambil menjawab dengan linglung, "Ya."

Bella membuka kotak kado dengan gembira. Ketika melihat tas pria di dalamnya, Bella tercengang sambil berkata dengan kecewa, "Meskipun aku nggak feminin, kamu nggak perlu mengingatkanku dengan cara seperti ini."

Kayla menjawab dengan tenang, "Kamu bisa menghadiahkannya pada pacarmu."

Bella terdiam.

Dia tidak punya pacar. Apakah Kevin, Andy dan Jeff dari klub termasuk?

Kayla beristirahat sejenak, setelah suasana hatinya lebih tenang, dia menceritakan kejadian di mal kepada Bella.

Mendengar Kayla mengatakan Theo memaksanya pulang, Bella merasa aneh. Setelah termenung untuk beberapa saat, dia pun bertanya dengan kaget, "Apakah si berengsek Theo itu menyukaimu?"

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
ngakak terus bacqnya sama kelakuan kayla dan theo hahahaaa suka bilang dong theo
goodnovel comment avatar
chozy1023
Ini baru yg namanya Wanita Tangguh! Keren bgt Kayla!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 10 Lihat, Bukannya Itu Istrimu?

    Kayla menatapnya dengan kaget sambil berkata, "Kalau kamu menyukai seseorang, apa kamu akan mengabaikannya selama tiga tahun? Cintamu sungguh unik!"Bella setuju. "Benar juga, tapi kenapa dia bersikeras menyuruhmu pulang? Lagian, kamu juga harus pindah lagi setelah tiga bulan. Sungguh merepotkan."Kayla tidak tahu alasan di balik pertanyaan itu dan tidak tertarik untuk mencari tahu.Malam ini, mereka berdua pergi makan sup bersama.Kayla memesan sup super pedas hingga sekujur tubuhnya berkeringat dan terasa segar.Malam ini, Kayla mematikan ponselnya karena takut diganggu oleh Theo lagi.Keesokan harinya, dia bangun pagi-pagi sekali. Dia memasukkan kopernya ke dalam mobil dan pindah ke kompleks kontrakan barunya.Kemudian, dia merapikan pakaiannya dan pergi ke tempat kerja yang dia lamar.Studio Yunox.Hardy adalah penanggung jawab tempat ini. Dia berusia enam puluhan tahun dan sosoknya tidak tinggi. Dia kaget saat melihat Kayla!"Kamu adalah ahli restorasi bernama 'Key' yang diperkena

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 11 Ini Pria Barumu?

    Suasana di kedai sangat ramai dan dipenuhi dengan aroma kembang api yang menyengat.Kayla menyanggul rambutnya yang agak kering dengan jepitan rambut. Saat dia menundukkan kepalanya, poninya tergerai hingga menutupi kedua sisi wajahnya. Rambut hitamnya membuatnya kulitnya yang putih terlihat makin cerah dan menawan.Dia menunjuk menu sambil memiringkan kepalanya ke dekat seorang pria untuk mengatakan sesuatu.Pria itu mengangguk dan Kayla pun tersenyum sambil mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan.Carlos mengernyit sambil berkata, "Sepertinya setelah berpisah denganmu, istrimu hidup bahagia!"Theo tidak menjawab, dia berbalik meninggalkan ruangan ....Di kedai, Rio meneguk sebotol bir, lalu berkata dengan tidak percaya, "Aku kamu benar-benar adalah Key? Orang yang berhasil memperbaiki vas bunga yang rusak parah?"Kayla terdiam.Rio sudah menanyakan pertanyaan ini berulang kali, sekarang, dia tidak tahu harus bagaimana menjawab Rio.Hardy menendangnya dari bawah meja sambil berka

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 12 Pergi ke Dinas Kependudukan

    Keheningan di dalam mobil berlangsung cukup lama.Theo menoleh untuk menatapnya. "Karena kamu bodoh, otakmu bermasalah dan kamu buta.""Aku sungguh ...." Kayla tersenyum marah. "Kenapa aku membuang-buang waktu untuk bicara dengan orang bodoh sepertimu?"Dia berbalik dan hendak membuka pintu mobil, tetapi Theo menghentikannya. Wajah Theo yang tampan tampak sangat suram.Melihat tidak ada tanggapan dari dalam mobil, Rio yang berada di luar pun mengetuk jendela dengan panik sambil berseru, "Key, apa terjadi sesuatu padamu?""Kay?" Mata Theo dipenuhi dengan hawa dingin. "Akrab sekali, belum bercerai sudah mau mengumumkan hubungan kalian? Tapi kemampuanmu dalam memilih pria sungguh menurun drastis."Ketika melontarkan kalimat terakhir ini, Theo hampir menggertakkan giginya.Kayla malas menjelaskan kesalahpahaman yang ditimbulkan oleh nama ini, lagian juga tidak penting."Ya, aku memang buruk dalam memilih pria. Bukankah itu sebabnya aku menikah denganmu? Aku dan Rio hanya re ... teman. Kamu

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 13 Dia Menyetujui Permintaan untuk Bercerai

    Kayla hendak memblokir nomor WhatsApp Theo juga, tetapi pada akhirnya dia menahan diri. Bagaimanapun, dia harus mempunyai kontak Theo untuk membicarakan soal perceraian.Kayla bersumpah pada dirinya sendiri. Setelah dia menyelesaikan prosedur cerai, dia akan langsung memblokir semua kontak Theo dan tidak akan pernah berhubungan dengan Theo lagi.Saat ini, dua rekan di sampingnya sedang bergosip, "Pagi ini, pria yang datang untuk menanyakan soal Kak Dara sungguh tampan. Aku penasaran apakah dia sudah menikah."Kayla agak kaget. Pria yang datang ke studio pagi ini adalah Axel. Sebenarnya, dia melihat Axel. Saat itu, dia tidak sengaja menumpahkan air dan sedang mengambil kain pel untuk mengepel lantai. Jadi, dia pun tidak menghiraukan Axel dan langsung berbalik pergi.Pada saat itu ....Dia ingat bahwa Dara sedang membersihkan tempat kerjanya.Kedua rekannya masih mengobrol. "Dia menanyakan jabatan Kak Dara? Kak Dara mengenakan seragam pembersih dan mengepel lantai, apa kurang jelas?"Kay

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 14 Kayla, Kamu Mempermainkanku?

    Kayla tidak menyangka Theo akan tiba-tiba setuju untuk bercerai.Akan tetapi, bukankah ini yang dia inginkan?Dia tersenyum riang sambil berkata, "Terima kasih atas kesediaan Pak Theo."Kemudian, dia berbalik meninggalkan tempat yang membuatnya kesal ini ....Sesampai di rumah, Kayla memasukkan semua dokumen yang diperlukan besok ke dalam tas. Namun, ketika melihat foto di akta nikah, dia termenung.Selama bertahun-tahun menikah, ini adalah satu-satunya foto bersama yang mereka miliki.Dia menatap ekspresi datar Theo di foto itu dan rasa sakit pun perlahan-lahan memenuhi hatinya.Untung saja pernikahan yang memilukan ini akan segera berakhir.Di malam hari, dia tidak perlu lagi duduk di ruang tamu yang sepi dan menatap jam dinding sambil bertanya-tanya apakah suaminya akan pulang malam ini. Jantungnya tidak akan berdebar kencang karena sentuhan yang tidak disengaja dan pada akhirnya menyadari kalau semua itu hanyalah angan-angannya.Kayla melihat foto itu untuk terakhir kalinya, lalu m

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 15 Pergi Lakukan Tes DNA

    Kayla dikejutkan oleh teriakan Theo. Seketika, dia tertegun. Dia melihat ke arah Evi yang sedang menatapnya, lalu berjalan ke luar ruangan."Apa kamu bilang?"Dia mempermainkan Theo?Theo berkata dengan suara berat, "Di mana kamu sekarang?""Rumah sakit ...."Dia belum sempat mengatakan "ibu sakit", tetapi Theo sudah menyelanya dengan kasar, "Kayla, sekalipun kamu harus mencari alasan, carilah alasan yang masuk akal. Sebelumnya kamu sangat nggak sabar untuk bercerai, baru berlalu satu malam, kamu sudah sakit hingga terbaring lemas di ranjang pasien? Atau kamu melakukan semua ini bukan karena ingin bercerai, melainkan sedang tarik ulur?"Kayla tahu bahwa citranya di hati Theo kurang baik, tetapi dia tidak menyangka akan seburuk ini. Theo bahkan belum mendengarnya menyelesaikan ucapannya, tetapi sudah menghakiminya.Dia menarik napas dalam-dalam untuk menekan rasa sakit hatinya, lalu berkata, "Bukan aku, Ibu yang sakit. Ibu demam 40 derajat, baru saja diantar ke rumah sakit."Theo yang b

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 16 Menebus Kesalahannya?

    Wanita ini ribut ingin bercerai, tetapi juga mengadu ke Evi. Jelas-jelas dia tahu kalau Evi mengetahui hal ini, Evi tidak akan menyetujui perceraian mereka.'Kayla, aku sungguh meremehkanmu!'Evi tertegun. "Nggak tidur bersama? Kalau begitu, ada apa dengan bekas di lehermu ...."Sembari berbicara, Evi tiba-tiba membelalakkan matanya. "Apa kamu balikan dengan Raline lagi? Dia yang membuat bekas di lehermu ini? Apa kamu mau buat aku kesal! Biar kuberi tahu, sekarang ataupun dulu, aku nggak akan menyetujui hubungan kalian!"Kalau bukan karena hanya ada satu bantal, Evi pasti akan melempar Theo lagi.Theo otomatis menyentuh lehernya. "Ibu salah paham."Dia bukan hanya tidak menjelaskan secara detail, tetapi langsung pergi ke kamar mandi sambil mengerutkan keningnya.Kayla keluar dari rumah sakit di bawah terik sinar matahari. Bella mengiriminya pesan untuk mengajaknya makan malam bersama hari ini.Melihat langit masih cerah dan tidak perlu pergi bekerja, Kayla pergi ke supermarket untuk me

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 17 Menyaksikan Seluruh Kejadian

    Di dalam ruangan, Bella mendorong Kayla yang berada di sampingnya sambil berkata, "Lihat apa? Fokus sekali, kupanggil pun nggak jawab."Kayla agak pusing, dia menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Sepertinya aku melihat Theo ....""Apa?" Bella tidak percaya, dia melihat ke arah pintu dan tidak ada seorang pun di luar sana. "Kurasa kamu berhalusinasi karena kebanyakan minum. Sekalipun Theo datang, dia nggak mungkin berada di lantai ini."Dia menunjuk ke atas sambil berkata, "Para tuan muda dan investor berada di lantai paling atas!"Kayla juga merasa dia salah lihat. Dia menarik pandangannya, lalu melihat sebaris pria yang berdiri di depannya sambil bertanya, "Kamu yang panggil?""Ya. Kusuruh datang untuk menuangkan bir. Lagian aku sudah pesan bir, sekalian biarkan mereka mendapatkan tip deh."Bella memesan para pelayan ini ketika memesan ruangan pagi ini. Saat itu, dia memesan tempat ini untuk merayakan Kayla kembali menyandang status lajang, tapi sekarang ... Kayla belum bercerai.

Bab terbaru

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 815 Aku Tidak akan Menuruti Keinginanmu

    Sembari berbicara, Lilya terus melirik Celine dengan sudut mata. Sekarang, dia sangat merasa bersalah dan ingin melakukan sesuatu untuk menebus kesalahannya. Karena emosi ini, Lukas yang selalu diutamakan sejak kecil pun turun pangkat.Namun, Lukas tidak tahu apa-apa. Dia membelalakkan matanya dengan kaget sambil bertanya dengan kesal, "Bu, racun apa yang dia berikan pada Ibu sampai membuat Ibu membelanya seperti ini? Lihatlah luka di wajahku ini, ini yang namanya menguji?"Sembari berbicara, dia membungkuk untuk memperlihatkan memarnya pada Lilya. "Dia ingin membunuhku, Ibu masih membelanya."Hasan yang berada di dalam ruangan mendengar ucapan ini, dia mengerutkan kening sambil berkata, "Diam kamu, kamu itu pria, luka sekecil ini membuatmu menjerit seperti ini?"Dia menatap wajah Lukas yang dipenuhi dengan memar sambil berkata dengan nada menghina, "Dipukuli oleh wanita masih berani mengadu.""Lalu apa yang bisa lakukan? Ayah nggak mengizinkanku memukul wanita, apa lagi yang bisa kula

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 814 Tidak Bisa Memuat Dua Kursi Roda

    Percakapan macam apa ini? Carlos tidak sanggup? Masih perlu membuktikan?Revin diam-diam mengangkat sekat, dia takut Carlos akan membungkamnya. Dengar-dengar, kebanyakan pria yang kekurangan dalam hal tersebut memiliki gangguan mental, pantas saja sifat Carlos sangat aneh.Di kursi belakang, Carlos menatap Celine dengan tajam, seolah-olah ingin menggali dua lubang di tubuh Celine. "Kamu nggak puas dengan keterampilanku?"Celine berpikir sejenak sebelum menjawab dengan serius, "Delapan dari sepuluh kali kamu hanya berbaring, apa kamu pantas menanyakan hal seperti ini?""Aku hanya berbaring diam? Siapa yang meminta berhenti di tengah proses? Siapa yang pergi setelah dirinya terpuaskan?" Dia menatap Celine sambil tersenyum dingin. "Celine, semoga kelak kamu nggak nangis."Jarak hotel itu tidak jauh. Ketika mereka masih berbicara, mobil sudah berhenti.Carlos berkata, "Turun.""Untuk apa?" Celine tidak menyangka Carlos akan menggunakan alasan bertemu dengan Hasan untuk membawanya ke hotel.

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 813 Kamu Ingin Menyenangkanku

    Di bawah penerangan cahaya, Celine membantu Lyon merapikan celana dan Lyon pun menunduk untuk menatapnya. Jalanan yang terlihat melalui jendela di belakangnya. Terkadang, ada pejalan kaki yang lewat dengan kepala tertunduk sehingga membuat suasana di toko menjadi lebih hangat.Lyon menatap cermin berulang kali, lalu berkata dengan serius, "Bagus."Celine mengangguk. "Bayar pakai kartu atau QRIS?"Ekspresinya sangat datar, dia sama sekali tidak terlihat gembira saat ada yang memuji karyanya. Singkatnya, dia tidak tampak seperti desainer, melainkan seperti robot penghasil uang yang tidak berperasaan.Lyon tertegun sejenak, lalu berkata sambil tersenyum pasrah, "Kamu ....""Celine." Terdengar suara Carlos dari pintu.Celine menoleh ke arah datangnya suara. Carlos berdiri di bawah lampu, sosoknya yang tinggi, ekspresinya yang muram dan suaranya yang berat memancarkan suatu aura mendominasi. Celine mengerutkan kening sambil bertanya dengan acuh tak acuh, "Ada urusan apa datang ke sini?"Set

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 812 Diusir dari Keluarga Tomson

    Mendengar ucapannya, Merlin membelalakkan matanya dengan kaget. Masalah ini tidak boleh dibicarakan di depan orang tuanya, sekarang, tindakan sekecil apa pun dapat menghancurkan harapan terakhirnya.Dia sudah berusaha keras selama bertahun-tahun untuk membangun citra gadis baik, tidak boleh dirusak begitu saja."Kamu masih tahu malu, nggak? Di satu sisi, kamu nggak berharap merasakan kasih sayang dari mereka, tapi di sisi lain, kamu malah mengadu. Tindakanmu ini disebut munafik."Celine mendengus dingin. Dia sama sekali tidak menyembunyikan niatnya, dia ingin memanfaatkan Keluarga Tomson untuk mencapai tujuannya. "Kalau aku nggak meminta orang lain menaklukkanmu, apa aku harus mengambil pisau dapur dan bertarung nyawa denganmu? Merlin, sadarlah, sekarang masyarakat dikendalikan oleh hukum."Merlin tercengang.Kata-kata yang dilontarkan Celine bagaikan sindiran untuk diri sendiri. Masyarakat hukum? Dia mencelakai begitu banyak orang, beraninya mengatakan masyarakat dikendalikan oleh huk

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 811 Merlin Ingin Membunuhku

    Tentu saja, Carlos tidak akan melakukan apa pun pada Celine. Baik dari segi didikan maupun karakter yang tertanam dalam dirinya, dia tidak akan melakukan hal tidak senonoh seperti memerkosa wanita.Selain itu, dia menemukan Celine bukan sengaja memprovokasinya, melainkan benar-benar tidak bereaksi terhadap sentuhannya.Kening Carlos diselimuti dengan hawa dingin, tatapannya yang tajam tertuju pada badan Celine. Pakaian Celine berantakan, leher dan lengan Celine dipenuhi dengan bekas merah. Celine pun menatapnya dengan linglung, seolah-olah baru dilecehkan secara brutal.Jelas-jelas dia tidak mengerahkan banyak tenaga, bahkan sudah mengontrol tenaganya, tetapi bekas sekecil apa pun tampak sangat mencolok di kulit putih Celine.Carlos mengatupkan bibirnya untuk menahan suatu emosi yang tak dapat diluapkan, lalu mengulurkan tangannya untuk membuka laci di samping tempat tidur. Memang benar, terdapat beberapa botol obat. Setelah beberapa saat, dia baru mengucapkan satu kalimat, "Celine, ka

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 810 Aku Selalu Makan Obat

    Melihatnya marah, Ratna yang berada di samping pun berkata dengan getir, "Pak, Nyonya sudah tidur."Carlos hanya melirik Ratna dan langsung naik ke atas dengan galak. Saat melewati ruang tamu, dia melihat dua lembar kertas A4 di atas meja. Meskipun dia tidak melihat tulisan di atas kertas dengan jelas, dia tahu kata-kata apa yang tertera di atas kertas.Pembuluh darah di wajahnya berkedut. Dia bertanya dengan nada dingin, "Apa juga ada di meja makan? Dia meletakkan kertas itu di setiap tempat yang aku lalui?"Ratna tidak bersuara, artinya dia membenarkan dugaan Carlos.Setelah terdiam selama beberapa menit, Carlos tertawa dengan marah. Celine bertekad untuk menceraikannya?Dia bergegas ke atas dengan ekspresi dingin. Seketika, percikan api di hatinya langsung menyala saat mengetahui Celine mengunci pintu. Dia menahan amarahnya, lalu mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu.Setelah beberapa saat, pintu terbuka. Celine menahan pintu agar Carlos tidak bisa masuk. "Ada urusan apa?"Carlo

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 809 Permainan Asmara

    Shanny baru sadar kamera ponselnya mengarah ke belakang orang-orang itu. Dia mengangkat ponselnya dan berjalan ke hadapan orang-orang itu dengan santai. "Astaga, kok bisa dipukuli sampai memar seperti ini, mungkin ibu kandungmu pun nggak mengenalimu lagi."Celine pun tidak bisa mengenali orang itu sebelum mendengar suara memohon yang familier. "Nona Celine, Nona Celine, kami sudah tahu salah, kami nggak seharusnya menindasmu. Tolong ampuni kami, tolong minta Paman Hasan jangan pergi mencari orang tua kami lagi."Dia membela diri dengan terisak-isak. Kalau dia masih memiliki cara lain, seorang pria dewasa sepertinya tidak akan memohon ampun di pinggir jalan. Meskipun reputasinya buruk dan dia tidak terlalu mementingkan harga diri, siapa yang akan menginjak harga diri sendiri?"Aku memang pernah memukulmu dulu, tapi kamu juga memukulku. Bisa dibilang kita hanya berselisih, bukan menindas secara sepihak. Beberapa waktu lalu kamu mematahkan satu kakiku dan aku pun nggak pergi mencarimu."S

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 808 Cindy akan Segera Pulang

    Sepertinya suasana hati Celine sangat baik, dia meluapkan semua emosinya yang terpendam selama ini. Dia menopang dagunya sambil melebarkan senyuman di sudut bibirnya. Dari sisi mana pun, senyuman ini tampak sangat provokatif dan bibir merahnya sedikit terbuka.Melihatnya hendak mengatakan sesuatu, Carlos mengerutkan kening dan langsung menyelanya, "Diam."Dia hanya bisa berpikir bahwa Celine sengaja membuatnya kesal karena sudah dicueki selama dua tahun ini. "Dulu siapa yang bersikeras ingin menikah denganku?"Celine mengangkat kepalanya untuk meneguk habis arak di dalam gelas. Cairan dingin mengalir ke tenggorokannya dan masuk ke perutnya. Detik berikutnya, sensasi terbakar pun menyebar dari perutnya ke sepanjang pembuluh darah di tubuhnya.Perlahan-lahan muncul rona merah di kulit putihnya. Matanya berkilau, seolah-olah sedang dimasuk cinta.Melihat gelas kosong di tangan Celine, kerutan di alis Carlos menjadi makin dalam. "Apa kamu sapi? Siapa yang mengajarimu cara meminum arak?"Aw

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 807 Apa Kamu Tahu Malu?

    Carlos hendak membungkuk untuk memeriksa kondisi Merlin. Mendengar ucapan ini, dia tidak tahu apakah dirinya harus melanjutkan tindakannya.Lilya yang berada di luar mendengar kebisingan dari kamar Celine. Dia mengira Celine terjatuh karena tidak leluasa bergerak, dia bergegas memasuki kamar. "Celine, ada apa?"Begitu selesai berbicara, dia langsung melihat Merlin yang terbaring diam di atas lantai. "Merlin ... kok bisa pingsan? Carlos, cepat telepon ambulans. Hasan, Hasan ...."Celine menyela teriakannya. "Dia pura-pura."Lilya berhenti berteriak, dia menatap Celine dengan kaget. "Kalau nggak percaya, tusukkan saja beberapa jarum ke tubuhnya. Kujamin dia akan melompat tinggi."Setelah dia selesai berbicara, Merlin yang berbaring di lantai mengerang pelan dan tampak sangat kesakitan. Dia memegang kepalanya sambil membuka mata. Begitu membuka mata, dia melihat sekeliling dan pada akhirnya pandangannya tertuju pada Carlos. "Kak Carlos, ada apa denganku?"Carlos tertegun.Begitu pula deng

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status