Share

Bab 11 Ini Pria Barumu?

Penulis: Sakura
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-15 17:50:17
Suasana di kedai sangat ramai dan dipenuhi dengan aroma kembang api yang menyengat.

Kayla menyanggul rambutnya yang agak kering dengan jepitan rambut. Saat dia menundukkan kepalanya, poninya tergerai hingga menutupi kedua sisi wajahnya. Rambut hitamnya membuatnya kulitnya yang putih terlihat makin cerah dan menawan.

Dia menunjuk menu sambil memiringkan kepalanya ke dekat seorang pria untuk mengatakan sesuatu.

Pria itu mengangguk dan Kayla pun tersenyum sambil mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan.

Carlos mengernyit sambil berkata, "Sepertinya setelah berpisah denganmu, istrimu hidup bahagia!"

Theo tidak menjawab, dia berbalik meninggalkan ruangan ....

Di kedai, Rio meneguk sebotol bir, lalu berkata dengan tidak percaya, "Aku kamu benar-benar adalah Key? Orang yang berhasil memperbaiki vas bunga yang rusak parah?"

Kayla terdiam.

Rio sudah menanyakan pertanyaan ini berulang kali, sekarang, dia tidak tahu harus bagaimana menjawab Rio.

Hardy menendangnya dari bawah meja sambil berkata, "Kurangi minum. Key, jangan pedulikan dia."

Kayla menjawab dengan patuh, "Oke."

"Makanan siap disajikan, hati-hati panas!" seru pelayan yang membawakan sepiring kerang bawang putih. Tepat ketika Kayla mengangkat sendoknya, ponselnya berdering.

Dia meletakkan sendok itu, lalu mengeluarkan ponselnya dari tas.

Ketika dia hendak menekan tombol jawab, dia menyadari bahwa penelepon adalah Theo ....

Kayla tertegun sejenak dan tidak menjawab. Pada akhirnya, dia mematikan ponselnya, lalu meletakkan ponsel itu di atas meja.

Ponselnya hanya berdering sejenak sebelum berhenti.

Kayla tidak heran. Pada dasarnya, Theo bukanlah orang yang sabar. Dulu, setiap kali dia telat menjawab panggilan Theo, Theo akan langsung mengakhiri panggilan.

Namun, yang berbeda kali ini adalah tidak lama setelah panggilan ditutup, pesan WhatsApp muncul di notifikasi ponsel.

Kayla mengklik pesan itu dengan santai, tetapi detik berikutnya, dia tercengang. Ternyata Theo hanya mengirimkan satu kata singkat: "Kemari."

Kayla mengerutkan keningnya dan sontak melihat sekeliling. Akhirnya, pandangannya tertuju pada Bentley hitam yang terparkir di pintu masuk hotel bintang lima di seberangnya.

Mobil Theo adalah edisi khusus sehingga mudah dikenali.

Kayla mengabaikannya dan lanjut makan, tetapi dia agak terganggu.

Melihat Kayla tidak terlalu mengambil makanan, Rio mengira dia malu. Jadi, dia menggunakan sendok saji untuk mengambil udang, lalu meletakkan udang itu di piring Kayla. "Jangan sungkan, orang-orang di Studio Yunox sangat mudah bergaul. Anggaplah kami sebagai teman. Biasanya, kalau perlu meminta izin, Pak Hardy akan dengan senang hati mengizinkan."

Sulit untuk mempertahankan orang-orang yang bekerja di industri ini. Jangankan naik jabatan, cari pasangan pun sulit karena setiap hari berurusan dengan benda-benda rusak. Setelah bekerja keras seharian, mereka bahkan masih merasa kekurangan waktu.

Hanya sedikit anak muda yang dapat menanggung rasa kesepian dan kesulitan seperti ini. Jadi, Hardy selalu memperlakukan semua karyawan dengan baik dan tidak terlalu mempermasalahkan soal kedisiplinan kerja.

Kayla berkata sambil tersenyum, "Terima kasih."

Saat dia menundukkan kepalanya untuk memakan udang, Theo mengirimkan pesan lagi.

"Kamu yang datang atau aku yang ke sana?"

Meski melalui ponsel, dia dapat merasakan ... kemarahan dan kekesalan pria itu.

Kayla memahami temperamen Theo. Dia menghabiskan udang yang diberikan Rio, lalu meletakkan sendoknya sambil berkata dengan segan, "Maaf, Pak Hardy, hari ini aku ada urusan mendadak. Taksi yang kupesan sudah sampai dan sopir terus mendesakku. Aku harus pergi terlebih dahulu."

Hardy sangat lugas. "Pergi sana, aku juga sudah mau pergi. Energi orang tua memang nggak sebanding dengan anak muda seperti kalian."

Kayla meminta maaf kepada yang lainnya, lalu mengambil tas dan bergegas ke arah Bentley itu.

Setelah membuka pintu penumpang, Kayla langsung masuk sambil berkata dengan nada mendesak, "Cepat jalan."

Theo yang kesal pun makin tidak senang. Amarahnya menjadi tak terkendali. Dia bukan hanya tidak jalan, tetapi juga mengulurkan tangannya untuk meraih dagu Kayla. "Apa aku begitu memalukan?"

Kayla sedikit kesakitan karena cubitan Theo, tapi dia tidak mau mengalah.

Dalam tiga tahun pernikahannya, dia selalu mengalah, tetapi Theo tidak pernah mengasihaninya. Kelak, dia tidak akan mengalah pada Theo lagi.

"Kita akan segera bercerai. Aku nggak mau orang salah paham dan mengira aku masih berhubungan dengan mantan suamiku."

Mata Theo sangat muram. Dia menatap bibir merah Kayla, lalu menekan jari-jarinya dengan kasar sambil bertanya, "Apa udangnya enak?"

Melihat ekspresinya, Kayla memahami maksud tersembunyi dari pertanyaan ini.

Oh, sifat buruk pria.

Sekalipun dia tidak menginginkan wanitanya lagi, pria lain juga tidak boleh menyentuh wanitanya.

Namun, Kayla tidak mau ditindas olehnya.

Kayla mengangkat alisnya sambil berkata, "Tentu saja enak ...."

Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, bibir Theo sudah memenuhi mulutnya sehingga dia tidak bisa lanjut berbicara.

Aroma tembakau yang bercampur dengan aroma anggur memenuhi hidung Kayla. Ciuman Theo sungguh mendominasi dan tidak bisa ditolak.

Kayla tidak sempat menghindar. Setelah menikah sekian lama, Theo sangat jarang menciumnya. Sesekali Theo akan kehilangan kendali, tetapi Theo selalu bisa berhenti kapan saja.

Namun, kali ini ....

Ketika Kayla masih linglung, tangan Theo sudah masuk ke dalam baju dan dia merangkul pinggang Kayla dengan telapak tangannya yang kasar. Dia seolah-olah memilih niat untuk lanjut ke tahap yang lebih dalam.

Kayla mempunyai firasat kalau dia tidak menghentikan Theo, pria itu mungkin akan menghabisinya di dalam mobil.

Dia memejamkan matanya dan melakukan suatu tindakan menyerang.

"Pfft."

Theo menarik napas dalam-dalam dan melepaskannya, tetapi bibir Theo masih sangat dekat, seolah-olah akan menciumnya lagi.

Theo mengulurkan tangannya untuk menyeka bibirnya. Terlihat sedikit darah segar di ujung jarinya. Dia melengkungkan bibirnya sambil berkata dengan galak, "Kamu menggigitku?"

Kayla menggunakan lengan bajunya untuk mengelap bibirnya beberapa kali, lalu berkata dengan nada menghina, "Kenapa? Raline nggak memuaskanmu? Sampai membiarkan kuda jantan sepertimu berkeliaran di jalanan?"

Ekspresi Theo tidak berubah. "Kita belum bercerai, lebih aman menyentuhmu daripada menyentuh dia."

Kata "aman" ini sungguh memacu amarah!

Kayla tertawa marah dan sangat ingin menamparnya!

"Kalau dia tahu kamu seberengsek ini, mungkin dia akan mencampakkanmu lagi?"

Setelah Kayla melontarkan kalimat ini, terdengar suara "tuk tuk". Seseorang mengetuk jendela mobil ....

Keduanya menatap sekeliling dan melihat Rio membungkuk di luar mobil untuk memeriksa apakah ada orang di dalam mobil.

Mobil dilapisi dengan kaca film privasi sehingga hanya dapat dilihat dari dalam, tetapi tidak bisa dilihat dari luar.

Theo tidak membuka jendela mobil, dia malah memandang Rio dari atas ke bawah dengan serius.

Kemudian, dia berkata dengan sinis, "Ini pria barumu?"

Pakaian Rio memang tidak mewah, tapi kualitasnya sangat bagus. Jam tangan yang dikenakannya juga bernilai 20-an juta. Namun, bagi Theo yang biasanya menghabiskan uang tanpa perlu melihat harga, semua itu bahkan tidak cukup untuk membayar biaya makannya.

Sebelum Kayla menjawab, mata Theo beralih dari Rio ke kedai makan di seberang, "Kamu ingin bercerai denganku karena pria ini membawamu makan di tempat seperti ini?"

Setiap kalimat yang dia lontarkan terdengar sangat kasar. "Kayla, kamu sudah bosan dengan makanan mewah, jadi ingin mencoba makanan pinggir jalan?"

Melihat ekspresi dingin Theo, Kayla sungguh menyayangkan semua pengorbanannya selama beberapa tahun ini.

"Ya, Tuan Muda Theo kaya dan tampan. Setiap hadiah yang kamu berikan bernilai miliaran. Tapi sekalipun harus makan di pinggir jalan, istrimu tetap memilih untuk bercerai. Menurutmu kenapa?"

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ristiana Cakrawangsa
rio modus yaaa
goodnovel comment avatar
Rista ulina nadeak
kalau punya keahlian seperti itu mengapa harus bekerja di perusahaan suami seperti buruh kasar aduh...kalau Sumi aja gk menghargai kita ngapain kita gk menghargai diri sendiri,lebih baik buku toko antik dan gk perlu ngemis Sama Theo si tukang selingkuh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 12 Pergi ke Dinas Kependudukan

    Keheningan di dalam mobil berlangsung cukup lama.Theo menoleh untuk menatapnya. "Karena kamu bodoh, otakmu bermasalah dan kamu buta.""Aku sungguh ...." Kayla tersenyum marah. "Kenapa aku membuang-buang waktu untuk bicara dengan orang bodoh sepertimu?"Dia berbalik dan hendak membuka pintu mobil, tetapi Theo menghentikannya. Wajah Theo yang tampan tampak sangat suram.Melihat tidak ada tanggapan dari dalam mobil, Rio yang berada di luar pun mengetuk jendela dengan panik sambil berseru, "Key, apa terjadi sesuatu padamu?""Kay?" Mata Theo dipenuhi dengan hawa dingin. "Akrab sekali, belum bercerai sudah mau mengumumkan hubungan kalian? Tapi kemampuanmu dalam memilih pria sungguh menurun drastis."Ketika melontarkan kalimat terakhir ini, Theo hampir menggertakkan giginya.Kayla malas menjelaskan kesalahpahaman yang ditimbulkan oleh nama ini, lagian juga tidak penting."Ya, aku memang buruk dalam memilih pria. Bukankah itu sebabnya aku menikah denganmu? Aku dan Rio hanya re ... teman. Kamu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 13 Dia Menyetujui Permintaan untuk Bercerai

    Kayla hendak memblokir nomor WhatsApp Theo juga, tetapi pada akhirnya dia menahan diri. Bagaimanapun, dia harus mempunyai kontak Theo untuk membicarakan soal perceraian.Kayla bersumpah pada dirinya sendiri. Setelah dia menyelesaikan prosedur cerai, dia akan langsung memblokir semua kontak Theo dan tidak akan pernah berhubungan dengan Theo lagi.Saat ini, dua rekan di sampingnya sedang bergosip, "Pagi ini, pria yang datang untuk menanyakan soal Kak Dara sungguh tampan. Aku penasaran apakah dia sudah menikah."Kayla agak kaget. Pria yang datang ke studio pagi ini adalah Axel. Sebenarnya, dia melihat Axel. Saat itu, dia tidak sengaja menumpahkan air dan sedang mengambil kain pel untuk mengepel lantai. Jadi, dia pun tidak menghiraukan Axel dan langsung berbalik pergi.Pada saat itu ....Dia ingat bahwa Dara sedang membersihkan tempat kerjanya.Kedua rekannya masih mengobrol. "Dia menanyakan jabatan Kak Dara? Kak Dara mengenakan seragam pembersih dan mengepel lantai, apa kurang jelas?"Kay

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 14 Kayla, Kamu Mempermainkanku?

    Kayla tidak menyangka Theo akan tiba-tiba setuju untuk bercerai.Akan tetapi, bukankah ini yang dia inginkan?Dia tersenyum riang sambil berkata, "Terima kasih atas kesediaan Pak Theo."Kemudian, dia berbalik meninggalkan tempat yang membuatnya kesal ini ....Sesampai di rumah, Kayla memasukkan semua dokumen yang diperlukan besok ke dalam tas. Namun, ketika melihat foto di akta nikah, dia termenung.Selama bertahun-tahun menikah, ini adalah satu-satunya foto bersama yang mereka miliki.Dia menatap ekspresi datar Theo di foto itu dan rasa sakit pun perlahan-lahan memenuhi hatinya.Untung saja pernikahan yang memilukan ini akan segera berakhir.Di malam hari, dia tidak perlu lagi duduk di ruang tamu yang sepi dan menatap jam dinding sambil bertanya-tanya apakah suaminya akan pulang malam ini. Jantungnya tidak akan berdebar kencang karena sentuhan yang tidak disengaja dan pada akhirnya menyadari kalau semua itu hanyalah angan-angannya.Kayla melihat foto itu untuk terakhir kalinya, lalu m

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 15 Pergi Lakukan Tes DNA

    Kayla dikejutkan oleh teriakan Theo. Seketika, dia tertegun. Dia melihat ke arah Evi yang sedang menatapnya, lalu berjalan ke luar ruangan."Apa kamu bilang?"Dia mempermainkan Theo?Theo berkata dengan suara berat, "Di mana kamu sekarang?""Rumah sakit ...."Dia belum sempat mengatakan "ibu sakit", tetapi Theo sudah menyelanya dengan kasar, "Kayla, sekalipun kamu harus mencari alasan, carilah alasan yang masuk akal. Sebelumnya kamu sangat nggak sabar untuk bercerai, baru berlalu satu malam, kamu sudah sakit hingga terbaring lemas di ranjang pasien? Atau kamu melakukan semua ini bukan karena ingin bercerai, melainkan sedang tarik ulur?"Kayla tahu bahwa citranya di hati Theo kurang baik, tetapi dia tidak menyangka akan seburuk ini. Theo bahkan belum mendengarnya menyelesaikan ucapannya, tetapi sudah menghakiminya.Dia menarik napas dalam-dalam untuk menekan rasa sakit hatinya, lalu berkata, "Bukan aku, Ibu yang sakit. Ibu demam 40 derajat, baru saja diantar ke rumah sakit."Theo yang b

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 16 Menebus Kesalahannya?

    Wanita ini ribut ingin bercerai, tetapi juga mengadu ke Evi. Jelas-jelas dia tahu kalau Evi mengetahui hal ini, Evi tidak akan menyetujui perceraian mereka.'Kayla, aku sungguh meremehkanmu!'Evi tertegun. "Nggak tidur bersama? Kalau begitu, ada apa dengan bekas di lehermu ...."Sembari berbicara, Evi tiba-tiba membelalakkan matanya. "Apa kamu balikan dengan Raline lagi? Dia yang membuat bekas di lehermu ini? Apa kamu mau buat aku kesal! Biar kuberi tahu, sekarang ataupun dulu, aku nggak akan menyetujui hubungan kalian!"Kalau bukan karena hanya ada satu bantal, Evi pasti akan melempar Theo lagi.Theo otomatis menyentuh lehernya. "Ibu salah paham."Dia bukan hanya tidak menjelaskan secara detail, tetapi langsung pergi ke kamar mandi sambil mengerutkan keningnya.Kayla keluar dari rumah sakit di bawah terik sinar matahari. Bella mengiriminya pesan untuk mengajaknya makan malam bersama hari ini.Melihat langit masih cerah dan tidak perlu pergi bekerja, Kayla pergi ke supermarket untuk me

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 17 Menyaksikan Seluruh Kejadian

    Di dalam ruangan, Bella mendorong Kayla yang berada di sampingnya sambil berkata, "Lihat apa? Fokus sekali, kupanggil pun nggak jawab."Kayla agak pusing, dia menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Sepertinya aku melihat Theo ....""Apa?" Bella tidak percaya, dia melihat ke arah pintu dan tidak ada seorang pun di luar sana. "Kurasa kamu berhalusinasi karena kebanyakan minum. Sekalipun Theo datang, dia nggak mungkin berada di lantai ini."Dia menunjuk ke atas sambil berkata, "Para tuan muda dan investor berada di lantai paling atas!"Kayla juga merasa dia salah lihat. Dia menarik pandangannya, lalu melihat sebaris pria yang berdiri di depannya sambil bertanya, "Kamu yang panggil?""Ya. Kusuruh datang untuk menuangkan bir. Lagian aku sudah pesan bir, sekalian biarkan mereka mendapatkan tip deh."Bella memesan para pelayan ini ketika memesan ruangan pagi ini. Saat itu, dia memesan tempat ini untuk merayakan Kayla kembali menyandang status lajang, tapi sekarang ... Kayla belum bercerai.

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 18 Memeluknya

    Manajer itu berbalik dan bertanya pada Kayla sambil tersenyum, "Apakah benar seperti yang dikatakan Pak Ronan?"Terlihat jelas bahwa manajer itu tidak ingin mengecek kamera pengawas. Orang-orang yang datang ke Vetro berstatus tinggi dan sangat menghargai privasi. Mereka tidak ingin segala jenis ucapan dan tindakan mereka diketahui."Nggak, dia melecehkanku dan melukai temanku. Kalau kamu nggak percaya, tanyakan pada karyawanmu."Manajer itu melirik kedua pelayan di samping. Melihat mereka mengangguk, dia pun mengetahui kebenaran masalah ini.Namun, dia juga menangani orang berdasarkan status sosial. Dia belum pernah melihat Kayla sebelumnya. Dia pun melihat pakaian Kayla yang sangat biasa dan tidak mengenakan perhiasan berharga. Namun, dia mengenal Ronan. Meskipun Ronan salah, berpihak pada yang berkuasa lebih baik daripada berpihak pada rakyat biasa. Jadi, dia ingin mengakhiri masalah ini begitu saja."Nona, saya lihat teman Anda juga nggak terluka, bagaimana kalau kita sudahi saja ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 19 Aku Sungguh Menyesal

    Kayla yang dicubit oleh Theo pun merasa kesakitan. Dia memalingkan wajah untuk menghindari Theo, tetapi bagaimana bisa dia menandingi tenaga seorang pria?Melihat Kayla terdiam, Theo makin mendekat dan kemarahan di matanya membara. Namun, dia sudah mencoba yang terbaik untuk menahan amarahnya, Kayla tidak mungkin bisa merasakan emosinya lewat tatapannya.Bahkan suaranya sedikit lebih lembut dari biasanya.Dia mendekati Kayla sambil berkata dengan pelan, "Memangnya Ronan itu siapa, kamu harus meminta bantuan dari orang luar? Apa status Nyonya Oliver kurang berguna? Atau kamu enggan untuk menggunakannya?""Theo, cubitanmu sungguh sakit." Kayla masih berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Theo, tetapi tidak berhasil. Kulitnya terasa sakit perih karena kapalan kecil di ujung jari Theo, mungkin sekarang dagunya sudah terluka.Kayla mengerutkan keningnya sambil berkata dengan kesal, "Kita akan segera bercerai. Aku meminta bantuan pada siapa, nggak ada urusannya denganmu!""Cerai? Kamu rel

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15

Bab terbaru

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 815 Aku Tidak akan Menuruti Keinginanmu

    Sembari berbicara, Lilya terus melirik Celine dengan sudut mata. Sekarang, dia sangat merasa bersalah dan ingin melakukan sesuatu untuk menebus kesalahannya. Karena emosi ini, Lukas yang selalu diutamakan sejak kecil pun turun pangkat.Namun, Lukas tidak tahu apa-apa. Dia membelalakkan matanya dengan kaget sambil bertanya dengan kesal, "Bu, racun apa yang dia berikan pada Ibu sampai membuat Ibu membelanya seperti ini? Lihatlah luka di wajahku ini, ini yang namanya menguji?"Sembari berbicara, dia membungkuk untuk memperlihatkan memarnya pada Lilya. "Dia ingin membunuhku, Ibu masih membelanya."Hasan yang berada di dalam ruangan mendengar ucapan ini, dia mengerutkan kening sambil berkata, "Diam kamu, kamu itu pria, luka sekecil ini membuatmu menjerit seperti ini?"Dia menatap wajah Lukas yang dipenuhi dengan memar sambil berkata dengan nada menghina, "Dipukuli oleh wanita masih berani mengadu.""Lalu apa yang bisa lakukan? Ayah nggak mengizinkanku memukul wanita, apa lagi yang bisa kula

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 814 Tidak Bisa Memuat Dua Kursi Roda

    Percakapan macam apa ini? Carlos tidak sanggup? Masih perlu membuktikan?Revin diam-diam mengangkat sekat, dia takut Carlos akan membungkamnya. Dengar-dengar, kebanyakan pria yang kekurangan dalam hal tersebut memiliki gangguan mental, pantas saja sifat Carlos sangat aneh.Di kursi belakang, Carlos menatap Celine dengan tajam, seolah-olah ingin menggali dua lubang di tubuh Celine. "Kamu nggak puas dengan keterampilanku?"Celine berpikir sejenak sebelum menjawab dengan serius, "Delapan dari sepuluh kali kamu hanya berbaring, apa kamu pantas menanyakan hal seperti ini?""Aku hanya berbaring diam? Siapa yang meminta berhenti di tengah proses? Siapa yang pergi setelah dirinya terpuaskan?" Dia menatap Celine sambil tersenyum dingin. "Celine, semoga kelak kamu nggak nangis."Jarak hotel itu tidak jauh. Ketika mereka masih berbicara, mobil sudah berhenti.Carlos berkata, "Turun.""Untuk apa?" Celine tidak menyangka Carlos akan menggunakan alasan bertemu dengan Hasan untuk membawanya ke hotel.

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 813 Kamu Ingin Menyenangkanku

    Di bawah penerangan cahaya, Celine membantu Lyon merapikan celana dan Lyon pun menunduk untuk menatapnya. Jalanan yang terlihat melalui jendela di belakangnya. Terkadang, ada pejalan kaki yang lewat dengan kepala tertunduk sehingga membuat suasana di toko menjadi lebih hangat.Lyon menatap cermin berulang kali, lalu berkata dengan serius, "Bagus."Celine mengangguk. "Bayar pakai kartu atau QRIS?"Ekspresinya sangat datar, dia sama sekali tidak terlihat gembira saat ada yang memuji karyanya. Singkatnya, dia tidak tampak seperti desainer, melainkan seperti robot penghasil uang yang tidak berperasaan.Lyon tertegun sejenak, lalu berkata sambil tersenyum pasrah, "Kamu ....""Celine." Terdengar suara Carlos dari pintu.Celine menoleh ke arah datangnya suara. Carlos berdiri di bawah lampu, sosoknya yang tinggi, ekspresinya yang muram dan suaranya yang berat memancarkan suatu aura mendominasi. Celine mengerutkan kening sambil bertanya dengan acuh tak acuh, "Ada urusan apa datang ke sini?"Set

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 812 Diusir dari Keluarga Tomson

    Mendengar ucapannya, Merlin membelalakkan matanya dengan kaget. Masalah ini tidak boleh dibicarakan di depan orang tuanya, sekarang, tindakan sekecil apa pun dapat menghancurkan harapan terakhirnya.Dia sudah berusaha keras selama bertahun-tahun untuk membangun citra gadis baik, tidak boleh dirusak begitu saja."Kamu masih tahu malu, nggak? Di satu sisi, kamu nggak berharap merasakan kasih sayang dari mereka, tapi di sisi lain, kamu malah mengadu. Tindakanmu ini disebut munafik."Celine mendengus dingin. Dia sama sekali tidak menyembunyikan niatnya, dia ingin memanfaatkan Keluarga Tomson untuk mencapai tujuannya. "Kalau aku nggak meminta orang lain menaklukkanmu, apa aku harus mengambil pisau dapur dan bertarung nyawa denganmu? Merlin, sadarlah, sekarang masyarakat dikendalikan oleh hukum."Merlin tercengang.Kata-kata yang dilontarkan Celine bagaikan sindiran untuk diri sendiri. Masyarakat hukum? Dia mencelakai begitu banyak orang, beraninya mengatakan masyarakat dikendalikan oleh huk

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 811 Merlin Ingin Membunuhku

    Tentu saja, Carlos tidak akan melakukan apa pun pada Celine. Baik dari segi didikan maupun karakter yang tertanam dalam dirinya, dia tidak akan melakukan hal tidak senonoh seperti memerkosa wanita.Selain itu, dia menemukan Celine bukan sengaja memprovokasinya, melainkan benar-benar tidak bereaksi terhadap sentuhannya.Kening Carlos diselimuti dengan hawa dingin, tatapannya yang tajam tertuju pada badan Celine. Pakaian Celine berantakan, leher dan lengan Celine dipenuhi dengan bekas merah. Celine pun menatapnya dengan linglung, seolah-olah baru dilecehkan secara brutal.Jelas-jelas dia tidak mengerahkan banyak tenaga, bahkan sudah mengontrol tenaganya, tetapi bekas sekecil apa pun tampak sangat mencolok di kulit putih Celine.Carlos mengatupkan bibirnya untuk menahan suatu emosi yang tak dapat diluapkan, lalu mengulurkan tangannya untuk membuka laci di samping tempat tidur. Memang benar, terdapat beberapa botol obat. Setelah beberapa saat, dia baru mengucapkan satu kalimat, "Celine, ka

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 810 Aku Selalu Makan Obat

    Melihatnya marah, Ratna yang berada di samping pun berkata dengan getir, "Pak, Nyonya sudah tidur."Carlos hanya melirik Ratna dan langsung naik ke atas dengan galak. Saat melewati ruang tamu, dia melihat dua lembar kertas A4 di atas meja. Meskipun dia tidak melihat tulisan di atas kertas dengan jelas, dia tahu kata-kata apa yang tertera di atas kertas.Pembuluh darah di wajahnya berkedut. Dia bertanya dengan nada dingin, "Apa juga ada di meja makan? Dia meletakkan kertas itu di setiap tempat yang aku lalui?"Ratna tidak bersuara, artinya dia membenarkan dugaan Carlos.Setelah terdiam selama beberapa menit, Carlos tertawa dengan marah. Celine bertekad untuk menceraikannya?Dia bergegas ke atas dengan ekspresi dingin. Seketika, percikan api di hatinya langsung menyala saat mengetahui Celine mengunci pintu. Dia menahan amarahnya, lalu mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu.Setelah beberapa saat, pintu terbuka. Celine menahan pintu agar Carlos tidak bisa masuk. "Ada urusan apa?"Carlo

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 809 Permainan Asmara

    Shanny baru sadar kamera ponselnya mengarah ke belakang orang-orang itu. Dia mengangkat ponselnya dan berjalan ke hadapan orang-orang itu dengan santai. "Astaga, kok bisa dipukuli sampai memar seperti ini, mungkin ibu kandungmu pun nggak mengenalimu lagi."Celine pun tidak bisa mengenali orang itu sebelum mendengar suara memohon yang familier. "Nona Celine, Nona Celine, kami sudah tahu salah, kami nggak seharusnya menindasmu. Tolong ampuni kami, tolong minta Paman Hasan jangan pergi mencari orang tua kami lagi."Dia membela diri dengan terisak-isak. Kalau dia masih memiliki cara lain, seorang pria dewasa sepertinya tidak akan memohon ampun di pinggir jalan. Meskipun reputasinya buruk dan dia tidak terlalu mementingkan harga diri, siapa yang akan menginjak harga diri sendiri?"Aku memang pernah memukulmu dulu, tapi kamu juga memukulku. Bisa dibilang kita hanya berselisih, bukan menindas secara sepihak. Beberapa waktu lalu kamu mematahkan satu kakiku dan aku pun nggak pergi mencarimu."S

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 808 Cindy akan Segera Pulang

    Sepertinya suasana hati Celine sangat baik, dia meluapkan semua emosinya yang terpendam selama ini. Dia menopang dagunya sambil melebarkan senyuman di sudut bibirnya. Dari sisi mana pun, senyuman ini tampak sangat provokatif dan bibir merahnya sedikit terbuka.Melihatnya hendak mengatakan sesuatu, Carlos mengerutkan kening dan langsung menyelanya, "Diam."Dia hanya bisa berpikir bahwa Celine sengaja membuatnya kesal karena sudah dicueki selama dua tahun ini. "Dulu siapa yang bersikeras ingin menikah denganku?"Celine mengangkat kepalanya untuk meneguk habis arak di dalam gelas. Cairan dingin mengalir ke tenggorokannya dan masuk ke perutnya. Detik berikutnya, sensasi terbakar pun menyebar dari perutnya ke sepanjang pembuluh darah di tubuhnya.Perlahan-lahan muncul rona merah di kulit putihnya. Matanya berkilau, seolah-olah sedang dimasuk cinta.Melihat gelas kosong di tangan Celine, kerutan di alis Carlos menjadi makin dalam. "Apa kamu sapi? Siapa yang mengajarimu cara meminum arak?"Aw

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 807 Apa Kamu Tahu Malu?

    Carlos hendak membungkuk untuk memeriksa kondisi Merlin. Mendengar ucapan ini, dia tidak tahu apakah dirinya harus melanjutkan tindakannya.Lilya yang berada di luar mendengar kebisingan dari kamar Celine. Dia mengira Celine terjatuh karena tidak leluasa bergerak, dia bergegas memasuki kamar. "Celine, ada apa?"Begitu selesai berbicara, dia langsung melihat Merlin yang terbaring diam di atas lantai. "Merlin ... kok bisa pingsan? Carlos, cepat telepon ambulans. Hasan, Hasan ...."Celine menyela teriakannya. "Dia pura-pura."Lilya berhenti berteriak, dia menatap Celine dengan kaget. "Kalau nggak percaya, tusukkan saja beberapa jarum ke tubuhnya. Kujamin dia akan melompat tinggi."Setelah dia selesai berbicara, Merlin yang berbaring di lantai mengerang pelan dan tampak sangat kesakitan. Dia memegang kepalanya sambil membuka mata. Begitu membuka mata, dia melihat sekeliling dan pada akhirnya pandangannya tertuju pada Carlos. "Kak Carlos, ada apa denganku?"Carlos tertegun.Begitu pula deng

DMCA.com Protection Status