Share

142. Memberi Restu

Di dalam rumah bergaya klasik di Inverness, Skotlandia, Rival duduk di sofa dengan tatapan tegang terpaku pada layar kaca di depannya. Tubuh mungilnya hampir tak bisa diam, seolah-olah ia sendiri yang berada di tengah lapangan hijau.

Bocah itu berteriak penuh semangat, lalu menjerit ketika pemain lawan mendekati gawang Indonesia. Setiap gerakan Max di lapangan, setiap kali bola mendekat ke arah pertahanan, membuatnya semakin gelisah.

Tangannya mencengkeram bantal di pangkuannya, wajahnya penuh ekspresi tegang dan penuh harap.

"Go, Max! Go!" teriaknya dengan suara nyaring, suaranya penuh dengan kegembiraan dan ketegangan yang tak terkendali.

Di sisi lain ruangan, Nyonya Wina, yang semula tak pernah tertarik pada sepak bola, mulai penasaran oleh suara Rival yang begitu antusias. Ia berjalan mendekat, duduk di sebelah cucunya, dan mulai memperhatikan pertandingan.

Matanya mengikuti gerakan Max di lapangan, melihat bagaimana ia berjuang jatuh bangun, menahan serangan lawan, dan melakuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status