Share

Bab 903

Author: Coklat Panas
Jihan menutup jendela mobil, lalu menoleh dan berkata dengan dingin, "Sampai jumpa di bandara jam delapan besok pagi."

Sama seperti Jihan, Jodie tidak akan mengkhianati orang yang ingin dia lindungi dan orang yang ingin dilindungi Jodie adalah ibunya. Sekalipun Jodie dibunuh, dia tidak akan memberi tahu alasannya. Bagaimanapun juga, Jihan tidak akan menemukan apa-apa ....

Lima bulan lagi, Jihan harus pergi ke Medan Hitam. Jihan tidak tahu bisa bertahan hidup atau tidak, tetapi sebelum dia pergi, dia akan membereskan siapa pun yang tidak disukai Wina secepat mungkin. Jihan baru bisa pergi dengan tenang apabila Wina berada di bawah perlindungan Keluarga Lionel.

Saat ini, orang yang paling tidak disukai Wina adalah ibunya Jodie, lalu Jeana yang sukanya merebut Gisel. Setelah membereskan ibu Jodie, target Jihan selanjutnya adalah Jeana.

Jodie pikir Jihan tidak akan menyetujui penawarannya, ternyata dia salah. Jodie jadi sedikit terkejut. Apa jangan-jangan Jihan sedang mempermainkannya?

Jod
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 904

    Jodie pun berujar memperingatkan Jordan,"Jangan anggap putri wanita jahat itu sebagai kakakmu. Kalau nggak, kamu pasti akan berujung kecewa."Setelah berkata seperti itu, Jodie menutup telepon.Jordan menurunkan ponselnya dan menatap Wina yang berjalan ke dalam vila sambil berpikir.Benar juga, dia hampir saja melupakan moto hidup Keluarga Dinsa. Bahwa putri Veransa tidak boleh dianggap sebagai kerabat.Namun, dia merasa Wina seribu kali lebih baik daripada Cessa. Jordan ingin sekali memiliki seorang kakak seperti Wina.Jordan jadi merasa agak berkecamuk, jadi dia mengalihkan pandangannya. Dia menyalakan kembali sepeda motornya dan melaju meninggalkan Bundaran Blue Bay ....Mobil Jihan kebetulan melewati sepeda motor Jordan dan keduanya saling memandang ....Jika Jordan masih ada di sini selarut ini, itu berarti dia mengantar Wina pulang ....Pemuda satu ini peduli juga dengan Wina.Jihan melihat melalui kaca spion ke arah sepeda motor yang melaju di jalan pegunungan. Yang ada di piki

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 905

    Begitu mengangkat telepon itu, Zeno langsung mendahului Jihan bicara, "Halo, Ayah? Ini aku, Zeno! Gimana?Apa penyakit Alzheimer Ayah sudah baikan?"Jihan pun terdiam.Kenapa dia merasa Zeno makin bodoh setelah menyusup ke Keluarga Naula? Alasan yang dibuat Zeno benar-benar buruk, tak ada bedanya dengan Jodie.Jihan menduga ada seseorang di sekitar Zeno, jadi dia bersikap kooperatif dan mengubah suaranya menjadi semirip mungkin dengan suara lelaki tua. "Sudah baikan, tapi masih perlu diperiksa dokter ...."Begitu mendengar suara rendah dari ujung telepon sana, barulah tangan Cessa yang memegang pistol sedikit menjadi lebih rileks. Dia pun mengisyaratkan Zeno untuk terus berbicara.Karena Cessa tidak curiga, Zeno terus berpura-pura bertanya pada Jihan dengan santai. "Kapan Ayah mau ketemu dokter? Sudah bikin janji?"Jihan mengetukkan jemarinya di atas meja kaca sambil menjawab dengan dingin, "Besok ibumu akan membawaku ke Britton untuk menemui dokter. Kalau ada waktu, ajak calon istrimu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 906

    Jihan menutup telepon, lalu memandang lampu jalanan di kejauhan sana ....Setelah pergi ke Britton besok, Jodie pasti akan memasang jebakan untuknya.Jika Jihan ingin kabur dengan selamat, itu berarti adik tersayang Jodie adalah kunci pentingnya.Jihan memalingkan pandangannya dan menelepon Lilia lagi, lalu meminta Lilia untuk menyelesaikan tes DNA dari rambut Wina dan Jordan malam ini juga.Lilia awalnya berencana pergi ke klub malam Sara untuk bersantai, tetapi setelah menerima telepon dari Jihan, dia langsung mengurungkan niatnya ....Ketika Reo melihat Lilia menerima dua sampel yang dikirim oleh pengawal, lalu berbalik badan dan memasuki ruang tes, Reo pun berpikir sejenak dan memutuskan untuk mengikuti Lilia.Ketika Lilia mengenakan sarung tangannya, dia mendongak dan melihat Reo yang berdiri di luar pintu karena tidak berani masuk. Lilia merasa sedikit terkejut.Setelah menjelaskan apa yang terjadi hari itu kepada Reo, Lilia terus menghindari Reo. Lilia bersikap dengan sangat teg

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 907

    Tepat pukul 20.00, Jihan membawa Wina ke bandara. Setelah bertemu dengan Jodie dan Jordan, mereka masing-masing naik pesawat pribadi ke Britton.Zeno memanfaatkan waktu itu. Sekitar pukul 18.00, dia memasukkan obat bius ke dalam sarang burung Cessa dan memberikannya kepada Cessa ....Zeno mengernyit memperhatikan Cessa yang terburu-buru meminum sarang burung itu. Sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing, dia meminta penata rias untuk merias wajahnya dengan cantik.Cessa berdandan dengan saksama demi bertemu dengan "orang tua" Zeno. Jangan-jangan dia memang benar-benar tertarik pada Zeno?Namun, kenapa Cessa selalu memukuli Zeno dan bersikap agresif? Itu jelas membuktikan bahwa Cessa hanya tertarik pada fisik Zeno.Sebelum Cessa jatuh pingsan, dia mengulurkan tangannya ke Zeno. "Zeno, apa yang kamu masukkan ke dalam sarang burungku? Kenapa kamu melakukan ini ...."Belum sempat Cessa mengatakan "kepadaku", dia sudah jatuh tidak sadarkan diri.Zeno menangkap tubuh Cessa yang lemas da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 908

    Jordan yang mengikuti di belakang juga ikut dikunci di luar.Dia mengernyit menatap tirai yang diturunkan dari dalam.Dia bisa paham apabila Jodie tidak mengizinkan pengawal Jihan ikut masuk, tetapi kenapa dia juga tidak boleh?Jodie menutup pintu dari dalam dan memasukkan tangannya ke dalam saku, lalu berjalan menghampiri Wina dan Jihan. Sorot tatapannya yang tajam hanya tertuju pada Wina."Adik Sepupu, ayo ikut aku."Senyuman Jodie tidak terlihat jahat, tetapi sorot tatapannya justru tampak mengancam dan berbahaya.Wina jadi merasa gugup, tetapi Jihan yang berada di sampingnya meremas telapak tangannya sebagai isyarat menenangkan.Meskipun para anggota Organisasi Shallon yang menyamar sebagai pengawal itu tidak mengikuti mereka, Wina tetap merasa aman selama Jihan ada di sini bersamanya.Setelah perasaannya tenang kembali, Wina pun menggandeng tangan Jihan dan berjalan mengikuti Jodie melewati sebuah pintu putih menuju kamar rawat yang terletak di paling dalam ....Jodie mendorong bu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 909

    Wina pun mengangguk mengerti. Dia juga tidak bisa terus-terusan mempermasalahkan ucapan yang sebenarnya masuk akal itu.Karena Wina mengalah, begitu pula dengan Wanda. Dia tidak menyuruh Jihan pergi lagi, melainkan mengangkat tangannya dengan susah payah dan melambaikannya ke arah Wina."Mendekatlah, Verina, Bibi mau lihat wajahmu dengan lebih jelas."Terlepas dari Jodie yang mengunci para pengawal Jihan di luar kamar dan upaya Wanda untuk mengusir Jihan, tetapi gagal itu, Wina masih aman sampai sejauh ini.Wina dan Jihan menjadi agak kebingungan dengan apa yang hendak Wanda lakukan.Mereka saling berpandangan, lalu berjalan ke pinggir ranjang rumah sakit Wanda sambil berpegangan tangan dan duduk di sana.Wanda tidak memedulikan kehadiran Jihan. Tangannya yang terasa kasar dan gemetaran itu mengelus wajah Wina dengan perlahan."Menurutku Vera sudah mirip dengan ibumu, ternyata kamu lebih mirip lagi ...."Wina refleks menoleh saat ujung jari Wanda yang kasar mengelus wajahnya, dia meras

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 910

    Wanda langsung menyibakkan selimutnya dan memperlihatkan kakinya yang terkulai lemah kepada Wina. "Sebelum ajal menjemput, Bibi ingin bisa berjalan-jalan di bawah sinar matahari, tapi Bibi nggak bisa bergerak karena saat ini kekurangan pasokan darah ...."Wanda terdiam sesaat, lalu melanjutkan sambil menatap Wina dengan ekspresi bersalah, "Waktu ibumu datang meminjam uang kepada Bibi, ibumu bilang kalau golongan darah Vera dan kamu sama-sama AB seperti Bibi. Ibumu bilang selama Bibi meminjamkannya uang, dia akan membantu Bibi apabila suatu hari nanti Bibi membutuhkan donor darah ....""Bibi minta maaf sekali waktu itu Bibi nggak bisa berpikir dengan jernih dan menolak meminjamkan uang kepada ibumu," kata Wanda dengan tulus. Sepertinya, dia tahu permintaannya ini tidak masuk akal, tetapi mau tidak mau dia harus tetap memohon kepada Wina. "Tapi, kalau kamu bersedia, tolong donorkan satu kantong saja buat Bibi, 400 cc juga sudah cukup. Yang penting Bibi bisa berdiri ...."Mungkin ucapan W

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 911

    "Aku sudah bertemu dengan Jeana, dia bilang kamu juga yang mendukungnya untuk merusak wajah ibuku ..." ujar Wina memancing Wanda.Wajah Wanda langsung menjadi pucat, jantungnya terasa berhenti berdetak selama sepersekian detik. Meskipun begitu, dia menolak mengakuinya. "Nggak, itu nggak benar! Aku cuma bilang kepadanya kalau ibumu lebih cantik dari dia, tapi dia menjadi sangat cemburu hingga kehilangan akal sehat dan berbuat sekeji itu! Dia sendiri yang menyakiti Veransa, tapi berani-beraninya dia mengkambinghitamkan aku!"Wina tidak menyangka kebenarannya akan terungkap dengan semudah ini. "Kalau bukan karena kamu yang bilang begitu kepada Jeana, mana mungkin dia akan cemburu sampai menyiram wajah ibuku dengan air keras?""Bukan begitu! Aku nggak terlibat dalam masalah itu!" bantah Wanda dengan sedikit emosional."Kalau gitu, apa kamu juga nggak bersalah saat kamu menggunakan cara kotor untuk bisa menikahi Reynaldi?" desak Wina lagi."Aku cuma menemaninya di saat dia nggak bisa meneri

Latest chapter

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status