Share

Bab 841

Tangisan Gisel membangunkan Wina. Saat dia membuka matanya, dia melihat Daris sedang memasukkan kapas ke dalam sebuah boneka, sementara Gisel sedang memegang kepala boneka itu sambil menangis.

"Kenapa ini?"

Wina pun mengambil tisu dan menyeka air mata Gisel.

"Paman ... tukang bohong ...."

Gisel menangis dengan tersedu-sedu. Karena bibinya sudah bangun, dia pun mengabaikan bonekanya. Dia memeluk lengan Wina sambil menangis menuduh Daris.

"Dia membongkar boneka peninggalan ibuku, tapi nggak bisa menjahitnya lagi! Huhuhu ...."

Daris pun terdiam.

Ya ampun, ternyata diam-diam saja bisa jadi masalah.

Dia melirik ke arah Pak Jihan yang duduk di sebelahnya dan kebetulan Jihan juga sedang menatapnya seolah-olah sedang ikut menyalahkan Daris.

Daris menghela napas dengan berat. Sudahlah, siapa suruh dia bekerja di keluarga yang terkenal. Ya, ya, ya, memang dia yang salah!

"Nyonya, ada cip memori di dalam boneka itu ...."

Daris menunjuk cip memori di tangan Pak Jihan dan mengedipkan mata ke arah W
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status