Share

Bab 842

Setelah mobil berhenti di Bundaran Blue Bay, Wina menggendong Gisel dan membaringkannya di ruang tamu di lantai pertama. Gadis kecil itu tertidur dengan begitu pulas sampai tidak bisa dibangunkan, jadi Wina membiarkan Gisel tidur.

Dia menutupi Gisel dengan selimut, lalu bangkit berdiri dan berjalan ke ruang kerja. Jihan tampak tampan karena sedang fokus memproses cip memori.

Wina bersandar di pintu dan menatap Jihan selama beberapa saat, lalu meminta pelayan untuk memanaskan susu. Setelah dipanaskan, Wina mengambil susu itu dan meletakkannya dengan lembut di atas meja.

"Bagaimana? Berapa lama untuk membuka cip memorinya?"

Jihan tampak fokus mengurus cip memori itu.

"Semalaman kayaknya."

Semalaman?

Bukankah Jihan selalu pandai melakukan segala sesuatunya?

Kenapa membuka cip memori saja memakan waktu semalaman?

"Sini, duduk di sebelahku."

Di saat Wina masih terkejut, Jihan pun melirik ke sofa di sebelahnya dan mengisyaratkan Wina untuk duduk.

Suaminya sudah membantu Wina membongkar kode
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status