Share

Bab 814

Penulis: Coklat Panas
Sementara itu, Aulia juga sedang dalam perjalanan bisnis di Kota Ostia. Salah seorang temannya memberitahunya bahwa Jefri habis memukuli seseorang di sebuah klub.

Malam itu juga, Aulia bergegas pergi ke vilanya Jefri. Begitu masuk, Jefri tampak mabuk dan tidak sadarkan diri sambil memegang botol anggur.

Dia berjalan naik ke bar dan mendorong pria yang berbaring di sana. "Kak, Kakak kenapa, sih? Kenapa Kakak main memukul pacarnya Nona Sara?"

Sorot tatapan Jefri yang mabuk pun perlahan-lahan fokus ke sosok Aulia. Dia mendorong tangan adiknya dengan tidak sabar. "Ngapain juga kamu peduli."

Aulia meletakkan tas tangannya, lalu merebut botol anggur yang Jefri pegang. "Berhenti minum. Kalau Kakak minum terus, bisa-bisa perut Kakak bermasalah."

Setiap harinya, Jefri hanya makan, minum dan bersenang-senang. Sepertinya sosok Jefri yang saat ini harus dipotret dan dikirimkan ke Jihan agar Jihan bisa memberi Jefri pelajaran!

Tentu saja Jefri tidak akan membiarkan botol anggurnya direbut. "Berhent
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 815

    Mendengar kata-kata "suka" dari mulut Jefri itu ibarat matahari terbit dari barat.Ekspresi Jefri yang terlihat begitu pilu dan sedih membuat Leona jadi bersimpati. Dia pun berjalan menghampiri dan mengelus kepala Jefri."Jefri, silakan saja kalau kamu memang suka pada Nona Sara. Tapi, kamu juga harus mikirin dia suka balik padamu atau nggak.""Kalau Nona Sara nggak suka padamu, kamu bikin keributan seperti ini hanya akan membuatnya makin membencimu."Benarkah?Memangnya Jefri hanya membuat keributan semata?Kenapa semua orang mengira dia sedang bermain-main?Jelas-jelas Sara duluan yang menyulut amarah Jefri, Jefri hanya ...."Kak, Sara memperlakukanku seperti ini karena dia nggak menyukaiku, 'kan?"Leona sontak tertegun. Aduh, adik bodohnya satu ini. Masa Jefri tidak bisa membedakan mana yang suka dan mana yang tidak.Sepertinya kekasih Jefri selama ini terlalu tidak pedulian sehingga Jefri akhirnya berubah pikiran dan bahkan menjadi sekeras kepala ini.Leona tidak bisa menjawab pert

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 816

    Sara memahami apa yang hendak Leona tanyakan. Dia terdiam sesaat sebelum menjawab pertanyaan Leona secara jujur."Aku pernah menyukainya."Karena pernah menyimpan rasa suka, jadi Sara bahkan tidak mengembalikan barang-barang pemberian Jefri sekalipun mereka sudah putus. Mungkin waktu itu inilah pemikiran yang Sara miliki.Pernah menyukainya berarti perasaan Sara itu sudah menjadi masa lalu karena Jefri gagal memahami isi hati Sara.Namun, jawaban ini membuat Leona tidak tahu harus bagaimana. Dia ingin membujuk Sara, tetapi perasaan Sara untuk Jefri sudah tiada. Jika dia tidak membujuk Sara, itu namanya dia menyia-nyiakan kesempatan."Kalau gitu, sekarang ....""Aku sudah punya pacar."Sara menyela Leona dengan tegas."Kalau memungkinkan, tolong Nona Leona membantuku membujuk Jefri agar berhenti mengganggu Sandy dan aku."Sara sudah membuat keputusan, jadi dia akan berpegang teguh pada hal itu. Kecuali Sandy sendiri yang tidak menginginkannya, maka keputusan Sara tidak akan berubah, tid

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 817

    Sara dan Sandy baru saja keluar dari kamar dan berencana untuk kembali ke Kota Aster ketika mereka melihat Jefri berlari di depan mereka dengan tergesa-gesa.Rambutnya yang tebal terlihat berantakan tertiup angin. Dasi yang dia gunakan juga tampak agak miring. Penampilannya tampak tidak karuan.Sandy mengira dia akan melakukan sesuatu pada Sara lagi, jadi dia langsung maju dan berdiri melindungi Sara dengan tubuhnya yang tinggi. Sandy pun memperingatkan Jefri,"Kalau kamu berani macam-macam lagi, aku nggak akan segan-segan lapor polisi."Ancaman semacam ini tidak akan berpengaruh pada Jefri.Matanya menatap tajam ke arah Sara yang terhalang di belakang Sandy."Aku mendengar apa yang kamu katakan kepada kakakku. Akan kuanggap kata-katamu itu sebagai pengakuan cintamu yang terlambat.""Karena kamu sudah menyatakan perasaanmu, jadi aku juga harus melakukan hal yang sama. Sara, aku menyukaimu atau yah bisa dianggap aku cinta padamu. Tapi, aku terlambat menyadarinya."Jefri berbicara dengan

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 818

    Setelah Sara dan Sandy pergi, Leona yang sedari tadi menyaksikan semuanya dari samping pun melangkah maju dan menepuk bahu Jefri."Jefri, terimalah kenyataan. Nona Sara nggak suka padamu lagi dan dia juga sudah punya pacar. Kita nggak boleh merusak hubungan orang lain."Leona mengira Jefri akan membantah, tetapi adiknya itu ternyata mengangguk dengan patuh."Oke."Respons Jefri yang singkat itu membuat Leona merasa hati adiknya ini sangat terluka.Leona tidak bisa menggambarkan perasaannya. Yang jelas, Jefri yang dulu tampak cukup bahagia, tetapi Jefri yang sekarang ....Leona melirik Jefri dan menyadari bahwa adiknya itu sedang menunduk untuk menyembunyikan emosi di matanya."Jangan sedih. Hidupmu masih panjang, nanti kamu juga pasti akan bertemu dengan yang cocok.""Begitu, ya?"Ketika Jefri menengadah lagi, sorot tatapannya yang biasa sudah kembali."Kak, aku sudah mencoba yang terbaik, 'kan?"Leona mengangguk. Jefri memang sudah berusaha keras.Dia ingat ketika Jefri masih kecil, J

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 819

    Leona menatap punggung Jefri sambil menghela napas tak berdaya. Kenapa adik-adiknya selalu saja membuatnya khawatir?Pertama, ada Jihan yang ingin mati. Dia mencoba bunuh diri sebanyak empat kali. Leona nyaris mati ketakutan gara-gara ulah Jihan saat itu dan sekarang Jefri berulah.Tentu saja, adik-adiknya itu akan terus begitu seandainya Leona tidak memaksa mereka untuk menikah.Misalnya, Jonas lebih suka tinggal di Benua Andila dan terkena sinar matahari daripada pulang ke Alvinna untuk menikah.Ada juga Dion yang tidak pernah muncul seolah tak kasat mata. Dia tidak bekerja ataupun menikah, setiap hari kerjanya hanya bermain game.Sudahlah. Dua orang itu dan juga Jefri sama-sama tidak berguna, jadi lebih baik Leona tidak perlu mengkhawatirkan mereka dan membiarkan mereka melakukan apa yang mereka inginkan.Di bandara. Setelah Sandy membeli sebotol air, dia membuka tutupnya dan menyerahkannya kepada Sara yang sedang duduk di ruang tunggu."Terima kasih."Sara mengulurkan tangan untuk

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 820

    Langit sudah terang. Lilia yang sedang berbaring miring di tempat tidur membuka matanya dengan linglung dan melihat burung camar lewat di luar jendela yang didesain bergaya Privon.Angin laut yang sejuk bertiup dari jendela di kedua sisi. Wewangian juga sudah dinyalakan di dalam rumah. Angin yang berembus masuk membawa rasa tenteram.Ini adalah wangi dan juga pemandangan laut yang Lilia suka. Bahkan dekorasi dan desain interior kamar ini persis seperti kamar pengantin yang Lilia bayangkan.Namun, itu adalah sesuatu di masa lalu dan bukan sekarang. Lilia sudah bisa melepaskan masa lalunya, tetapi ada beberapa orang yang selalu terjebak dengan masa lalu.Pintu dibuka dan Yuno yang mengenakan kemeja biru tua berjalan masuk sambil membawa susu dan roti.Dia sudah menjadi kurus kering setelah dipenjara. Wajahnya yang semula tampak tampan kini terlihat tirus. Matanya terlihat cekung, sorot tatapannya tampak muram.Dia membungkuk dan meletakkan sarapan di meja samping tempat tidur, lalu meneg

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 821

    "Lilia, sakit ...."Suara pria yang menindih Lilia tiba-tiba terdengar lebih rendah dan gemetar."Lepaskan aku kalau sakit!""Bukan di sini yang sakit."Yuno meraih tangan Lilia lagi dan meletakkannya di dadanya."Tapi, di sini."Mata Yuno yang cekung menatap Lilia dengan sedih."Lilia, demi bisa menikahimu, aku sampai puasa makan selama berhari-hari dan nyaris mati.""Tapi, kamu malah berniat mengambil surat kawinmu dengan pria lain tanpa memberitahuku. Tahukah kamu betapa sakitnya perasaanku?"Setelah mengatakan itu, Yuno mengangkat tangannya yang berlumuran darah dan menyentuh wajah Lilia."Jawab, kalau aku nggak menghentikanmu, sekarang kamu pasti sudah jadi istri orang lain, 'kan?"Lilia memalingkan muka dari sentuhan Yuno, sorot matanya terlihat jijik dan penuh rasa benci.Jari Yuno yang ramping dan kurus itu membeku di udara selama beberapa detik, lalu tiba-tiba meraih pipi Lilia."Lilia, kamu sudah janji bahwa selama aku bisa meyakinkan Keluarga Safwan, kamu akan menikah dengan

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 822

    "Yuno!"Lilia pun tersadar dan langsung berseru dengan marah. Nada bicaranya terdengar begitu dingin seolah-olah dia ingin membunuh Yuno."Ssst."Yuno meletakkan jari rampingnya di atas bibir Lilia dan mengisyaratkan wanita itu untuk diam, lalu tersenyum kecil."Kamu berseru sekeras ini karena aku membuatmu keenakan, 'kan ....""Dasar gila!"Yuno tersenyum. Dia memindahkan jarinya dari bibir Lilia, lalu membelai punggung Lilia dari atas hingga ke bawah."Lilia, dulu kamu juga suka memarahiku karena merasa sakit saat kita melakukannya. Ternyata kamu sama sekali nggak berubah ....""Diam kamu!"Yuno tidak menutup telepon. Panggilan itu tetap tersambung dan tidak ada suara apa pun dari ujung telepon sana, tetapi Lilia tahu bahwa Reo tetap mendengarkan."Yuno, tolong tutup teleponnya."Karena tangan dan kaki Lilia terikat, jadi dia hanya bisa menoleh dan memohon pada Yuno.Yuno boleh melakukan apa pun terhadap Lilia, tetapi jangan menyakiti Reo. Pria itu tidak bersalah.Namun, mana mungkin

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status