Share

Bab 593

Penulis: Coklat Panas
Sara bisa melihat betapa kesakitannya Ivan, matanya pun kembali berkaca-kaca. "Ivan, apa kamu nggak mau melihatnya lagi?"

Ivan pun terdiam. Ivan tidak akan merindukan Wina apabila mereka tidak bertemu, tetapi jika sampai bertemu ... mungkin Ivan akan gila terbakar api cemburu?

Lama sekali Ivan hanya duduk dalam diam, lalu dia perlahan-lahan mengenyahkan perasaannya dan memandang Sara. "Kak Sara, jaga dirimu baik-baik."

Setelah berkata seperti itu, Ivan pun mendorong kursi rodanya menuju pintu ....

Sara menatap sosok Ivan yang kurus dan duduk di kursi roda itu dengan hati yang pedih.

Dia bergegas menyusul Ivan, lalu bertanya, "Apa kamu akan mengangkat kalau kapan-kapan kutelepon?"

Ivan menatap Sara dengan matanya yang memerah dan mengangguk kecil ....

Sara sontak merasa lebih lega, "Ivan, jangan lupa memberitahuku saat kamu berhasil merelakan Wina."

Ivan mengangguk lagi sambil tetap tersenyum. Ekspresinya sama sekali tidak terlihat menyimpan dendam atau rasa benci, yang ada hanyalah kes
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 594

    Sara bersandar di pintu mobil dan menatap Jefri dengan pasrah. "Kamu mau apa?"Jefri membuka mantelnya dengan ekspresi dingin, lalu menyelimuti tubuh Sara. Setelah itu, Jefri meletakkan tangannya di atap mobil dan sedikit membungkuk memeluk Sara."Sara, aku mau tanya. Kalau kita menikah, kamu nggak mungkin bersenang-senang di luar sana, 'kan?"Sore tadi Sara baru saja kencan buta dan malam ini wanita itu malah bertemu dengan pria yang lain lagi? Apa Sara sama sekali tidak menganggap Jefri dengan serius?Sara kaget sekali mendengar kata-kata "menikah", tetapi kalimat setelah itu menyadarkan Sara kembali."Jefri, dengarkan aku baik-baik. Aku nggak mungkin menikah denganmu. Lalu, ngapain juga kamu peduli aku bakal bersenang-senang di luar sana atau nggak? Aku bukan pacarmu."Sara pun mendorong Jefri menjauh, lalu berbalik hendak menarik pintu mobil, tetapi Jefri memeluknya dari belakang ....Sebenarnya, Jefri memiliki tubuh yang cukup tinggi. Itu pasti berkat gen dari Keluarga Lionel. Jef

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 595

    Belasan mobil mewah pun terparkir di depan vila nomor delapan.Pintu kursi belakang Koenigsegg yang berada di paling depan pun terbuka. Jihan yang mengenakan jas putih turun dari mobil.Dia berdiri di samping pintu mobil dengan auranya yang sangat berwibawa dan bermartabat itu.Pria yang terkesan sulit dijangkau itu pun membungkuk, lalu mengulurkan jemarinya yang lentik kepada Wina yang masih berada di dalam mobil.Begitu menatap Wina, sorot tatapan Jihan yang dingin langsung terlihat lebih hangat.Sepertinya, satu-satunya orang yang bisa melihat sisi lembut Jihan ini adalah Wina yang saat ini mengenakan gaun perak itu.Wina pun menyambut uluran tangan Jihan dengan senang, lalu Jihan membantu Wina turun dari mobil. Wina menengadah menatap rumah bergaya Barat di depannya.Wina pun menoleh menatap Jihan yang jauh lebih tinggi di sampingnya dan bertanya dengan bingung sambil tertawa kecil, "Kok kamu mengajakku ke sini?"Jihan menutupi tubuh Wina dengan mantelnya, lalu menggendong Wina. "N

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 596

    Wina pasrah dengan Jihan yang terus menggodanya. Dia pun melepaskan kerah baju Jihan, lalu berbalik dan berbaring di atas kasur. Wina membenamkan kepalanya di balik selimut yang lembut dan berhasil meredakan rasa malunya.Jihan pun tersenyum senang melihat Wina yang menendang-nendang betisnya untuk melampiaskan amarahnya.Jihan pun mencondongkan tubuhnya ke depan, lalu meletakkan satu tangan di sisi tubuh Wina dan membujuknya, "Maaf, Nyonya Wina, aku sudah keterlaluan menggodamu. Hmm?"Begitu mendengar Jihan meminta maaf, Wina yang awalnya tidak mau meladeni Jihan pun menoleh menatap pria yang sedang berbaring miring itu sambil menumpukan dagunya di satu tangan. "Kamu mau minta maaf gimana?"Tangan Jihan yang lain pun merangkul pinggang Wina yang ramping dan memeluk wanita itu, lalu Jihan bertanya dengan lembut, "Gimana kalau pakai seluruh hidupku?"Wina mengangkat kepalanya dari dalam pelukan Jihan, sorot tatapannya tampak berbinar. "Nggak boleh, kamu 'kan sudah janji sehidup semati d

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 597

    Wina pun menatap Jihan yang sedang duduk di sofa sambil sibuk mengutak-atik brankas di atas meja dan berkata dengan lembut, "Jihan, terima kasih sudah menyiapkan semua ini buatku."Jihan memasukkan kata sandi brankasnya, lalu melirik Wina. "Kemarilah ...."Wina sontak teringat akan masa lalu ....Waktu itu juga mereka ada di dalam vila ini. Begitu Jihan melihat Wina, hal pertama yang dia katakan adalah meminta Wina mendekat.Bedanya, dulu nada bicara Jihan terdengar mendominasi, mengintimidasi, acuh tak acuh dan kejam. Sekarang, nada bicaranya terdengar sangat lembut, hangat dan penuh cinta.Wina menyingkirkan kenangan masa lalunya, lalu berjalan menghampiri Jihan. Saat Wina sudah dekat, Jihan langsung memeluknya dan mendudukkan Wina di atas pangkuannya.Jihan memeluk Wina dari belakang, lalu membuka brankas di atas meja ....Wina sontak tertegun menatap sehelai syal putih gading, fotonya, serta selembar surat yang ditambal selotip di sana-sini.Wina pun menyentuh syal itu sambil menun

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 598

    Begitu air mata Wina jatuh mengenai punggung tangan Jihan, Jihan yang sedang bernostalgia pun sontak tertegun.Dia melepaskan Wina dan membalikkan tubuh Wina, lalu mendudukkan wanita itu lagi ke atas pangkuannya ....Jihan menangkupi wajah mungil Jihan, ujung jarinya mengusap air mata Wina."Wina, aku menunjukkanmu semua ini bukan karena aku ingin membuatmu menangis, tapi untuk memberitahumu bahwa aku selalu mencintaimu."Jihan tidak bisa memutar ulang waktu, jadi hanya ini satu-satunya cara untuk memberi tahu Wina bahwa dulu dia diam-diam mencintai Wina.Wina pun mengangguk kecil, dia memang bisa merasakan cinta Jihan untuknya. Tiba-tiba, Wina bertanya, "Apa riasanku luntur?"Sara menghabiskan setengah jam untuk membantu merias wajah Wina agar terlihat cantik di acara lamaran, tetapi sekarang Wina pasti terlihat jelek karena habis menangis."Aku nggak peduli soal itu," jawab Jihan sambil tersenyum kecil. "Tapi, matamu kurang sehat. Jangan menangis lagi, ya?"Wina merasa sangat tersent

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 599

    Sorot tatapan Jihan begitu dalam dan memabukkan.Wina merasa sulit memalingkan tatapannya dari Jihan, apalagi ditambah dengan ekspresi lembut pria itu.Wina merasa begitu mabuk dengan tatapan Jihan sampai-sampai dia bahkan tidak sadar Jihan sudah membaringkannya di atas tempat tidur.Akal sehat Wina baru kembali saat Jihan menindihnya.Wina refleks mencengkeram kerah baju Jihan dan berkata dengan gugup, "A ... aku takut ...."Biasanya saja Wina sudah kewalahan menghadapi Jihan, apalagi kompensasi ini.Jihan pun menatap Wina yang berbaring di atas kasur empuk dengan sorot tatapan yang mengabur dikuasai hawa nafsu ....Gaun perak ini dijahit khusus untuk Wina, tampak begitu pas di tubuh wanita itu.Rambut panjangnya yang hitam bergelombang tergerai di atas tempat tidur dengan berantakan, membuat Wina makin cantik menawan.Melihat Wina yang seperti ini, Jihan refleks menelan ludahnya dengan gelisah."Wina, aku sudah berhari-hari menahan diri ...."Wina pun hendak menggunakan kondisi fisik

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 600

    Sayangnya, hawa nafsu Jihan begitu menggebu. Jihan mengurung Wina di dalam rumah dan berulang kali melakukannya dengan Wina.Setelah melakukannya selama tujuh hari berturut-turut, Wina sampai tidak sanggup lagi turun dari kasur. Sekujur tubuhnya terasa sangat sakit, kakinya saja sampai gemetar.Meskipun begitu, Jihan tetap menuntun Wina untuk mencoba berbagai macam posisi baru ....Ini baru merayakan lamaran yang berhasil, entah akan semengerikan apa jika mereka sudah menikah.Yang lebih mengerikannya lagi, Jihan sendiri yang memasakkan makanan yang bergizi dan berfungsi sebagai penambah tenaga untuk Wina ....Wina masih bisa menoleransi hawa nafsu pria itu, tetapi makanan yang tidak enak itu? Wina benar-benar tidak suka dengan semua makanan sehat itu.Wina pun berbaring di tempat tidur sambil menelan supnya sedikit demi sedikit, lalu mengeluh sambil menatap Jihan yang menyuapinya, "Boleh nggak pesan makanan dari luar saja?"Jihan menyeka sup yang tersisa di sudut bibir Wina dengan tis

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 601

    Untung saja Wina tidak terbiasa menjerit. Jika Jihan sampai mendengar jeritannya, pria itu mungkin akan langsung menembak mati Daris.Begitu berhasil menenangkan diri dari keterkejutannya dan mendengarkan penjelasan Daris, Wina pun langsung menjawab, "Ya oke, aku akan memberitahunya untuk pergi ke perusahaan besok."Wina memang sudah sejak kemarin-kemarin membujuk Jihan untuk masuk kerja, tetapi pria itu sepertinya tidak tertarik dengan urusan senilai ratusan miliar itu dan lebih memilih terus bersama Wina.Begitu mendengar bahwa Jihan akan masuk kerja besok, Daris yang bersandar di jendela pun langsung menurunkan kakinya dan berbisik, "Terima kasih banyak, Nona Wina."Wina tetap saja tidak bisa mencapai jendela meski sudah berjinjit, jadi dia menginjak bangku kecil dan melambaikan tangannya kepada Daris. "Ya, sama-sama ...."Saat Daris berbalik hendak berjalan pergi, Wina pun bertanya dengan penuh perhatian, "Apa Lilia sudah keluar dari rumah sakit?"Daris mengangguk. "Ya, kemarin. Di

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status