Share

Bab 592

Mereka pun tiba di Aula Jihan-Wina dalam diam.

Ivan menengadah menatap tulisan yang terukir di aula itu selama beberapa saat, lalu berbisik, "Dulu aku juga pernah mau membangun tempat seperti ini ...."

Ivan ingin membangun tempat milik mereka berdua untuk Wina dan menamainya dengan nama mereka berdua, seperti Ivan-Wina ....

Mau itu Jihan-Wina atau Ivan-Wina, intinya sama-sama ada unsur Wina ....

Ivan yang memahami semua ini pun tersenyum dengan getir, dadanya terasa sesak.

Sara sedih sekali melihat Ivan yang dulunya sangat bersemangat kini tampak kurus dan lelah. "Ivan, apa akhir-akhi ini kamu menjalani hidup yang sulit?"

Ivan kembali menggelengkan kepalanya. "Aku baik-baik saja kok."

Fariz pun mengernyit, ekspresinya terlihat agak kesal. "Apanya yang baik-baik saja, Pak Rian? Jelas-jelas Pak Rian ...."

"Diamlah!" tegur Ivan dengan ekspresi yang tampak gelap.

Fariz pun sontak terdiam.

Sara menyadari bahwa Ivan benar-benar merasa kehilangan atas Wina.

Bagaimanapun juga, Sara tahu betapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status