Share

Bab 601

Penulis: Coklat Panas
Untung saja Wina tidak terbiasa menjerit. Jika Jihan sampai mendengar jeritannya, pria itu mungkin akan langsung menembak mati Daris.

Begitu berhasil menenangkan diri dari keterkejutannya dan mendengarkan penjelasan Daris, Wina pun langsung menjawab, "Ya oke, aku akan memberitahunya untuk pergi ke perusahaan besok."

Wina memang sudah sejak kemarin-kemarin membujuk Jihan untuk masuk kerja, tetapi pria itu sepertinya tidak tertarik dengan urusan senilai ratusan miliar itu dan lebih memilih terus bersama Wina.

Begitu mendengar bahwa Jihan akan masuk kerja besok, Daris yang bersandar di jendela pun langsung menurunkan kakinya dan berbisik, "Terima kasih banyak, Nona Wina."

Wina tetap saja tidak bisa mencapai jendela meski sudah berjinjit, jadi dia menginjak bangku kecil dan melambaikan tangannya kepada Daris. "Ya, sama-sama ...."

Saat Daris berbalik hendak berjalan pergi, Wina pun bertanya dengan penuh perhatian, "Apa Lilia sudah keluar dari rumah sakit?"

Daris mengangguk. "Ya, kemarin. Di
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 602

    Setelah selesai memerintahkan Daris, Jihan pun menatap tangan kanannya itu dengan saksama. "Kalau sudah beres mengirimkan hadiah pertunangannya, kamu bisa langsung pindah ke rumah yang kamu suka."Sorot mata Daris sontak tampak berbinar. Dia mendadak merasa dipotong gaji selama empat bulan bukanlah apa-apa.Saat hendak menjawab, tiba-tiba Daris teringat akan rumah besar senilai 200 miliar yang sudah sejak dulu dia incar itu.Daris pun menggaruk bagian belakang kepalanya dengan kikuk, lalu memberi tahu Jihan, "Tapi, Pak Jihan, rumah yang kusuka ada di Kota Remolon.""Kamu pikir aku nggak sanggup beli?" cibir Jihan yang berdiri di depan pintu mobil itu.Daris langsung mengibas-ngibaskan tangannya. Mana mungkin pria terkaya di Benua Siana satu ini tidak sanggup membeli sebuah rumah? Mustahil ....Jihan tidak kekurangan apa-apa, apalagi uang. Jika Daris menerima rumah itu, dia membantu Jihan mengurangi beban kebanyakan uang.Pemikiran seperti ini sontak membuat Daris merasa lebih tenang da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 603

    Wina pikir Jihan akan pergi ke Grup Lionel setelah mengantarnya kembali ke vila Sara, tetapi Jihan ternyata mengikutinya masuk ke dalam vila.Begitu melihat Jihan datang, Bibi Nelsa yang merupakan pelayan Sara pun sontak tampak gembira seperti sedang melihat menantunya sendiri. Bibi Nelsa langsung menyapa Jihan dengan hormat dan mempersilakan pria itu ke ruang tamu."Silakan Tuan Jihan duduk di sini dulu sebentar, biar kubuatkan kopi ...."Setelah itu, Bibi Nelsa pun menoleh menatap Jihan sambil membuat gestur memberikan semangat kepada Wina dan mengisyaratkan Wina dengan matanya untuk mengambil gambarnya.Wina pun mengusap keningnya, lalu berjalan menghampiri Jihan sambil berkata, "Jihan, aku ambil hadiahku dulu buatmu, ya."Jihan duduk bersandar di sofa sambil menyilangkan kedua kakinya dengan santai. Begitu mendengar Wina hendak memberinya sesuatu, mata Jihan pun tampak berbinar penuh senyuman. "Oke."Wina berbalik dan pergi ke ruang kerja. Sementara itu, Jihan mengeluarkan ponselny

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 604

    Wina sontak terpana. Bukankah yang Jihan maksud adalah rumah pengantin yang Jihan belikan untuk Winata tiga tahun lalu?Namun, Wina tidak berani bertanya. Dia hanya menunduk dan menatap kosong ke arah tangannya yang sedang memegangi kemeja jas Jihan.Untung saja Jihan bisa membaca isi hati Wina. Pria itu pun buru-buru menjelaskan, "Aku membeli rumah itu untukmu, bersamaan dengan gaun pengantin itu. Sama sekali nggak ada sangkut-pautnya dengan orang lain. Itu memang milikmu seorang."Wina jadi teringat gaun pengantin bertakhtakan berlian yang harganya setinggi langit itu. Rasa kecewanya perlahan-lahan memudar.Tiga tahun lalu, Jihan sampai membeli gaun pengantin yang mahal itu demi Wina. Jihan bilang awalnya ingin melamar Wina, tetapi ....Wina langsung berhenti mengingat masa lalu dan menenangkan dirinya, lalu menatap Jihan. "Oke, kalau gitu biar aku yang mendesain rumahnya."Wina pun bersandar di pelukan Jihan lagi dan bertanya sambil tersenyum, "Apa Tuan Jihan punya preferensi gaya t

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 605

    Saat Wina dan Sara sedang sibuk berdiskusi, Daris pun memerintahkan orang-orang itu untuk meletakkan semua kotak dengan kata sandi yang mereka bawa ke atas meja kaca. Setelah itu, Daris melapor kepada Jihan yang duduk di atas sofa."Pak Jihan, hadiah pertunangannya sudah siap. Aku juga sudah memberi tahu Tuan Besar dan menyuruh orang-orang membawakannya ke sini tanpa memedulikan respons Tuan Besar."Jihan balas mengangguk kecil. Setelah selesai berdiskusi, Wina dan Sara pun kembali ke ruang tamu. Jihan langsung bangkit berdiri dan berjalan menghampiri Sara."Nona Sara, tujuan kedatanganku hari ini ke sini adalah untuk meminang Wina. Sebagai kakak perempuannya, Nona Sara-lah yang berhak mengambil keputusan."Biasanya, pihak laki-laki akan mengambil keputusan, lalu melamar. Pinangan resmi seperti ini hanya sekadar formalitas.Namun, seringkali pinangan ini tidak mencapai kata sepakat yang memuaskan. Akibatnya, hubungan sejoli yang hendak menikah pun harus berakhir dan mereka saling membe

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 606

    Jihan yang sedari tadi diam saja pun berkata dengan santai kepada Wina dan Sara yang tampak stres, "Aku juga yang menghasilkan aset Keluarga Lionel saat ini, sama sekali nggak ada hubungannya dengan Keluarga Lionel. Aku mau memberikan apa itu urusanku, jadi tenang saja. Lagi pula ....""Ke depannya juga semua asetku akan menjadi milik Wina," sambung Jihan sambil menatap Wina.Jihan bukan hanya memberikan seluruh aset Keluarga Lionel sebagai hadiah pertunangannya, tetapi juga kekayaan bersihnya dan setiap sen uang yang akan dia hasilkan ke depannya!Sara hendak mengatakan sesuatu lagi, tetapi Jihan langsung menyelanya, "Nona Sara, buatku ini semua cuma harta benda. Aku nggak peduli soal ini, aku bahkan rela memberikan hidupku untuk Wina. Jadi, nggak usah terlalu mencemaskan soal hadiah pertunangannya."Sara bisa merasakan ketulusan Jihan, jadi dia akhirnya mengalah dan hanya bertanya, "Gimana dengan para tetuamu? Apa mereka setuju? Wina 'kan belum pernah bertemu dengan mereka?""Akulah

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 607

    Setelah Jihan pergi, Wina segera bangkit berdiri dan pergi ke kamar tidur utama untuk menemui Sara.Sara duduk di depan meja rias sambil termangu menatap dokumen di tangannya. Wina pun segera mengetuk pintu."Kamu lagi lihat apa, Sara?"Begitu mendengar bunyi ketukan pintu, Sara langsung memasukkan amplop dokumen yang Ivan berikan sebelumnya ke dalam laci.Ivan memang meminta Sara untuk memberikan amplop ini kepada Wina di hari pernikahan Wina, jadi Sara refleks menyembunyikannya.Tentu saja Wina melihat respons panik Sara, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa lagi dan berkata, "Sara, aku sudah membeli vila di sebelahmu."Sara hendak mengatakan bahwa Wina tidak perlu membeli vila di sebelah dan tinggal saja di sini, tetapi dia tiba-tiba mengerti maksud Wina.Wina pasti khawatir Keluarga Lionel akan meremehkannya sebagai calon istri Jihan, itu sebabnya Wina sengaja menyiapkan rumahnya sendiri sebelum menikah.Ternyata menikah dengan keluarga kaya juga ada tidak enaknya. Untung saja Wina

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 608

    Wina mendengus dingin, "Sam! Kamu jelas tahu kalau Alvin menculikku, kenapa kamu nggak datang menyelamatkanku?"Sam menyeka kasar debu di wajahnya sembari berkata dengan acuh, "Aku nggak sanggup mengalahkannya, kalau aku pergi menyelamatkanmu, yang ada aku cari mati.""Lagi pula Presdir Grup Lionel, si Jihan itu juga nggak mungkin akan diam saja, aku memberikannya kesempatan menjadi sang pahlawan penyelamat seorang tuan putri, ide yang bagus bukan?"Wina sudah tidak bisa berkata-kata. "Wah, sadar diri banget."Sam tersenyum miring sembari menggodanya. "Sadar diri itu aturan paling dasar yang harus aku miliki sebagai seorang manusia!"Setelah mengatakan itu, seketika sekelompok pekerja Siana Tenggara muncul dari arah seberang jalan sembari berteriak keras."Dialah orangnya! Dia yang bersekongkol dengan kontraktor untuk menunggak upah kita!""Saudara-saudaraku, angkat sekop kalian, maju dan serang dia sampai mati!"Sesaat kemudian, dari ujung telepon Wina mendengar suara pergerakan Sam y

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 609

    Wina tertawa mendengarnya, baru saja ingin membalas membujuk Gisel kembali, George sudah lebih dulu membalasnya dengan sebuah pesan. "Nona Wina nggak perlu khawatir, aku bisa membujuk Gisel untuk pergi sekolah."Wina ikut mengetik membalas pesan itu. "Dokter George, kalau memang Gisel masih ingin tinggal dengan Alvin untuk beberapa saat, mohon bantuanmu untuk menjaga Gisel, mohon jangan sampai dia terluka."George segera memberikan balasan. "Tenang saja Nona Wina, sebenarnya Alvin sangat menyayangi Gisel."Wina menatap lama pesan yang dikirimkan George, setelah beberapa saat, wanita itu akhirnya mengetikkan kata "OK" padanya.Awalnya Alvin bersikap buruk kepada Gisel, tetapi sepertinya pria itu mulai menerima kehadiran gadis kecil itu.Mungkin dengan keberadaan Gisel di sisinya, Alvin juga akan perlahan pulih dari kesedihan kehilangan kakaknya dan menerima kembali kehidupan yang baru.Dengan pikiran itu, Wina terduduk termenung di meja belajar. Dia mengeluarkan ponsel, kemudian bangkit

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status