Share

Bab 544

Sementara itu, di Norwen. Sinar matahari yang terbit menembus melalui kaca jendela vila dan menerangi bagian dalam rumah yang terbuat dari batu bata itu.

Sinar matahari membuat Wina tampak seperti sosok dalam lukisan dari kejauhan. Punggungnya yang langsing tertutup oleh rambut panjangnya yang bergelombang.

Wina memeluk Gisel sambil meraba-raba roti di piring, lalu merobeknya sedikit demi sedikit dengan tangannya yang mengenakan sarung tangan dan menyodorkan potongan roti itu ke mulut Gisel.

Gisel pun menjulurkan lehernya untuk memakan suapan roti panggang dari bibinya. Setelah menggigit roti panggang yang lembut, dia menengadah menatap Alvin yang duduk di hadapannya.

Alvin tampak sibuk memotong-motong steaknya dengan pisau dan garpu, lalu menyodorkan sepotong ke mulut Wina.

"Vera, buka mulutmu."

Gisel sontak bertanya-tanya. Paman George bilang ibunya bernama Vera dan bibinya bernama Verina.

Namun, akhir-akhir ini Paman Aneh selalu memanggil bibinya Vera. Gisel jadi bingung wanita ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status