Share

Bab 444

Sementara itu, Zeno mengajak Jihan untuk melihat-lihat isi kamar di seberang.

Untung saja orang yang menyewa kamar ini kebetulan sedang pergi. Zeno pun menghela napas dengan lega.

Dia berbalik badan menatap Jihan, lalu mengangkat kartu buatannya sambil tersenyum dengan bangga.

"Ternyata barang bikinanku berguna juga, Pak Jihan."

Jihan pun balas menepuk pundak Zeno sebagai bentuk pujian kepada bawahannya itu, tetapi ekspresi Jihan mendadak berubah menjadi dingin.

"Zeno, apa kamu mengutus orang untuk mengikutiku?"

Tangan Jihan yang berada di atas bahunya sontak terasa begitu berat. Zeno merasa seperti sedang ditekan oleh sesuatu dengan kuat.

Tubuh Zeno sontak terasa kaku, wajahnya juga berubah menjadi pucat. Dia merasa begitu bersalah sampai tidak berani menatap Jihan. Zeno akhirnya menundukkan kepalanya dan mengaku.

"Nona Valeria khawatir Pak Jihan akan membocorkan identitas Pak Jihan, jadi aku mengutus orang untuk selalu mengawasi Pak Jihan ...."

"Jangan lupa siapa yang majikanmu yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status