Share

Bab 319

Penulis: Coklat Panas
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-08 11:06:32
Wina menatap kedua kartu ATM itu dengan terharu, tetapi dia menolak tawaran Sara.

"Sara, apa yang kuberikan kepadamu itu jadi milikmu, kamu nggak perlu mengembalikannya. Lagian, uangmu sendiri tentu saja harus ditabung. Hidupmu masih panjang, kamu pasti butuh uang itu untuk apa-apa. Selain itu, tentu saja aku harus melunasi utangku sendiri. Kamu nggak usah khawatir ...."

Namun, Sara tentu saja tidak setuju dan bersikeras memberikan kedua kartu ATM itu kepada Wina.

"Wina, kamu kayaknya nggak tahu kalau setelah kamu tiada, Lilia memberiku sejumlah uang. Ivan juga memberiku semua harta pribadinya. Aku belum sempat mengembalikan semuanya kecuali milik Ivan. Aku sudah mengembalikan uang Lilia."

Sara pun terdiam sejenak, lalu bertanya kepada Wina, "Apa kamu mau tahu cara aku mengembalikannya?"

Wina menggelengkan kepalanya. Sara pun berkata sambil tersenyum, "Aku mengambil kartu ATM-ku dan mengejar-ngejar Lilia selama tiga tahun sampai dia nggak tahan lagi dan akhirnya mau uangnya kukembalika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 320

    Ucapan Ivan membuat Sara merasa lebih lega. "Syukurlah kalau gitu. Tapi, ini 'kan memang punyamu. Aku nggak mau ambil."Setelah berkata seperti itu, Sara langsung bangkit berdiri dan berjalan pergi tanpa menunggu respons Ivan.Ivan menatap Sara yang buru-buru pergi sambil menggeleng-geleng kecil.Ternyata sifat Sara masih sama seperti dulu, lebih baik mati daripada menginginkan milik orang lain.Namun, Ivan tahu dia harus membalas budi baik Sara. Bagaimanapun juga, Sara-lah yang merawatnya sejak kecil.Ivan pun menoleh menatap Fariz, lalu berkata, "Tolong simpan dulu amplopnya, nanti kubalikkan ke Sara pas dia datang lagi."Fariz mengangguk, lalu mengambil amplop itu dan berbalik badan. Dia menyimpan amplop itu ke ruang kerja.Saat Fariz keluar, Ivan memerintahkan lagi, "Oh ya, ada satu hal lagi ....""Apa?" tanya Fariz.Ivan memandang sekeliling vila dan juga Jesse yang sedang membuat sarapan di dapur, lalu berkata kepada Fariz, "Selama tiga tahun ini, Jihan sudah memberiku tempat tin

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 321

    Daris tahu Jihan mendengarnya dengan jelas, Jihan hanya tidak bisa memercayai pendengarannya.Dia memandang Jihan dengan penuh simpati. "Pak Jihan, tentu saja ini akan terjadi. Pak Jihan sendiri yang mendorong Nona Wina kembali ke Rian."Wajah Jihan yang tampan sempurna itu menjadi agak pucat, matanya yang terkesan dingin tampak agak memerah.Jihan meremas kartu ATM itu dengan sekuat tenaga. Saking marahnya, kartu itu bahkan nyaris hancur di tangan Jihan."Pak Jihan ...."Daris menatap Jihan yang tampak gemetar menahan amarah dengan cemas."Siapkan mobil!"Daris sontak tertegun, lalu menyadari maksud Jihan. Dia mengiakan perintah Jihan, kemudian segera melangkah mundur.Sementara itu, di butik gaun pengantin. Tirai kamar pas dibuka dari kedua ujung. Tampaklah Wina yang mengenakan gaun pengantin berkerlap-kerlip.Wina pikir akan melihat sosok Sara, ternyata orang yang berdiri di luar adalah Jihan ....Dia mengenakan setelan jas berwarna hitam, wajahnya yang tampan terkesan begitu dingin

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 322

    Ciuman Jihan terasa begitu ganas dan panas seolah-olah semua gairah yang selama ini Jihan tahan akhirnya meledak.Wina mati-matian berusaha melawan, tetapi Jihan malah merobek gaun pengantin itu seperti orang kesetanan.Begitu melihat gaun pengantinnya robek, wajah Wina pun menjadi pucat. Sorot matanya dipenuhi dengan kebencian.Namun, Jihan sama sekali tidak ambil pusing. Dia terus menciumi Wina dengan ganas sambil memeluk pinggang Wina dengan tangannya yang satu lagi agar tubuh Wina menempel erat kepadanya.Wina yang ditindih pun mengayun-ayunkan kakinya untuk menendang Jihan menjauh. Jihan menjepit kedua kaki Wina sehingga Wina akhirnya benar-benar tidak bisa berkutik.Pada akhirnya, Wina membuka bibirnya yang sedari tadi tertutup rapat. Begitu lidah Jihan menyerbu masuk, Wina pun balas menggigit Jihan dengan sekuat tenaga.Alis Jihan mengernyit menahan sakit, tetapi dia tetap tidak melepaskan Wina. Dia justru menatap Wina dengan kesan menantang seolah-olah ingin tahu sebenarnya Win

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 323

    "Aku sendiri yang mau mengeluarkan enam triliun itu dan menghabiskan semua uang itu untuk Ivan! Kenapa kalian harus mempermalukanku dengan uang?""Aku sudah melepaskan, jadi kenapa kamu masih memancingku? Kamu mau menyiksaku sampai mati, ya?"Setelah berseru seperti itu, Jihan menempelkan dahinya pada dahi Wina dan bertanya dengan suara gemetar, "Wina, apa kamu baru merasa senang kalau aku sudah mati ...."Jantung Wina sontak seperti berhenti selama sepersekian detik. Dia menatap Jihan, lalu balik bertanya, "Terus, kamu mau aku bagaimana? Aku merasa sangat bersalah karena kamu sudah menghabiskan begitu banyak uang untukku. Saking bersalahnya, aku sampai merasa nggak bisa bernapas. Mau nggak mau aku harus mengembalikan uang itu ...."Jihan balas menggelengkan kepalanya dengan lembut. "Aku nggak mau kamu melakukan itu, aku cuma mau kamu, Wina. Aku cuma mau kamu! Tolong kembalilah padaku ...."Suara Jihan yang memikat terdengar begitu memelas, dia menatap Wina dengan begitu saksama. Jihan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 324

    Namun, Wina menggelengkan kepalanya. "Nggak, aku nggak mau ...."Wina mendorong Jihan menjauh, lalu meringkuk di sudut sambil memeluk tubuhnya. Sorot mata Wina terlihat sangat tidak berdaya.Jihan berlutut di depan Wina dan menatapnya selama beberapa saat, lalu akhirnya berkata, "Kamu mau nikah, tapi bukan denganku. Setidaknya, biarkan aku mengantarkanmu berjalan di altar. Aku nggak mau melewatkan pernikahanmu ...."Wina tetap menggelengkan kepalanya. "Nggak mau ...."Mata Jihan pun tampak agak berkaca-kaca. "Wina, tolong berikan aku kesempatan terakhir, setidaknya demi 10 tahun aku mencintaimu ...."Air mata yang sedari tadi Wina tahan pun mengalir turun. "Jihan, tolong jangan paksa aku lagi ...."Jihan pun mengusap air mata Wina dengan jarinya yang ramping sambil berkata, "Ternyata kamu sudah benar nggak memilihku. Aku selalu membuatmu menangis."Ujung jari Jihan berulang kali membelai wajah Wina. "Maafkan aku, Wina. Kamu begitu menderita selama lima tahun bersamaku ...."Wina sontak

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 325

    Wina masih meringkuk dalam diam di sudut kasur. Begitu melihat Jihan berjalan masuk sambil membawa pakaian ganti, sorot tatapan Wina tampak agak waspada.Jihan balas melirik Wina. Dia tidak berani berdiri di hadapan Wina, jadi Jihan meletakkan pakaian baru itu di sofa yang terletak di samping.Setelah Jihan berbalik badan dan berjalan pergi, Wina pun menatap pakaian itu.Wina menyibakkan selimutnya, lalu mengambil pakaian itu dan memakainya. Kemudian, Wina pergi ke kamar mandi yang ada di dalam kamar tidur dan membasuh wajahnya.Setelah membasuh air matanya dan menata rambutnya yang berantakan, Wina berjalan keluar dari kamar.Wina menatap Jihan yang sedang berdiri di depan sebuah jendela besar. Sisa sinar matahari terbenam yang menyinari tubuh Jihan membuat pria itu tampak samar-samar bercahaya.Begitu mendengar ada suara yang mendekat ke arahnya, Jihan pun berbalik badan. Dia menatap Wina yang sudah mengenakan gaun barunya dengan saksama."Ternyata kamu lebih cocok pakai warna putih.

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 326

    Dokter Ariel adalah seorang ahli bedah yang sangat hebat di rumah sakit tempat Lilia bekerja. Dokter wanita satu ini sangat baik hati, elegan dan lembut.Akan tetapi, Daris malah sibuk makan tanpa memandang Ariel. Pria itu benar-benar tidak romantis."Nggak masalah, aku juga biasanya sibuk kok," jawab Ariel dengan penuh pengertian.Lilia balas mengangguk sambil tersenyum, dia mendadak tidak tahu harus bagaimana membela kakak sepupunya.Ariel balas melirik Lilia. Dia sangat peka, jadi dia mengambil pisau dan garpunya, lalu mengiris steaknya dan memakannya."Aku tadi nggak berani makan karena kakak sepupumu ada di sini. Untunglah dia sudah pergi, kalau nggak bisa-bisa aku mati kelaparan ...."Sikap Ariel yang makan dengan lahap pun membuat Lilia menjadi lebih rileks.Saat mereka sedang makan dan mengobrol, tiba-tiba tampaklah Yuno yang berjalan masuk bersama seorang wanita.Begitu melihat Lilia, Yuno pun refleks ingin melepaskan gandengannya. Sayangnya, Lilia secara kebetulan melihatnya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 327

    Yuno menekan hawa nafsunya yang sudah bergelora, lalu buru-buru melajukan mobil ke pinggir kota.Setelah itu, Yuno pun menggendong Lilia ke kursi belakang dan mencium bibir Lilia dengan ganas.Setelah meluapkan gairahnya yang tertahan selama beberapa hari ini, akhirnya Yuno merasa puas.Lilia bersandar di pelukan Yuno dan menatap pria yang sedang keenakan itu, lalu bertanya dengan ragu, "Kapan ... kamu akan menikahiku?"Jari Yuno yang sedang mengelus pipi Lilia pun berhenti bergerak, sorot matanya tidak lagi terlihat terbuai. Yuno menjawab dengan nada dingin, "Keluargaku nggak akan mungkin merestui pernikahan kita."Lilia pun memeluk leher Yuno, lalu menatap pria itu dengan sorot matanya yang memesona sambil bertanya, "Kalau kamu sendiri?"Tenggorokan Yuno sontak terasa tercekat. Sorot matanya terlihat luluh, tetapi dia enggan mengakuinya. "Aku nggak mau menikah."Lilia pun merasa kecewa, dia melepaskan pelukannya pada leher Yuno. "Aku harus nikah, usiaku sudah matang ...."Begitu mend

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

DMCA.com Protection Status