Share

Bab 1381

Jihan pun mencibir, rasanya dia seperti sedang dipermainkan oleh takdir.

James sendiri tidak ambil pusing dengan Jihan yang tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca itu.

"Kuberi kamu sepuluh menit untuk memikirkannya baik-baik."

Setelah itu, James pun berjalan keluar dari area eksperimen diikuti oleh para pria berbaju hitam lainnya.

Setelah James dan yang lainnya pergi, hanya Andrew yang tetap di sana sebentar untuk mengingatkan Jihan dengan suara pelan.

"Setuju saja dulu, kamu bisa menjelaskannya kepada Wina setelah bebas."

"Tuan Ketiga, apa kamu pikir aku ini tuli?"

Suara James yang mengintimidasi terdengar dari luar pintu. Andrew langsung menutup mulutnya dan bergegas keluar dari area eksperimen.

Setelah Andrew keluar, James melepas topengnya. Dia menatap Andrew dengan dingin, ekspresinya terlihat sangat marah.

"Kamu harus dicambuk 20 kali lagi nanti setelah pulang."

Andrew menundukkan kepalanya dengan lemah, dia merasa agak takut dengan kakeknya.

"Ya."

James pun memalingkan wajahnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Michellyn
miris sekali takdir Jihan dan wina. kapan mereka bahagia tanpa gangguan?
goodnovel comment avatar
Nurr Aliyaa
jangan seksa wina dgn jihan lagi please .........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status