Share

Bab 1129

Ketika Lilia keluar dari kamar mandi, Jihan, Jefri, Wina dan Sara sedang berdiri di luar pintu sembari menatapnya, seolah mereka sedang menunggu jawaban.

Lilia mengepalkan tangannya erat dan bersuara tegas, "Aku yang menembaknya sampai mati, aku nggak mungkin bisa melihatnya untuk yang terakhir kali."

Setelah berkata demikian, dia berjalan melewati keempatnya dan mempercepat langkahnya menuju bangsal, lalu duduk di samping ranjang Reo untuk menunggunya sadar.

Sementara, polisi setempat yang menangani kasus itu bertanya pada Jihan menggunakan bahasa Kameria, "Apa katanya tadi?"

Sorot mata Jihan terlihat makin dingin, layaknya sebongkah es, dia menatap dingin ke arah polisi tersebut, membuat polisi itu terintimidasi dan tak berani bertanya lebih lanjut.

Wina yang perlahan mulai tenang dari keterkejutannya, melihat ke arah Lilia yang sedang duduk di samping ranjang Reo melalui kaca kamar rumah sakit. Meskipun kelihatannya tenang, sebenarnya Lilia sangat gelisah. Wina berpikir, mungkin Lil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status