Share

Bab 1127

Penulis: Coklat Panas
Pergerakan tangan Lilia yang sedang mengusap baju itu seketika terhenti.

"Dia masih ada di pulau."

Setelah mengatakan itu, Lilia kembali membuka mulutnya, berniat mengatakan pada Jihan, bahwa dirinya sudah menembak Yuno. Namun, entah kenapa kata-kata itu tak bisa keluar dari mulutnya, seperti ada sesuatu yang menyumbat tenggorokannya, membuatnya tak bisa bicara.

Jihan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku, lalu berdiri di luar ruang operasi. Setelah beberapa saat, dia memerintahkan pengawalnya dengan dingin, "Pergi ke pulau, bawa dia kembali."

Mendengar itu, tubuh Lilia yang menegang perlahan rileks kembali. Dengan membawa Yuno kembali, entah mungkin mereka akan memenjarakan atau bagaimana, tentu hal pertama yang dilakukan ialah merawat Yuno terlebih dahulu. Dengan begitu, Yuno akan baik-baik saja, dan dirinya sendiri pun akhirnya bisa melepaskan Yuno.

"Lilia!"

Mendengar suara Wina, Jihan segera berbalik menghadap arah lift. Dia melihat Jefri yang datang bersama Wina dan Sara segera
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1128

    Setelah membantu Lilia membersihkan diri, mereka berniat membawa Lilia menuju hotel untuk beristirahat. Namun, Lilia masih mencemaskan Reo dan bersikeras untuk menunggu hingga operasi selesai. Setelah diberi tahu dokter bahwa urat nadi pada tangan Reo berhasil disambungkan, Lilia pun merasa lega.Reo masih berada dalam pengaruh anestesi dan belum sadar. Setelah memastikan pria itu baik-baik saja, Lilia pun beranjak bangkit berkat bujukan Sara. Namun, sebelum sempat keluar dari rumah sakit, pengawal yang dikirim Jihan seketika menelepon."Pak Jihan, Yuno sudah mati, dia ditembak."Raut wajah Jihan berubah drastis. Tanpa menunggu pengawalnya menyelesaikan laporan, dia segera meletakkan ponselnya dan berbalik menatap Lilia dengan langkah yang melambat.Setelah merasa ragu beberapa detik, Jihan pun bersuara, "Lilia, Yuno sudah mati ...."Tubuh Lilia seketika menegang.Entah karena ketakutan atau lainnya, dia merasa tangannya mulai bergetar, kakinya melemah dan kesulitan untuk tetap berdiri

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1129

    Ketika Lilia keluar dari kamar mandi, Jihan, Jefri, Wina dan Sara sedang berdiri di luar pintu sembari menatapnya, seolah mereka sedang menunggu jawaban.Lilia mengepalkan tangannya erat dan bersuara tegas, "Aku yang menembaknya sampai mati, aku nggak mungkin bisa melihatnya untuk yang terakhir kali."Setelah berkata demikian, dia berjalan melewati keempatnya dan mempercepat langkahnya menuju bangsal, lalu duduk di samping ranjang Reo untuk menunggunya sadar.Sementara, polisi setempat yang menangani kasus itu bertanya pada Jihan menggunakan bahasa Kameria, "Apa katanya tadi?"Sorot mata Jihan terlihat makin dingin, layaknya sebongkah es, dia menatap dingin ke arah polisi tersebut, membuat polisi itu terintimidasi dan tak berani bertanya lebih lanjut.Wina yang perlahan mulai tenang dari keterkejutannya, melihat ke arah Lilia yang sedang duduk di samping ranjang Reo melalui kaca kamar rumah sakit. Meskipun kelihatannya tenang, sebenarnya Lilia sangat gelisah. Wina berpikir, mungkin Lil

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1130

    Daris yang baru saja tiba, melihat adik sepupunya seketika keluar dengan panik, langsung berteriak padanya, "Mau ke mana kamu?"Namun, Lilia tak menjawabnya dan langsung berlari keluar rumah sakit tanpa menoleh pada kakak sepupunya itu. Bahkan, Lilia sendiri bingung dengan aksinya, hanya terdapat sebuah suara yang tak hentinya melantunkan suara yang terus-menerus mengingatkannya, "Tunggu, tunggu sebentar lagi ...."Lilia tergesa-gesa kembali ke pulau itu, dan ketika dia menerobos masuk ke dalam ruangan sangkar burung, dia melihat Ivan yang terduduk di kursi roda bersama dengan Nurwan yang berdiri di samping pria itu. Kedua pria berbahu lebar itu tampak berbalut jas rapi dan menghalangi pemandangan dalam ruangan, dan menjadi pemandangan awal yang dilihat oleh Lilia.Melalui pancaran cahaya matahari dari celah atap kaca, cahaya tersebut menyoroti keduanya dengan sinar lembut berwarna keemasan. Seolah menyadari kedatangan Lilia, Ivan perlahan berbalik badan."Akhirnya kamu datang."Ketika

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1131

    Melihat raga Yuno yang tak lagi bernyawa, seutas suara kian membanjiri benaknya dengan pertanyaan.'Apakah Yuno memang pantas untuk mati?''Gara-gara siapa Yuno berbuat hal mengerikan seperti ini?''Bukankah dirinya sendiri yang lebih dulu menyukai Yuno?''Bukankah dirinya sendiri yang mengejar dan melakukan segala cara untuk mendekati Yuno?''Apakah hanya karena Yuno tak menyukai, meremehkan dan membenci dirinya sendiri, maka Yuno dianggap bersalah?'Awalnya, Yuno memang membenci keberadaan mereka. Itu dikarenakan, Lilia merupakan keponakan dari wanita selingkuhan ayahnya, yang juga adalah penyebab ibu Yuno bunuh diri. Wanita selingkuhan itu membawa Lilia ke keluarganya, merebut rumahnya dan mencuri cinta ayahnya yang seharusnya diberikan kepada Yuno. Bukankah, perasaan benci Yuno terhadapnya memang seharusnya wajar?Bicara tentang dendam, segala kejadian ini berakar dari perilaku memalukan orang tua mereka, yang menyebabkan kemunculan bayang-bayang psikologis pada anak-anak dan berak

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1132

    Namun, saat Lilia berada dalam bahaya, iblis kecil akan selalu menyelamatkan Lilia tanpa ragu. Seperti saat Lilia hampir tenggelam semasa kecil dulu, Yuno tanpa ragu langsung melompat menyelamatkannya.Tepat pada saat itu pula, untuk pertama kalinya hati Lilia berdebar terhadap Yuno yang berani menyelamatkannya, dan perlahan dia mulai menaruh hati pada pria itu. Pria itu adalah penyelamat nyawa dan juga orang yang melindunginya dari perundungan, ya, pria itu adalah Yuno.Kala itu, Lilia akan selalu bertanya padanya, "Yuno, kamu masih peduli sama aku 'kan?" Sementara, Yuno yang mengenakan seragam sekolah, bersandar di pagar, akan memandangnya dengan jijik dan berkata dengan angkuh, "Di dunia ini, hanya aku yang boleh mengganggumu."Dulu, Lilia tak mengerti apa maksud Yuno mengatakan hal itu. Namun, berbeda dengan sekarang, Lilia menebak apakah kemungkinan sedari dulu Yuno memang sudah menyukainya, hanya saja pria itu bahkan tak menyadarinya?Teringat akan masa lalu, mata Lilia seketika

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1133

    Yuno memang seorang pria yang tidak sehat secara psikologis, tetapi pria itu memperlakukan teman-temannya dengan penuh perasaan dan amat setia. Meskipun, kakaknya, Vino pernah meminta Yuno untuk mengawasi Ivan, tetapi Yuno tak pernah sekalipun memberitahukan kabar buruk apa pun pada kakaknya, bahkan Yuno mencoba segala cara untuk memulihkan ingatan Ivan kembali.Bahkan saat dia mengira temannya sudah mati, Yuno selalu membawa beberapa botol bir untuk duduk di depan makamnya, bersulang dengan batu nisannya, dan berdiam di sana untuk waktu yang lama.Sampai saat kembali ke Kota Ostia, Yuno menangis bahagia, pria itu tidak pernah memperlakukan Rian Gerad yang kehilangan kedua kakinya, seperti orang cacat. Dia mendorong Rian berkeliling, mencoba segala cara untuk menyembuhkan kakinya. Namun, saat itu, Rian yang kehilangan semangat hidup karena cinta yang tak terbalas, berkali-kali menolak bantuan Yuno.Rian berpikir, jika saat itu dia tidak menolak Yuno, dengan keahlian medis Yuno, dia pas

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1134

    Bahkan Ivan sendiri juga tidak tahu, tentu kemungkinan tidak ada yang tahu akan apa alasan Yuno melakukan semua itu. Mungkin saat itu, Yuno sejahat itu, sehingga dia menyuruh bawahannya untuk menyiksa Lilia.Lagi pula, saat itu Yuno begitu membenci Lilia. Sekalipun terdapat sedikit perasaan suka, hal itu tidak akan bisa melebihi kebencian Yuno yang terpendam begitu lama. Apalagi, perasaan suka itu muncul tanpa disadarinya.Tak bisa menemukan jawaban, Lilia kembali menundukkan bulu matanya menatap ke arah Yuno yang masih diselimuti akan cahaya matahari. Refleks, Lilia mengulurkan jemarinya yang dingin, menyentuh wajah Yuno.Saat ujung jemarinya bersentuhan dengan pipi yang dingin dan kaku, Lilia seakan merasa ingin memeluknya. Namun, Lilia menarik kembali niat itu dan hanya menatapnya dalam diam ....Entah berapa lama telah berlalu, sampai Lilia kembali bersuara pada Ivan, "Kamu nggak nanya siapa yang membunuhnya?"Ivan yang menatap punggung kurus Lilia, menghela napas pelan. "Dia mau m

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1135

    Lilia pun ditarik turun, sampai akhirnya wanita itu terdiam di tempat tak tahu harus berbuat apa. Melihat itu, Daris segera menghampirinya. "Lilia ...."Melihat raut wajahnya yang kehilangan semangat, Daris mengira adik sepupunya itu ketakutan, sehingga dia segera menepuk pundaknya. "Sudah, jangan takut. Yuno sudah mati, nggak ada yang akan mengganggumu lagi."Lilia menutup matanya yang memerah, sembari mengulaskan senyuman yang terasa lega tetapi juga pahit. "Benar, dia sudah mati dan nggak akan ada lagi yang bisa menggangguku, leganya."Daris tak menyadari apa yang sebenarnya dirasakan wanita itu, dia mengira adik sepupunya itu benar-benar merasa lega, dia lalu berbalik dan menunjuk ke arah kejauhan."Nona Wina dan Nona Sara sedang menunggumu di sana ...."Mengikuti arah yang ditunjuk Daris, Lilia melihat Wina dan Sara yang sedang menunggunya sembari berdiri di bawah kapal.Seolah sadar Lilia sudah keluar dari vila, Wina dan Sara langsung berlari cepat ke arahnya dan memeluk Lilia de

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status