Share

Bab 1042

Penulis: Coklat Panas
Gisel meletakkan lobster di tangannya dan mengambil gelas jus di depannya dengan tangannya yang berminyak, lalu bersulang dengan Aulia dari jauh.

"Nih, sudah bersulangnya."

Semua orang di meja merasa terhibur dengan kepintaran Gisel.

George menyentuh kepala kecil Gisel dan bertanya, "Dari siapa kamu mempelajari ini?"

Gisel menunjuk iPad di atas meja, "Dari film. Gimana, Kakek George? Apa aku punya bakat akting?"

George memelototinya, "Sudah kubilang, umurku baru 40 tahun, aku nggak pantas jadi kakekmu. Panggil aku paman."

Gisel memiringkan kepalanya dan berkata, "Tapi kamu terlihat seperti berumur 70 tahun."

Jefri refleks menahan tawanya. "Benar juga sih."

George sontak terdiam.

Dia berbalik dan bertanya pada Sam, "Apa terlihat seperti itu?"

Sam berkata, "Gimana kalau aku pipis dulu, biar kamu bisa ngaca?"

George kembali terdiam. Tidak seharusnya dia bertanya, ujung-ujungnya malah diledek.

Andrew melihat sekeliling ke orang-orang di atas meja dan menganggapnya cukup menarik, tapi ....

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1043

    Setelah melihat Artha beberapa kali meniduri wanita lain, Aulia selalu mengunci diri di dalam kamar tanpa tidur, makan atau minum.Saat itu, dia berharap Artha akan datang menemuinya. Bukan untuk balikan, tetapi hanya untuk menghiburnya. Namun, Artha ternyata tidak peduli.Sejak itu, Aulia tidak bertemu Artha lagi.Namun, setelah sekian tahun berlalu, tiba-tiba Artha muncul menemuinya dan mengatakan bahwa mereka bisa bersama lagi. Sayangnya, Aulia sudah tidak memperhatikan Artha.Jefri berkata bahwa Artha tidak punya pilihan selain putus dan Aulia sendiri tahu, tapi dia tidak peduli lagi dan tidak pernah bertanya kenapa.Aulia tidak tahu dan dia tidak ingin tahu.Seolah bisa membaca pikiran Aulia, Artha yang berdiri di lereng menurun pun tersenyum menatapnya di bawah lampu jalan yang redup."Nggak ada yang perlu dikatakan."Aulia saja sudah menyerah. Lagi pula, penjelasan Artha hanya akan menimbulkan perselisihan antara Aulia dan orang tuanya, jadi kenapa repot-repot?Lebih baik Aulia

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1044

    Saat itu, Aulia benar-benar tidak mengerti dan tidak setuju dengannya. Aulia mendatangi Artha dan berulang kali bertanya apakah pria itu masih mencintainya.Artha berkata dia tidak mencintainya lagi, tapi Aulia tidak memercayainya dan memotong pergelangan tangannya lagi. Namun, kali ini Artha tidak menangis atau menolongnya dan bahkan langsung angkat kaki pergi.Dia pindah dari rumah tempat mereka tinggal bersama dan tinggal di tempat terpencil. Aulia mencarinya untuk waktu yang lama sebelum menemukannya, tapi dia malah melihat Artha bersama wanita lain ....Meskipun begitu, Aulia tidak pernah menyerah. Dia duduk di ruang tamu dan menunggu seperti orang bodoh sampai mereka selesai dan bahkan membantu membersihkan kamar.Sambil memungut pakaian yang berantakan di tempat tidur, Aulia meyakinkan dirinya sendiri bahwa setelah dibereskan, semuanya akan baik-baik saja.Begitu Artha sudah bosan dengan wanita lain, Artha pasti akan mengingat kebaikan Aulia dan kembali padanya ....Beginilah ca

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1045

    Jika Aulia merasa sangat terpukul dengan Artha yang mengabaikan, mengkhianati dan melukai hatinya, sikap orang tuanya malah membuat Aulia menjadi begitu terpuruk.Aulia tidak bisa menerima semua ini. Dia melepaskan pakaian Artha, lalu berjongkok sambil menutupi wajahnya.Artha berlutut dan menghiburnya, "Bodoh, aku sengaja membohongimu biar bisa balikan, kenapa kamu malah percaya?""Keluargaku secara nggak langsung memaksa nenekmu mati ..." tangis Aulia.Artha ikut sedih melihat reaksi Aulia. "Nggak, aku cuma bohong kok. Jangan nangis, kamu 'kan tahu aku suka bohong."Aulia menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca. "Jadi ... semua wanita itu ...."Artha mengulurkan tangannya untuk menghapus air mata Aulia, tetapi Aulia menghindar.Tangan Artha pun terhenti di tengah udara. Dia akhirnya menyadari bahwa Aulia yang dulu begitu mencintainya tidak akan pernah bisa kembali ke pelukannya.Artha menarik tangannya , lalu menatap Aulia sambil tersenyum dengan lembut. "Aku sudah pernah meniduri m

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1046

    Andrew berdiri di depan jendela besar lantai dua sambil menyaksikan Artha dan Aulia yang putus di bawah sana. Andrew memegang gelas anggurnya sambil berkata, "Ternyata tetap putus."Jihan mengikuti arah pandangannya ke luar jendela. Sorot tatapannya berubah, tetapi dia sudah menduga hal ini."Adikku memang selalu tahu apa yang dia mau."Begitu Aulia menginginkan sesuatu, dia pasti akan melakukan apa pun untuk mendapatkannya. Namun, begitu tidak menginginkannya, Aulia akan langsung melepaskan. Itu berlaku untuk barang ataupun hubungan.Andrew menyesap anggurnya sambil tersenyum kecil."Kenapa Pak Jihan membawaku ke sini di saat Pak Jihan tahu aku bisa melihat semuanya? Apa rencana Pak Jihan?"Bukankah sekarang harusnya Jihan membantu menutupi masa lalu Aulia? 'Kan sekarang Aulia dan Andrew dalam proses perjodohan?"Memang nggak ada yang bisa luput darimu. Daripada kamu tahu dari orang lain, lebih baik aku kasih tahu kamu dulu."Mata Jihan pun tertuju pada sosok yang membuka pintu dan ma

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1047

    Setelah selesai makan, ibu Aulia, Sisilia Puruna, duduk bersama suaminya, Jaden Lionel di sofa ruang tamu.Sisilia menelepon ahli kecantikan keluarga untuk menjalani perawatan kulit, sementara Jaden membaca koran keuangan terbaru.Ada banyak pelayan yang bekerja di rumah yang besar itu.Malam itu, hujan gerimis turun. Bunyi tetesan air yang mengenai atap menambah kemarakan dalam rumah yang tenang.Di tengah bunyi tetesan hujan, terdengarlah ketukan di pintu. Pelayan yang sedang mengelap meja pun segera meletakkan kain lap dan menuju pintu.Begitu tirai pintu dibuka, tampaklah Aulia yang basah kuyup berdiri di luar pintu kaca. Aulia menatap ibunya yang berada di dalam dengan mata berkaca-kaca.Setelah anak-anak mereka tumbuh besar, mereka semua pindah sehingga Sisilia hanya tinggal berdua dengan Jaden. Biasanya Jefri dan Aulia akan pulang untuk makan malam, tapi selalu memberi tahu kedua orang tua mereka dulu.Sisilia dan Jaden terkejut melihat Aulia muncul di luar pintu selarut ini, ap

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1048

    Jaden dan Sisilia sontak menatap Aulia dengan kaget, sepertinya mereka juga baru mengetahui masa lalu Artha. "Kami nggak tahu soal itu ....""Ya, kalian nggak tahu apa-apa, jadi kalian merasa paling benar sendiri! Kalian bahkan nggak bertanya padaku dan langsung mengambil keputusan buatku!"Aulia berkata dengan sedih, "Kalian tahu nggak gara-gara kalian aku jadi kehilangan orang yang paling mencintaiku!"Sisilia merasa sangat sedih melihat wajah Aulia yang berlinang air mata. "Maafkan Ibu, Aulia, ini semua salah Ibu ...."Sisilia meraih tangan Aulia yang gemetar kedinginan, lalu mengusap-usapnya untuk menghangatkan putrinya sambil menjelaskan,"Ibu sudah salah paham, Ibu pikir Artha memang bukan pria baik-baik. Itu sebabnya Ibu berusaha memisahkan kalian saat Ibu tahu kalian pacaran. Tapi, setelah beberapa kali berhadapan langsung dengannya, Ibu merasa dia nggak seperti itu. Ibu menyadari bahwa Ibu mungkin salah paham terhadapnya, jadi Ibu mengizinkannya mendekatimu lagi. Ibu pikir ...

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1049

    Sisilia ketakutan sekali melihat putrinya yang tampak kesetanan. Dia segera memeluk Aulia, lalu mengelus-elus punggung Aulia menghiburnya."Aulia, ini salah Ibu. Jangan menakuti Ibu begini, oke?"Aulia yang sedang bersandar di bahu ibunya pun menangis setelah tertawa."Kalian sudah nyaris menghancurkan separuh pertama hidupku, jadi tolong mulai sekarang jangan ikut campur lagi dalam urusanku."Aulia mendorong Sisilia menjauh dengan lemah, lalu mundur selangkah dengan terhuyung sebelum akhirnya berbalik badan dan berjalan menuruni tangga koridor.Seorang pria berdiri di belokan sambil menatap Aulia dengan sedih.Ujung hidung Aulia terasa perih saat melihat tatapan iba Jefri, tapi dia menahan tangisannya."Kak, tolong jangan melakukan kesalahan seperti yang kubuat."Wajah tampan Jefri terlihat berkecamuk. Dia berjalan mendekati Aulia di tengah hujan."Aulia, kamu dan Artha masih punya kesempatan. Dia nggak pernah berhenti mencintaimu."Aulia tersenyum lebar, tapi terkesan begitu pilu dan

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1050

    Jantung Sisilia sontak berdebar dengan kencang, dia masih ingat saat waktu itu memukuli dan memaki artha. Sisilia akhirnya berdiri di luar pintu dan tidak berani masuk seolah-olah takut Artha akan balas dendam kepadanya."Aku ke sini untuk meminta maaf kepadamu."Sisilia menyerahkan barang-barang mahal itu kepada Artha."Aku benar-benar minta maaf, aku nggak tahu nenekmu meninggal karena aku."Artha tidak mengambil satu barang pun, dia hanya balas menatap Sisilia dengan acuh tak acuh.Karena Artha hanya diam, Sisilia pun jadi merasa agak kikuk. Dia meletakkan barang-barang itu di pintu masuk.Setelah bangkit berdiri lagi dan menatap Artha, sorot tatapannya tampak gelisah dan bersalah."Aulia habis bertengkar denganku kemarin malam. Kelihatannya dia masih peduli padamu. Gimana kalau kalian ....""Nyonya Sisilia."Artha menyelanya."Dia bertengkar denganmu karena dia merasa bersalah pada nenekku, bukan karena dia masih mencintaiku. Kami berdua ...."Artha pun terdiam dan menarik napas da

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status