공유

Bab 254

작가: Elenor
Setelah menyerahkan makalahnya secara resmi, mereka mengundang Prof Nian makan malam bersama.

Saat itu, Prof Nian tidak menolak.

Ketika mereka tiba di restoran, Clara dan Prof Nian keluar dari mobil dan naik ke lantai atas. Mereka tidak menyadari mobil Dani diparkir tidak jauh dari mobil mereka.

Namun, Dani menghentikan langkahnya untuk keluar dari mobil setelah melihat Clara dan yang lainnya.

Setelah menunggu sekitar dua tiga menit, dia akhirnya keluar dari mobil sambil menggendong Tania yang masih mengantuk.

Gading adalah orang pertama yang tiba.

Melihatnya, dia berkata, "Kamu sudah sampai?"

Dani mengangguk, "Iya."

Beberapa menit kemudian, Tania baru saja bangun, Edward, Vanessa, Elsa dan Diana juga tiba.

Melihat Diana, Dani menurunkan pandangannya.

Diana sangat bersemangat. Dia berjalan cepat ke arahnya dan menyapanya dengan suara manis, "Kak Dani."

Dani menatapnya acuh tak acuh tanpa menjawab.

Diana tiba-tiba merasa sedikit malu. Pada saat itu, Elsa datang dan melihat Tania terliha
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터
댓글 (22)
goodnovel comment avatar
Fa Fah
Thor,,up 10bab sehari boleh,,??
goodnovel comment avatar
Fa Fah
ongoing say,,tiap hari 6 bab du update,,
goodnovel comment avatar
chika_dputri
ayo Dan kejar, semoga jodoh dg Dani ga JD balik dg Edward menjijikan
댓글 모두 보기

관련 챕터

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 1

    Saat Clara Hermosa tiba di bandara Negara Latvin, waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.Hari ini adalah hari ulang tahunnya.Begitu dia membuka ponselnya, dia menerima sekelompok ucapan selamat ulang tahun.Semuanya dari teman dan rekan kerjanya.Tapi tidak ada kabar sama sekali dari Edward Anggasta.Senyum Clara pun memudar.Ketika dia tiba di vila, sudah jam 10 lebih.Saat Bibi Sari melihatnya, dia tertegun sejenak: “Bu Clara, kenapa Ibu... bisa datang ke sini?”“Di mana Edward dan Elsa?”“Pak Edward belum pulang, Nona Elsa masih main di dalam kamar.”Clara pun memberikan barangnya pada Bibi Sari, tapi saat di lantai atas dia melihat Elsa Anggasta yang memakai baju tidur, tampak duduk di meja kecil, entah sedang memukul apa, tapi dia sangat serius, hingga bahkan tidak tahu ada orang yang masuk ke kamarnya.“Elsa?”Saat Elsa dengar suara ini, dia langsung berbalik dan menyebut dengan riang: “Mama!”Lalu, dia kembali membalikkan badan dan lanjut memukul barang di tangannya.Clara lalu

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 2

    Sekitar jam 9 malam, Edward dan putrinya pun pulang.Elsa memegang ujung pakaian Edward, dan turun dari mobil dengan perlahan.Karena ibunya ada di rumah, malam ini dia sebenarnya tidak mau pulang.Tapi Tante Vanessa bilang ibunya itu pulang secara khusus untuk menemani dia dan ayahnya, jadi kalau mereka tidak pulang, ibunya bisa sedih.Ayah bilang kalau malam ini mereka tidak pulang, besok ibunya pasti akan ikut mereka ke pantai.Jadi dia terpaksa setuju pulang.Tapi dia tetap khawatir, dan bertanya dengan sedih: “Ayah, gimana kalau Ibu besok memaksa mau ikut kita keluar?”“Nggak akan.” Edward menjawab dengan yakin.Selama menikah, Clara memang selalu ingin mendekatinya.Tapi dia masih paham situasi, asalkan dia terlihat tidak senang, Clara langsung tidak akan berani membuatnya marah.Dalam ingatan Elsa, Clara selalu patuh pada Edward.Kalau dia bilang tidak akan, berarti memang tidak akan.Elsa akhirnya bisa tenang.Suasana hatinya pun membaik, mukanya yang tadi cemberut langsung ber

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 3

    Farel adalah salah satu sekretaris pribadi Edward.Melihat surat pengunduran dirinya, dia tentu terkejut.Dia adalah salah satu dari sedikit orang yang tahu hubungan Edward dengannya.Semua orang dekat Edward tahu, Edward tidak menyukainya.Setelah nikah, Edward sangat dingin pada Clara, bahkan juga jarang pulang ke rumah.Agar bisa mendekati Edward, Clara pun bekerja di Anggasta Group.Tujuan awalnya adalah menjadi sekretaris pribadi Edward.Tapi Edward tidak setuju.Meski kakeknya memintanya, pria itu tetap kukuh dengan pendiriannya.Pada akhirnya, Clara terpaksa harus puas berada di divisi sekretariat menjadi salah satu sekretaris biasa Edward.Awalnya, Farel khawatir Clara akan mengacaukan divisi sekretariat. Tapi nyatanya, sungguh di luar dugaan.Meski Clara menggunakan posisinya untuk mendekati Edward, tapi dia juga paham situasi, tidak akan bertindak keterlaluan.Sebaliknya, mungkin agar Edward terkesan, Clara sangat serius dalam bekerja, kemampuannya sangat menonjol. Baik saat

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 4

    Elsa langsung melompat dari atas kasur sambil menyahut, “Beneran, Yah?”“Ya.”“Tapi kenapa tadi Tante Vanessa nggak kasih tahu aku?” “Ayah baru memutuskannya, belum sempat memberitahunya.”Elsa kegirangan: “Kalau gitu Ayah jangan kasih tahu Tante Vanessa, setelah pulang, kita kasih kejutan buat Tante Vanessa oke?!” “Ya.”“Ayah memang yang terbaik! Sayang banget deh!”Setelah telepon ditutup, Elsa masih tampak kegirangan, bernyanyi dan melompat di atas kasur.Setelah beberapa saat, tiba-tiba dia teringat Clara.Beberapa hari terakhir, ibunya tidak menelepon, jadi suasana hatinya sangat bagus.Sebenarnya, agak tidak ngobrol dengan ibunya di telepon, beberapa hari lalu dia sengaja keluar rumah lebih awal, sepulang sekolah dia bahkan sengaja menaruh ponselnya jauh-jauh atau bahkan mematikannya.Setelah dua hari melakukannya, Elsa menghentikannya, dia khawatir ibunya akan marah jika mengetahuinya.Tapi tidak disangka, selama beberapa hari berikutnya ibunya tak kunjung meneleponnya.Awalny

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 5

    Dalam kurun waktu terakhir ini Dylan dan Clara memang jarang sekali bertemu.Tapi meski begitu, Dylan bisa melihat perubahan besar dalam diri Clara, semangat tinggi dan kuat yang dulu dia miliki sudah hilang begitu saja.Saat teringat akan sosok Clara saat itu, Dylan tidak pernah menyangka sikap rendah diri akan menempel pada wanita itu.Dylan tidak tahu banyak tentang kehidupan pernikahan Clara dan Edward.Hanya sekelumit saja yang dia ketahui.Sebenarnya ada beberapa dugaan dalam hatinya, tapi dia memilih untuk tidak mengatakannya, hanya berkata padanya dengan serius: “Nggak masalah kalau kamu pernah terpuruk dalam hidupmu, tapi kamu harus tahu, kemampuan dan bakatmu berbeda dari jenius biasa. Clar, asalkan kamu punya tekad, belum terlambat untukmu memulainya sekali lagi.”“Lalu, jangan lupa, kamu itu murid terbaik yang pernah dosenmu ajarkan.”Mendengar ini, Clara tersenyum: “Kalau dosen kita dengar ucapanmu, mungkin dia akan mencibir, bilang kalau itu semua karena muridnya yang lai

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 6

    Keesokan harinya.Setibanya di perusahaan, Edward berpapasan dengan Clara.Clara tidak tahu tentang kepulangan Edward dan Elsa ke Marola.Bertemu tiba-tiba dengan Edward di perusahaan, membuat langkah kaki Clara terhenti sejenak.Ada sedikit keterkejutan di mata Edward saat melihat Clara. Namun, dia hanya mengira Clara baru saja tiba dari perjalanan dinasnya. Yah, pria itu tidak berpikir macam-macam.Ekspresi wajah Edward tampak datar, menganggap Clara layaknya orang asing. Dia berjalan melewatinya begitu saja dan masuk ke dalam perusahaan.Jika itu dulu, mungkin Clara akan senang saat mengetahui Edward kembali ke Marola. Meski tak bisa memeluknya, Clara akan merasa bahagia hanya dengan menatapnya, seolah dalam dunianya hanya ada Edward seorang. Sekalipun sikap pria itu dingin terhadapnya, Clara tetap akan menyapanya dengan ‘selamat pagi’.Namun kini, Clara hanya menatap wajah tampan itu sekilas lalu menundukkan pandangannya. Antusias dan kebahagiaan sebelumnya sudah tidak terpancar d

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 7

    Dua rekan kerja di samping Clara terlihat mundur hingga ke dinding sambil melirik Vanessa.Vanessa juga menatap ke arah Clara.Namun kemudian, dia mengalihkan pandangannya dengan dingin. Dia menganggap Clara hanya sebagai angin lalu. Dia pun memasuki lift dengan masih ditemani para eksekutif.Begitu pintu lift tertutup, dua rekan kerja Clara menghela napas lega. Mereka mulai bergosip dengan penuh semangat.“Harusnya cewek barusan itu pacar Pak Edward, ‘kan? Astaga, cantik banget, yang dipakai barang bermerek semua, pasti mahal, tuh! Wajar sih anak ‘horang’ kaya. Auranya beda sama kita-kita, sikapnya juga tenang dan percaya diri.”“Ya, aku juga merasa seperti itu!”Sambil berbincang-bincang, mereka bertanya lembut pada Clara, “Clar, gimana menurutmu?”“Ya,” ucapnya singkat dan datar sembari menundukkan pandangannya.Vanessa sebenarnya adalah anak haram dari ayah Clara.Menyebut Vanessa sebagai anak haram mungkin kurang pas.Bagaimanapun, saat Clara berusia delapan tahun, ayah bersikeras

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 8

    “Ada apa?” tanya teman di sampingnya.“Sepertinya aku kenal sama dia,” jawab Gading sedikit ragu.Mereka sejak kecil selalu bersama. Dia tahu tentang Clara yang suka pada Edward.Kalau boleh jujur, Clara sangat cantik, tapi juga sangat pendiam. Cantiknya Clara hanya kecantikan biasa, tidak ada yang spesifik. Wanita seperti itu bukanlah kriteria yang Edward sukai.Edward selalu menjaga jarak dengan Clara. Begitu juga mereka, para sahabat Edward. Mereka juga tidak terlalu memerhatikan Clara.Mereka tidak sering bertemu dengan Clara. Bertemu pun, mereka malas untuk sekadar menyapanya.Sebenarnya, mereka bahkan tidak begitu ingat perawakan Clara. Gading masih ragu dengan apa yang dilihatnya barusan.Namun, meski wanita barusan benar-benar Clara, dia juga tak memedulikannya.Tanpa berkata-kata lagi, dia kembali masuk ke dalam ruangan.….Clara tidak memerhatikan Gading.Begitu keluar restoran, dia langsung membawa Raisa pulang. Malam itu, dia pun harus menginap di rumah Raisa untuk menjagan

최신 챕터

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 254

    Setelah menyerahkan makalahnya secara resmi, mereka mengundang Prof Nian makan malam bersama.Saat itu, Prof Nian tidak menolak.Ketika mereka tiba di restoran, Clara dan Prof Nian keluar dari mobil dan naik ke lantai atas. Mereka tidak menyadari mobil Dani diparkir tidak jauh dari mobil mereka.Namun, Dani menghentikan langkahnya untuk keluar dari mobil setelah melihat Clara dan yang lainnya.Setelah menunggu sekitar dua tiga menit, dia akhirnya keluar dari mobil sambil menggendong Tania yang masih mengantuk.Gading adalah orang pertama yang tiba.Melihatnya, dia berkata, "Kamu sudah sampai?"Dani mengangguk, "Iya."Beberapa menit kemudian, Tania baru saja bangun, Edward, Vanessa, Elsa dan Diana juga tiba.Melihat Diana, Dani menurunkan pandangannya.Diana sangat bersemangat. Dia berjalan cepat ke arahnya dan menyapanya dengan suara manis, "Kak Dani."Dani menatapnya acuh tak acuh tanpa menjawab.Diana tiba-tiba merasa sedikit malu. Pada saat itu, Elsa datang dan melihat Tania terliha

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 253

    Mereka sudah tahu tentang hal itu.Sekarang mendengar Diana membicarakannya, Fani tersenyum sangat bahagia.Namun, Vanessa masih berkonsentrasi membaca, tanpa ada reaksi di wajahnya.Hal yang sama berlaku pada Rita.Tampaknya Clara tidak layak mendapatkan perhatian mereka.Melihat Diana masih ingin melanjutkan, Rita berkata dengan tenang, "Diana, sepupumu masih belajar, jangan ribut dan mengganggunya.""Oh, oke."Melihat ekspresi serius Vanessa, Diana berkata, "Bukannya gurumu sudah datang tadi pagi? Sekarang sudah lewat jam lima sore, tapi kamu masih belajar. Aku bahkan merasa capek hanya dengan melihatmu. Apa kamu nggak capek?"Fani berkata, "Pasti capek, tapi sepupumu adalah orang yang akan melakukan hal-hal hebat. Coba lihat dirimu, aku selalu menyuruhmu untuk belajar dari sepupumu, tapi kamu nggak mau dengar."Setelah itu, dia tersenyum dan berkata dengan perhatian, "Vanessa, nggak peduli seberapa keras kamu belajar, kamu tetap harus istirahat yang cukup. Bagaimana kalau kamu maka

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 252

    Marcel tidak senang dituduh berbohong.Setelah Sinta menenangkannya, dia langsung merasa jauh lebih baik.Elsa, yang berdiri di samping, juga berhenti menangis setelah mendengar semua penjelasan itu.Pasti seperti itu, kemungkinan besar Marcel memang salah lihat orang.Orang itu pasti bukan mamanya.Memikirkan hal itu, dia merasa jauh lebih baik.Tetapi dia kemudian teringat Clara pernah memuji kalau Bella itu sangat imut.Apalagi, mereka tampak sangat akrab satu sama lain.Ketika Elsa memikirkan hal itu, dia bahkan tidak punya waktu untuk menyeka air matanya, dan merogoh saku Edward, "Ayah, ponsel!"Setelah mendengar apa yang dikatakan Sinta, Edward secara garis besar mengetahui apa yang telah terjadi.Dia menyeka air mata Elsa dengan ibu jarinya, setelah itu, menyerahkan ponsel padanya.Elsa dengan cepat memasukkan nomor Clara dan menghubungi nomor itu.Clara telah selesai menonton filmnya.Saat itu, mereka sedang bermain gim di arena permainan yang ada di sebelah bioskop.Ketika mel

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 251

    Marcel berjalan menghampiri Elsa, "Hai, Elsa."Elsa mengangguk, "Kamu sudah sampai?"Marcel duduk dan menyusun bongkar-pasang itu bersamanya, sambil berkata, "Aku tadi pergi ke bioskop bareng mama, dan aku melihat mamamu."Elsa awalnya tengah serius bermain bongkar-pasang, tetapi saat mendengar hal itu, dia langsung mengangkat kepalanya."Kamu melihat mamaku? Di mana?""Di bioskop."Elsa mengerutkan bibirnya dan berkata, "Nggak mungkin. Mamaku sangat sibuk sekarang dan nggak punya waktu untuk pergi ke bioskop. Kamu pasti salah lihat."Marcel merasa tidak senang, "Aku nggak salah lihat, orang itu pasti mamamu.""Aku nggak percaya." Elsa sama sekali tidak mempercayainya.Dia menelepon mamanya tadi malam dan pagi ini, tetapi mamanya bahkan tidak punya waktu untuk menjawab panggilannya, jadi bagaimana mungkin dia bisa punya waktu untuk pergi ke bioskop?"Aku nggak bohong," jelas Marcel membela diri saat melihat Elsa meragukannya. "Dan mamamu nggak pergi ke sana sendirian, dia pergi dengan

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 250

    Di hari berikutnya.Menjelang tengah hari, Clara pergi.Dia dan Tania sudah lama tidak bertemu, dan Tania sangat merindukannya.Setelah sampai di restoran dan masuk ke ruangan pribadi, Tania berlari ke arahnya begitu dia melihatnya, "Tante Clara!"Clara tersenyum dan mengulurkan tangan untuk memeluknya, "Tania, sudah lama nggak bertemu."Saat itu adalah pertama kalinya Clara datang ke restoran itu.Sambil makan, dia menyadari setiap hidangan di restoran itu sangat enak dan sesuai dengan seleranya.Dani sudah memesan beberapa tiket film, setelah makan, mereka pergi ke bioskop lalu mengambil tiketnya.Sebelum memasuki teater, Tania ingin makan berondong jagung. Dani bertanya padanya sebelum membelikannya, "Kamu mau yang besar atau yang kecil?""Yang besar! Aku mau makan dengan Om dan Tanteku!"Dani tersenyum, "Oke."Mereka memasuki teater dan Tania duduk di tengah.Begitu duduk, dia meletakkan popcorn di pangkuannya, memakannya dan kemudian menawarkan ke Clara untuk ikut memakannya.Clar

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 249

    Vanessa tertegun sejenak, lalu bereaksi dan berkata dengan penuh pertimbangan, "Nggak apa-apa, karena kamu punya urusan lain, jadi kamu fokus pada urusanmu saja."Dani mengangguk.Setelah Vanessa masuk ke mobil dan pergi, dia juga masuk ke dalam mobil.Namun dia tidak langsung pergi. Sebaliknya, dia mengeluarkan ponselnya, mencari nomor Clara, ragu-ragu selama dua detik, lalu menghubunginya.Clara masih di kantor.Melihat panggilan masuk, dia pun mengangkatnya dengan santai, "Pak Dani?"Dani hendak berbicara, tetapi setelah mendengar suaranya, dia menelan kembali kata-katanya dan bertanya, "Apa kamu masih di kantor selarut ini?""Iya." Clara berpikir panggilan Dani padanya saat itu pasti masalah pribadi, jadi dia berkata, "Aku bebas besok. Apa yang Tania mau lakukan besok?"Dani terdiam.Tidak mendengar jawabannya, Clara bertanya, "Pak Dani?"Dia tahu betapa sibuknya Clara bekerja minggu ini.Sekarang sudah lewat jam sembilan, dan dia masih bekerja lembur.Tanpa perlu dijelaskan, dia p

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 248

    Clara belum resmi bercerai.Namun, dengan hubungan mereka saat ini.Jika Dani berkata demikian, maka berakhirlah sudah.Setelah Clara mengantar Dani ke bawah, dia bergegas ke atas.Dani menatap punggungnya cukup lama sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya dan berkata kepada Aldi Milan, staf teknis inti perusahaannya, "Aku mau meminta bantuanmu."Aldi berkata, "Bantuan apa?""Aku punya teman yang mau belajar lebih banyak tentang teknis bahasa pemrograman, dan sekarang dia membutuhkan guru yang handal..."Setelah Aldi mendengar apa yang dikatakannya, mengingat persahabatan mereka, dia langsung setuju.Tetapi…Dia berhenti sejenak dan berkata, "Meskipun aku ahli dalam hal ini, sejujurnya, aku rasa tetap nggak bisa dibandingkan dengan Pak Dylan dari Morti Group dan Bu Clara yang sudah beberapa kali membahas kerja sama dengan kita. Karena Pak Dani mau membantu seorang teman, mungkin lebih baik meminta bantuan Bu Clara atau Pak Dylan."Dani sedikit terkejut mendengar Aldi mengatakan hal i

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 247

    Kue itu disimpan dalam kulkas.Elsa baru saja selesai mandi di kamar atas ketika ponselnya berdering.Itu adalah panggilan dari Edward.Elsa mengangkat telepon, "Ayah?"Edward berkata, "Ayah baru saja menerima kabar kalau kakekmu akan kembali besok sore. Ayah akan mengirim orang untuk menjemputmu sepulang sekolah besok untuk makan bersama. Beri tahu mamamu."Ayahnya Edward, Ronald Anggasta, bekerja di pemerintahan.Ronald sangat sibuk bekerja dan dalam setahun jarang sekali pulang.Pada hari ketika Nenek Anggasta terjatuh, Ronald bergegas kembali setelah tengah malam dan pergi lagi sebelum fajar.Sekarang Nenek Anggasta masih di rumah sakit, Ronald mengambil cuti dua hari dan bergegas kembali untuk menghabiskan Tahun Baru bersama Nenek Anggasta.Setelah mendengarkan ucapan ayahnya, Elsa berkata, "Iya, Yah."Setelah selesai, dia teringat bahwa Edward hanya berkata "jemput kamu" di telepon, bukan "jemput kalian."Dengan kata lain, itu tidak termasuk mamanya.Dia bertanya pada Clara, "Ma

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 246

    "Iya, Ma," jawab Elsa.Setelah Clara selesai berbicara, dia menambahkan, "Mama harus segera pergi kerja, jadi sudah dulu ya.""Iya. Sampai jumpa, Ma."Clara menutup telepon.Setelah sarapan, dia pergi ke kantor.Clara sudah sibuk sepanjang hari kemarin dan masih sangat sibuk ketika kembali ke kantor hari ini.Namun, sorenya, dia pulang kerja lebih awal dan kembali ke rumah Keluarga Hermosa untuk makan bersama Nenek Hermosa.Begitu sampai sana, dia malah mendapati kalau suasana hati neneknya sedang buruk.Clara menyadari kalau Elsa tidak ada di ruang tamu.Elsa mungkin sedang pergi makan malam dengan Edward dan yang lainnya.Clara tidak peduli.Tetapi Nenek Hermosa merasa bahwa Elsa memang sangat dekat dengan Edward.Dia berkata dengan sungguh-sungguh, "Clara, kalau kamu sudah menyelesaikan pekerjaanmu saat ini, kamu harus menghabiskan lebih banyak waktu dengan Elsa, kalau nggak..."Clara mengangguk acuh tak acuh dan berkata, "Aku tahu, Nek. Ayo kita makan dulu."Nenek Hermosa tidak men

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status