Andonesia, tahun 2075
Dunia hari ini mengalami kehancuran, karena pertambangan yang berlebihan, penebangan hutan yang gila-gilaan, dilakukan oleh perusahaan maupun perorangan, asap dari perusahaan, rumah produksi maupun kendaraan, sampah di mana-mana tanpa adanya pengelolaan yang baik, limbah yang turut mengotori lingkungan."Syuuuutttt... BAM!"Hingga hari itu pun tiba, sebuah batuan besar dari langit menghantam bumi, semua orang dalam keadaan panik, berlari tanpa tujuan, listrik padam di seluruh dunia, terlebih ketika batuan itu menghantam bumi, ia membawa kabut hitam bersamanya, membuat bumi gelap seketika."Uuuhhh....!" Seorang pria terbangun dengan tubuh yang terasa pegal, seolah-olah ia sudah tiduran terlalu lama. Pria itu menatap sekitarnya hingga akhirnya beradu pandang dengan perawat yang baru saja memasuki ruangannya dengan ekspresi terkejut."Dokter Angel! Pasien nomor 10 akhirnya sadar." Perawat tersebut langsung mengabari seorang dokter cantik yang sedang menulis di ruangannya. Mendengar pasien dengan nomer 10 akhirnya sadar, Angel langsung mengikuti perawat yang tadi mengabarinya."Klek!" Angel membuka pintu itu dan menatap pasien nomer 10 dan langsung memberi perintah untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh."Tak ada masalah dokter, meski dia tidur terlalu lama, tubuhnya bisa bergerak seperti ia baru saja bangun tidur, biasanya kondisi seperti ini memerlukan terapi gerak untuk melatih kembali otot maupun tulang yang sudah lama tertidur." jelas Yusuf. "Hanya satu hal, ia sepertinya tidak mengingat apapun saat ini, itu bisa terjadi mengingat dia tidur cukup lama," lanjutnya sembari memberikan senyum terbaik kepada Angel."Ini sangat aneh, apa mungkin ia juga menerima berkah pahlawan?" tanya Angel, ia meremas tangannya dengan gelisah karena lelaki itu tidak mengingat apapun."Bisa jadi, bukankah kau tau dunia saat ini bukan lagi seperti dunia yang kita kenal, kau bisa menyarankan aliansi untuk memeriksanya," Yusuf menepuk bahu Angel sebelum akhirnya meninggalkan dokter cantik itu sendirian melihat pasien nomer 10 sedang diperiksa."Apa kau tidak mengingat satu hal pun? Bahkan namamu?" tanya Angel lagi, pasien nomer 10 terdiam dan tersenyum kemudian menggeleng pelan.Ia tak mengingat apapun, namun terkadang sebuah mimpi, sebuah suara datang menghampirinya.'Tuan, kau tidak apa-apa?'suara wanita, tapi seperti bukan manusia.'Tentu saja my love, kau tau bukan Tuan kita sangatlah kuat, takkan terjadi masalah apapun padanya!' kali ini suara berat laki-laki menyahuti wanita itu.Pasien nomer 10, begitulah para perawat, dokter dan sesama pasien memanggilnya. Hari ini aliansi pahlawan akan datang untuk memeriksanya. Mereka membawa alat pendeteksi untuk melihat apakah pasien nomer 10 memang mendapatkan berkah pahlawan?"Hai, jadi kau tidak mengingat siapa dirimu?" tanya Risky, ia adalah pahlawan tingkat F, tipe Fighter. Hari ini ia dan beberapa karyawan lainnya bertugas untuk memeriksa pasien nomer 10 untuk melihat apakah ia menerima berkah pahlawan.Pasien nomer 10 menggeleng, ia ingin menjawab tapi suara di kepalanya sedang melakukan komplain dan sangat berisik.'Astaga, apa yang ingin mereka lakukan pada Tuan Muda?''Kalau saja Tuan Muda sudah sadar, mungkin aku akan meminta izin untuk memberi mereka pelajaran!''Apa-apaan bola sihir itu, sangat ketinggalan!''Itu bola kristal tipe rendah milik bangsa peri bukan?''Sudah dapat dipastikan!'"Letakkan tanganmu di sini," kata Risky lagi, ia melihat pasien nomer 10 sangat tenang meletakkan tangannya di alat pendeteksi berkah pahlawan.Jika memiliki berkah pahlawan, maka alat itu akan memancar sesuai tipenya. Tingkat A memancarkan warna putih terang, tingkat B memancarkan warna merah muda, tingkat C memancarkan warna biru muda, tingkat D memancarkan warna hijau dan tingkat F memancarkan warna orange, tapi ketika Rama meletakkan tangannya ke alat deteksi, alat itu memancarkan warna hitam."Apakah eror?" Risky mencoba meletakkan tangannya dan alat itu memancarkan warna hijau. Yang memberitahukan kalau ia naik ke peringkat D saat ini, melihat itu Risky terlupa soal pasien nomer 10 karena peringkatnya baru saja naik. Risky ingin secepatnya melapor tentang peringkatnya dan eror yang ia dapatkan dari pasien nomer 10."Hei, kau lihat itu? Aku naik ke tingkat D, astaga aku sudah lama menantikan ini, kalau begini gajiku bisa naik!" Risky terlihat begitu senang hingga temannya harus berdehem untuk mengingatkannya."Data sementara, aku akan menempatkanmu di tingkat F!" kata Risky, ia menepuk bahu pasien no 10 dengan riang, kemudian pergi setelah memastikan peringkat pasien nomer 10.'Astaga, aku ingin menabok kepalanya! Beraninya dia memberikan Tuan Muda peringkat F?''Apa aku harus menghajarnya?''Jangan lakukan apapun hingga Tuan Muda sadar! Meskipun aku benar-benar kesal kali ini, arrrggghhh!''Bagaimana Fatta, apa ia tidak masalah berada di alam Peri?''Tenang saja, Barats rutin memberinya makan, sepertinya ia sedang menikmati waktu bersantai saat ini!''Kau benar my love!'Pasien nomer 10 sudah terbiasa dengan suara-suara yang datang di kepalanya itu. Terkadang ia ingin menyahut, tapi ia merasa malas. Seakan sudah tau seperti apa reaksi mereka jika ia menyahut."Apakah dia pasien yang tertidur selama 25 tahun?""Benar itu dia, harusnya dia sudah menua tapi berkat berkah pahlawan tubuhnya bahkan tidak menua!""Sungguh beruntung manusia yang diberi berkah pahlawan!""Kau benar!"Bahkan di saat seperti ini, pasien nomer 10 merasa sudah terbiasa mendengar itu. Entah apa yang terjadi pada dunia, yang pasti pasien nomer 10 ingin secepatnya keluar dari rumah sakit ini. Mereka bahkan berada di bawah tanah dengan kedalaman 20 meter.Menurut informasi yang pasien nomer 10 kumpulkan dunia saat ini mengalami kehancuran, beberapa portal terbuka mendatangkan mahluk-mahluk yang mengerikan, mereka menghancurkan apapun, membunuh siapapun yang ada di depan mata.Mereka mengklaim diri mereka dari alam Jien, bangsa Yakutz dan Makutz. Jika portal terbuka, maka ada dua pilihan. 1 bangsa Yakutz dan Makutz masuk ke dunia manusia, menghancurkan apapun serta membunuh manusia atau 2 para pahlawan yang diberi berkah masuk ke dalam portal selama waktu yang ditentukan untuk menghadang bangsa Yakutz dan Makutz hingga portal akan tertutup. Kejadian yang selalu berulang, karena portal akan terbuka tanpa terduga. Jadi dunia menyiapkan aliansi untuk membina pahlawan mereka, memberikan pelatihan, gaji dan tunjangan hidup keluarganya jika pahlawan meninggal saat menjalankan tugas."Apa ada yang mencariku?" tanya pasien nomer 10, ia merasa kesepian saat ini. terkadang ia memimpikan beberapa orang, mereka bercanda tawa dan berjuang bersama, ia pikir itu adalah ingatannya tentang keluarga atau sahabatnya. Meski terkadang ia juga berpikir itu hanya mimpi, nyatanya ketika ia menanyakan apakah ada yang mencarinya atau tidak, para perawat akan menggelengkan kepalanya.'Tuan Muda, kami disini bersamamu!''Tuan Muda, jangan bersedih kami disini!''Kasian Tuan Muda, hiks!''Jangan menangis my love, kau hanya akan membuat Tuan Muda semakin sedih!''Siapa kalian? mengapa kalian seakan tau apa isi hatiku?''Tuan Muda, kau mendengar kami?''Ahhh... syukurlah, aku kira kau tidak akan mendengar dan bicara pada kami!''Jawab pertanyaanku, siapa kalian?'"Hai, sleeping man!! Kau ikut penghadangan kali ini?" Antoni, tingkat D menghadang Rama yang baru saja datang. "Paman, namaku Rama! Kenapa kau selalu memanggilku sleeping man?" Rama mencoba menjelaskan, tapi semua orang tetap memanggilnya sleeping man. Karena rumor ia tertidur selama 25 tahun tanpa menua sudah menyebar dikalangan pahlawan. "Kau tau, aku yakin kau menerima berkah dari peri awet muda, lihatlah kau harusnya seumuranku bukan?"Antoni merangkul bahu Rama sembari berjalan ke arah tim yang lain. "Haish, paman kau hanya tidak terima aku lebih muda darimu, siapapun tidak akan percaya kita seumuran!"Rama menepis tangan Antoni dari bahunya, Antoni suka bersikap seenaknya, tapi Rama menyukainya karena hanya dia yang mau mengajak Rama tiap kali melakukan pekerjaan menghadang. Rama ingat ketika keluar dari rumah sakit, dokter Angel mengatakan kalau namanya Rama dari data yang didapat, ia yatim piatu, tidak memiliki kenalan dan teman yang mencarinya. Karena itulah, untuk bertahan
"Raja, pusaka Naga terdeteksi memasuki alam kita!" Siblis memberitahukan berita yang mereka tunggu-tunggu. Sebuah batuan berwarna ungu berpendar di tongkatnya."Bagaimana bisa? Setelah sekian lama kita mencari, pusaka Naga akhirnya mendatangi kita! Hahaha..." Raja Saetan tertawa senang, bahkan bentuknya lebih mengerikan ketika ia tertawa. "Kerahkan seluruh pasukan Yakutz ke semua portal yang terbuka!!"perintah Raja Saetan kemudian. Siblis mengangguk, ia kemudian merapalkan mantra untuk mengirimkan pesan kepada pasukan Yakutz. Pasukan Yakutz memiliki bentuk yang tidak biasa, ia memiliki tubuh lebih besar dan lebih tinggi dari manusia rata-rata, dengan otot tubuh yang besar berwarna hitam dan bulu lebat di sekitar tangan dan kaki. Yakutz memiliki mata merah dan taring yang mencuat dari bibirnya. Kini setelah pasukan Yakutz menerima pesan, mereka bergegas untuk segera melaksanakan perintah Rajanya.***"Kak, apa tidak masalah kita mengambil batuan-batuan ini?" tanya Rama, baru kali ini
Bobi maupun Sandi bergegas menyelamatkan pasukan pahlawan yang masih hidup, mereka bersyukur pasukannya hanya pingsan dan tidak mati. Satu persatu pasukan diselamatkan, tersisa Gani dan Rina yang masih berada di dekat Rama. "Cepat pergilah aku akan menahan mereka!!" kata Rama. Rina mengangguk dan memapah Gani, luka di tangan Gani sudah tertutup. "Bagaimana denganmu?" tanya Gani, ia merasa tidak nyaman ketika Rama yang tingkat F malah melindungi mereka semua. "Jangan khawatirkan aku, aku akan menyusul!!" kata Rama sembari menghalangi pasukan Yakutz yang mencoba mendekati mereka. "Kak Gani, portal akan tertutup, kita harus bergegas!" sahut Rina. Gani dan Rina keluar dari alam Jien, bagitu pula Sandi dan Bobi. "Rama cepat keluar!!" teriak Sandi. Ketika Rama akan keluar, Panglima Yakutz berteriak."Kau pikir kami tidak mampu membuka kembali portal itu? Tetaplah disini sehingga alam manusia tidak kami usik!!" katanya. "Rama cepat!!" teriak Bobi, Rama menatap mereka hingga akhirnya p
"Rama bagaimana?" tanya Antoni ketika sadar dari pingsannya, ia mencari ke segala arah, namun Rama tidak ditemukan. Ia yang mengajak Rama pada penghadangan kali ini, makanya Antoni merasa sangat bertanggung jawab pada keselamatan anak itu. "Paman, Rama terjebak di dalam portal dan kami tidak tau seperti apa nasibnya sekarang," sahut Bobi dengan wajah sedih. "Mungkin Rama sudah...!" Sandi bahkan tak mampu meneruskan kata-katanya, mengingat Rama menyelamatkan mereka semua. "Maksudmu Rama tidak keluar dari alam Jien?" tanya Antonie dengan mata yang menatap tak percaya. Bobi mengangguk, siapapun tau kalau sudah terjebak di alam Jien, kemungkinan untuk hidup sangatlah tipis. Antoni bahkan mulai gemetar dan menangis, ini semua salahnya, harusnya ia bisa melindungi Rama dan yang lain sebagai Tankker, Antoni sangat merasa bersalah. "Paman, apa Rama memang tidak memiliki keluarga?" tanya Gani, ia juga kini kehilangan karirnya sebagai pahlawan, dengan tangan kanan yang terputus membuat Gan
Sementara itu di alam Peri, Rama sedang dilatih oleh Peri Gatot, peri perang yang melatih ketangkasan, kekuatan, kecepatan dan pertahanan Rama. Setiap hari Rama harus bangun pagi, berlari membawa beban di kaki, di tangan dan di bahunya menelusuri bukit-bukit terjal alam Peri. Setiap hari beban yang Rama bawa akan ditambah, tidak ada kata istirahat bagi Rama. Terlebih di badannya kini menyimpan pusaka Naga. Keseimbangan ada di tangan Rama, dan semua harapan menjadi beban tanggung jawabnya. Setelah itu Rama diminta untuk melakukan meditasi di bawah guyuran air terjun selama 2 jam. Untuk membersihkan aliran tenaga dalamnya, mengumpulkannya menjadi satu di satu titik, dan kembali memencarkan semuanya keseluruh badan. Ini melatih konsentrasi Rama dalam mengeluarkan tenaga dalam nantinya. "Aku kasihan melihat Tuan Muda!" seru Lilia. "Tentu itu semua untuk kebaikan Tuan Muda my love, hanya dengan latihan fisik seperti ini Tuan Muda bisa melindungi dirinya sendiri," sahut Baxia. Latihan f
[Selamat datang di onshop][Onshop telah terupdate ke versi terbaru][Apakah kau ingin log in?][Iya/Tidak]Rama terkejut dengan layar onshop yang tiba-tiba muncul di depannya seperti layar sentuh notifikasi, "Ah, jadi ini onshop?" kata Rama, ia tersenyum ketika melihat onshop. Seperti bertemu teman lama. Rama kemudian mengklik [Iya], seketika robot mungil yang lucu seperti kelinci putih,mata merah darah dengan telinga yang panjang menjuntai muncul dan mulai bicara seperti pemandu.[Apa kau ingin mengembalikan ingatanmu?][Iya/Tidak]Ketika akan mengklik [iya], Rama teringat perkataan Peri Gatot kalau gua ini mampu memanfaatkan kelemahan orang yang akan berlatih. Rama ragu, bisa jadi ingatannya membuat gua ini memanfaatkan itu untuk menyingkirkannya. "Apa aku bisa menunda soal ingatan ini?" tanya Rama, ia bicara pada hologram kelinci. [Bisa Tuan Muda][Aku akan menyimpan pemberitahuan ini untuk dijawab nanti]"Jika aku memerlukanmu, bagaimana aku memanggilmu?" tanya Rama lagi. [Ak
(Anda mengulang ke tingkat 1) "Apa yang terjadi?" gumam Rama, ketika menyadari kini ia kembali ke pintu masuk gua terkutuk tingkat 1.[Kau diserang oleh Ratu laba-laba Tuan Muda] [Gua ini mendeteksi kesalahanmu, sehingga kau dikembalikan ke tingkat 1]"Baiklah kalau begitu kita harus menyerang kembali laba-laba yang tadi kita serang!!" Rama lalu dengan sigap berlari ke arah gerombolan laba-laba yang sudah kembali hidup. "Dar!! Dar!! Dar!!" Suara tembakan kembali menggema di dalam gua. Rama tak berhenti menembaki laba-laba berancun yang menembakkan racunnya, beruntung Rama terlindungi shield blood wings. "Geeeerrrrkkkk...!"Ketika pintu gua tingkat 2 terbuka, Rama bersiap! Rama meminum elixir Fisical Power yang telah selesai di estrac. Tiba-tiba penglihatan Rama bertambah tajam, ia bahkan mampu melihat dengan jelas di dalam gelap. Begitu pula dengan pendengarannya, penciuman dan sistem tubuh lainnya. Kini terlihat jelas bentuk Ratu laba-laba yang tadi menyerangnya. Ratu laba-laba t
"Hiaaatttt!! BAM!! BAM!!" Rama berusaha keras memukulkan palu penghancur ke tubuh Raja manusia batu, namun tubuh itu sangatlah kuat. Tubuh batu itu hancur, kemudian dengan cepat kembali ke bentuk asalnya. Peluh mulai membanjiri tubuh Rama, ia bahkan mulai terengah-engah, kalau begini caranya bisa-bisa Rama akan kembali ke tingkat awal. Rama harus mencari cara untuk mengalahkan Raja manusia batu. Entah mengapa Rama melihat batu merah darah yang memancar di kepala Raja manusia batu, apa ia harus menghancurkan itu? [Benar, sepertinya kekuatan memulihkannya berpusat dari batu merah darah yang berada di kepalanya Tuan Muda] Ara menjawab seakan membaca pikiran Rama. "Apakah aku harus menghancurkan batu merah darah itu?" tanya Rama. Ara mengangguk tanpa ekspresi. "BERANINYA KAU MEMALINGKAN WAJAH!! APA KAU TIDAK TAKUT AKU AKAN MELUMAT TUBUH RINGKIHMU ITU?" Raja manusia batu mulai kembali mendekat ke arah Rama dengan geram, Rama dengan cepat menghindar.Kini Rama mulai menaiki tubuh Raja
Hari kelahiran sang putra Adipati "Oeeeekkkk.... Oeeeekkk!!" suara tangis bayi lelaki menggema di waktu subuh, saat itu hari mulai berganti dari gelap menuju terang. Di hari kelahirannya, burung-burung berkicau riang, angin berhembus dengan tenang. Melisa menatap bayi lelaki yang kini berada di pangkuannya dengan tatapan sayang. "Namamu Arash, artinya cahaya... Ibu harap kau akan menjadi cahaya yang menerangi kegelapan, cahaya yang menghangatkan." Melisa kemudian mencium lembut bayi lelakinya, air mata menetes di pipinya. "Ketahuilah Arash, ibu maupun ayahmu Rama, mencintaimu... Sangat mencintaimu nak!!" kata Melisa, ia begitu lemah, jadi ia memberikan bayi itu kepada Fatta. Melisa kemudian bersandar dan tak lama setelah itu ia menghembuskan napas terakhirnya dengan senyum dan bekas tetesan air matamata di pipinya. "Nona Melisa..." Fatta, Lilia dan Baxia menangis pilu mengantar kepergian dari Melisa. Melisa berjuang dengan sekuat tenaga saat mengandung Arash, karena ke
Rama menatap Ara tak percaya, bagaimana bisa ia menyegel Raja Iblis di dalam tubuh anaknya yang bahkan belum lahir? Rama akan merasa sangat berdosa kepada anaknya, ia akan menjadi seorang ayah durhaka kepada anaknya, tapi ia harus menyelamatkan orang banyak. Dia harus berkorban!! (Tuan Muda, aku hanya memberikan informasi yang kau butuhkan, apapun keputusanmu itu diluar kendaliku) Ara paham dengan perasaan yang kini menghampiri Rama. "Apa tidak ada cara lain?" tanya Rama dengan genangan airmata yang tertahan di matanya. "Bagaimana anakku akan menjalani harinya dengan jiwa Raja Iblis yang tersegel di dalam tubuhnya?" (Tidak ada waktu lagi Tuan Muda, kekuatan Raja Iblis semakin membesar, jika ia berhasil membentuk tubuhnya maka kau tidak akan bisa melawannya lagi) Ara juga merasakan kesedihan yang Rama rasakan karena mereka terhubung. Rama menatap nanar pusaran darah yang terlihat makin membesar, Rama kemudian mengaktifkan pusaka Naga dan menyerap jiwa Raja Iblis. Dia tidak me
"Aku ingin bertemu Yang Mulia..." kata Rama kepada kasim Han, kasim Han terlihat bingung. "Tuan, tadi Yang Mulia berpesan untuk tidak mengganggunya, siapapun dilarang masuk." jelas Kasim Han. "Apa kau tidak bisa mengabarkan kepadanya kalau aku yang datang? Ada hal yang sangat penting yang harus aku laporkan..." kata Rama lagi, meski ia dekat dengan Raja Baskara, Rama tak pernah melanggar batas. Rama tetap menghormati temannya itu sebagai seorang Raja. "Baiklah Tuan Muda, aku akan mencoba memberitahunya..." kata kasim Han lagi, ia kemudian masuk ke dalam untuk melapor. Tidak berapa lama kasim Han keluar, ia terlihat menggelengkan kepalanya. "Tuan Muda, maaf Yang Mulia tidak bisa diganggu, ia hanya berpesan untuk datang ke pestanya malam ini dan kau bisa melapor saat itu..." kata kasim Han, kasim Han jelas mengenal Rama, ia juga tau seberapa dekat Raja Baskara dengan Rama. Namun ia juga tidak bisa memaksakan kehendak Raja Baskara yang saat ini tidak bisa di ganggu. Rama mengang
Saat itu Alan sedang menatap dari kejauhan pertemuan Rama dengan pejabat Huang. Setelah beberapa lama akhirnya Rama, Fatta dan Rizal terlihat undur diri. Alan dengan jelas melihat tatapan pejabat Huang sangatlah penuh misteri saat menatap Rama. Bahkan Alan tak pernah menyangka kalau pejabat Huang adalah Raja Iblis yang menyamar. 'Mungkinkah pejabat Huang menyadari siapa bang Rama?' gumam Alan. "Bang Rama!!" tegur Alan ketika ia melihat Rama, Rizal dan Fatta mulai mendekat ke arah tempatnya bersembunyi. "Alan!!" Rama terlihat senang bertemu Alan, "mana Pandu?" tanya Rama setelah menyadari tidak adanya keberadaan Pandu di sekitar Alan. Karena setau Rama, Alan dan Pandu jarang terpisah. "Pandu sedang menjaga seorang gadis, kami hampir menabraknya semalam!! Dan... Ada yang ingin ku bicarakan denganmu bang!!" kata Alan dengan wajah serius. Baru kali ini Rama melihat Alan bicara serius. Artinya ia perlu tempat untuk bicara agar tidak ada yang bisa mendengar, setelah agak menj
Alan menatap gadis yang masih tak sadarkan diri itu, wanita ini memiliki kecantikan yang tidak biasa, riasannya terlihat tebal, karena kini riasan itu mulai luntur membuat wajah cantiknya tak terlihat. Namun Alan masih bisa tau kalau gadis yang kini ada di depannya memiliki wajah yang cantik. "Mengapa kau menatapnya seperti itu?" tanya Pandu. Alan meletakkan jari telunjuknya di bibir, "aku hanya heran apa yang membuatnya ketakutan hingga kabur dalam keadaan seperti ini?" kata Alan dengan suara pelan. Seorang pelayan wanita paruh baya masuk, Alan memintanya untuk membersihkan wanita itu. Setelah wanita paruh baya itu masuk, Alan dan Pandu segera keluar dari kamar. "Apa mungkin ia gadis yang dijual sehingga melarikan diri?" pikir Pandu. "Bisa jadi!! Tapi anehnya ia berlari dari arah hutan, dari mana kira-kira ia kabur?" pikir Alan, belum sempat ia mendapat jawaban dari apa yang ia pikirkan, terdengar suara teriakan dari arah kamar. "Kyyyaaaa!!" Alan dan Pandu masuk k
Rama, Fatta dan Rizal terlambat datang, ketika sampai di tempat kejadian sudah ada beberapa mayat dan prajurit yang terluka serta ada 4 kereta kuda. "Apa yang terjadi?" tanya Fatta kepada beberapa prajurit yang masih sadar. Namun mereka tak bisa menjawab karena masih terlalu lemah. "Fatta!! Rizal!! berikan ini terlebih dulu kepada mereka!!" kata Rama ketika melihat prajurit itu kesakitan, Fatta dan Rizal lalu bergerak dengan cepat mengobati prajurit yang masih bisa di tolong. "Siiiiinnng!!" Seketika rasa sakit karena tembakan dan sabetan pedang menghilang dari tubuh mereka. Mereka pulih dengan cepat. "Tuan terima kasih!!" Beberapa prajurit mulai menunduk hormat, bahkan Sersan Wawan juga langsung di bawa ke hadapan Rama. Bersyukurlah masih ada detak jantungnya, karena Elixir Healing potion tidak akan bisa menyelamatkan nyawa seseorang yang telah berhenti berdetak. "Glek!! Glek!! Glek!!" Sersan Wawan menghabiskan cairan yang Rama berikan dengan gerakan yang lemah, seketik
"Kau yakin ini rumahnya?" tanya Bakrie kepada Danang, Danang mengangguk dengan mantap. "Aku tidak akan melupakan tempat ini, di sinilah aku melihat siluman itu kak Bakrie!!" kata Danang tanpa keraguan. Bukan Bakrie tak percaya, hanya saja titik lokasi pertemuan antara ketuanya dan siluman Harimau juga berada di rumah ini. "Apakah mungkin orang itu adalah siluman Harimau?" gumam Bakrie ragu. "Maksudmu apa kak Bakrie?" tanya Danang bingung, jelas ia mendengar Bakrie mengatakan soal siluman Harimau tadi. "Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Cacao ketika Bakrie akan menyahut. Padahal Bakrie dan Danang sudah berada di tempat paling tersembunyi dan tak terlihat. "Wush!!" Danang sudah akan menyerang Cacao, namun gerakan pemuda itu sangat cepat dan tak terbaca mata biasa. "Wush!!" "Tap!!" "Brught!!" Dengan cepat Danang dijatuhkan oleh Cacao. "Tuan Cacao!! Maafkan kami!!" Bakrie yang mengetahui siapa Cacao langsung berlutut. "Kau mengenalku rupanya?" Cacao m
"Bagaimana dengan persiapan kalian?" tanya Raja Iblis terhadap Badara, pelayannya yang merupakan siluman harimau itu menunduk. "Tuan, kami sedang merencanakan perampokan upeti dari beberapa desa, setelah upeti terkumpul, kita bisa membeli beberapa barang untuk melakukan ritual besar pembangkitanmu!!" jelas Badara."Jangan kecewakan aku Badara, dulu kalian telah gagal melakukan pembangkitanku, cukup satu kali aku memaafkan kecerobohan kalian!!" tegas Raja Iblis, ia mengibas jubahnya dengan kasar. "Tuan, kali ini kami tidak akan membiarkan ritual pembangkitanmu gagal!!" janji siluman Harimau. Mata Raja Iblis berkilat merah, jika marah ia akan semakin lapar, seharusnya ia akan makan 3 hari lagi, namun rasa laparnya semakin hari semakin besar. "Cacao!!" panggil Raja Iblis. Dengan secepat angin Cacao muncul di depan Raja Iblis dengan bersujud. "Tuan!!""Aku merasa lapar, carikan gadis untukku!!" Cacao terkejut, belum ada waktu seminggu dari hari terakhir Raja Iblis makan, ia sudah mu
Rizal menunggang kudanya dengan cepat, ia harus segera menyampaikan informasi ini kepada Rama. Rizal hanya membawa bekal seadanya, ia akan memangkas waktu istirahat, karena begitu sampai dan bertemu Rama akan mudah untuk kembali. *** "Alan, apa yang kau lakukan di sini?" tanya pejabat Huang saat mendapati Alan membaca buku yang tidak biasa, buku itu dari masa depan dan diberikan oleh Rama. Alan menutup buku itu dengan tenang, ia sudah membuat sampul pada bagian buku sehingga orang lain tidak akan curiga, namun Alan tidak tau kalau Raja Iblis aka pejabat Huang, telah melihat sebagian isi buku yang Alan baca. "Hanya mengisi waktu sebelum masuk ke kelas, Tuan sendirian?" tanya Alan sopan. Ia selalu menatap takjub pejabat Huang, entah mengapa pejabat Huang selalu bisa membuat orang lain untuk senang berada di dekatnya. Karena pejabat Huang memang menggunakan kemampuan sihirnya agar orang lain menyukainya. "Benar, aku menerima undangan makan dari Raja Baskara. Apa kau mau ikut? Ak