Share

Mantan besan

Penulis: Rosemala
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-19 21:44:59

Bu Ratna --ibunya Hani-- mengetuk pintu kamar anaknya yang terkunci. 

"Han," panggilnya di depan pintu dengan suara lumayan keras. Tidak ada jawaban. 

"Hani." Lagi, Ratna memanggil anaknya. Namun, tetap tak ada jawaban. 

"Han, ada Aiman datang!" Ratna masih mencoba memanggil sang anak. 

"Bilang aku pusing, Bu. Mau istirahat." Hani balas teriak. Ia menolak menemui Aiman. Ia berdalih kepalanya pusing dan ingin tidur. 

Sebenarnya bukan cuma alasan, Hani memang sedang tidak baik-baik saja, apalagi sejak keributan ulah wanita bernama Delia itu di depan rumahnya. 

Bagaimana

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PURA-PURA BAHAGIA   Resign

    Senja sudah berganti malam. Lampu-lampu mulai dinyalakan untuk menerangi dunia menggantikan matahari yang selalu menghilang di sore hari.Aiman belum beranjak dari rumah orang tua Hani, meskipun wanita itu tak mau menemuinya.Aiman juga tak menghiraukan ancaman sang ibu, yang ia anggap gertakan semata itu. Hingga setengah jam kemudian ponselnya kembali berdering.Dengan malas, Aiman merogoh benda itu, lalu melihat layarnya. Keningnya langsung berkerut saat nama Ratih yang tertera di sana. Pasti sang ibu menggunakan perawatnya itu, untuk membuatnya pulang. Itu pikir Aiman.Tadinya ia ingin mengabaikan, tapi panggilan terus berulang sampai lima kali.

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-20
  • PURA-PURA BAHAGIA   Sakit jiwa

    Hani menarik napas panjang dulu sebelum memasuki bangunan dua lantai yang beberapa tahun ini menjadi tempatnya mencari sesuap nasi.Terhitung sudah tiga kali berganti kepemilikan, hingga sekarang dibeli Pak Reynaldi. Ia setia mengabdi di sana.Ditatapnya bangunan kafe bergaya minimalis modern itu dengan senyum tipis di bibirnya. Sebentar lagi, ia bukan bagian dari kafe itu.Hani mulai melangkah menuju pintu khusus karyawan. Marta sudah dikabarinya sejak semalam. Gadis itu langsung menyongsongnya begitu ia masuk.Sama seperti dulu Marta pun tidak rela harus berpisah dengan sang sahabat, tapi ia tetap mendukung keputusan Hani.Ha

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-20
  • PURA-PURA BAHAGIA   Dilema

    Aiman duduk dengan lesu di sisi blankar pasien. Tangannya tak lepas menggenggam tangan yang sudah keriput itu. Lalu diciumnya takzim. Rasa sesal sangat menghantuinya.Sudah sehari semalam ini sang ibu belum juga sadar setelah kemarin nekat meminum obat serangga. Sungguh Aiman sangat menyesalkan ini. Tak disangka sang ibu serius dengan ancamannya, bukan hanya menggertak.Ia terus berdoa dan mendampingi sang ibu tanpa meninggalkannya sekejap pun. Ia bahkan tak pergi ke kantor. Padahal Ratih juga bersedia menunggu ibunya, tetapi Aiman memutuskan akan menunggu sang ibu sampai sadar, dan meminta maaf."Ai." Suara pelan dan serak membuat kepala Aiman yang menelungkup di sisi blankar mendongak kaget. Matanya langsung berbinar saat dilihatnya sang ibu sudah m

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-21
  • PURA-PURA BAHAGIA   Ijab qabul

    Reynaldi mondar-mandir dengan gelisah di depan ruang bercat serba putih itu. Wajahnya sangat pucat menyiratkan kekhawatiran yang mendalam.Bu Ratna duduk terpekur dengan air mata tak henti mengalir. Di sisinya, sang suami terus mengelus pundak sang istri untuk menenangkannya. Padahal ia sendiri tak kalah khawatir. Bagaimana tidak, di dalam sana anak dan cucu mereka sedang berjuang antara hidup dan mati.Hani mengalami pendarahan hebat di rahimnya. Belum lagi luka di kulit kepala juga sebagian tubuh yang lainnya, akibat perbuatan Delia.Reynaldi sangat menyesalkan kejadian itu. Semua salahnya, kenapa ia bisa kecolongan seperti ini. Yang ia heran, kenapa tak ada seorang pun karyawannya yang mendengar teriakan Hani.

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-21
  • PURA-PURA BAHAGIA   Di rumah sakit

    'Bruk'.Pintu kamar Aiman tertutup, setelah tubuhnya menghilang di baliknya. Meninggalkan Ratih yang masih mematung, jari-jari tangannya saling memilin satu sama lain.Aiman memejamkan matanya dengan kuat setelah berada di kamar. Punggungnya bersandar di balik pintu. Ia sebenarnya tak ingin menyakiti siapa pun, apalagi seorang wanita. Cukuplah dulu menyakiti Hani.Namun, apalah daya kejadian dulu harus terulang. Ia menikahi wanita yang tak dicintainya.Kalimat-kalimat penegasan itu pun harus diucapkannya lagi untuk kedua kalinya.Dulu, di hari pertama pernikahannya dengan Hani, ia pun mengucapkan kalimat pedas yang pasti menyak

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-21
  • PURA-PURA BAHAGIA   Memohon

    Waktu seakan berhenti berputar. Pandangan mereka bertemu. Adegan saling tatap penuh kebencian pun tak dapat terhindarkan. Hingga salah satu wanita, yang tak lain Arum maju mendekat."Han," panggilnya seraya tersenyum, lalu memeluk dan mencium Hani tanpa sungkan. "Bagaimana kabar kamu?"Hani berusaha balik tersenyum walau terasa kaku."Baik, Mbak, alhamdulillah," jawabnya pelan. "Mbak Arum periksa?""Oh, biasa terapi Ibu." Arum melirik wanita di atas kursi roda yang terus menatap Hani dan ibunya penuh kebencian. "Kamu mau periksa, Han?""Iya, Mbak, kontrol jahitan, sama …." Hani melirik sang ibu di sampingnya. Ia urung bilang ingin k

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-22
  • PURA-PURA BAHAGIA   Ayah macam apa?

    "Kenapa kamu tidak sekalian kasih lihat sama si Yuli, rupa anak ini, Han?" tanya Ratna saat mereka sampai di rumah."Biar dia sekalian kena serangan jantung. Selama ini kan dia nuduh kamu hamil sama laki-laki lain." Sang ibu terlihat sangat gemas dengan mantan besannya itu.Hani menarik napas dalam. Kecemasan terlihat jelas di matanya."Justru sekarang aku mulai tidak tenang, Bu. Aku yakin Aiman akan terus mengganggu kita lagi. Padahal kemarin-kemarin hidupku sudah tenang tanpa dia.""Biarkan saja dia tahu sekalian. Ibu malah maunya kita pamerkan sekalian Hanan di depan mereka, untuk membungkam mulut pedas mantan mertuamu itu.""Tidak, Bu.

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-22
  • PURA-PURA BAHAGIA   Perih

    Aiman menghentikan mobilnya di depan rumah yang sudah terlihat sepi dari luar. Waktu di jam tangannya memang sudah menunjukkan pukul delapan malam.Ingin ia mengetuk pintunya lalu masuk dan memeluk sang anak yang berada di dalam sana. Namun, ia cukup tahu diri. Kesalahannya selama ini memang sulit dimaafkan. Ia sudah menelantarkan sang anak.Yang bisa dilakukannya saat ini, hanya bisa mengawasi rumah mantan mertuanya itu dari jauh. Dengan begini saja sudah merasa dekat dengan sang anak.Hingga pagi, Aiman di sana. Di dalam mobilnya. Bahkan rasa bersalah membuatnya tak punya muka untuk sekadar memasuki halaman rumah itu.Aiman berharap seseorang keluar, membawa bayi itu, hingga ia bisa melihat

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-22

Bab terbaru

  • PURA-PURA BAHAGIA   Indahnya kebersamaan (ending)

    Hani berdiri mematung, ujung rambutnya dimainkan angin nakal di taman kota, sore ini. Di depannya, berdiri tak kalah kaku seorang lelaki dengan topi di kepalanya. Jarak mereka hanya dua meteran.Beberapa waktu berselang, mereka hanya saling tatap dalam kekakuan. Entah apa yang harus dilakukan. Hingga …."Sayang, dapat popcorn-nya?" Seorang lelaki lain muncul di belakang Hani menggendong anak lelaki kecil."Mas, mana popcorn-nya? Bayi kita sudah tak sabar, nanti dia ileran, lho." Seorang wanita lain juga muncul di belakang lelaki bertopi.Empat orang dewasa, berdiri kaku, dengan pandangan saling menatap tajam.Hening. Tak

  • PURA-PURA BAHAGIA   Hanya aku yang salah?

    Mengertilah Aiman sekarang, kenapa sejak pagi sang istri mendiamkannya. Membuat kepalanya serasa mau pecah. Memikirkan apa gerangan salahnya.Aiman masih menatap benda kecil pipih bergaris dua merah di telapak tangannya, sebelum melempar bunga di tangan ke atas sofa ruang tamu. Kemudian berlari menyusul sang istri yang sudah masuk meninggalkannya.Ditangkapnya tubuh sang istri, kemudian dibopong dan dibawa berputar-putar, untuk meluapkan rasa bahagia."Sayang ...kamu hamil lagi?" tanyanya sambil membawa tubuh Hani dalam bopongan berputar-putar.Hani memekik, seraya melingkarkan kedua tangan di leher sang suami."Mas, apaan sih kamu?

  • PURA-PURA BAHAGIA   Jangan protes!

    Sebulan berlalu ….Keluarga kecil itu, baru saja keluar dari RSJ tempat Sri dirawat. Mereka memang mengagendakan kunjungan rutin ke sana, untuk mengetahui perkembangan ibu dari sang kakak itu.Aiman sudah bersumpah akan mengobati wanita itu sampai sembuh. Bila nanti sudah benar-benar sembuh, ia juga akan menampung wanita itu. Akan menganggap Sri sebagai ibunya sendiri, sebagai pengganti Yuli. Itu dia lakukan sebagai bentuk penebusan dosa orang tuanya di masa lalu. Semoga dengan begitu, ayah, ibu, dan kakaknya tenang di alam sana.Tangan Aiman terjulur ingin membuka pintu mobil, saat seseorang memanggilnya. Semua menoleh ke asal suara. Tampak seorang lelaki berkacamata dan seorang gadis kecil di sana.

  • PURA-PURA BAHAGIA   Demam

    Jam tiga dini hari, Hani terbangun dengan kepala pusing. Wanita itu juga belum lama memejamkan mata. Ia menemani dulu sang suami mengisi perut dan mendengarkan semua ceritanya.Suara gumaman pelan terdengar dari sampingnya berbaring. Dipaksanya bola mata untuk terbuka karena penasaran dengan suara yang didengarnya.Suara itu ternyata keluar dari mulut Aiman yang tubuhnya menggigil, tetapi matanya terpejam. Hani segera bangkit, duduk di sebelah tubuh suaminya yang masih terbaring. Wanita itu menempelkan punggung tangannya di kening sang suami.Hani terperanjat, karena suhu tubuh itu begitu tinggi. Tubuh Aiman sangat panas. Pantaslah lelaki itu begitu menggigil.Hani segera beranjak ke dapur me

  • PURA-PURA BAHAGIA   Akhir kisah Arum

    Aiman melangkah gontai mendekati tubuh yang meringkuk dan bersimbah darah, diiringi tatapan semua orang yang menyaksikan. Tubuh lelaki itu langsung meluruh dengan lemah tepat di sisi tubuh yang merintih itu.Tatapan nanar ia tujukan pada wajah pucat yang terus merintih, dan memegangi perutnya yang terus mengeluarkan darah. Ada dua luka di tubuh Arum. Satu di kaki, mungkin polisi menembaknya untuk melumpuhkannya, agar tidak kabur. Satu lagi di perut, karena wanita itu melawan, dan malah menyandera warga. Anak kecil pula. Mengancam dengan senjata tajam. Hingga akhirnya polisi harus menyarangkan lagi timah panas di perutnya.Semua warga yang menyaksikan tak ada yang bersuara. Mereka diam bahkan menahan napas. Semua penasaran drama apa yang akan terjadi selanjutnya antara dua bersaudara itu.

  • PURA-PURA BAHAGIA   Buronan

    Hani dijemput orang tuanya, mereka pulang setelah Hanan membaik. Sementara Aiman kembali ke tempat semula. Mungkin jasad sang ibu sudah dibawa ke rumah sakit. Namun, ia ingin mengurus Sri, dan mengetahui sejauh mana pencarian Arum.Aiman tak menyangka, keluarganya akan hancur seperti ini. Arum yang berubah kalap setelah mengetahui kisah hidupnya. Lalu ada wanita bernama Sri, yang menderita sekian lama, karena keputusan sang ayah di masa lalu. Hanan yang menjadi korban balas dendam Arum, dan terakhir sang ibu yang harus meninggal dengan tragis, di tangan anak yang sudah dibesarkan sejak bayi.Sungguh semua terjadi begitu cepat, di saat ia seharusnya tengah menikmati bulan madu setelah berhasil membawa wanita yang dicintainya dalam pernikahan kedua kalinya.S

  • PURA-PURA BAHAGIA   Kalian harta berhargaku

    Dengan tangan gemetar, Aiman mengemudikan mobil keluar dari perkampungan itu mencari klinik terdekat. Di sampingnya, Hani terus menangis mendekap sang anak yang kondisinya mengkhawatirkan.Hanan demam tinggi, tubuhnya kejang-kejang, matanya berputar ke atas sejak tadi. Entah apa yang terjadi, mungkin ia ketakutan dan trauma dengan semua yang terjadi."Hanan, bertahanlah sayang. Ada mama di sini. Kita ke dokter, ya. Anak mama pasti kuat. Nanti kita pulang sayang. Kita berkumpul lagi." Hani terus menceracau di antara tangisnya yang terus berderai.Aiman membelokkan mobil ke arah klinik kecil terdekat. Keadaan lelaki itu sudah tak dapat digambarkan seperti apa. Sangat kacau. Dengan wajah pucat, rambut acak-acakan, tubuh basah akibat memeluk jasad sang ibu yang

  • PURA-PURA BAHAGIA   Menukar nyawa

    Hani memaksakan diri bangun walaupun tubuhnya masih terasa lemas tak bertulang. Tak dapat dipercaya, semua kejadian barusan terasa seperti mimpi. Ibu mertua yang nekat mendekati Arum. Mereka rebutan Hanan, sampai Arum mendorong Yuli hingga jatuh ke sungai dan terbawa arus.Hani berdiri lalu berjalan dengan hati yang kacau balau menghampiri Aiman yang masih bersimpuh di tengah jembatan dengan tubuh beku.Disentuhnya bahu lelaki tercinta yang hatinya pasti lebih kacau."Mas," panggil Hani serak seraya ikut bersimpuh memeluk Aiman dan Hanan. Mereka berpelukan di tengah jembatan kayu yang bergoyang-goyang. Jembatan kayu yang dijadikan jembatan penyeberangan darurat oleh warga untuk mencapai kampung di seberang sungai.

  • PURA-PURA BAHAGIA   Sebuah pengorbanan

    Yuli semakin mendekati Arum, hingga akhirnya kursi roda akan menabrak tubuh yang berdiri kaku itu.Sepersekian detik Arum tersadar dari keterpakuannya. Refleks ia menghindar agar tidak tertabrak. Namun, tangan Yuli berhasil meraih tubuh mungil Hanan.Arum semakin tersentak, ia pertahankan tubuh mungil yang kembali menjerit itu dengan sekuat tenaga. Sementara Yuli juga melakukan hal yang sama. Adegan saling rebut tak dapat terelakkan. Keduanya sama-sama mempertahankan tubuh mungil itu."Lepaskan, cucuku! Dia tidak bersalah, dia berhak hidup bahagia!" pekik Yuli dengan suara tertahan."Tidak akan! Aku tidak rela melihat kalian bahagia sementara aku dan ibuku menderita. Aku akan lenyapkan anak i

DMCA.com Protection Status