Kelompok Penyamun Padang Pasir ini semakin bertambah banyak sehingga Candaka dan Rinjani agak kewalahan untuk melawannya.Keahlian bela diri penyamun padang pasir yang semuanya wanita ini sangat mengejutkan karena selama ini tidak ada laporan dari pasukan pengintai kalau ada sekelompok penyamun yang hidup di Gurun Terkutuk."Penuhi takdirmu, Candaka! Kamu juga bermata biru, jadi kamu diterima di kelompok kami!" seru gadis bermata biru yang merupakan pimpinan penyamun ini."Diam kau, Penyamun! Jangan sesekali kamu membujuk Kanda Candaka dengan rayuanmu itu!' seru Rinjani di tengah keroyokan para penyamun padang pasir ini."Kalahkan ratu gadungan ini, jangan dibunuh!” perintah gadis bermata biru.Rinjani sangat marah besar mendengar dirinya diejek sebagai ratu gadungan.“Bangs*t kau penyamun gila! Siapa kalian yang barusan muncul akhir-akhir ini? Kemana kalian ini selama ini sebenarnya?” Dewi Racun ini benar-benar tidak habis pikir dengan banyaknya wanita penyamun padang pasir ini. ”Ke
Naga Putih ini sangat cepat bergerak ke arah Rinjani kemudian memuntahkan semua racun dari Rinjani yang diserapnya."Perisai Dewi Naga!"Di saat kritis, Rinjani memasang pelindung dirinya dari semburan berbagai racun ini. Tubuh Dewi Racun ini dilapisi oleh siluet transparan naga yang mementalkan semua racun-racun yang disemburkan oleh Naga Putih."Tapak Dewi Naga!"Dewi Racun juga mengeluarkan serangan tapak yang membentuk naga merah raksasa yang langsung membakar habis Naga Putih.Kekuatan Naga yang sangat mengerikan ditunjukkan oleh Dewi Racun. Begitu menyadarinya, Dewi Racun kembali menarik serangannya yang sangat ganas ini dan kembali mengeluarkan serangan lamanya Rinjani yang mengamuk mulai mengeluarkan summon Naga Emas untuk menyingkirkan Penyamun Padang Pasir yang berilmu tinggi ini."Summon Naga Emas!'Rinjani terpaksa mengeluarkan Naga Emas karena pertarungan sudah berlangsung tdak seimbang.Dia tidak tahu apa yang akan dilakukan gadis bermata biru ini terhadap dirinya dan
"Hebat sekali serangan naga emasmu, tapi kamu melupakan satu hal!" ujar penyamun padang pasir ini.Naga Perak yang satu lagi yang entah kapan diciptakan oleh wanita bermata biru ini mulai mendekati Pendekar Naga Biru yang tengah menghimpun tenaga untuk tetap mengurung seluruh penyamun padang pasir."Kamu curang, Jacinda!" seru Dewi Racun penuh kemarahan, tapi semuanya sudah terlambat."Serang dengan kekuatan api penuh, Naga Perak! Jangan sisakan apapun dari tubuh Pendekar Naga Biru ini!" seru Jacinda.Naga Perak langsung menyemburkan api peraknya ke arah Candaka yang masih konsentrasi dengan pusaran badainya ini.Pendekar Naga Biru tidak menyadari bahaya yang tengah mengancamnya ini.Api perak dengan mudahnya meluncur ke arah Candaka, yang terlihat mulai kelelahan menahan energi yang begitu besar."KANDA ...!" teriak Rinjani. Rasa panik mulai menguasai diri Dewi Racun ini.Situasi sudah tidak memungkinkan lagi untuk rinjani menolong Candaka."Hahaha! Percuma saja kamu berteriak, Dewi
"Apa yang sebenarnya terjadi di sini, Jacinda?" taaya Candaka kepada wanita yang seluruh tubuhnya tertutup kain dan bermata bitru ini.Kekalahan dari Pendekar Naga Biru dan Dewi Racun membuat pemimpin penyamun padang pasir ini pasrah dengan hukuman yang akan diberikan oleh Raja dan Ratu Kamandaria ini."Kami adalah naga yang lolos dari pembantaian yang dilakukan Iblis Naga Hitam terhadap Kota Sembilan Naga yang sekarang menjadi Gurun Terkutuk ini. Kami sebenarnya tidak ingin muncul kembali, tapi kami mendengar kalau ada sisa aura Iblis Naga Hitam yang tertinggal di Gurun Terkutuk ini! " ujar Jacinda."Apa hubungannya dengan kami? Kenapa kalau urusanmu dengan Iblis Naga Hitam terus kami menjadi korban?' tanya Candaka."Maafkan aku! Sebenarnya masalah ini tidak ada hubungannya dengan kalian, tapi aku masih menyalahkan Pendekar Naga Biru yang tidak membinasakan Iblis Naga Hitam . Saat aku mengetahui kalau kalian ada di Gurun Terkutuk, maka aku menyalahkan semuanya kepada kalian!" jawab J
Jacinda selaku pemimpin penyamun gurun pasir menganggukan kepalanya. "Terima kasih atas kemurahan hati Raja dan Ratu Kamandaria. Kami akan mati-matian membela kerajaan apabila urusan kami telah dituntaskan!""Kami akan cari Iblis Naga Neraka ini untuk mengetahui tujuannya. Apabila memang naga ini jahat, kami akan menumpasnya agar tidak menganggu kedamaian di Kamandaria!" seru Candaka."Kami akan menuntaskan janji kami jadi kami harap kalian juga menuntaskan janji kalian terhadap kami!" tegas Rinjani."Kami bersumpah akan patuh terhadap Raja dan Ratu Kamandaria dengan segenap jiwa kami!" kata Jacinda mengucapkan ikrarnya terhadap Kerajaan Kamandaria."Baiklah! Kami yakin sekarang terhadap kalian!semoga saja kami bisa segera membereskan urusan Iblis Naga Neraka yang menganggu ketentraman hati kalian!" ujar Candaka."Kami menunggu kabar baik dari Pendekar Naga Biru!" ujar Jacinda yang dalam sekejab menghilang bersama seluruh anggota penyamun padang pasir."Kita harus menanggapi dengan se
Gadis bergaun merah menyala ini tampak tenang-tenang saja mendengar ucapan Candaka mengenai dirinya."Aku tidak tahu kenapa wanita penyamun padang pasir yang kamu sebutkan tadi menyebutku sebagai Iblis Naga Neraka! Mungkin saja mereka salah menilai diriku!" kata gadis ini sambil melirik menggoda Candaka.Rinjani yang melihat kegen*tan Iblis Naga Neraka ini merasa geram dengan sikap gadis ini, tapi dia tidak ingin melangkahi Candaka yang sedang bertanya kepada gadis bergaun merah ini."Siapa namamu, Iblis Naga Neraka?" tanya Candaka. "Agnia Aishsyawara! Kamu bisa memanggilku Adinda Nia, Kanda Candaka!" sahut gadis cantik ini. Rinjani langsung naik pitam mendengar ucapan Agnia kepada Candaka. Dia tidak bisa lagi menerima kekurang ajaran Iblis Naga Neraka ini."Memangnya kamu ini siapa? Apa urusannya Kanda Candaka memanggilmu Adinda? Kamu bukan siapa-siapanya!" seru Rinjani penuh kemarahan. "Sekarang aku bukan siapa-siapa, tapi sebentar lagi aku akan menjadi Ratu Kamandaria menggantik
# Naga Merah vs Naga Samudra # Iblis Naga Merah alias Iblis Naga Neraka tidak menyangka kalau Ratu Kamandaria lebih dari satu. Informasi yang didapatkannya hanya Rinjani yang menjadi Ratu Kamandaria. "Akan kubunuh penipu itu! Beraninya dia memberikan informasi yang salah!" batin Agnia dengan geram. Tapi, hatinya yang kesal tidak ditunjukkannya di hadapan Dewi Racun. "Kanda Candaka, kenapa diam saja? Apa kamu tidak tertarik dengan kecantikanku? Aku akan melahirkan putra mahkota yang hebat untukmu! Kerajaan Kamandaria akan menguasai seluruh kerajaan di Bumi Karimun ini!" rayu Agnia lagi terhadap Pendekar Naga Biru yang masih mengamati pertengkaran antara Agnia dengan Rinjani."Hentikan perbuatanmu ini, Agnia! Jangan paksa aku untuk melawanmu!" seru Rinjani. Rasa cemburu dan kesal membuat amarah Dewi Racun ini meluap-luap. "Kenapa kamu menjadi Dewi Racun? Apa kamu menjadi murid Klan Naga Racun kemudian menghianati mereka?" tanya Agnia. Rinjani agak terkejut begitu mengetahui kalau
# Iblis Naga Api vs Dewi Naga Emas # "Aku tidak akan memaafkan perbuatanmu, Rinjani!" seru Agnia yang sekaarang tubuhnya dipenuhi api."Apa yang telah kamu lakukan, Agnia? Kenapa tubuhmu bisa diselimuti api yang membara seperti ini?" tanya Rinjani."Aku ini tidak sepertimu yang ditakdirkan untuk mengendalikan Naga Merah! Aku hanyalah putri biasa yang tidak dipandang oleh kerajaan!" seru Agnia."Bukan berarti kamu bisa mengikuti jalan kegelapan seperti Iblis Naga Api yang menjadi musuh Kerajaan Merah!" seru Rinjani."Aku tidak peduli! Iblis Naga Api menjanjikanku kekuasaan mutlak! Berkat bantuannya, aku berhasil menyingkirkan semua pejabat kerajaan yang memandang rendah diriku! Aku adalah Ratu Kerajaan Naga Merah Swantara sekarang! Bukan dirimu, bukan siapapun juga!" sahut Agnia."Tindakanmu sudah keterlaluan, Agnia! Tidak ada yang memandang rendah dirimu! Hanya kamu yang merasa seperti itu!" seru Rinjani penuh kemarahan. "Kamu tidak berkaca dengan perbuatanmu sendiri, Rinjani! Kal
Pertempuran di Kota Naga Biru Laut yang tadinya dikhawatirkan akan berlangsung sengit, ternyata selesai dengan lebih cepat.Gandar akhirnya memutuskan untuk menyerang armada kapal Benua Timur untuk memberi efek jera kepada Kaisar Xian Ming agar tidak lagi berambisi untuk menguasai Benua Kamandaria dan juga terutama Kerajaan Malaka.Seluruh kapal tempur Kerajaan Malaka menyerang habis-habisan kapal-kapal Benua Timur. Bunyi dentuman dan ledakan serta terlihat kobaran api di mana-mana menunjukkan betapa dasyat dan kejamnya sebuah pertempuran yang harus mengorbankan banyak nyawa.Sementara itu pertarungan antara Rinjani dan Jayanti juga selesai dengan perginya Iblis Naga Biru meninggalkan pertarungan mereka begitu melihat kehancuran kapal-kapal tempur Benua Timur."Selamat tinggal, Rinjani! Semoga kamu bisa membahagiakan Kanda Candaka! Aku akan pergi dari Kamandaria untuk selama-lamanya!" ucap Jayanti sambil lenyap begitu saja dari hadapan Rinjani.Rinjani juga tidak memiliki niat lagi be
Naga Emas Gandar meluncur di dalam air dengan kecepatan tinggi menerjang Naga Long Wan yang sedang mengejar Naga Air Rinjani hingga terpental beberapa meter.Naga Long Wan yang merasa terganggu oleh Gandar langsung berbali dan mulai menerjang balik Naga Emas Gandar yang telah menerjangnya tadi.Tubuh Naga Emas Gandar terdorong oleh terjangan Naga Long Wan ini tapi Naga Emas tidak menyerah begitu saja.Dia berbalik dengan cepat menerjang tubuh Naga Long Wan yang besar sampai terjatuh ke dasar samudra.Naga Long Wan yang terjatuh langsung bangkit kembali dan menerjang dengan cepat ke arah Naga Emas Gandar tanpa bisa dihindarinya. Tubuhnya langsung terpental lagi dengan sedikit luka akibat kuku tajam dari Naga Long Wan.Pertarungan antara Naga Long Wan melawan Naga Emas Gandar masih berlangsung sengit. Belum tampak siapa yang akan menjadi pemenangnya.Naga Long Wan yang bertubuh besar dengan ekor panjangnya yang tajam bergerak berusaha menusuk tubuh Naga Emas Gandar. Tapi kulit dan sisi
"Ternyata Iblis Naga Biru tidak memiliki pengikut ... hanya sendiri saja membawa prajurit emas yang sudah pernah kami kalahkan!' ejek Rinjani. Kesempatan bagi Rinjani menumpahkan segala kekesalannya. Tadinya dia mendukung Candaka untuk mencari Jayanti dan mengangkatnya menjadi Ratu keempat Kamandaria, tapi begitu melihat sikap Jayanti, tidak ada lagi rasasungkan di hati Rinjani."Tidak perlu pengikut kalau hanya ingin mengalahkanmu! Aku ingin tahu, seberapa hebat Dewi Racun yang berhasil memikat Pendekar Naga Biru!" balas Jayanti.Naga Merah Swantara berukuran lebih besar daripada Iblis Naga Biru, tapi untuk kecepatan masih unggul Iblis Naga Biru."Sudah cukup kekacauan yang kamu timbulkan, Iblis Naga Biru! Bekerja sama dengan bangsa asing untuk menjajah negeri sendiri sangat tidak bisa diampuni!" ujar Rinjani."Masih mending aku daripada dirimu, perebut kekasih orang!" tuduh Jayanti yang langsung menekan Rinjani dengan aura kegelapan miliknya."Cuih! Siapa yang merebut kekasihmu? Kau
TRAAANG!Saat Kanaya yang tidak berdaya pasrah dengan nasibnya, mendadak puluhan anak panah yang turun dari atas langit terpental jauh dan tidak mengenai tubuh Kanaya.Bahkan Kubilai juga terpaksa melepaskan golok emas kembarnya saat dirinya diserang oleh beberapa sosok yang bergerak sangat cepat. AAARRRGGGH!Teriakan Kubilai yang terluka sungguh mengejutkan Kanaya. Bukan hanya dirinya yang lepas dari ancaman maut anak panah tapi Kubilai juga terpaksa melepaskan jepitan golok emas kembar pada Pedang Petir-nya karena tubuhnya terluka oleh sabetan prdang."Siapa yang membantuku? Gerakannya cepat sekali!" batin Kanaya yang merasa bersyukur masih bisa selamat saat nyawanya sudah di ujung tanduk.Saat ketiga bayangan ini menampakkan wujud aslinya barulah Kanaya mengenali beberapa di anataranya. "Isyana? Gayatri?" ujarnya pada kedua gadis yang masing-masing memegang pedang dan tongkat. Kanaya tidak mengenali pria yang bersama mereka. "Aku, Brahmana ... aku datang atas undangan Ratu Rinjan
Kaisar Xian Ming berdiri gagah dengan pakaian bertarungnya setelah melepaskan jubah emas kekaisarannya. "Kamu terlalu lemah, Candaka! Untuk menjadi pemimpin sejati, kita harus mengorbankan semua yang kita kasihi dan sayangi! Tidak boleh ada kelemahan sedikit-pun yang bisa dimanfaatkan oleh lawan kita!" seru Kaisar Xian Ming.Raja Candaka tidak kalah gagahnya berdiri di hadapan Kaisar Xian Ming. "Kamu yang salah, Xian Ming! Pemimpin sejati tidak akan mengorbankan sanak saudara dan sahabatnya. Pemimpin sejati selalu mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingannya sendiri! Kamu menghancurkan satu benua hanya untuk mempermudahmu melintas? Sungguh kaisar yang tidak layak menduduki tahta kerajaan!"Sindiran Candaka membuat marah Kaisar Xian Ming. "Tahu apa kau tentang menjadi pemimpin? Kamu sudah ditakdirkan menjadi Raja bahkan sejak kau terlahir sebagai anak naga! Seharusnya hanya Kaisar yang bisa dianggap sebagai anak naga, penerus tahta kerajaan! Aku berjuang agar mampu menjad
GWAAARRR ...!!! Belasan Naga Wrath terbang di atas kerumunan kapal tempur Benua Timur dan membakar habis beberapa kapal dengan prajurit di dalamnya yang berlarian dengan kondisi tubuh terbakar melompat ke dalam lautan. Terlihat Naga Biru yang terbang meliuk-liuk dengan indahnya turut menyemburkan api ke kapal tempur Benua Timur. Namun, berbeda dengan Naga Wrath yang menyembur tanpa belas kasihan, untuk Naga Biru ini melakukannya dengan raungan terlebih dahulu untuk memberi kesempatan prajurit Benua Timur melompat ke laut barulah dia menyemburkan api membakar kapal tempur mereka. Teriakan menyayat hati terdengar dari ratusan prajurit yang terbakar hidup-hidup oleh semburan api naga Wrath. Suasana di perairan Kota Naga Emas sudah mirip kobaran api dengan banyak kapal yang terbakar. Sepertinya kemenangan akan diraih dengan mudah, tapi Zhu Fei terlalu menganggap remeh Panglima Xian Shung. KWAAAK! Tiba-tiba terdengar teriakan dari beberapa Naga Wrath yang terjatuh ke dasar lautan. Nag
"Cuih! Kanda sudah salah terus merindukanmu! Ternyata kamu tidak pantas untuk diharapkan olehnya!' seru Rinjani dengan wajah penuh amarah."Hihihi ... kalian ini wanita yang bodoh! Pria yang bisa mencintai begitu banyak wanita bukanlah pria yang baik! Aku sudah tidak ingin kembali lagi kepada Candaka sejak tahu dia memilih wanita lain, bukan hanya satu wanita tapi tiga wanita sekaligus!"Tawa Jayanti yang agak mengerikan membuat Rinjani agak merinding. Ternyata wanita ini benar-benar iblis yang berwujud naga biru. Semula mereka mengira Jayanti masih bisa disembuhkan, tapi melihat kondisinya sekarang sungguh hal yang mustahil mengharapkan Jayanti kembali seperti dulu."Aku tidak keberatan karena Kanda adil terhadap kami! Ada satu yang kamu lupakan, Iblis Naga Biru!" ujar Rinjani sambil tersenyum sinis."Kamu tidak bisa kabur, Dewi Racun! Seluruh udara telah dijaga oleh pasukan nagaku!" sahut Jayanti dengan pandangan meremehkan Rinjani."Terlalu sombong! Kamu melupakan satu hal yang bis
Zhu Fei yang memegang kendali sebagai panglima tertinggi di Kota Naga Emas benar-benar serius menjalankan tugasnya setelah kepergian Raja Candaka dan Raja Gandar ke Kota Naga Biru.Rapat penting langsung diadakan oleh Zhu Fei untuk membahas strategi terbaik menghadapi Panglima Xian Shung yang diberi waktu tiga jam untuk mundur dari perairan Kota Naga Emas.Masa tiga jam itulah yang dimanfaatkan oleh Zhu Fei untuk menyusun strategi karena kemungkinan besar Panglima Xian Shung tidak akan menyerah. Pendekar Naga Sakti ini juga tidak mengetahui pasti apa Iblis Naga Biru dan Naga Ashura ikut dalam armada laut Panglima Xian Shung."Panglima Zhian, bagaimana situasi perbatasan darat dan udara Kota Naga Emas?" tanya Zhu Fei. Ketegasan Pendekar Naga Sakti ini sungguh jauh berbeda saat dia pergi menemui Zhian. Sekarang, Zhu Fei sudah lebih dewasa dan tidak mempermasalahkan lagi Zhian yang bersama Candaka."Perbatasan udara dijaga oleh kawanan Naga Wrath, Panglima! Untuk perbatasan darat mungkin
Candaka dan Rinjani berhasil tiba dengan cepat di Kota Naga Biru karena Naga Xarvis memiliki kemampuan teleportasi naga yang bisa dalam sekejab membawa Candaka dan Rinjani ke sana. Bahkan Gandar dan Alisha juga belum tiba di sana. Hanya ada Arjani yang menempatkan armada kapalnya menjaga perairan Kota Naga Biru Laut. "Kak Candaka! Kenapa Kakak ke sini?" tanya Arjani saat menemui Candaka. "Salam hormat, Ratu Rinjani!" lanjutnya dengan sopan. Rinjani hanya menganggukan kepalanya saja untuk menjawab penghormatan Arjani. "Arjani! Kamu cantik sekali! Sekarang kamu sudah hebat dengan menjadi panglima Kerajaan Malaka!' sahut Candaka dengan riang gembira. Rinjani agak sedikit cemburu melihat keakraban antara Arjani dan Candaka. "Hahaha ... Kak Candaka bisa saja! Apa yang telah terjadi? Kenapa kakak ke sini, bukannya beerada di Kota Naga Emas?" tanya Arjani. "Bukan hanya aku yang akan ke sini. Gandar juga sedang menuju kemari. Sebentar lagi dia kan tiba! Kami tertipu oleh siasat Kaisar Xia