# Iblis Naga Merah vs Dewi Naga Merah # "Apa yang telah kau lakukan terhadapku? Kenapa Iblis Naga Apiku menghilang?" tanya Agnia dengan wajah ketakutan. Kekuatan Iblis Naga Api yaang ada di dalam tubuhnya tiba-tiba menghilang tanpa dia tahu sebabnya."Aku telah melenyapkan Iblis Naga pi dalam tubuhmu, tapi kesalahanmu yang menyebabkan Iblis Naga Api ini hilang tak berbekas!" sahut Dewi naga Emas.Perlahan, Dewi Naga Emas berubah kembali ke asal yaitu Dewi Racun Rinjani."Kurang ajar! Kamu pakai ilmu iblis untuk melenyapkan Iblis Naga Api yang susah payah aku dapatkan! Aku tidak akan berhenti hanyaa karena kehilangan Iblis Naga Api!" Kali ini Agnia benar-benar marah terhadap Rinjani akibat kehilangan Iblis Naga Api."Agnia! Hentikan perbuatanmu! kamu sudah keterlaluan!' seru Rinjani menanggapi Agnia yang semakin terjerumus ke dalam kegelapan."Hihihi ... Kak Rinjani kenapa? Takut sama aku?" tanya Agnia sambil tertawa menyeramkan.Kehilangan Iblis Naga Api yang menjadi andalannya me
# Agnia Aishsyawara vs Rinjani Maharani # Iblis Naga Merah tidak menyerah begitu saja terhadap serangan Naga Merah dan Dewi Naga Merah, tapi akhirnya Agnia sadar kalau dia kalah segala-galanya. Timbul siasat licik di pikirannya."Aku menantangmu duel sesuai tradisi Kerajaan Naga Merah dengan kondisi sebagai manusia yaang hanya bisa ilmu pendekar saja! Apa kamu berani menerima tantanganku, Dewi Racun?" taanya Agnia.Rinjani juga menyadari siasat licik Agnia yang sudah diambang kekalahan tapi menantang duel dirinya dengan hanya mengandaalkan ilmu pendekar saja."Aku tidak pernah menolak tantangan duel! Seharusnya kamu tahu itu, Agnia!" sahut Rinjani.Perlahan Dewi Naga Merah berubah kembali menjadi Dewi Racun Rinjani."Rasakan seranganku ini, Rinjani!" seru Agnia yang langsung menyerang Rinjani dengan gerakan ilmu bela diri tangan kosong."Cakar Naga Merah!"Tangan Agnia berubah menjadi merah dan panas langsung diarahkan untuk melukai tubuh Rinjani."Jurus yang sangat keji! Naga Mera
# Pedang Naga Merah dan Pedang Naga Racun # Pedang Naga Merah merupakan pedang pusaka yang langka, yang merupakan salah satu pedang legendaris dari 8 pedang legendaris yang ada di dunia persilatan. Pedang Naga Merah ditempa dari bahan Nagarium yang dicampur dengan tulang naga terkuat yang pernah ada. Pembuatannya ditempa dari semburan api Naga Legendaris yang membuat pedang ini sangat kuat. Konon, pedang ini juga dihuni oleh Naga Merah seperti salah satu pedang langka legendaris lainnya yaitu Pedang Naga Emas yang dihuni oleh Naga Emas.Keistimewaan Pedang Naga Merah ini adalah berwarna merah menyal dan mengkilap, bisa diselimuti api menyala atau tidak tergantung penggunanya. Berbeda dengan warna pedang biasa yang hanya mengkilap saja. Pedang Naga Merah juga terbukti tidak bisa dihancurkan oleh pedang legendaris manapun karena kekuatan bahan pedang di dalamnya. Ketajaman pedang ini sanggup membelah batu sekeras apapun dengan hanya sekali sabetan pedang saja. Konon kalaumembelah tub
# Immortal Red Dragon vs Darkness Red Dragon # Agnia yang mengalami kekalahan telak dari Rinjani menolak untuk menyerah kepada Dewi Racun.Tubuh Ratu Swantara ini bergetar hebat dan menimbulkan kepulan asap merah yang menutupi seluruh tubuhnya.Anehnya saat asap merah menghilang, muncul asap hitam yang membungkus tubuh Agnia, kemudian memunculkan Naga Merah yang diselimuti aura kegelapan."Darkness Red Dragon! hanya sedikit pemilik Naga Merah yang bisa melakukan transformasi ini karena sangat berbahaya!" seru Rinjani.Dewi Racun ini juga langsung mengubah dirinya menjadi naga merah yang lebih bercahaya daripada Darkness Red Dragon."Immortal Red Dragon! Sudah kuduga kamu menguasai transformasi tingkat tinggi ini, Rinjani!" seru Darkness Red Dragon."Aku harap pertarungan ini adalah pertarungan yang terakhir, Agnia!" ujar Rinjani. Dewi Racun ini memberi ultimatum kepada Agnia untuk menghentikan pertarungan atau dia akan mengambil tindakan keras."Kalahkan aku maka akan aku pertimbang
“Sepertinya kita harus ke Lembah Naga dahulu ya, Kanda?” tanya Rinjani."Kenapa kita ke Lembah Naga? Kenapa tidak langsung ke Lembah Terlarang?" tanya Candaka.“Jacinda akan ke Lembah Naga, jadi kita harus memastikan kalau Lembah Naga siap menerima kedatangan mereka yang berjumlah ribuan ini!’ jawaab Rinjani."Aku tahu jalan masuk menuju ke Lembah Naga, Adinda! Apa kamu mau ikut ke Lembah Naga?" tanya Candaka.“Tentu saja! Aku tidak ingin berpisah sedetik pun darimu, Kanda! Apa Kanda ada tujuan lain ke Lembah Naga selain memantau kondisi Lembah Naga?”"Aku ingin menyelesaikan beberapa masalah dahulu! Ki Nagaswera, kakekku tidak pernah datang membantu kita melawan Iblis Naga Hitam. Aku khawatir sesuatu telah terjadi pada dirinya!" ujar Candaka."Jadi, kamu ingin memastikan dahulu kalau Ki Nagaswera baik-baik saja? Begitu?" tanya Rinjani."Aku harus memastikannya! Seharusnya aku langsung datang setelah kita berhasil mengalahkan Iblis Naga Hitam, tapi aku tidak mengunjungi kakekku karena
Candaka yang terpisah dengan Rinjani meneruskan perjalanan menuju ke Kota Pendekar di dalam Distrik Pendekar, sedangkan Rinjani memutuskan kembali ke Hutan Eksotik untuk mencari keberadaan Ki Nagaswera di dalam hutan ini. Wuuusssh! Terpaan angin kencang disusul munculnya sosok yang berpakaian pendekar menghadang jalan Candaka. Dilihat dari postur tubuhnya dapat diyakini kalau pendekar yang menghadang jalannya ini adalah seorang pendekar wanita. "Nona Pendekar, ada urusan apa sampai menghadang jalanku ini?" tanya Candaka. Pendekar wanita ini tampak membawa pedang yang cukup panjang dan wajahnya tertutup kain, hanya menyisakan kedua bola mata indahnya yag sedang memandangi Candaka. "Tidak kusangka kalau Pendekar Naga Biru masih bisa setampan ini setelah menjadi Raja Kamandaria!" sapa pendekar wanita ini."Apa aku kenal dengan Nona?" tanya Candaka dengan rasa penasaran."Hihihi ... kamu tidak mengenalku, Pendekar Naga Biru ... tapi aku mengenalmu luar dalam!" ujar pendekarwanita in
Distrik Pendekar merupakan distrik yang cukup ramai di Lembah Naga. Kota ini memang dikhususkan untuk pendatang seperti Anak Naga yang belum paham masalah yang dihadapinya ataupun Pendekar Naga yang mencari ketenangan untuk mempelajari jurus-jurus naga agar bisa mencapai tingkatan tertinggi.Distrik Pendekar merupakan Kota Multidimensi. Jadi semua Pendekar Naga dari berbagai dimensi yang ada bisa berlatih di sini tanpa terganggu karena perlindungan yang ketat dari Lembah Naga. Setiap dimensi hanya terdapat maksimal 5 Pendekar Naga setiap tahunnya yang boleh ditampung di Distrik Pendekar ini. Jadi, seleksinya benar-benar ketat untuk bisa mencapai Distrik Pendekar di Lembah Naga ini.Tidak semua Benua atau wilayah di dimensi masing-masing yang akan belajar dan menetap sementara di distrik ini karena masing-masing dimensi atau wilayah juga memiliki tempat pelatihan untuk Anak Naga dan Pendekar Naga. Jadi tidak semuanya Pendekar Naga akan berlatih di distrik ini. Di kota ini semua Pendek
"Selamat datang, Pendekar Naga Biru! Suatu kehormatan dikunjungi pendekar naga terpilih!" sapa pria tampan yang ditutupi jubah emas yang berkilau."Terima kasih sambutannya Tuan ... apa aku bisa bertemu Elder Wyvern?" tanya Candaka."Elder Wyvern sudah tidak menjabat lagi, sekarang aku Hai Long yang memimpin Distrik Pendekar ini. Tapi, Elder Wyvern banyak bercerita tentang dirimu, Candaka!" sahut pemuda tampan ini."Maafkan aku, Elder Hai Long! Aku sudah lama tidak mengunjungi Lembah Naga jadi tidak mengetahui sudah ada perubahan di Distrik Pendekar ini!" ujar Candaka dengan sopan."Hahaha ... tidak masalah Candaka! Ada keperluan apa sampai Raja Kamandaria mengunjungi Distrik Pendekar kembali?" tanya Elder Hai Long."Apa Elder mengetahui kejadian akhir-akhir ini di Lembah Naga?" tanya Candaka.Elder Hai Long agak terkejut dengan pertanyaan dari Pendekar Naga Biru ini. "Memangnya ada kejadian apa di Lembah Naga ini?"Candaka baru menyadari kalau Elder Hai Long tidak bisa keluar dari Di
Pertempuran di Kota Naga Biru Laut yang tadinya dikhawatirkan akan berlangsung sengit, ternyata selesai dengan lebih cepat.Gandar akhirnya memutuskan untuk menyerang armada kapal Benua Timur untuk memberi efek jera kepada Kaisar Xian Ming agar tidak lagi berambisi untuk menguasai Benua Kamandaria dan juga terutama Kerajaan Malaka.Seluruh kapal tempur Kerajaan Malaka menyerang habis-habisan kapal-kapal Benua Timur. Bunyi dentuman dan ledakan serta terlihat kobaran api di mana-mana menunjukkan betapa dasyat dan kejamnya sebuah pertempuran yang harus mengorbankan banyak nyawa.Sementara itu pertarungan antara Rinjani dan Jayanti juga selesai dengan perginya Iblis Naga Biru meninggalkan pertarungan mereka begitu melihat kehancuran kapal-kapal tempur Benua Timur."Selamat tinggal, Rinjani! Semoga kamu bisa membahagiakan Kanda Candaka! Aku akan pergi dari Kamandaria untuk selama-lamanya!" ucap Jayanti sambil lenyap begitu saja dari hadapan Rinjani.Rinjani juga tidak memiliki niat lagi be
Naga Emas Gandar meluncur di dalam air dengan kecepatan tinggi menerjang Naga Long Wan yang sedang mengejar Naga Air Rinjani hingga terpental beberapa meter.Naga Long Wan yang merasa terganggu oleh Gandar langsung berbali dan mulai menerjang balik Naga Emas Gandar yang telah menerjangnya tadi.Tubuh Naga Emas Gandar terdorong oleh terjangan Naga Long Wan ini tapi Naga Emas tidak menyerah begitu saja.Dia berbalik dengan cepat menerjang tubuh Naga Long Wan yang besar sampai terjatuh ke dasar samudra.Naga Long Wan yang terjatuh langsung bangkit kembali dan menerjang dengan cepat ke arah Naga Emas Gandar tanpa bisa dihindarinya. Tubuhnya langsung terpental lagi dengan sedikit luka akibat kuku tajam dari Naga Long Wan.Pertarungan antara Naga Long Wan melawan Naga Emas Gandar masih berlangsung sengit. Belum tampak siapa yang akan menjadi pemenangnya.Naga Long Wan yang bertubuh besar dengan ekor panjangnya yang tajam bergerak berusaha menusuk tubuh Naga Emas Gandar. Tapi kulit dan sisi
"Ternyata Iblis Naga Biru tidak memiliki pengikut ... hanya sendiri saja membawa prajurit emas yang sudah pernah kami kalahkan!' ejek Rinjani. Kesempatan bagi Rinjani menumpahkan segala kekesalannya. Tadinya dia mendukung Candaka untuk mencari Jayanti dan mengangkatnya menjadi Ratu keempat Kamandaria, tapi begitu melihat sikap Jayanti, tidak ada lagi rasasungkan di hati Rinjani."Tidak perlu pengikut kalau hanya ingin mengalahkanmu! Aku ingin tahu, seberapa hebat Dewi Racun yang berhasil memikat Pendekar Naga Biru!" balas Jayanti.Naga Merah Swantara berukuran lebih besar daripada Iblis Naga Biru, tapi untuk kecepatan masih unggul Iblis Naga Biru."Sudah cukup kekacauan yang kamu timbulkan, Iblis Naga Biru! Bekerja sama dengan bangsa asing untuk menjajah negeri sendiri sangat tidak bisa diampuni!" ujar Rinjani."Masih mending aku daripada dirimu, perebut kekasih orang!" tuduh Jayanti yang langsung menekan Rinjani dengan aura kegelapan miliknya."Cuih! Siapa yang merebut kekasihmu? Kau
TRAAANG!Saat Kanaya yang tidak berdaya pasrah dengan nasibnya, mendadak puluhan anak panah yang turun dari atas langit terpental jauh dan tidak mengenai tubuh Kanaya.Bahkan Kubilai juga terpaksa melepaskan golok emas kembarnya saat dirinya diserang oleh beberapa sosok yang bergerak sangat cepat. AAARRRGGGH!Teriakan Kubilai yang terluka sungguh mengejutkan Kanaya. Bukan hanya dirinya yang lepas dari ancaman maut anak panah tapi Kubilai juga terpaksa melepaskan jepitan golok emas kembar pada Pedang Petir-nya karena tubuhnya terluka oleh sabetan prdang."Siapa yang membantuku? Gerakannya cepat sekali!" batin Kanaya yang merasa bersyukur masih bisa selamat saat nyawanya sudah di ujung tanduk.Saat ketiga bayangan ini menampakkan wujud aslinya barulah Kanaya mengenali beberapa di anataranya. "Isyana? Gayatri?" ujarnya pada kedua gadis yang masing-masing memegang pedang dan tongkat. Kanaya tidak mengenali pria yang bersama mereka. "Aku, Brahmana ... aku datang atas undangan Ratu Rinjan
Kaisar Xian Ming berdiri gagah dengan pakaian bertarungnya setelah melepaskan jubah emas kekaisarannya. "Kamu terlalu lemah, Candaka! Untuk menjadi pemimpin sejati, kita harus mengorbankan semua yang kita kasihi dan sayangi! Tidak boleh ada kelemahan sedikit-pun yang bisa dimanfaatkan oleh lawan kita!" seru Kaisar Xian Ming.Raja Candaka tidak kalah gagahnya berdiri di hadapan Kaisar Xian Ming. "Kamu yang salah, Xian Ming! Pemimpin sejati tidak akan mengorbankan sanak saudara dan sahabatnya. Pemimpin sejati selalu mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingannya sendiri! Kamu menghancurkan satu benua hanya untuk mempermudahmu melintas? Sungguh kaisar yang tidak layak menduduki tahta kerajaan!"Sindiran Candaka membuat marah Kaisar Xian Ming. "Tahu apa kau tentang menjadi pemimpin? Kamu sudah ditakdirkan menjadi Raja bahkan sejak kau terlahir sebagai anak naga! Seharusnya hanya Kaisar yang bisa dianggap sebagai anak naga, penerus tahta kerajaan! Aku berjuang agar mampu menjad
GWAAARRR ...!!! Belasan Naga Wrath terbang di atas kerumunan kapal tempur Benua Timur dan membakar habis beberapa kapal dengan prajurit di dalamnya yang berlarian dengan kondisi tubuh terbakar melompat ke dalam lautan. Terlihat Naga Biru yang terbang meliuk-liuk dengan indahnya turut menyemburkan api ke kapal tempur Benua Timur. Namun, berbeda dengan Naga Wrath yang menyembur tanpa belas kasihan, untuk Naga Biru ini melakukannya dengan raungan terlebih dahulu untuk memberi kesempatan prajurit Benua Timur melompat ke laut barulah dia menyemburkan api membakar kapal tempur mereka. Teriakan menyayat hati terdengar dari ratusan prajurit yang terbakar hidup-hidup oleh semburan api naga Wrath. Suasana di perairan Kota Naga Emas sudah mirip kobaran api dengan banyak kapal yang terbakar. Sepertinya kemenangan akan diraih dengan mudah, tapi Zhu Fei terlalu menganggap remeh Panglima Xian Shung. KWAAAK! Tiba-tiba terdengar teriakan dari beberapa Naga Wrath yang terjatuh ke dasar lautan. Nag
"Cuih! Kanda sudah salah terus merindukanmu! Ternyata kamu tidak pantas untuk diharapkan olehnya!' seru Rinjani dengan wajah penuh amarah."Hihihi ... kalian ini wanita yang bodoh! Pria yang bisa mencintai begitu banyak wanita bukanlah pria yang baik! Aku sudah tidak ingin kembali lagi kepada Candaka sejak tahu dia memilih wanita lain, bukan hanya satu wanita tapi tiga wanita sekaligus!"Tawa Jayanti yang agak mengerikan membuat Rinjani agak merinding. Ternyata wanita ini benar-benar iblis yang berwujud naga biru. Semula mereka mengira Jayanti masih bisa disembuhkan, tapi melihat kondisinya sekarang sungguh hal yang mustahil mengharapkan Jayanti kembali seperti dulu."Aku tidak keberatan karena Kanda adil terhadap kami! Ada satu yang kamu lupakan, Iblis Naga Biru!" ujar Rinjani sambil tersenyum sinis."Kamu tidak bisa kabur, Dewi Racun! Seluruh udara telah dijaga oleh pasukan nagaku!" sahut Jayanti dengan pandangan meremehkan Rinjani."Terlalu sombong! Kamu melupakan satu hal yang bis
Zhu Fei yang memegang kendali sebagai panglima tertinggi di Kota Naga Emas benar-benar serius menjalankan tugasnya setelah kepergian Raja Candaka dan Raja Gandar ke Kota Naga Biru.Rapat penting langsung diadakan oleh Zhu Fei untuk membahas strategi terbaik menghadapi Panglima Xian Shung yang diberi waktu tiga jam untuk mundur dari perairan Kota Naga Emas.Masa tiga jam itulah yang dimanfaatkan oleh Zhu Fei untuk menyusun strategi karena kemungkinan besar Panglima Xian Shung tidak akan menyerah. Pendekar Naga Sakti ini juga tidak mengetahui pasti apa Iblis Naga Biru dan Naga Ashura ikut dalam armada laut Panglima Xian Shung."Panglima Zhian, bagaimana situasi perbatasan darat dan udara Kota Naga Emas?" tanya Zhu Fei. Ketegasan Pendekar Naga Sakti ini sungguh jauh berbeda saat dia pergi menemui Zhian. Sekarang, Zhu Fei sudah lebih dewasa dan tidak mempermasalahkan lagi Zhian yang bersama Candaka."Perbatasan udara dijaga oleh kawanan Naga Wrath, Panglima! Untuk perbatasan darat mungkin
Candaka dan Rinjani berhasil tiba dengan cepat di Kota Naga Biru karena Naga Xarvis memiliki kemampuan teleportasi naga yang bisa dalam sekejab membawa Candaka dan Rinjani ke sana. Bahkan Gandar dan Alisha juga belum tiba di sana. Hanya ada Arjani yang menempatkan armada kapalnya menjaga perairan Kota Naga Biru Laut. "Kak Candaka! Kenapa Kakak ke sini?" tanya Arjani saat menemui Candaka. "Salam hormat, Ratu Rinjani!" lanjutnya dengan sopan. Rinjani hanya menganggukan kepalanya saja untuk menjawab penghormatan Arjani. "Arjani! Kamu cantik sekali! Sekarang kamu sudah hebat dengan menjadi panglima Kerajaan Malaka!' sahut Candaka dengan riang gembira. Rinjani agak sedikit cemburu melihat keakraban antara Arjani dan Candaka. "Hahaha ... Kak Candaka bisa saja! Apa yang telah terjadi? Kenapa kakak ke sini, bukannya beerada di Kota Naga Emas?" tanya Arjani. "Bukan hanya aku yang akan ke sini. Gandar juga sedang menuju kemari. Sebentar lagi dia kan tiba! Kami tertipu oleh siasat Kaisar Xia